pertolongan bagi lansia secara individu atau kelompok yang diberikan oleh perawat. Askep dasar yang diberikan disesuaikan pada kelompok lanjut usia aktif atau pasif antara lain: Lansia aktif Askep dapat berupa dukungan personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu, kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku,mata, serta telinga,, kebersihan lingkungan (tempat tidur,dan ruangan) makanan yang sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariasi dan mudah dicerna dan kesegaran jasmani. Lansia pasif Lansia yang tergantung pada orang lain. _ memerlukan bantuan penuh dari anggota keluarga atau petugas khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak dekubitus. A. pendekatan fisik Komponen dasar pendekatan ini adalah memperhatikan dan membantu para klien lansia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum,, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dari kecelakaan. Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lansia, membimbing dengan sabar dan ramah sambil bertanya apa keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah diminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah, dan sebagainya. Sentuhan (misalnya genggaman tangan) terkadang sangat berarti buat mereka. Perawat mengadakan pendekatan edukatif pada lansia. Bila perawat ingin mengubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bisa melakukannya secara perlahan-lahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka ke arah pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka dapat merasa puas dan bahagia Pendekatan sosial Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan sosial. Memberi ksempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Pendekatan spiritual Memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien lanjut usia dalam keadaan sakit atau mendekati kematian. Tujuan : 1. Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri 2. Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu. 3. Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien 4. Memberi waktu kepada klien untuk menjawab 1. Fisik Wawancara - pandangan lansia tentang kesehatannya - Kegiatan yang mampu dilakukan lansia - Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri - Kekuatan fisik lansia dll Pemeriksaan fisik Inspeksi, palpasi,perkusi dan auskultasi 2. Psikologis - Apakah mengenalk masalah utama - Bagaiamana sikap terhadap proses penuaan - Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak 1. Fisik /biologis 2. Psikososial 3. Spiritual 1. fisik/ Biologis - Ganguan nutrisi : kurang/berlebihan dari kebutuhan tubuh sampai dengan pemasukan yang tidak adekuat - Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan sampai dengan hambatan penerimaan dan pengiriman rangsangan - Kurangnya perawatan diri sampai dengan penurunan minat dalam merawat diri - Potensial cidera fisik sampai dengan penurunan fungsi tubuh - Gangguan pola tidur sampai dengan kecemasan atau nyeri - Perubahan pola eliminasi sehubungan dengan penyempitan jalan nafas atau adanya sekret pada jalan nafas. - Gangguan mobilitas fisik sampai dengan kekuatan sendi. 2. Psikososial - Isolasi sosial sampai dengan perasaan curiga - Menarik diri dari lingkungan sampai dengan perasaan tidak mampu. - Depresi sampai dengan isolasi sosial - Harga diri rendah sampai dengan perasaan ditolak - Coping tidak adekuat sampai dengan ketidakmampuan mengemumakan perasaan secara tepat - Cemas sampai dengan sumber keuangan yang terbatas 3. Spiritual - Reaksi berkabung atau berduka sampai dengan ditinggal pasangan - Penolakan terhadap proses penuaan sampai dengan ketidaksiapan menghadapi kematian - Marah terhadap Tuhan sampai dengan kegagalan yang dialami - Perasaan tidak tenang sampai dengan ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat 1. melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan 2. bekerjasama dengan profesi kesehatanya 3. tentukan prioritas: 4. cegah timbul masalah-masalah 5. sediakan klien cukup waktu untuk mendapat input atau pemasukan. Tulis semua rencana dan jadwal Perencanaan Tujuan tindakan keperawatan lanjut usia diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain: 1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi 2. Peningkatan keamanan dan keselamatan 3. Memelihara kebersihan diri 4. Memelihara keseimbangan istirahat/tidur 5. Meningkatnya hubungan interpersonal melalui komunikasi efektif Data 1. Status sistem pernafasan -sesak nafas -batuk-batuk - Slym Dx: ganguan pemenuhan kebutuhan oksigen sehubungan dengan adanya penyumbatan slym yang ditandai dengan sesak nafas 2. Sistem pembuluh darah -tekanan darah Denyut nadi , suhu tubuh, persarafasan, warna muka, kesadaran Dx: gangguan kenyamanan sehubungan dengan batuk- batuk, panas tinggi yang ditandai dengan pasien gelisah. Gangguan kesadaran s/d dampak patologik dengan manifestasi apatis/koma 3. Sistim pencernaan Susah menelan, mual,muntah,perih, tidak nafsu makan, diare,kembung,melena.dll Dx: perubahan keadaan nutrisi sebagai dampak patologik dengan menampakan makanan yang disajikan sering tidak habis. Ggn keseimbanganan cairan elektrolit sehubungan dengan muntah dan diare yang ditandai dengan turgor jelek, mata cekungsuhu naik Ggn eliminasi b.a.b s/d obstipasi yang ditandai beberapa hari pasien tidak b.a.b 4. Sistem perkencingan Bagaimana produksi urinnya dan jumlahnya Dx: gangguan eliminasi(b.a.k) s/d produksi produksi urinenya yang ditandai dengan jumlah urine berapa cc. 5. Persendian dan otot (pergerakan) Kekakuan sendi dan otot Dx: keterbatasan pergerakan sehubungan dengan tirah baring lama yang ditandai dengan kaku sendi/otot 6. kegiatan sehari-hari : mandi, gosok gigi, ganti pakaian, bab dan bak mandiri atau ditolong/tergantung penuh kepada org lain dx :perubahan dalam merawat diri sendiri sebagai dampak patologik 7. pola tidur dan istirahat Bagaimana istirahatnya, tidur malam, hal-hal yang dirasa mengganggu tidur? 8. Cemas memikirkan penyakitnya dan keluarga yang ada di rumah Dx: cemas s/b memikirkan penyakitnya dan keluarga Perencanaan adalah langkah kedua dalam proses keperawatan. Termasuk penentuan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.