Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pelayanan
Yang Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat
diakreditasi
Administrasi manajemen
Puskesmas
Bab II. Kepemimpinan
Bab I. Penyelenggaraan Bab III. Peningkatan Mutu
dan Manajemen
Pelayanan Puskesmas Puskesmas
Puskesmas
Bab IX.
Bab VII. Layanan Bab VIII.
Peningkatan Mutu
Klinis yang Berorientasi Manajemen
Klinis dan Keselamatan
Pasien Penunjang Layanan Klinis
Pasien
KETENTUAN KELULUSAN AKREDITASI PUSKESMAS
BAB Tidak terakreditasi Terakreditasi dasar Terakreditasi
madya
Terakreditasi utama Terakreditasi
paripurna
1. BAB
1.1 STANDAR
1.1.1 KRITERIA
- MAKSUD DAN TUJUAN
- ELEMEN PENILAIAN
BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang untuk pengembangan dan
peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan
merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat
melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan survei
mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas (community health analysis) yang
menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait
yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI
REKAM IMPLEMENTASI
HIRARKI DOKUMEN
Kebijakan
(Rencana)
Pedoman/Panduan
Program
(KAK)
Kegiatan SOP
Monitoring
Implementasi
Analisis
Renc.T L
Dokumen
Tindak Lanjut
Rekam implementasi
Evaluasi
STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
JUMLAH JUMLAH
STANDAR KRITERIA JUMLAH ELEMEN
BAB JUDUL
PENILAIAN (EP)
KEBIJAKAN PELAYANAN
• Kebijakan pelayanan obat, yang berisi:
OBAT.
1. Kebijakan peresepan obat (termasuk peresepan obat narkotika dan psikotropika)
2. kebijakan pelayanan obat rawat inap dan rawat jalan
3. kebijakan penyediaan dan penggunaan obat
4. kebijakan pengendalian dan penilaian penyediaan dan penggunaan obat
5. kebijakan pelayanan obat 7 hari 24 jam pada Puskesmas dengan rawat darurat
6. kebijakan persepan obat sesuai formularium
7. Kebijakan penyediaan obat sesuai formularium
8. Kebijakan penanganan obat kedaluwarsa
9. Kebijakan tentang efek samping obat, riwayat alergi, obat yang dibawa pasien rawat
inap
10.Kebijakan monitoring efek samping obat
11.Kebijakan pengendalian pengawasan penggunaan psikotropika dan narkotika
12.Kebijakan penyediaan obat emergensi
13.Kebijakan jika terjadi kesalahan pemberian obat dan pelaporannya (KTD, KNC, dsb)
Penyiapan doc.rg.
PEDOMAN PELAYANAN OBAT 66
Penyiapan doc.rg.
SOP
1. SOP peresepan obat (termasuk peresepan obat narkotika dan psikotropika)
2. SOP pelayanan obat rawat inap dan rawat jalan
3. SOP penyediaan dan penggunaan obat
4. SOP pengendalian dan penilaian penyediaan dan penggunaan obat
5. SOP pelayanan obat 7 hari 24 jam pada Puskesmas dengan rawat darurat
6. SOP monitoring persepan obat sesuai formularium
7. SOP penanganan obat kedaluwarsa
8. SOP penanganan efek samping obat, riwayat alergi, obat yang dibawa pasien rawat inap
9. SOP monitoring efek samping obat
10.SOP pelayanan obat psikotropika dan narkotika
11.SOP pengendalian pengawasan penggunaan psikotropika dan narkotika
12.SOP jika terjadi kesalahan pemberian obat dan pelaporannya (KTD, KNC, dsb)
Penyiapan doc.rg. 67
68
Penyiapan doc.rg.
69
IMPLEMENTASI
• Bukti pelaksanaan SOP dalam kegiatan pelayanan
• Bukti monitoring pelaksanaan SOP, hasil monitoring dan tindak
lanjutnya
• Bukti pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penjadualan program
dan hasil-hasil serta tindak lanjutnya
Penyiapan doc.rg.
Example: 70
KEBIJAKAN PELAYANAN
• Kebijakan pelayanan obat, yang berisi:
OBAT.
1. Kebijakan peresepan obat (termasuk peresepan obat narkotika dan psikotropika)
2. kebijakan pelayanan obat rawat inap dan rawat jalan
3. kebijakan penyediaan dan penggunaan obat
4. kebijakan pengendalian dan penilaian penyediaan dan penggunaan obat
5. kebijakan pelayanan obat 7 hari 24 jam pada Puskesmas dengan rawat darurat
6. kebijakan persepan obat sesuai formularium
7. Kebijakan penyediaan obat sesuai formularium
8. Kebijakan penanganan obat kedaluwarsa
9. Kebijakan tentang efek samping obat, riwayat alergi, obat yang dibawa pasien rawat
inap
10.Kebijakan monitoring efek samping obat
11.Kebijakan pengendalian pengawasan penggunaan psikotropika dan narkotika
12.Kebijakan penyediaan obat emergensi
13.Kebijakan jika terjadi kesalahan pemberian obat dan pelaporannya (KTD, KNC, dsb)
Penyiapan doc.rg.
PEDOMAN PELAYANAN OBAT 71
Penyiapan doc.rg.
SOP
1. SOP peresepan obat (termasuk peresepan obat narkotika dan psikotropika)
2. SOP pelayanan obat rawat inap dan rawat jalan
3. SOP penyediaan dan penggunaan obat
4. SOP pengendalian dan penilaian penyediaan dan penggunaan obat
5. SOP pelayanan obat 7 hari 24 jam pada Puskesmas dengan rawat darurat
6. SOP monitoring persepan obat sesuai formularium
7. SOP penanganan obat kedaluwarsa
8. SOP penanganan efek samping obat, riwayat alergi, obat yang dibawa pasien rawat inap
9. SOP monitoring efek samping obat
10.SOP pelayanan obat psikotropika dan narkotika
11.SOP pengendalian pengawasan penggunaan psikotropika dan narkotika
12.SOP jika terjadi kesalahan pemberian obat dan pelaporannya (KTD, KNC, dsb)
Penyiapan doc.rg. 72
73
Penyiapan doc.rg.
74
IMPLEMENTASI
• Bukti pelaksanaan SOP dalam kegiatan pelayanan
• Bukti monitoring pelaksanaan SOP, hasil monitoring dan tindak
lanjutnya
• Bukti pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penjadualan program
dan hasil-hasil serta tindak lanjutnya
Penyiapan doc.rg.
PELAYANAN
RADIODIAGNOSTIK
A.Kebijakan,
B.Pedoman,
C.Prosedur,
D.Program Peningkatan Mutu,
E.Implementasi,
PELAYANAN INFORMASI
A.Kebijakan,
B.Pedoman,
C.Prosedur,
D.Program Peningkatan Mutu,
E.Implementasi,
STANDAR TERKAIT AUDIT INTERNAL
BAB III. PENINGKATAN MUTU
PUSKESMAS (PMP)
Kriteria 3.1.4.
• Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas melakukan evaluasi
kegiatan perbaikan kinerja melalui audit
internal yang dilaksanakan secara periodik.
Pokok Pikiran:
• Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi
apakah mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator
yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal
disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab manajemen mutu, Penanggung
jawab Program/Upaya Puskesmas dan pelaksana
kegiatan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit
internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka
permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti.
Elemen Penilaian:
• Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas.
• Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai
sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja
yang ditetapkan.
• Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen
mutu dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program
dan kegiatan Puskesmas.
• Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan
rekomendasi dari hasil audit internal.
• Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari
hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri
oleh Puskesmas.
BUKTI YANG DITELUSUR
•Laporan Kinerja dan analisis data kinerja
•SOP Audit Interal,
•SK Tim Audit Internal
•Pelatihan Tim Audit Internal
•Program Kerja Audit Internal
•Laporan hasil Audit Internal
•Laporan Tindak Lanjut temuan Audit Internal
•Bukti melakukan rujukan ke dinas kesehatan
kab/kota atau pihak yang lebih kompeten
AUDIT INTERNAL DALAM STANDAR
AKREDITASI
• Difokuskan pada penilaian kinerja
• Bertujuan untuk peningkatan kinerja
• Dilakukan secara periodik
• Dilaporkan kepada kepala puskesmas
• Diumpan-balikkan pada auditee
• Wajib ditindak lanjuti
• Jika tidak dapat diselesaikan oleh puskesmas, dilakukan
rujukan ke dinas kesehatan kabupaten/kota
KESAMAAN MAKSUD DENGAN AUDIT INTERNAL
•6.1.1
Kepala PKM, Pj. UKM dan pelaksana bertanggung jawab
dalam membudayakan perbaikan kinerja
berkesinambungan
•6.1.2
Pj. UKM melaksanakan perbaikan kinerja secara
berkesinambungan, tercermin dalam pengelolaan da
pelaksaaan kegiatan
•9.3
Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
diukur, dikumpulkan dan dievaluasi secara tepat