Sie sind auf Seite 1von 7

Catatan Penilaian Pra-operasi

1. Terdapat pada rekam medis


pasien
2. Ditulis secara singkat
3. Menggambarkan rencana 1. Anamnesis
anestesi (anestesi regional atau a. Keluhan utama
umum) dan ASA b. Riwayat penyakit dahulu
4. Mencakup persetujuan dari c. Riwayat konsumsi obat yang
pasien atau wali sedang/ telah digunakan
d. Riwayat operasi dan anastesi
yang pernah dilakukan

2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Catatan Anestesi Intraoperatif

Sebagai dokumentasi pemantauan intraoperatif.

Referensi anestesi untuk pasien yang sama di masa


depan

Catatan ini harus singkat, relevan, dan akurat.


Pendokumentasikan di ruang operasi harus memasukkan unsur-unsur berikut :

• Apakah telah dilakukan pemeriksaan preoperatif pada mesin anestesi dan peralatan lain yang
relevan.
• Apakah telah dilakukan evaluasi ulang pasien sebelum induksi anestesi

• Waktu pemberian, dosis, dan rute obat yang diberikan saat intraoperatif.
• Perkiraan kehilangan darah dan keluaran urin saat operasi berlangsung

• Hasil tes laboratorium yang diperoleh selama operasi.


• Cairan intravena dan produk darah yang diberikan kepada pasien.

• Catatan prosedur terkait (seperti untuk intubasi trakea atau pemasangan monitor invasif),
teknik intraoperatif
• Waktu dan proses induksi, posisi, insisi bedah, dan ekstubasi.

• Kejadian atau komplikasi yang tidak biasa (misalnya aritmia)


• Kondisi pasien pada saat masuk ke post anesthesia atau unit perawatan intensif.
.
Catatan Pasca operasi

Pemulihan pasien dari Komplikasi apa pun terkait


anestesi anestesi

Pemindahan pasien
Kondisi pasien pasca
(bangsal rawat inap, unit
operasi
perawatan intensif,)
DISKUSI KASUS
Malpraktek Medis

Seorang pria sehat berusia 45 tahun mengalami serangan


jantung selama perbaikan hernia inguinal laparoskopi.
Meskipun resusitasi kardiopulmoner berhasil, pasien
mengalami perubahan status mental permanen yang
menghalangi kembalinya bekerja. Satu tahun kemudian, pasien
mengajukan keluhan terhadap ahli anestesi, ahli bedah, dan
rumah sakit.
4 elemen yang harus dibuktikan penggugat (pasien) untuk
melakukan penggugatan terhadap pihak tergugat (dokter atau
rumah sakit)?

• Tugas: Setelah seorang dokter menetapkan hubungan profesional


dengan pasien, dokter berutang kewajiban pada pasien tertentu,
seperti berpegang pada standar perawatan.

• Pelanggaran Tugas: Jika kewajiban ini tidak dipenuhi, dokter telah


melanggar tugasnya kepada pasien.

• Cedera: Cedera dapat menyebabkan kerusakan umum (misalnya,


rasa sakit dan penderitaan) atau kerusakan khusus (misalnya,
hilangnya pendapatan).

• Penyebab: Penggugat harus menunjukkan bahwa pelanggaran


tugas terkait secara kausal dengan cedera tersebut.
Faktor mempengaruhi kemungkinan terjadinya tuntutan
malapraktik

Kecukupan
Hubungan Kualitas
persetujuan
Dokter-Pasien Dokumentasi
pasien

Das könnte Ihnen auch gefallen