Sie sind auf Seite 1von 23

BARBITAL

DISUSUN OLEH:
ANI SAPUTRI
DEWI SUSANTI
ENDAH WULANDARI
NUR WAHID BAYU SENDI
PENGERTIAN BARBITAL (C8H12)
• Barbital adalah suatu golongan obat tidur yang
mempunyai inti hasil kondensasi ester etil dari
asam dietil malonal dan ureum.
• Barbital barbiturate) digunakan sebagai obat
hipnotik, sedative, anti konvulsan, dan anastetik
dengan sifat non-selektif.
Barbiturat adalah turunan dari asam barbiturate.

Rumus kimia secara umum serta rumus barbiturate dapat dilihat :


Parameter farmakokinetik

 Barbiturat diabsorbsi oral dan beredar luas ke


seluruh tubuh. Obat tersebar dalam tubuh dari otak
sampai ke daerah splanknikus, otot skelet dan
akhirnya ke jaringan lemak. Gerakan ini penting
dalam menentukan jangka waktu kerja yang
singkat dari tiopental dan derivat jangka pendek
lainnya. Barbiturat dimetabolisme dalam hati, dan
metabolit yang tidak aktif dikeluarkan dalam urin.
FUNGSI BARBITAL
 Obat ini digunakan untuk menyiapkan pasien untuk
pembedahan; anestesi umum lain seperti sevofluran
atau isoflurane kemudian digunakan untuk menjaga
pasien dari bangun sebelum operasi selesai.
SIFAT-SIFAT BARBITAL
 Sifat-sifat umum senyawa barbital antara lain :
 Barbital mempunyai asam berbasa satu yang sangat lemah, asam
barbiturate dapat dalam bentuk keto dan bentuk enol, bentuk enol ini yang
menyebabkan bereaksi asam dan dapat diionisasi. Oleh karena itu
barbital larut dalam alkali. Tetapi garam-garam Na nya tidak stabil
dalam air terutama sekali pada pemanasan, dalam air akan terhidrolis.
Oleh karena mudah terhidrolisa maka garamnya dalam air tidak boleh
disimpan lama.
 Asam barbiturate sukar larut dalam air, mudah larut dalam eter, kloroform,
dan etil asetat
 Mudah mengadakan sublimasi, hasil sublimasi dapat dipakai untuk
mengidentifikasi barbital, terutama jika sublimasi dalam keadaan vacuum.
 Barbital mempunyai titik lebur yang tajam, tetapi titik lebur ini sulit
digunakan untuk identifikasi karena titik lebur tiap zat berdekatan
 Sifat fisika kimia
barbiturat
 a. Sifat Fisika
 Larut dalam 130 bagian air, dalam 13 bagian air mendidih, dalam
15 bagian etanol (95%) P, dalam 75bagian kloroform P, dalam 35
bagian eter P dan dlam 6 bagian aseton, Jarak leburnya antara
188 dan 192.
 b.Sifat Kimia
 Barbiturat merupakan derivat asam barbiturate (2,4,6-trioksoheksa-
hidropirimidin). Asam barbiturate sendiri tidak menyebabkan
depresi SSP, efek hipnotik-sedatif dan efek lainnya ditimbulkan bila
posisi lima ada gugus alkil atau aril (Ganiswara, 2007).
 Penggolongan barbiturat disesuaikan dengan lama
kerjanya, yaitu (Tadjuddin, 2001):
 1. Barbiturat kerja panjang (6 jam)
 Contohnya: Fenobarbital digunakan dalam pengobatan
kejang
 2. Barbiturat kerja singkat (3 jam)
 Contohnya: Pentobarbital, Sekobarbital, dan
Amobarbital yang efektif sebagai sedatif dan hipnotik
 3. Barbiturat kerja sangat singkat (1-2 jam)
 Contohnya: Tiopental, yang digunakan untuk induksi
intravena anestesia.
Overdosis Barbiturat dan Efek pada Tubuh

 Gejala overdosis biasanya mencakup:


1. kelesuan
2. inkoordinasi
3. kesulitan dalam berpikir
4. kelambatan berbicara
5. penilaian yang salah
6. mengantuk
7. pernapasan dangkal
8. mengejutkan
9. dan dalam kasus yang parah koma dan kematian.
 Dosis mematikan barbiturat sangat bervariasi, jumlah 1g dalam
dosis oral dapat sangat beracun dengan dosis dari 2g sampai 10g
yang umumnya fatal tergantung pada tingkat toleransi.
 Gejala-gejala keracunan barbiturat termasuk
depresi pernapasan, menurunkan tekanan darah,
kelelahan, demam, kegembiraan yang tidak biasa,
iritabilitas, pusing, konsentrasi yang buruk, sedasi,
kebingungan, gangguan koordinasi, gangguan
penilaian, kecanduan, dan pernapasan, yang
dapat menyebabkan kematian.
 Efek Barbiturat:
 1. Pada Sistem Saraf Pusat
 Barbiturat menimbulkan semua tingkat depresi
mulai dari sedasi ringan sampai koma. Tingkat
depresi tergantung pada jenis barbiturat, dosis
yang sampai ke SSP, cara pemberian, tingkat
kepekaan SSP pada waktu pemberian obat, dan
ada tidaknya toleransi.
 2. Sistem Kardiovaskular
 Menurunkan tekanan darah dan cardiac output,
dan dapat meningkatkan frekwensi jantung,
penurunan tekanan darah sangat tergantung dari
konsentrasi obat Dalam plasma. Hal ini disebabkan
karena efek depresinya pada otot jantung,
sehingga curah jantung turun, dan dilatasi pembuluh
darah. Iritabilitas otot jantung tidak terpengaruh,
tetapi bisa menimbulkan disritmia bila terjadi
resistensi Co2 atau hipoksia.
 3. Sistem Pernafasan
 Dosis hipnotik menyebabkan depresi respirasi yang
ringan, sementara pada dosis yang lebih besar,
dapat terjadi intoksikasi, yang menekan pusat
pernapasan (medulla oblongata), sehingga respon
terhadap CO2 berkurang, dan mengakibatkan
ventilasi paru berkurang.
 4. Saluran Cerna
 Tonus dan amplitudo pergerakan otot usus
berkurang sedikit karena barbiturat. Sekresi
lambung hanya sedikit berkurang.

 5. Ginjal
 Barbiturat tidak mempunyai efek buruk terhadap
ginjal yang sehat. Namun Oliguri dan anuria dapat
terjadi pada keracunan akut barbiturat terutama
akibat hipotensi yang nyata.
 6. Hati
 Pada dosis terapi, barbiturat tidak mengganggu
fungsi hepar yang normal. Namun dapat terjadi
kerusakan hepar yang hebat dan disertai dengan
dermatitis serta gejala alergi lainnya pada
penderita hipersensitif.
EFEK SAMPING BARBITAL

 SSP : barbiturat menyebabkan mengantuk, konsentrasi


terganggu dan kelesuan mental dan fisik.
 “Hangover” obat : barbiturata dalam dosis hipnotik
menimbulkan perasaan lesu setelah pasien bangun kembali.
“Hangover” menyebabkan beberapa fungsi tubuh yang
normal terganggu beberapa jam setelah pasien terbangun.
Kadang-kadang dapat terjadi mual dan pusing.
 Perhatian : seperti telah dikemukakan di atas, barbiturat
memacu sistem P-450 dan karena itu menurunkan efek obat
yang dimetabolisme oleh enzim hati ini. barbiturat
meningkatkan sintesis porfirin dan merupakan kontraindikasi
pada pasien dengan porfiria intermiten kuat.
 Ketergantungan : penghentian barbiturat secara mendadak
menyebabkan tremor, ansietas, lemah, gelisah, mual dan muntah,
kejang, delirium dan jantung berhenti. Gejala putus obat lebih berat
jika dibandingkan opiat dan dapat emnimbulka kematian.
 Keracunan : dalam beberapa dasawarsa belakangan ini telah
terjadi keracunan berbiturat pada beberapa pengguna dan
menyebabkan kamatian akibat overdosis. Terjadi depresi
pernapasan yang hebat bersamaan dengan depresi kardiovaskular
pusat, menimbulkan syok dengan pernapasan dangkal dan lambat.
Pengobatan dilakukan seperti respirasi artifisial dan kurasan isi
lambung jika obat baru saja diminum. Hemodialisis mungkin
diperlukan jika obat yang diminum cukup banyak. Alkalinisasi urin
sering membantu pengeluaran fenobarbital.
CONTOH BARBITURAT
MetodePenetapan Kadar Barbiturat

 Metode spektrofotometri untuk tablet


 Metode kolorimetri dengan garam kobalt
 Metode asidi-alkalimetri
 Metode argentometri
 Metode bromometri untuk gugus yang tidak
jenuh
Mekanisme Barbital Berefek Toksik Di Dalam Tubuh

 Intoksisitas barbiturat saat ini sudah menurun secara nyata,


terutama disebabkan penurunan secara nyata, terutama
disebabkan penurunan pemakaian obat ini sebagai
hipnotik-sedatif. Namun intoksikasi barbiturat merupakan
persoalan klinik yang serius ; kematian terjadi pada
beberapa kasus intoksikasi. Penyebab intoksikasi barbiturat
antara lain karena percobaan bunuh diri, kelalaian,
kecelakaan pada anak-anak atau pada penyalahgunaan
obat. Dosis letal barbiturat sangat bervariasi, bergantung
kepada banyak faktor, tapi keracunan berat terjadi bila
lebih dari 10 kali dosis hipnotik dimakan sekaligus. Bila
alkohol atau depresan SSP lain juga ada, kadar barbiturat
yang dapat menyebabkan kematian akan lebih rendah
Gejala overdosis

 Fenobarbital menyebabkan "depresi" dari sistem


tubuh, terutama system saraf pusat dan sistem saraf
perifer , dengan demikian, karakteristik utama dari
overdosis fenobarbital adalah "perlambatan"
fungsi tubuh, termasuk penurunan kesadaran
(bahkan koma), bradikardia , bradypnea ,
hipotermia , dan hipotensi (dalam overdosis besar).
Overdosis juga dapat menyebabkan edema paru
dan gagal ginjal akut sebagai akibat dari syok
dan dapat mengakibatkan kematian.
Pengobatan overdosis

 Pengobatan overdosis fenobarbital mendukung, dan


terdiri terutama dalam pemeliharaan saluran napas
patensi (melalui intubasi endotrakea dan ventilasi
mekanis), koreksi bradikardia dan hipotensi (dengan
cairan intravena dan vasopressor , jika perlu) dan
penghapusan obat sebanyak mungkin dari tubuh.
Tergantung pada berapa banyak waktu telah berlalu
sejak menelan obat, ini dapat dilakukan melalui lavage
lambung (perut pemompaan) atau penggunaan arang
aktif. Hemodialisis efektif dalam menghilangkan
fenobarbital dari tubuh, dan dapat mengurangi waktu
paruhnya hingga 90%. Tidak ada obat penawar
khusus untuk keracunan barbiturat.
KASUS

Das könnte Ihnen auch gefallen