Sie sind auf Seite 1von 45

BST AKNE VULGARIS

LOSHENY GUNASEGARAN 130112152518


RAHADIAN NUGI S SEDANG DIPROSES
MAQRIZI DURRY S SEDANG DIPROSES

Perseptor: Lies Marlysa Ramali, dr., SpKK(K)


IDENTITAS PASIEN
 Nama : Vida
 Umur : 20 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Suku Bangsa: Sunda
 Pendidikan : Mahasiswi, semester 2
 Pekerjaan : Mahasiswi
 Status Marital : Belum Menikah
 Alamat : Bandung
 Tanggal pemeriksaan : 27 Januari 2017
ANAMNESIS : KELUHAN UTAMA

 Jerawat yang semakin bertambah banyak tanpa disertai nyeri dan gatal di dahi dan
pipi.
ANAMNESIS

 Sejak 2 minggu yang lalu, penderita mengeluh timbul jerawat kecil berwarna merah di pipi
kanan, pipi kiri, dan dahi. Pada beberapa jerawat berisi nanah dipecahkan oleh penderita.
Penderita juga mengeluhkan komedo hitam dan putih di daerah dahi yang semakin
bertambah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan yang sama pada punggung dan dada disangkal.
 Keluhan pertama kali dialami penderita sejak penderita di kelas 2 SMA. Saat itu jerawat
pertama kali timbul di pipi kanan sebanyak 5-10 buah dan menyebar ke pipi kiri dan
dahinya. Penderita mengobati sendiri dengan obat oles Akues sejak kelas 3 SMA.
Jerawatnya tidak hilang, tetapi makin kempes.
ANAMNESIS

 Penderita mengaku bahwa saat keluhan jerawat yang sekarang muncul, penderita sedang
stress (ujian), dan pola tidur terganggu serta sering beli makanan di luar. Namun
penderita tidak sering membeli gorengan (berminyak). Penderita suka minum minuman
yang manis. Penderita mencuci muka 2 kali sehari dengan pencuci muka. Penderita juga
merasakan jerawat semakin bertambah ketika menstruasi.
 Penderita menyangkal adanya keluhan demam. Riwayat penggunaan obat pemutih
disangkal. Tidak ada riwayat untuk pengobatan TB, dan malaria. Penderita bukan seorang
peminum alkohol. Riwayat wajah memerah apabila terkena sinar matahari disangkal.
ANAMNESIS

 Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama ada yaitu ibu penderita. Penderita
mengeluh jika terpapar dengan debu, muncul bruntus-bruntus merah di wajahnya yang
hilang sendiri dalam beberapa hari. Keluhan in muncul sejak penderita di SMP dan ibu
penderita juga mempunyai keluhan yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS GENERALIS)

 Kesadaran : Kompos mentis


STATUS GENERALIS
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan  Kepala: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
 Tanda vital : TD 110/80 mmHg  Thorax : Bentuk dan Gerak simetris

N : 84 x/m  Cor : BJ murni reguler


 Pulmo :VBS kiri = kanan, Ronkhi -/-, Wh -/-
R: 24x/m
 Abdomen: Datar, lembut, BU (+) normal.
S : afebris  Hepar/Lien tak teraba, ruang traube kosong
 Ekstremitas: Tidak ada kelainan
STATUS DERMATOLOGIKUS
 Distribusi lesi : regional, bilateral
 Ad regio : pipi kanan, pipi kiri, dahi
 Karakteristik lesi : multiple, diskrete, bentuk bulat, ukuran terkecil 0,1 cm dan
terbesar 0,5 cm, batas tegas, sebagian besar menimbul dan sebagian mencekung,
kering.
 Efloresensi : komedo terbuka, komedo tertutup, papula eritema, pustula eritem,
makula hiperpigmentasi
FOTO PASIEN
FOTO PASIEN
USUL PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Apabila ada Pustula dapat dilakukan : Preparat Gram (Pada pasien ini tidak dilakukan)
 Kultur dan Resistensi (Pada pasien ini tidak dilakukan)
DIAGNOSIS BANDING

 Akne Vulgaris derajat sedang


 Akne Fulminan
 Folliculits
DIAGNOSIS KERJA

 Akne Vulgaris derajat sedang


 Eritema pasca akne
 Sikatriks pasca akne
TATALAKSANA
 Non- Farmakologi:
 Edukasi tentang penyakit pasien yang diperberat dengan stress dan kurang istirahat. Pasien dianjurkan untuk
menjaga kebersihan wajah dengan mencuci wajah 2 kali dalam sehari, menghindari stress dan istirahat yang
cukup yaitu tidur minimal 8 jam sehari.
 Edukasi tentang menghindari paparan sinar matahari yang terlalu sering dan hindari makan makanan seperti
mie instan dan makanan yang mengandungi index glikemik tinggi
 Edukasi pasien tentang larangan memencet jerawat dan bahaya yang mungkin timbul seperti jerawat menjadi
bernanah, berbau dan dapat disertai demam
 Edukasi tentang cara pemakaian obat yang benar yaitu bersihkan wajah terlebih dahulu, kemudian oleskan
sunblock heliatech ke seluruh wajah dan dilanjutkan dengan mengoleskan benzolac gel, dioleskan sebanyak
2kali dalam sehari yaitu pada pagi dan siang hari. Untuk krim malam di totol pada jerawat sebelum tidur.
Untuk antibiotik, beritahukan kepada pasien untuk mengonsumsinya secara teratur dan sampai habis.
 Edukasi tentang efek samping yang mungkin timbul dari obat seperti jika ada keluhan kemerahan dan gatal
hebat pada wajah harus hentikan obat dan periksakan diri ke dokter kulit.
 Farmakologi:
 Heliatech spf 45 pagi-siang
 Benzolac cl gel 2x1
 Tretinoin krim 0,025% 1x1 malam
 Doksisiklin tab 100mg 2x1 PO
 Rencana kontrol 2 minggu kemudian
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam: dubia ad malam
PEMBAHASAN
AKNE AKNE VULGARIS
 Penyakit kulit yang terjadi akibat  Penyakit peradangan menahun folikel
peradangan menahun folikel polisebasea polisebasea yang umumnya terjadi pada
yang ditandai dengan adanya komedo, masa remaja dan dapat sembuh sendiri
papul, pustul, nodul, dan kista pada
tempat predileksi
EPIDEMIOLOGY

 Insidens terjadi pada sekitar umur 14 – 17 tahun pada wanita, dan 16 – 19 tahun pada
pria.
 Ras oriental seperti Jepang, Cina, dan Korea lebih jarang menderita Akne vulgaris
dibandingkan dengan ras Kaukasia seperti Eropa dan Amerika, dan lebih sering terjadi
nodulo-kistik pada orang kulit putih daripada negro
ETIOLOGY DAN PATOGENESIS
 Perubahan pola keratinisasi dalam folikel menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel
tersebut.
 Produksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatan unsur komedogenik dan inflamatogenik.
 Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi folikel dalam sebum dan
kekentalan sebum.
 Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes) yang berperan pada proses kemotaktik
inflamasi serta pembentukan enzim lipofilik pengubah fraksi lipid sebum.
 Respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies memperberat akne.
 Peningkatan kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid, gonadotropin serta ACTH menjadi
faktor penting aktivitas kelenjar sebasea.
 Stres dapat memicu aktivitas kelenjar sebasea baik secara langsung atau melalui rangsangan terhadap
kelenjar hipofisis.
 Faktor lain ; usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim dapat memacu peningkatan proses patogenesis.
PATOGENESIS

hiperproliferasi
folikular epidermal

produksi sebum yang


berlebihan

proses inflamasi

aktivitas dari P. Acnes.


KLASIFIKASI

 Jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn acne): Jerawat jenis ini menyerang sekitar
20% bayi yang baru lahir dan tergolong jerawat ringan;
 Jerawat pada bayi (infantile acne): Bayi berumur 3-6 bulan juga ditumbuhi jerawat, dan
akan tumbuh kembali pada saat ia beranjak remaja;
 Jerawat vulgaris (Acne vulgaris): Jerawat ini adalah yang paling umum terjadi pada
remaja dan dewasa sekitar 12-24 tahun;
 Jerawat konglobata (cystic acne): Jerawat jenis ini terjadi pada kaum pria muda,
tergolong serius namun jarang terjadi.
KLASIFIKASI LECHMAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan ekskohleasi sebum


 Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit
 Pewarnaan gram bila ditemukan pustula
DIAGNOSIS BANDING

 Erupsi akneiformis : erupsi papulopustul mendadak tanpa disertai komedo, dapat


disertai demam.
 Rosasea : gejala eritema, pustul, teleangiektasis dan kadang - kadang hipertrofi kelenjar
sebasea.
 Folikulitis : biasanya nyeri, tidak ada komedo tetapi terlihat pustula miliar.
 Dermatitis perioral : terutama pada wanita, lesi polimorfi yang terasa gatal di sekitar
mulut.
 Akne venenata : timbul karena rangsangan fisik atau kimia, umumnya lesi monomorfi
tanpa rasa gatal.
TATALAKSANA

 Umum :
 Perawatan kebersihan kulit.
 Hindari faktor pencetus.

 Khusus :
 Komedolitik : retinoids, benzoil peroksida, asam azaleat.
 Supresi jumlah P.acnes dengan anti mikroba : benzoil peroksida, antibiotika.
 Menurunkan konsentrasi asam lemak bebas.
 Kalau diperlukan dapat diberikan hormonal : estrogen, antiandrogen (cyproterone acetate,
spironolactone), isotretinoin.
 Topikal :
 retinoid
 antibiotika topikal
 benzoil peroksida
 asam azaleat

 Sistemik :
 tetrasiklin 500 – 1000 mg/hari
 eritromisin 500 - 1000 mg/hari
 doksisiklin 2 x 50 – 100 mg/hari
PROGNOSIS

 Prognosis penyakit baik, Akne vulgaris umumnya sembuh sebelum mencapai usia 30-
40 an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai tua.
ERUPSI AKNEIFORMIS
 Erupsi akneiformis adalah kelainan kulit
yang menyerupai akne berupa
peradangan folikular dengan manifestasi
klinis papulopustular mendadak tanpa
adanya komedo hampir diseluruh bagian
tubuh, dapat disertai demam dan
dapatterjadi pada semua usia.
 Erupsi akneiformis diinduksi oleh obat-
obatan seperti yodida dari medium
kontras yang, siklosporin, obat
antiepilepsi, dan kortikosteroid sistemik.
 Erupsi akneiformis dapat muncul pada lokasi yang tidak khas, misalnya lengan dan
tungkai. Bentuk lesi pada umumnya monomorf dan tidak ditemukan komedo.
 Berbeda dengan akne, erupsi akneiformis timbul secara akut atau subakut, dan
tempat terjadinya tidak di tempat predileksi akne saja, namun di seluruh bagian tubuh
yang mempunyai folikel pilosebasea. Manifestasi klinis erupsi adalah papul dan pustule
dan pada mulanya tanpa komedo.
 Komedo dapat terjadi sekunder kemudian setelah sisitem sebum ikut terganggu.
Dapat disertai demam, malaise, dan umumnya tidak terasa gatal. Umur penderita
berbeda dari remaja sampai orang tua.
 Tatalaksana??
MALASEZIA FOLIKULITIS
 Malasezia folikulitis juga dikenali sebagai
Pitirosporum folikulitis.
 Definisi: Pitirosporum folikulitis adalah penyakit
kronis pada folikel pilosebasea yang disebakan
oleh spesies Pitirosporm, berupa papul, pustul
folikular, yang biasanya gatal dan terutama
berlokasi di batang tubuh, leher dan lengan bagian
atas.
 Etiologi: Jamur penyebab adalah spesies
Pityrosporum yang identik dengan Malassezia
furfur, penyebab pitiriasis versikolor.
 Malassezia folikulitis memberikan keluhan gatal pada tempat predileksi. Klinis
morfologi terlihat papul dan pustul perifolikuler, berukuran 2-3mm diameter, dengan
peradangan minimal. Tempat predileksi adalah dada, punggung dan lengan atas. Kadang-
kadang dapat di leher dan jarang di muka.
Pengobatan
Antimikotik oral
 Ketokonazol 200 mg selama 2-4 minggu
 Itrakonazol 200mg selama 2 minggu
 Flukonazol 150 mg seminggu selama 2-4 minggu
AKNE CONGLOBATA
 Akne Konglobata: Sejenis akne nodulokistik dengan
tingkat inflamasi yang tinggi dan bersifat kronik
dimana melibatkan gabungan double comedone,
papule, pustule, kista yang menyatu dan abses.
 Merupakan sejenis akne yang berat dan ditemukan
terutama pada pria dewasa. Lesi biasanya muncul di
wajah, punggung, abdomen dan lengan atas.
 Ditandai dengan adanya papul inflamasi multiple,
nodul-nodul dan abses yang bersatu dan membentuk
sinus drainase.
 Penatalaksanaan

Isoretinoin : Diindikasikan untuk akne nodular berat yang tidak responsif pada terapi kombinasi
AB oral dengan terapi topikal.
Dosis: 0.5-1mg/kg/hari dengan dosis kumulatif 120-150mg/kg selama 4-6 bulan.

Antibiotik
Doxycycline : 100mg, 1-2 kali/hari
Minocycline : 50-100mg, 2 kali/hari
 Topikal
 Retinoid: Analog Vit A untuk menormalisasikan keratinisasi folikel, menurunkan
produksi sebum dan mencegah komedo.
 Asam Azelaic : Krim dengan efek antikeratinisasi, antibakteri dan anti inflamasi. Efektif
untuk akne inflamasi dan non-inflamasi dan dapat dikombinasikan dengan AB oral
untuk akne berat
 Benzoyl Peroxide : Memiliki efek perimer sebagai antibacterial (papul, pustule dan
kista)
2.5%, 5%, 10% (Sediaan : Lotion, Krim, Gel)
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen