Sie sind auf Seite 1von 111

1G

1G merupakan teknologi handphone LAYANAN :


pertama yang diperkenalkan pada era
80-an dan masih menggunakan sistem - Melayani komunikasi suara saja.
analog. Generasi pertama ini KELEMAHAN :
menggunakan teknik komunikasi yang
disebut Frequency Division Multiple Kapasitas trafik yang kecil, jumlah
Access (FDMA). pelanggan yang dapat ditampung dalam
satu sel sedikit, penggunaan spektrum
“Teknik ini memungkinkan untuk frekuensi yang boros karena satu
membagi-bagi alokasi frekuensi pada pengguna menggunakan satu buah
suatu sel untuk digunakan masing- kanal frekuensi, dan suara tidak jernih.
masing pelanggan di sel tersebut,
sehingga setiap pelanggan saat
melakukan pembicaraan memiliki
frekuensi sendiri (prinsipnya seperti Contoh : AMPS dan NMT.
pada stasiun radio dimana satu stasiun AMPS menggunakan frekuensi antara 825
radio hanya menggunakan satu Mhz- 894Mhz dan dioperasikan pada Band
frekuensi untuk siarannya).” 800 Mhz.
2G
2G merupakan jaringan telekomunikasi LAYANAN :
seluler yang diluncurkan secara Contoh : GSM
- Melayani komunikasi suara dan sms dan CDMA
komersial pada jaringan GSM standar di
maks 160 karakter.
Finlandia oleh Radiolinja (sekarang
bagian dari Elisa) pada tahun 1991 dan - Mendukung voice mail, call waiting,
menggunakan sistem digital. Generasi dan transfer data dengan kecepatan
ini menggunakan mekanisme Time maksimal 9.6 kbps. (cukup untuk
Division Multiple Access (TDMA) dan mengirim SMS, download gambar,
Code Division Multiple Access ( CDMA) atau ringtoneMIDI).
dalam teknik komunikasinya.
KELEMAHAN :
kecepatan transfer data yangmasih
“TDMA : Memberikan satu pita rendah (kecepatan rendah –
frekuensi untuk dipakai beberapa menengah). Tidak efisien untuk trafik
pelanggan. rendah.Selain itu, jangkauan jaringan
juga masih terbatas sehingga, sangat
CDMA : Seluruh pelanggan
tergantung oleh adanya BTS (cell
menggunakan frekuensi yang sama
Tower).
pada waktu yang sama namun
dibedakan dengan code yang unik.”
2.5 G
Teknologi 2.5G merupakan LAYANAN :
peningkatan dari teknologi 2G Contoh : GPRS,
- Melayani komunikasi suara dan sms WiDEN, dan
terutama dalam platform dasar
maks 160 karakter. CDMA20001x.
GSM telah mengalami
penyempurnaan, khususnya - e-mail, mms (pesan gambar),
untuk aplikasi data. Untuk yang browsing, dan transfer data dengan
berbasis GSM teknologi 2.5G di kecepatan maksimal 153kbps.
implementasikan dalam GPRS
(General Packet Radio Services) KELEMAHAN :
dan WiDEN, sedangkan yang kecepatan transfer data yang masih
berbasis CDMA rendah (kecepatan rendah –
diimplementasikan dalam menengah). Tidak efisien untuk trafik
CDMA20001x. rendah.Selain itu, jangkauan jaringan
Menggunakan modulasi GMSK. juga masih terbatas sehingga, sangat
tergantung oleh adanya BTS (cell
Tower).
2.75 G
Pada fase selanjutnya, LAYANAN :
meningkatnya kebutuhan akan Contoh : EDGE.
- Melayani komunikasi suara dan sms
sebuah system komunikasi
maks 160 karakter.
mobile yang mampu
menyalurkan data dengan - e-mail, mms (pesan gambar),
kecepatan yang lebih tinggi, browsing, dan transfer data dengan
hadirlah EDGE (Enhanced Data kecepatan maksimal 384kbps.
rates for GSM Evolution) yang
mampu menyalurkan data KELEMAHAN :
dengan kecepatan hingga 3 kecepatan transfer data yang masih
kali kecepatan GPRS, yaitu 384 rendah (kecepatan rendah –
kbps. menengah). Tidak efisien untuk trafik
Menggunakan modulasi 8PSK. rendah.Selain itu, jangkauan jaringan
juga masih terbatas sehingga, sangat
tergantung oleh adanya BTS (cell
Tower).
3G
Penerapan standar GPRS pada LAYANAN :
teknologi komunikasi 2G Contoh : W-
- Melayani komunikasi suara dan sms CDMA (atau
membuka jalan untuk akses
maks 160 karakter. dikenal juga
data yang lebih cepat.
Selepasnya, muncul teknologi - Memiliki kecepatan transfer data dengan UMTS)
yang dikenal sebagai generasi cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dan CDMA2000
ketiga atau 3G pada 1998. dapat melayani layanan data 1xEV-DO.
broadband seperti internet.
International
Kecepatan setinggi itu juga mampu
Telecommunication Union
melayani video conference dan video
(ITU) menyebutkan bahwa
streaming lainnya.
teknologi 3G ini diharapkan
bisa mewujudkan kecepatan KELEMAHAN :
transfer data minimal 2 Mbps
untuk pengguna yang sedang Memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan
diam atau berjalan, dan 348 belum mencukupinya kecepatan
kbps jika sedang bergerak transfer data dalam melayani layanan
dalam kecepatan tinggi. multimedia yang memerlukan
kecepatan yang mumpuni.
3.5 G
Teknologi 3.5 G atau disebut LAYANAN :
juga super 3G merupakan Contoh : HSPA
- Melayani komunikasi suara dan sms dan WiBro
peningkatan dari teknologi 3G,
maks 160 karakter.
terutama dalam peningkatan
kecepatan transfer data yang - Memiliki kecepatan transfer data
lebih dari teknologi 3G (>2 untuk unduh 14 Mbps dan upload
Mbps) sehingga dapat 5.76 Mbps. sehingga dapat melayani
melayani komunikasi layanan data broadband seperti
multimedia seperti akses internet. Kecepatan setinggi itu juga
internet dan video sharing. mampu melayani video conference
dan video streaming lainnya.
. KELEMAHAN :
Memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan
belum mencukupinya kecepatan
transfer data dalam melayani layanan
multimedia yang memerlukan
kecepatan yang mumpuni.
3.75 G
kemajuan perkembangan yang LAYANAN :
ditingkatkan dari HSPA yaitu Contoh : HSPA+
- Melayani komunikasi suara dan sms
HSPA+ atau disebut juga
maks 160 karakter.
Evolved HSPA, dirilis tahun
2008 dan digunakan di seluruh - Memiliki kecepatan transfer data
dunia berikutnya mulai tahun untuk unduh 168 Mbps dan upload
2010. 22 Mbps. Sehingga dapat melayani
layanan data broadband seperti
Secara teori, jaringan
internet. Kecepatan setinggi itu juga
telekomunikasi yang
mampu melayani video conference
menerapkan teknologi ini bisa
dan video streaming lainnya.
memperoleh kecepatan unduh
hingga 168 Mbps dan unggah KELEMAHAN :
hingga 22 Mbps.
Memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan
belum mencukupinya kecepatan
transfer data dalam melayani layanan
multimedia yang memerlukan
kecepatan yang mumpuni.
4G
4G merupakan pengembangan
LAYANAN :
- mempunyai standar kecepatan
transmisi berkisar antara 100 Mbps–
dari teknologi 3G dan 2G. Contoh : LTE dan
1 Gbps. Percakapan, internet, WiMAX
Sistem 4G menyediakan chatting, jejaring, permainan, video
jaringan pita lebar ultra untuk atau apa pun fitur yang ada di
berbagai perlengkapan dalamnya dapat dinikmati lebih baik
elektronik, contohnya telpon dari 3G.
pintar dan laptop
menggunakan modem USB. KELEMAHAN :
Terdapat dua kandidat standar Hanya untuk data.
untuk 4G yang dikomersilkan Dibutuhkan mobile device yang baru
di dunia yaitu standar WiMAX yang mendukung teknologi 4G LTE jika
(Korea Selatan sejak 2006) dan jaringan diperbarui
standar Long Term Evolution
(LTE) (Swedia sejak 2009). Dibutuhkan antena tambahan untuk
transmini data karena jaringan 4G LTE
menggunakan Multiple Input Multiple
Output (MIMO)
GSM
Sejarah Singkat Secara Umum ada 2 jenis :
GSM (Global system for Mobile) adalah No Jenis GSM Uplink Downlink BW
generasi kedua dari standar system selular.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan 1 GSM 900 890 - 915 935 – 960 25 Mhz
akhirnya dijadikan standar telekomunikasi
selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI Mhz Mhz
(European Telecomunication Standard
Institute). 2 GSM 1800 1710-1785 1805-1880 75 Mhz
Mhz Mhz
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk
beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Dengan 3 GSM 1900 1850 -1910 1930-1980
spesifikasi :
Uplink = 890–915 MHz. Mhz Mhz
Downlink = 935–960 MHz.
BW = 25 Mhz.
Lebar Kanal = 200 Khz.
Transfer Data rate = 9.6kbps - 14.4 kbps
Modulasi = GMSK
Metode Akses = FDMA - TDMA
Metode Duplex = FDD dan TDD
Arsitektur
Jaringan
Arsitektur Jaringan GSM terdiri
dari perangkat-perangkat yang
saling mendukung, dari 4
subsistem yang terkoneksi dan
berinteraksi antar sistem dan
dengan user melalui network
interface, 4 subsistem tersebut
yaitu :
MS (Mobile Station),
BSS (Base Station Subsystem),
NSS (Network Sub-System) dan
OSS (Operation and Support
System).
Penjelasan
Singkat :
• Mobile Station (MS) merupakan Base Station System (BSS), terdiri atas:
perangkat yang digunakan oleh
• BTS Base Transceiver Station, perangkat
pelanggan untuk melakukan GSM yang berhubungan langsung dengan MS
pembicaraan. Terdiri atas: dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
Mobile Equipment (ME) atau
handset. • BSC Base Station Controller, perangkat yang
Subscriber Identity Module (SIM) mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di
bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan
atau SIM Card
MSC.
• Data yang disimpan dalam SIM
secara umum, adalah:
IMMSI (International Mobile
Subscriber Identity), merupakan
penomoran pelanggan.
MSISDN (Mobile Subscriber ISDN),
merupakan nomor panggil
pelanggan.
Operation and Support System (OSS),
Network Sub System (NSS), terdiri atas: memiliki perangkat utama yang disebut OMC
• Mobile Switching Center atau MSC, (Operation and Maintenance Center) dimana
berperan untuk interkoneksi hubungan OMC merupakan pusat pengendali jaringan
pembicaraan, baik antar seluler maupun yang mengontrol dan memonitor seluruh
dengan jaringan kabel PSTN, ataupun kejadian yang ada pada jaringan selular
dengan jaringan data. termasuk kualitas pelayanan yang disediakan
oleh jaringan.
• Home Location Register atau HLR, yang
berfungsi sebagai sebuah database untuk Setiap element jaringan melaporkan status /
menyimpan semua data dan informasi kondisi, demikian bila terjadi kerusakan atau
mengenai pelanggan agar tersimpan masalah maka setiap kasus akan dilaporkan ke
secara permanen. OMC berupa alarm secara otomatis sehingga
memudahkan untuk menentukan tindakan
• Visitor Location Register atau VLR, tepat yang akan diambil guna mengatasi
merupakan database yang memiliki masalah pada jaringan.
informasi pelanggan sementara yang
diperlukan oleh MSC untuk melayani
pelanggan yang berkunjung dari area lain.
• Authentication Center atau AuC, yang
diperlukan untuk menyimpan semua data
yang dibutuhkan untuk memeriksa
keabsahaan pelanggan. Sehingga
pembicaraan pelanggan yang tidak sah
dapat dihindarkan.
• Equipment Identity Registration atau EIR,
merupakan database yang mengandung
informasi tentang identitas peralatan
mobile yang mencegah calls dari
pencurian, ketidakamanan, atau
ketidakfungsian MS.
Interface Jaringan GSM

Air Interface menggunakan teknik Time


Division Multiple Access
(TDMA) untuk jalur kirim dan
terima dan signalling informasi
antara BTS dan MS.
menyediakan dua
type informasi adalah jalur
MS
tersendiri , signalling Bertanggung
antara TRC dan jawab untuk
dan traffic, antara BSC.
MSC dengan BSS pengiriman traffic
dan signalling
information
antara BSC
dengan BTS.
Duplex methode
Burst
Adalah Format informasi yang ditransmisikan selama
satu time slot TDMA.
Jenis – jenis burst :
• Normal Burst
• Frequency Correction Burst
• Synchronization Burst
• Access Burst
• Dummy Burst
Normal Burst :
• Membawa seluruh Logical Channel
• TCH, SDCCH, BCCH, PCH, AGCH, SACCH dan FACCH

Frequency Correction Burst :


• Memancarkan FCCH
• Berisi unmodulated carrier berupa gelombang sinus murni
• Berisi bit-bit yang seluruhnya berpolarisasi ‘0’

Synchronization Burst :
• Memancarkan SCH
• Berisi nomor frame TDMA
• Membawa Base Station Identification Code (BSIC)

Access Burst :
• Memancarkan RACH arah uplink
• Timing Advance (TA) untuk mengukur jarak antara MS yang dipakai untuk
menentukan Time Delay
GSM Channel
Logical Channel
Control Channel
BCH
(Broadcast 1.FCCH (Frequency Correction Channel), digunakan
Channel) untuk
BCH berfungsi mensinkronisasikan frekuensi yang digunakan MS dan
frekuensi yang dipakai oleh BTS tempat MS berada.
untuk
mengirimkan 2.SCCH (Sinchronization Control Channel), digunakan
dari BSS – untuk
sinkronisasi MS ke timeslot pada saat MS
MS(downlink) mendapatkan frekuensi pembawa.
mengenai
network yang 3.BCCH (Broadcast Control Channel),
digunakan untuk informasi tentang BTS yang
akan diakses digunakan oleh MS, seperti frekuensi hopping,
oleh MS.Kanal frekuensi yang digunakan, informasi neighbour cell,
ini terbagi dan lain–lain.
menjadi tiga,
yaitu :
CCCH (Common 1.PCH (Paging Channel), digunakan MS sebagai isyarat
Control Channel) adanya panggilan.
CCCH digunakan
untuk 2.RACH (Random AccessChannel), digunakan MS
mengirimkan untuk merespon panggilan dari PCH dan meminta
informasi alokasi kanal.
jaringan dari MS
3.AGCH (Access Grant Channel),
ke BTS dan digunakan BSS untuk mengalokasikan kanal bagi MS.
sebaliknya(
uplink –
downlink). Kanal
ini terbagi
menjadi tiga,
yaitu :
1.SDCCH(
DDCH(Dedicated
Stand Alone Dedicated Control Channel),
Control digunakan untuk mengalokasikan TCH seperti pada proses
Channel)DCCH registrasi / autentikasi dan
digunakan untuk digunakan dua arah uplinkdan downlink.
membawa
2.SACCH(Slow Associated Control Channel), digunakan untuk
informasi ant regulasi daya (power control) dari MS, perhitungan jarak MS
ara MS ke BTS ke BTS (Timing Advance) dan digunakan dua arah untuk
dan uplink dan downlink.
Sebaliknya
3.FACCH(Fast Associated Control Channel), digunakan untuk
uplink – mengirimkan sinyal selama proses akan melakukan
downlink.Kanal pembicaraan (call setup), mengirimkan perintah – perintah
ini terbagi handover dari BSC, mengakhiri pembicaraan setelah
hubungan terputus dan digunakan dua arah untuk uplink dan
menjadi t iga
downlink
yaitu : .
GSM Analogy
GSM Analogy
Call setup pada jaringan
GSM
Proses menerima panggilan dari mobile station (MS) ke mobile station (MS), MS ke
public switch telephone network (PSTN) ataupun sambungan langsung dari luar
negeri pada jaringan GSM disebut dengan mobile terminating call (MTC),
sedangkan sebaliknya proses melakukan panggilan keluar disebut mobile originating
call (MOC).
Proses MTC

BTS memberikan isyarat adanya


Panggilan (paging) melalui PCH
MS merespon paging
BTS memberi kanal kepada MS
Serta request referensi
MS merespon request
TMSI dan CKSN
BTS mengkonfirmasi request dari MS
Dan request autentifikasi
MS merespon
autentikasi dari BTS
BTS mengaktifkan
MS merespon bahwa proses pengkodean
Pengkodean lengkap
BTS meneyediakan kanal setup
Kepada MS untuk proses panggilan
MS memberi konfirmasi
Untuk panggilan
BTS memberi info bahwa kanal
trafic percakapan siap
MS melakukan permohonan
SDCCH melalui RACH yang Proses MOC
tujuannya adalah untuk
outgoing call (MOC setup). BTS akan mengalokasikan SDCCH
melalui AGCH
Proses melakukan
panggilan hampir Selanjutnya MS memperoleh secara
sama dengan cepat kanal dari BTS melalui AGCH.
proses yang terjadi Selanjutnya melakukan set
saat menerima asynchronous balance mode (SABM)
telephone bedanya pada layer 3 message dan merespon
pada MOC, MS paging, termasuk didalamnya
yang mempunyai pengecekan serial number MS dan
inisiatif untuk memberikan (TMSI). Network akan
melakukan mengakui proses tersebut sebagai
outgoing call. Radio positive paging dan menjawab proses
resource connection SABM melalui (SDCCH).
harus di setup
khusus untuk
melakukan
panggilan.
Drive Test 2G Parameter
Parameter Verifikasi BTS :
a. Broadcast Control Channel (BCCH),
merupakan frekuensi carrier yang digunakan pada saat downlink untuk
mentransmisikan informasi system.
Frekuensi carrier yang digunakan oleh BTS 2G yaitu GSM900: 890-915 MHz
dan GSM1800: 1805-1880 MHz

b. Absolute Radio Frequency Channel (ARFC), merupakan konversi


dari BCCH yang bernilai MHz diubah menjadi nomor-nomor kanal.

d. Base Station Identity Code (BSIC), membedakan BTS-BTS berdekatan


yang mempunyai BCCH dan ARFC yang sama.
c. Cell Global Identity (CGI),merupakan sebuah identititas (ID) yang unik dari cell-cell dalam suatu
jaringan seluler untuk mengenali posisi user berdasarkan cell. Format penamaan CGI, yang terdiri dari :

· MCC (Mobile Country Code) adalah identifikasi suatu negara dengan menggunakan 3 digit. Untuk
Indonesia, digit MCC-nya adalah 510.

· MNC (Mobile Network Code) : adalah 2 digit identifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan
sebuah mobile network atau PLMN. Kombinasi antara MCC dan MNC akan selalu menghasilkan sebuah
code yang unik di seluruh dunia.

· LAC (Location Area Code) : adalah identifikasi yang digunakan untuk menunujukan kumpulan beberapa
cell. Dalam sebuah PLMN yang sama, tidak boleh digunakan 1 LAC yang sama untuk 2 group cell yang
berbeda.Sebuah LAC dapat digunakan dalam 2 (atau lebih) BSC yang berbeda, asalkan masih dalam 1
MSC yang sama. Informasi lokasi LAC terakhir dimana sebuah MS berada akan disimpan di VLR dan akan
diupdate apabila MS tersebut bergerak dan memasuki area dengan LAC yang berbeda.

· CI (Cell Identity) : adalah identifikasi sebuah cell dalam jaringan seluler. Dalam sebuah PLMN, CI yang
sama dapat digunakan untuk 2 (atau lebih) cell yang berbeda, asalkan dalam LAC yang berbeda.
Radio Parameters GSM
1.RxLev Sub (dBm)
Merupakan indikator kuat sinyal (signal strength), dalam
satuan dBm.
Range nilai mulai dari -10 s.d -120 dBm

2. RxQual Sub
Merupakan indikator kualitas (Quality) dari sinyal RF yang
diterima oleh MS. Range nilainya adalah 0 s.d 7. Bisa
juga dinyatakan dalam prosentase, tapi tidak populer
digunakan

3.SQI (Speech Quality Index)


Merupakan index kualitas suara dari panggilan yang
dilakukan. Range nilainya adalah -20 s.d 30.
Catatan : Catatan :
Nilai RxQual akan memburuk jika RxLev Nilai Full didapatkan dari perhitungan rata-rata satu set lengkap
semakin lemah atau karena terjadi interferensi. frame TDMA (Time Division Multiple Access) yang terdiri dari
Nilai SQI berkaitan dengan nilai RxQual Sub. TCH (Traffic Channel) dan SACCH (Slow Associated Control
Jika RxQual Sub memburuk maka akan diikuti Channel).
juga dengan penurunan nilai SQI. Nilai Sub hanya didasarkan pada perhitungan 4 frame SACCH.
1.RxLev Jelek + RxQual Jelek
Kemungkinan karena coverage yang jelek, bad Apabila dalam kondisi idle nilai Full dan Sub tidak akan memiliki
contour, sudah terlalu jauh dari tower. Gejala perbedaan, seperti yang ditunjukan pada grafik di atas.
ini juga akan diikuti dengan memburuknya SQI Namun berbeda halnya jika MS berada dalam mode dedicated,
2.RxLev Bagus + RxQual Jelek maka nilai Full akan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan
Kemungkinan besar terkena interferensi. Jika nilai Sub.
terlalu parah akan diikuti memburuknya SQI.
Nilai Full lebih rendah pada mode dedicated karena saat
melakukan percakapan, teknik DTX (Discontinous Transmission)
akan diterapkan.

DTX adalah teknik menon-aktifkan transmitter atau receiver


saat tidak terdapat speech-pulse atau saat terjadi jeda
percakapan. DTX diterapkan untuk menghemat daya MS dan
untuk meminimalisir interferensi oleh cell.
4. C/I (dibaca C to I) : Carrier to Interference
Menunjukkan perbandingan antara kuat sinyal serving cell
dengan sinyal yang mengganggu (interferer).
Dikatakan baik jika lebih dari 10. Parameter ini
berhubungan langsung dengan RxQual.

5. TA (Timing Advance)
Dalam praktek di lapangan nilai dari TA dapat digunakan
untuk memperkirakan jarak antara MS dan BTS. Apabila
TA bernilai 0 = 550 meter.

6. RL Timeout Counter (Cur)


Nilai Timeout di lapangan/ Parameter ini menentukan nilai

7. RL Timeout Counter (Max)


Nilai Timeout Maximum yang di set dari Network.
Catatan :
Hubungan antara keduanya adalah sbb:
Jika kualitas RF semakin memburuk maka nilai RL Timeout (Cur) akan
berkurang. Jika kualitasnya kembali membaik nilainya akan kembali naik. Tapi
tidak lebih dari nilai yang ditetapkan (dalam contoh 44)
Saat RF semakin buruk dan semakin buruk, nilainya akan terus berkurang.
Setelah mencapai angka 0, maka akan terjadi Call Drop.
Jadi, terjadinya Call Drop karena buruknya kualitas RF bisa diprediksikan.
Sehingga sebelum Call Drop terjadi bisa dilakukan Call End, sehingga event
Call Drop tidak terekam dalam Log File.
9. FER: Persentase frame yang dijatuhkan karena banyaknya
kesalahan bit yang tidak dikoreksi pada
frame. Ini adalah rasio frame speech yang dibuang dengan
frame speech yang diterima.
Seharusnya 0.
0 sampai 4% GOOD
4 sampai 15% DEGRADED
15% <USELESS

10. BER : merupakan perbandingan jumlah bit error terhadap


jumlah bit yang ditransmisikan dalam periode pengamatan
tertentu, diukur bergantung pada RxQual. Berbanding terbalik
dengan RXLev dan berbanding lurus dengan interferensi. Pada
jaringan GSM BER harus diabwah 6,4.

11. MS Power Control Level: Menampilkan berbagai kontrol


daya dari 0 sampai 8 tergantung pada
desain jaringan. Misalnya 0 berarti tidak ada kontrol daya dan 1
berarti level yang didefinisikan oleh operator
12. MS Behavior Modified: Jendela ini menunjukkan
pengaturan saat ini untuk mobile station, untuk
Misalnya apakah handover dinonaktifkan atau
multiband reporting diaktifkan.

13. DTX :Mekanisme yang memungkkinkan


pemnacar radio dimatikan saat bicara berhenti.
Berfungsi untuk menghemat day apemancar radio,
mengurangi tingkat gangguan keseluruhan pada
saluran radio yang memperngaruhi kapasitas
jaringan.
Langkah-langkahnya dapat
diringkaskan sebagai berikut (berlaku
untuk alokasi frekuensi uplink
ARFCN PADA GSM
“ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel) adalah sebutan kanal
maupun downlink): yang digunakan untuk mewakili beberapa nilai dari frekuensi.”

1)Tentukan frekuensi yang merupakan


batas bawah dari pita spektrum

2) Tentukan nomor kanal ARFCN


untuk frekuensi batas bawah tersebut Untuk GSM900 rumus di atas dapat ditulis ulang sebagai
berikut:
3) Gunakan rumus berikut untuk Uplink……: ARFCN = 0 + (fMhz – 890)/0.2
melakukan mapping: Downlink: ARFCN = 0 + (fMHz – 935)/0.2
ARFCN = kanal ARFCN untuk
frekuensi batas bawah + (frekuensi Sedangkan untuk GSM1800:
MHz – frekuensi batas bawah dalam Uplink……: ARFCN = 511 + (fMhz – 1710)/0.2
MHz)/lebar pita per kanal dalam Downlink: ARFCN = 511 + (fMHz – 1805)/0.2
MHz (0.2 MHz) Dimana fMHz adalah kanal frekuensi dalam MHz yang akan
. dicarikan nomor kanal ARFCN-nya
Kelebihan dan Kelemahan
• Kelebihan : • Kekurangan :
1. Penyebaran Jaringan yang luas 1. Keamanan data yang kurang baik
hingga ke pelosok 2. Penggunaan timeslot, yang
2. Bebas dari Roaming membuat terkadang jaringan
3. Harga bagi konsumen relative sering mengalami gangguan
murah
4. Kompatibilitas handhled yang
banyak dan beragam
WCDMA
Contoh teknologi 3G
Teknologi 3G yang ada saat ini:
• UMTS (W-CDMA)
UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) dikembangkan
oleh Eropa dan Jepang.
• CDMA2000
Digunakan dan dikembangkan oleh Amerika.
• TD-SCDMA
Sedang dalam pengembangan oleh RRC.
Sejarah Singkat WCDMA
WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) Frequency Uplink 1920 MHz- 1980 MHz
adalah generasi ketiga dari jaringan seluler. Disebut
juga UMTS (Universal Mobile Telecommunication Frequency Downlink 2110 MHz-2170 MHz
System) yang dikembangkan oleh Eropa dan Jepang. Frequency 2100 MHz
Mulai dikenalkan pada tahun 1998, teknologi 3G Bandwidth 5 MHz
merupakan mobile broadband yang pertama. W-CDMA
dipasarkan dengan pita 2.100 MHz, ada juga yang 850, Transfer Data Rate 144kbps-2Mbps
900 dan 1.900 MHz.
Modulation QPSK
Selain punya kemampuan yang sama seperti generasi
Multiple Access DS-CDMA
sebelumnya, teknologi ini mempunyai kemampuan
transfer audio, grafis dan video, untuk keperluan video Method
streaming dan juga video call. Duplexing Method FDD dan TDD
Penjelasan Singkat FDD & TDD
• Frequency Division Duplexing, cara pengantaran data
menggunakan dua buah channel yang berbeda antara transmit
dan receive.
• Time Division Duplexing, dimana data diantarkan dan diterima
dalam satu channel frekuensi yang sama, hanya dengan
pemisahan jeda waktu yang singkat. Keunggulan cara ini,
karena pengiriman dan penerimaan data hanya menggunakan
satu channel, maka kapasitas yang tersedia bisa menjadi lebih
besar dibanding FDD. Sangat cocok untuk data yang dikirimkan
secara asimetris, misalnya untuk browsing internet, video
surveillanceatau broadcast.
• WCDMA mendukung operasi dua mode dasar: Frequency
Division Duplex (FDD) dan Time Division Duplex (TDD). Pada
mode FDD, frekuensi-frekuensi carrier dipisah 5 MHz untuk
penggunaan uplink dan downlink masing-masing,
sedangkan pada mode TDD hanya satu frekuensi 5 MHz
dengan waktu yang dipakai bergantian (time-shared) antara
uplink dan downlink. Dengan uplink sebagai koneksi dari
mobile user ke arah base station, dan downlink sebagai
koneksi dari base station ke arah mobile.
Alokasi Frekuensi Sistem WCDMA
1. TDD (Time Division Duplex) dengan range: 1900 MHz – 1920
MHz dan 2010 MHz – 2025 MHz, transmisi uplink dan downlink
digunakan range keduanya secara bersamaan.
2. FDD (Frequency Division Duplex) dengan range : 1920 MHz –
1980 MHz untuk downlink dan 2110 MHz – 2170 MHz untuk
uplink.

Untuk di Indonesia menggunakan FDD, salah satu sebabnya adalah karena


alokasi frequency FDD untuk bandwidth sebesar 5 MHz bisa sebanyak
12 frequency carrier sedangkan TDD hanya 7 frequency carrier.
METODE AKSES
• WCDMA merupakan suatu sistem wideband Direct-Sequence Code
Division Multiple Access (DS-CDMA), dalam penjelasannya bit-bit
informasi dikirim pada sebuah wide bandwidth dengan cara
perkalian antara data user dengan bit-bit quadsi-random (disebut
chip-chip) yang berasal dari kode-kode spreading CDMA.
• Pada teknik multiple access ini, setiap user menggunakan resource
frekuensi dan waktu yang sama namun dibedakan oleh kode masing
– masing yang unik. Hal ini lah yang memungkinkan WCDMA
memiliki kecepatan transmisi data yang jauh lebih tinggi dari pada
GSM.
Arsitektur Jaringan
Arsitektur Jaringan WCDMA terdiri dari
perangkat-perangkat yang saling mendukung,
dari 3 subsistem yang terkoneksi dengan user
melalui network interface, 3 subsistem tersebut
yaitu :
• UE ( User Equipment)
• UTRAN (UMTS Terrestrial Radio Access
Network)
• CN (Core Network)
Penjelasan
• UE (User Equipment) • UTRAN (UMTS Terrestrial Radio Access
User Equipment Network)
merupakan perangkat yang Jaringan yang menghubungkan UE
digunakan oleh pelanggan dengan CN. Terdiri dari satu atau lebih
untuk dapat memperoleh Radio Network Sub-System (RNS). Dan
layanan komunikasi bergerak. didalam satu RNS terdapat Radio
UE dilengkapi dengan USIM Network Controller (RNC) dan satu atau
dan ME lebih Node B.
CN (Core Network)
• MSC (Mobile Switching Center) • HLR (Home Location Register)
MSC didesain sebagai switching HLR merupakan database
untuk layanan berbasis circuit switch yang berisi data-data pelanggan yang
seperti video, video call. tetap. Data-data tersebut antara lain
berisi layanan pelanggan, service
• VLR (Visitor Location Register)
tambahan serta informasi mengenai
VLR merupakan database yang lokasi pelanggan yang paling akhir
berisi informasi sementara mengenai (Update Location).
pelanggan terutama mengenai lokasi dari
pelanggan pada cakupan area jaringan.
• SGSN ( Serving GPRS Support Node)
• GGSN ( Gateway GPRS Support Node )
SGSN merupakan gerbang penghubung
GGSN berfungsi sebagai gerbang
jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS.
Fungsi SGSN adalah sebagai berikut : • Gateway MSC Server (GMSC)
penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan
paket data standard (PDN). GGSN berfungsi Fungsi utama adalah sebagai
dalam menyediakan fasilitas 1. Mengantarkan packet data ke MS panggilan routing ke
internetworking dengan eksternal packet- 2. Update pelanggan ke HLR pelanggan mobile dengan
switch network dan dihubungkan dengan
SGSN via Internet Protokol (IP). 3. Registrasi pelanggan baru informasi routing dari HLR
pelanggan.
Network Interface
• Interface Uu, terletak diantara User • Interface lu-PS, menghubungkan
terminal dan jaringan UTRAN. jaringan akses dengan SGSN dari
• Interface Iu, menghubungkan core core network.
network dengan Access Network • Interface Iu-Bis, menghubungkan
UTRAN. RNC dengan Node B.
• Interface Iu-CS, digunakan ketika • Interface Gb, menghubungkan BSC
jaringan berbasis pada komutasi dengan SGSN.
paket dan menghubungkan • Interface Gs, menghubungkan
jaringan UTRAN dengan MSC SGSN dengan MSC/VLR.
• Interface H, menghubungkan Auc • Interface Gp, menghubungkan
dengan HLR SGSN dengan GGSN.
Kanal WCDMA
Ada 3 Kanal pada WCDMA

• Kanal Logic : digunakan sebagai interface antara RLC dan layer MAC
yang berisi tipe-tipe informasi yang akan di kirimkan.
• Kanal Transport : digunakan sebagai interface antara MAC dan layer
Physical yang berisikan bagaimana data dikirimkan melalui radio
interface WCDMA.
• Kanal Fisik: sinyal yang di transmisikan melalui kanal radio untuk arah
uplink dan downlink.
Struktur Kanal Logika
Dedicated Channel
Dedicated Channel terjadi apabila hubungan antara MS dengan BS telah
terbangun baik uplink maupun downlink. Kanal ini terdiri dari:
• Traffic Channel (TCH) • Dedicated Control Channel
(DCCH)
TCH berisi data user yang
akan ditransmisikan pada DCCH ini membawa
interface radio, yang berupa informasi kontrol yang akan
suara, data dan video, dengan dipertukarkan antara BS dengan
kecepatan bervariasi antara 0- MS. Kanal ini berisi kontrol
144kbps. hubungan, kontrol mobility dan
kontrol link dengan bit rate 0 – 9,6
Kbps.
Common Control Channel
• Broadcast Channel (BCH) • Acces Grant Channel (AGCH)
Berisi informasi MS Kanal AGCH dikodekan oleh MS
disekitarnya. selama pendudukan akses secara
• Paging Channel (PCH) random dan berfungsi sebagai kontrol
daya lingkar tertutup terhadap MS.
PCH memberitahukan akan Perintah kontrol daya dikirim melalui
datangnya panggilan, yang diikuti AGCH oleh BS.
dengan penetapan kanal trafik.
System Control Channel
• Pilot Channel (PICH) • Synchronization Channel (SCH)
PICH berfungsi untuk memisahkan SCH berfungsi untuk mensikronkan PICH.
kanal fisik broadcast pada tiap kanal RF SCH dikirim pada kanal fisik yang terpisah
dan laju chip dalam sel radio. PICH dengn menggunakan kode spreading PN
ditentukan oleh code spreading PN pendek yang diperoleh dari PICH yang
pendek (kode Gold dengan panjang 1023) bersangkutan.
dan unik untuk setiap BS. Kode PN pendek • Random Acces Channel (RACH)
ini ditransmisikan secara periodik tanpa
RACH adalah satu-satunya kanal
modulasi data informasi, sehingga mudah
kontrol yang digunakan pada kanal uplink
untuk pendeteksian pilot, sinkronisasi dan
yang digunakan MS untuk inisialisasi akses
estimasi kanal pada MS.
ke sistem. Untuk akses random, MS
mengirim sinyal diikuti kontrol daya
lingkar tertutup selama pengiriman sinyal
RACH.
Parameter Kualitas Jaringan & Layanan
Kualitas Jaringan Kualitas Layanan
RSCP (Receive Signal Code Power) CSSR (Call Setup Success Ratio)
Ec/No (Energy Carrier per Noise) CCSR (Call Completion Success Ratio)
 Throughput DCR (Drop Call Ratio)
Call event BCR (Blocked Call Ratio)
Tx power Handover Success Ratio
Kualitas Layanan
• Call Setup Success Ratio (CSSR)
Standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh
ketersediaan kanal suara yang sudah dialokasikan untuk
mengetahui kesuksesan panggilan tersebut, maka ditandai dengan
tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan bicara. Standard CSSR
ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor :
12/Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase CSSR harus ≥ 90% .
• Call Completion Success Ratio (CCSR)
Prosentase tingkat keberhasilan panggilan sampai berakhir
tanpa terjadi drop call. biasanya dari operator ditentukan nilai
standarnya agar mencapai > 98%.
• Dropped Call Ratio (DCR)
Dropped Call Ratio adalah prosentase banyaknya panggilan yang
jatuh atau putus setelah kanal pembicaraan digunakan. Dropped call
dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:
oRugi-rugi frekuensi radio
oCo-Channel interferensi dan Adjacent interferensi
oKegagalan proses handover
Standard DCR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo
Nomor : 12/ Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase DCR harus ≤
5%.
• Blocked Call Ratio (BCR)
Prosentase kepadatan panggilan yang disebabkan karena
keterbatasan kanal
• Handover Success Ratio
Prosentase tingkat keberhasilan proses perpindahan sel pada
MS selama melakukan percakapan secara mobile tanpa terjadi
pemutusan hubungan.
Kualitas Jaringan
• RSCP (Receive Signal Code Power)
Tingkat kekuatan sinyal di jaringan 3G yang diterima ponsel.
Standard RSCP biasanya ditampilkan dalam bentuk warna dan angka
dengan satuan dBm. Setiap operator memiliki standard warna yang
berbeda.
• Ec/No (Energy Carrier per Noise)
Kualitas data atau suara di jaringan operator 3G/UMTS, nilai
Ec/no sama dengan SNR atau Perbandingan (rasio) antara kekuatan
sinyal (signal strength) dengan kekuatan derau (noise level).
• Throughput
Jumlah bit yang diterima dengan sukses perdetik melalui
sebuah sistem atau media komunikasi (kemampuan sebenarnya
suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data)
• Call event
Suatu rangkaian peristiwa yang terjadi saat panggilan berlangsung
• Tx power
Daya maksimum yang dipancarkan oleh node B dengan satuan dB
Radio Parameter
• CPICH RSCP
• CPICH EcNo
• SQI
• UTRA Carrier RSSI
• SIR
• Target SIR
• Tx Tower
• RCC State
• CPICH RSCP (Received Signal Code Power)
CPICH RSCP merupakan tingkatan sinyal pada jaringan 3G
UMTS dengan satuan dBm yang nilai dan fungsinya sama dengan Rx
Level pada system 2G GSM.
• CPICH Ec/No
Ec/No merupakan rasio rata-rata daya sinyal pilot dengan total
interference. Ec/No menunjukkan level daya minimum (threshold)
dimana UE masih bisa melakukan suatu panggilan. Sistem WCDMA
memiliki standar untuk nilai Ec/No minimum sebesar -13 dBm agar
UE masih bisa melakukan panggilan. Namun Ec/No rata-rata terbaik
adalah -6 dBm.Untuk range yang digunakan adalah:
• Tx Power
Tx Power merupakan besarnya daya yang dikirim oleh UE ke
Node B. Kenaikan daya pada UE akan menyebabkan interferensi
terhadap user lain. Standar minimum nilaiTx power yang dimiliki
oleh system WCDMA adalah –23 dBm (200 mW).
• SQI
SQI dapat diartikan sebagai indikator kualitas suara dalam
keadaan menelpon. Nilai SQI berkisar antara -20 hingga 30. Semakin
besar nilai SQI maka semakin baik pula kualitas suara.
• UTRA Carrier RSSI
Received Signal Strenght Indicator (RSSI), adalah parameter
yang menunjkkan daya terima dari seluruh sinyal pada band
frekuensi kanal yang diukur. Level sinyal yang diterima di penerima
(MS) dan nilainya harus lebih besar dari sensitivitas perangkat
penerima (RSSI ≥ Rth).
• SIR (Signal to Interference Ratio)
Digunakan untuk mengestimasi kondisi kanal dan selanjutnya
sebagai informasi feedback pada closed-loop power control berbasis
SIR (Signal to Interference Ratio) untuk menentukan besar update
daya pancar MS (Mobile Station)
• RRC State
Radio Resouce Control (RRC) adalah sebuah protokol yang dimilikin
oleh UMTS WCDMA, merupakan sebuah protocol stack dan handles
control plane signalling dari Layer 3 antara UE dan UMTS Terrestrial
Radio Access Netrowk (UTRAN)
Call Flow
2.3) Location Update: Radio Signalling Bearer Establish Pr ocedure:
RRC: Connection Request Message
Node
UE RNC MSC
Type: RRC B
Random Access Detection
Channels: RRC Connection Request
[1]
CCCH / RACH
(PRACH )
Main IE’s:
›› Initial UE ID
›› Establishment Cause
››
Initial UE capability
2.4) Location Update: Radio Signalling Bearer Establish Pr ocedure:
Procedure Overview
RL Set-up Request and RL Set-up Response Messages
Node
Type: NBAP UE RNC MSC
B
Purpose:
Random Access Detection
RNC tells Node B to
RRC Connection Request
configure a Radio
Bearer. (PRACH ) RL Setup Request
[1]
Main IE’s: RL Setup Response
[2]
RL Setup Req


Cell ID,


TFS / TFCS


Frequency


UL Scrambling Code


DL Channelisation Code


Power Control Info


RL Setup Response


Transport
ortLayer
LayerAdd
Add


Sig. Link termination n


DL Channelisation Code


DCH BindinggIDID
Kelebihan & Kelemahan

Kelebihan Kelemahan
• Kualitas suara yang lebih bagus • Memerlukan Kontrol Daya
• Keamanan yang terjamin “Ideal”
• Kecepatan data mencapai 2 • Belum mencukupinya kecepatan
Mbps transfer data dalam melayani
layanan multimedia yang
• support beberapa koneksi memerlukan kecepatan yang
secara simultan mumpuni
WCDMA Frequency (UARFCN)
UARFCN singkatan dari Universal Absolute Radio Frequency Channel
Number. Terdapat frekuensi carrier pada uplink dan downlink
ditentukan oleh UARFCN. UARFCN adalah nomor kanal yang mewakili
carrier UMTS sebesar 5 MHz. Nomor kanal UARFCN dihitung sesuai
dengan frekuensi yang digunakan dikalikan 5.

Rumus: UARFCN= 5 X Frekuensi (MHz)


Frequency to UARFCN conversion Equation

• UARFCN in the downlink = 5* (Downlink Frequency- FDL_Offset)

• UARFCN in the uplink = 5* (Uplink Frequency- FUL_Offset)


UARFCN in the downlink = 5* (Downlink Frequency - FDL_Offset)

Contoh:
Band I
• FDL_Low
UARFCN DL = 5*(2112.4 – 0) = 10562

• FDL_High
UARFCN DL = 5*(2167.6 – 0) = 10838
UARFCN in the uplink = 5* (Uplink Frequency- FUL_Offset)
Contoh: Band 2
UARFCN in the uplink = 5* (1852.5 – 1850.1)= 12
LTE
Sejarah Singkat
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa inggris : fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu
kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G
menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan
modem USB. Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan
standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010.
Kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.
LTE Indonesia, baru ada di tahun 2014. Itu pun juga belum meluas. Terlepas dari itu, kita patut bangga karena di balik teknologi 4G LTE,
penemunya orang Indonesia tepatnya daerah kediri, dia adalah Dr. Eng. Khoirul Anwar, penemu sekaligus pemilik paten teknologi 4G
berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
Spesifikasi LTE :
Frequency = 1800-2300Hz
Uplink = 75 Mbps
Downlink = 300 Mbps
BW = 5-20 Mhz.
Lebar Kanal = 200 Khz.
Transfer Data rate = 9.6kbps - 14.4 kbps
Modulasi = QPSK dan QAM
Metode Akses = OFDMA pada downlink – SC-FDMA
Metode Duplex = FDD dan TDD
Arsitektur Jaringan

Arsitektur Jaringan LTE terdiri dari perangkat-perangkat yang saling mendukung, dari 3 subsistem yang
terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dengan user melalui network interface, 3 subsistem tersebut yaitu :
1. UE (User Equipment)
2. E-UTRAN (Evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network)
3. EPC (Evolved Packet Care)
Penjelasan Singkat :
• UE (User Equipment) • E-UTRAN (Evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network)
dengan UE untuk LTE identik dengan yang digunakan oleh berfungsi menangani komunikasi radio antara ponsel dan epc. E-UTRAN hanya
UMTS dan GSM yang sebenarnya adalah sebuah Mobile memiliki satu komponen yaitu BTS evolved (eNodeB atau eNB).
Equipment (ME) atau peralatan mobile. Peralatan Mobile
terdiri dari 3 modul penting, diantaranya Ponsel LTE berkomunikasi hanya dengan satu BTS dan satu sel pada satu waktu.
Berikut adalah dua fungsi utama yang didukung oleh eNB:
1. Mobile Termination (MT), yang menangani semua
fungsi komunikasi; • eBN mengirim dan menerima transmisi radio untuk semua ponsel menggunakan
analog dan fungsi pemrosesan sinyal digital dari antarmuka udara LTE.
2. Terminal Equipment (TE), yang mengakhiri aliran data;
• eNB mengontrol operasi tingkat rendah dari semua ponselnya, dengan
3. Universal Integrated Circuit Card (UICC), atau dikenal mengirimkan sinyal pesan seperti perintah handover.
juga sebagai kartu SIM. Ini menjalankan aplikasi yang
dikenal sebagai Universal Subscriber Identity Module
(USIM) yang berfungsi untuk menyimpan data
pengguna tertentu yang berisi informasi tentang
nomor pengguna ponsel, identitas jaringan rumah,
kunci keamanan dan lain-lain.
• EPC (Evolved Packet Core)
Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing komponen yang ditampilkan dalam arsitektur di atas:
1. Komponen Home Subscriber Server (HSS) telah diteruskan dari UMTS dan GSM dan merupakan database pusat yang berisi informasi tentang
semua pelanggan operator jaringan.
2. Packet Data Network (PDN) Gateway (P-GW) berkomunikasi dengan dunia luar seperti jaringan paket data PDN, menggunakan antarmuka SGI.
3. Serving Gateway (S-GW) bertindak sebagai router, dan meneruskan data antara BTS dan PDN gateway.
4. Mobility Management Entity (MME) mengontrol operasi tingkat tinggi ponsel dengan cara memberikan pesan dan Home Subscriber Server (HSS).
5. Policy Control and Charging Rules Function (PCRF) adalah komponen yang tidak ditampilkan dalam diagram di atas tetapi bertanggung jawab
untuk melakukan kontrol atas proses tertentu, serta menyediakan kebijakan pengaturan dan aliran keputusan untuk pembiayaan/charging.
Interface Jaringan LTE

Air Interface

Macam-macam network interface pada LTE ada 10 tipe :


S1-C S1-U
S5 S6a
Gx S10
S11 Sgi
X2 S3
(cont)
1. S1-C, digunakan untuk menghubungkan antara eNodeB dengan MME
2. S1-U, digunakan untuk menghubungkan eNodeB dengan SGW
3. S5, menyediakan dan mengelola tunelling plane pada SGW dan PGW
4. S6a, digunakan untuk mentransfer subscription dan autentifikasi pada interface AAA antara MME dan HSS
5. Gx, memberikan perintah transfer QoS dari PCRF ke PCEF yang terletak di PGW
6. S10, sebagai penghubung antara MME dengan MME yang lain
7. S11, menghubungkan MME dengan SGW
8. SGi, menghubungkan antara PGW dan paket data network
9. X2, digunakan untuk menghubungkan eNodeB dengan eNodeB yang lain
10. S3, menghubungkan antara MME dan SGSN
Metode Akses

Pada LTE, metodologi akses yang digunakan adalah OFDMA pada downlink dan SC-FDMA pada uplink. Pemilihan
OFDMA pada LTE dirasa mampu mengakomodir kebutuhan layanan. namun penggunaan OFDMA pada sisi uplnk
belum optimal, salah satu faktornya adalah tingginya nilai PAPR (Peak Avarage Power Ratio). PAPR adalah tingkat
perbandingan rata-rata dengan daya puncak. Untuk mengatasi PAPR pada OFDMA dapat disiasati dengan
diberlakukannya pengaturan titik kompresi tinggi pada power amplifiernya. Cara tersebut mengatur sedemikian
rupa power yang dipancarkan pada beberapa titik yang menjadi nilai power tertinggi. Hal ini tidak begitu
bermasalah untuk komunikasi downlink sebab alokasi daya yang digunakan bisa tak terbatas karena supply oleh
jaringan listrik. Berbeda pada komunikasi uplink yang disupply daya hanya melalui baterai. Dengan kapasitas
baterai yang terbatas waktu dan daya maka hal tersebut sangat bermasalah untuk mengirimkan informasi. Untuk
mengatasi itu pada komunikasi uplink LTE menggunakan SC-FDMA.
Metode Duplex

1. FDD
FDD sendiri merupakan kependekan dari Frequency Division Duplexing. FDD ini mempunyai cara pengantaran data dengan
menggunakan dua buah channel yang berbeda antara transmit dan receive. Teknologi ini juga memiliki beberapa keunggulan
seperti lebih jarang terkena gangguan interferensi dan resepsi penerimaan yang baik. Cara kerja FDD sendiri diklasifikasikan
sebagai sistem full duplex. Ini berarti bahwa baik upload maupun download selalu tersedia. Karena FDD menggunakan dua
saluran yang berbeda untuk mengunduh dan mengunggah data. Teknologi FDD sendiri berjalan pada dua frekuensi yang
berbeda, yakni pada spektrum 800MHz (GSM) dan 1800MHz (DCS). Menggunaakn teknologi ini memiliki kelebihan pada
keseimbangan antara upload dan download, karena masing-masing berjalan pada frekuensi yang berbeda dan lebih jarang
terkena gangguan interferensi dan resepsi penerimaan yang baik.
2. TDD
TDD kependekan dari Time Division Duplexing, teknologi TDD sendiri diklasifikasikan sebagai sistem setengah duplex dan
berada pada frekuensi 2.300MHz yang memiliki karakteristik sangat cepat ketika memberi akses unduh (download). Namun
untuk kecepatan akses unggah (upload) cenderung lemah atau lambat. Hal ini disebabkan karena proses mengirim dan
menerima data terjadi pada frekuensi yang sama, tetapi masing-masing hanya berlangsung sepersekian detik, bergantian
antara keduanya. Teknologi TDD sendiri sangat cocok untuk data yang dikirimkan secara asimetris, misalnya untuk browsing
internet, video surveillance atau broadcast. TDD dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk bagian yang membutuhkan
lebih banyak bandwidth, sehingga menyeimbangkan beban data.
LTEChannel

Pada LTE terdapat 3 buah kanal, yaitu :


• Kanal Logik (Logical Channel)
Kanal Control : BCCH, PCCH, CCCH, MCCH, DCCH
Kanal Trafik : DTCH, MTCH
• Kanal Transport (Transport Channel)
PCH BCH
DL-SCH MCH
• Kanal Fisik (Physical Channel)
Downlink : PDCCH, PBCH, PDSCH, PCFICH, PHICH, PMCH
Logical Channel
Kanal Kontrol
• Broadcast Control Channel (BCCH) adalah kanal yang berfungsi menyediakan informasi system untuk semua
terminal mobile terhubung ke eNodeB tersebut dan sebuah kanal downlink untuk broadcast informasi system
pengendalian.
• Paging Control Channel (PCCH) adalah kanal yang berfungsi mentransfer informasi paging dan pemberitahuan
perubahan system informasi dan digunakan untuk peging ketika jaringan tidak tahu lokasi sel UE.
• Common Control Channel (CCCH) adalah kanal yang digunakan untuk mengirim informasi control antara UE
dan jaringan pada saat UE tidak mempunyai koneksi RRC
• Multicast Control Channel (MCCH) adalah kanal yang digunakan untuk mengirim informasi control dari
jaringan ke UE, untuk salah satu atau beberapa MTCHs dan kanal ini hanya digunakan oleh UE yang menerima
MBM3
• Dedicated Control Channel (DCCH) adalah kanal yang mentransmisikan informasi control antara UE dan
jaringan pada saat UE mempunyai koneksi RRC (dedicated) dan membawa informasi control yang spesifik,
misalnya informasi mengenai power control, handover dll
(cont)
Kanal Trafik
• Dedicated Traffic Channel (DTCH) adalah kanal point to multipoint yang digunakan untuk mengirim trafik
data dari jaringan ke UE saat UE menerima MBMS
• Multicast Traffic Channel (MTCH) merupakan kanal point to point yang digunakan untuk mengirim trafik
data dari jaringan ke UE dan sebaliknya
Call
Flow
Proses call flow pada LTE terjadi selama 13 langkah :
1. System Acquisition : pada proses ini UE melakukan sinkronisai frekuensi dan membaca MIB/SIB dari PBCH untuk
mendapat informasi system. Setelah itu informasi tersebut akan disimpan sementara di sel yang dirasa cocok.
2. RRC Connection Setup : pada proses ini terjadi pertukaran sinyal anatara UE dan eNodeB yang hasilnya akan
digunakan untuk mengatur koneksi RRC. Apabila telahberhasil mengatur koneksi RRC UE akan mengirimkan sebuah
pesan RRC Connection Setup Complete kepada eNodeB.

3. Attach Request : Setelah menerima pesan RRC Connection Setup Completedari UE, eNodeB akan menuruskan
pesan Attach Request ke MME. Yang mana Attach Request berisi GUTI yang valid dan TAI. Apabila tidak ada GUTI,
UE harus menyertakan IMSI dalam pesan Attach Request.
4. Identity Prosedur : pada proses ini MME mengirim Identity Request ke UE. Identit Request hanya diperlukan jika
Attach Request berisi GUTI/TAI terakhir dan TAI bukan local untuk MME. Setelah itu UE akan merespon dengan
mengirimkan Identity Response termasuk Mobile Identity yang diatur ke IMSI.
5. Autentication/Security : Otentikasi dilakukan apabila tidak ada konteks UE pada jaringan saat instalasi awal.
MME akan mengirikan Autentication Information Request ke HSS dan menerima Autentication Information
Answer yang digunakan untuk mengirimkan Autentication Request ke UE. UE kemudian mengirimkan
Autentication Request ke MME.
6. Update Location Request : MME mengirim Update Location Request termasuk IMSI ke HSS. Kemudian HSS
merespon dengan mengirim Update Location Answer.
7. Create Session Request : MME mengirimkan Create Session Request ke SGW dan diikuti dengan konfirmasi
8. Initial Context Setup Request/ Attach Accept : Attach Accept dikirim sebagai NAS PDU dalam Initial Context
Setup dari MME ke eNodeB. Attach Accept berisi GUtI baru jika Attach Request berisi IMSI atau GUTI asing.
9. Setelah itu dilakukan Security Prosedure dan UE Copability Exchange
10. RRC Connecytion Re-Configuration : eNode mengirim RRC Connection Re-Configuration termasuk EPS Radio
Bearer Identity ke UE. Selain itu juga mengirim Attach Accept message ke UE.
11. Initial Context Setup Response : eNodeB mengirimkan pesan Uplink Information Transfer. Pesan inii
mencakup pesan Attach Complete dan mengirimkannya ke MME.
12. Attach Complete : eNodeB mengenkapsulasi pesan Attach Complete dan mengirimkannya ke MME.
13. Modify Bearer Message : menerima Context Setup Response dan Attach Complete, the MME mengirimkan
Modify Bearer Request ke SGW. SGW mengirim respond an muai mengirim paket DL.
Drive Test LTE Parameter
1. RSSI ( Received Signal Strength Indicator ) 2. RSRP ( Reference Signal Received Power )
merupakan power sinyal yang diterima user dalam rentang merupakan sinyal LTE power yang diterima oleh user dalam
frekuensi tertentu termasuk noise dan interferensi (disebut frekuensi tertentu. semakin jauh jarak antara site dan user,
juga wideband power). maka semakin kecil pula RSRP yang diterima oleh user.

Rumus : Rumus : RSRP = RSSI – 10 log (12N)


RSSI = P1+P2+P3 atau Max RSRP = -44 dBm
RSSI = 12N*RSRP Min RSRP = -140 dBm
3. RSRQ ( Reference Signal Received Quality )
merupakan parameter yang menentukan kualitas dari sinyal yang diterima.
Rumus : RSRQ = (RSRP*N)/RSSI
berdasarkan formula diatas, semakin besar nilai RSSI maka semakin kecil nilai RSRQ. selain itu, semakin besar nilai
RSRP maka semakin besar pulai nilai RSRQ .
Max RSRQ = -3 dB
Min RSRQ = -19,5dB
4. SINR ( Signal to Interference Noise Ratio )
merupakan rasio perbandingan antara sinyal utama yang dipancarkan dengan interferensi dan noise yang timbul (
tercampur dengan sinyal utama.
Rumus : SINR = P/I + N
Max SINR = 20 dB
Min SINR = 5dB
5. CQI ( Channel Quality Index )
merupakan kualitas dari sebuah channel downlink ( dari site ke user ) dengan kondisi dedicated mode ( pada LTE,
user melakukan download data ) . CQI dapat diperoleh dari user yang melakukan pemberian informasi terhadap site
berupa modulasi yang digunakan, code rate, dan efficiency.
Max CQI = 15 dan Min CQI = 1

6. PCI ( Physical Cell Id )


merupakan kode identitas fisik tiap cell. pada dasarnya, setiap cell akan melakukan broadcast informasi
mengenai cell id yang dimilikinya agar user mengenali site tersebut.
Rumus : PCI = PSS+3SSS
Dimana : PSS : Primary Synchronization Signal (0-2)
SSS : Secondary Syncronization Signal (0-167)

7. BLER ( Block Error Rate )


merupakan rasio perbandingan antara total error block dengan total block dari sebuah transmisi data
digital. BLER digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari demodulasi sinyal dengan
menggunakan metode CRC.
Rumus : BLER = (Total Error Block/Total Block)*100%
BLER masih dianggap baik apabila bernilai < 10% . semakin besar nilai BLER mengakibatkan gagal
demodulasi data digital menjadi informasi.
LTE Frequency dan EARFCN
EARFCN adalah singkatan dari E-UTRA Absolute Radio Frequency
Channel Number. Di LTE, frekuensi carrier pada uplink dan downlink
ditentukan oleh EARFCN, yang berkisar antara 0-65535. EARFCN secara
unik mengidentifikasi pita LTE dan frekuensi pembawa.
Misalnya Band-1 dan Band-4 bisa memiliki frekuensi Rx yang sama
2110-2170 MHz, namun EARFCN mereka berbeda. EARFCN tidak
tergantung pada bandwidth saluran.
Rumus EARFCN
• Downlink
Hubungan antara downlink EARFCN (NDL) dan frekuensi pembawa
turunnya (FDL) diberikan dengan persamaan di bawah ini
FDL= FDLlow + 0.1(NDL – Noffs-DL)
dimana,
Noffs-DL adalah EARFCN Downlink offset Hal ini tergantung pada
nomor band.
FDLlow adalah carrier downlink frekuensi terendah pada band
tertentu
Rumus EARFCN cont
• Uplink
Hubungan antara uplink EARFCN (NUL) dan frekuensi pembawa uplink
(FUL) diberikan dengan persamaan di bawah ini
FUL= FULlow + 0.1(NUL – NOffs-UL)
dimana,
Noffs-UL adalah EARFCN Downlink offset Hal ini tergantung pada
nomor band.
FULlow adalah carrier downlink frekuensi terendah pada band
tertentu

Das könnte Ihnen auch gefallen