Sie sind auf Seite 1von 32

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Ns. Meiske Yusuf, S.Kep


PENDAHULUAN
 Makanan merupakan zat yang sangat dibutuhkan
untuk proses hidup.

 Makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh


mengalami proses pemecahan secara mekanik dan
kimiawi menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana.
Peristiwanya disebut dengan pencernaan.
PETA KONSEP
PENCERNAAN MANUSIA

ALAT PENCERNAAN MAKANAN

SALURAN PENCERNAAN KELENJAR PENCERNAAN

1. MULUT
2. ESOFAGUS 1. KELENJAR LUDAH
3. GASTER 2. KELENJAR LAMBUNG
4. INTESTINUM 3. KELENJAR PANKREAS
5. KOLON 4. HATI
6. ANUS 5. KELENJAR USUS
1. MULUT
a. Gigi
 Gigi merupakan alat pencernaan makanan yang
sangat penting karena dapat membantu alat-alat
pencernaan dalam yang lain untuk melumatkan
makanan.

 Gigi mempunyai peranan antara lain seperti berikut :

1) Estetika

2) Untuk menghancurkan makanan

3) Membantu dalam berbicara


NEXT
 Gigi susu berjumlah 20 buah, dengan perincian
sebagai berikut :
1) Gigi seri atas : 4 buah
Gigi seri bawah : 4 buah
2) Gigi taring atas : 2 buah
Gigi taring bawah : 2 buah
3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah
Gigi geraham kecil bawah : 4 buah
 Gigi permanen pada orang dewasa berjumlah 32 buah
dengan perincian sebagai berikut :

1) Gigi seri atas : 4 buah

Gigi seri bawah : 4 buah

2) Gigi taring atas : 2 buah

Gigi taring bawah : 2 buah

3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah

Gigi geraham kecil bawah : 4 buah

4) Gigi geraham besar atas : 6 buah

Gigi geraham besar bawah : 6 buah


b. Lidah
 Lidah dapat dikatakan sebagai cermin kesehatan. Karena
pada umumnya dokter akan memeriksa lidah pasien yang
sakit.
 Lidah memiliki peranan sebagai berikut :
1) Merasakan makanan
2) Membantu mengunyah makanan
3) Membantu dalam menelan makanan
4) Membantu dalam berbicara

 Permukaan lidah penuh dengan tonjolan (papilla) yang


mengandung puting-puting pengecap, sehingga lidah
dapat merasakan makanan seperti asam, manis, pahit,
dan asin
c. Kelenjar Ludah/Saliva
 Komponen ludah terdiri atas 98% air dan 2% lendir, garam, dan enzim
ptialin. Banyaknya ludah yang disekresikan oleh kelenjar ludah kurang
lebih 2 liter setiap hari dan mengandung pH antara 6,5 – 6,8.
 Dalam mulut kita terdapat 3 kelenjar ludah, yakni :
1) Kelenjar parotis
2) Kelenjar submandibularis
3) Kelenjar sublinguinalis

 Ketiga kelenjar tersebut berfungsi untuk menghasilkan air ludah, yang


berfungsi untuk:
1) Membantu memudahkan pencernaan;
2) Mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa, yaitu enzim ptialin;
3) Melindungi pengaruh asam dan basa;
4) Melindungi pengaruh panas dan dingin.
 Di dalam mulut, makanan mengalami 2 perlakuan,
yaitu sebagai berikut :

1) Pencernaan secara mekanik, yaitu pengunyahan


dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi
untuk mencampur makanan dengan air ludah
sehingga terbentuklah suatu bolus untuk ditelan.

2) Pencernaan secara kimiawi, yaitu pemecahan zat pati


(amilum) oleh ptialin menjadi maltosa. Suatu bukti
ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama
kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja
di rongga mulut dengan pH 6,3 - 6,8.
2. ESOFAGUS
 Di dalam kerongkongan/esofagus, makanan hanya lewat selama
kurang lebih 6 detik. Setelah itu makanan akan didorong ke dalam
lambung.
 Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang berbentuk
seperti selang air, sebagai penghubung antara rongga mulut dan
lambung yang terletak di belakang trakea (tenggorokan).
 Panjang kerongkongan pada manusia lebih kurang 25 cm yang
berakhir pada bagian kardiak lambung.
 Kerongkongan tersusun oleh dua pertiga otot polos dan sepertiga otot
lurik.
 Pada kerongkongan dihasilkan lendir yang membantu gerak
peristaltik, sehingga makanan terdorong ke arah lambung. Akan
tetapi, kerongkongan ini tidak menghasilkan enzim pencernaan dan
tidak melakukan absorbsi sari makanan.
3. GASTER/LAMBUNG
 Gaster berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam
rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga
badan/diafragma.
 Lambung/gaster adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk
seperti kantung.
 Lambung dapat menampung makanan 1 liter – 2 liter.
 Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi
menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-
otot tersebut.
 Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot
memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
 Proses pencernaan di dalam lambung akan berlangsung selama 2-
6 jam, tergantung pada jenis makanannya.
 Makanan yang berlemak akan bertahan lebih lama di dalam
lambung. Sedangkan makanan yang banyak mengandung protein
dan karbohidrat hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung.
Di dalam lambung tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan,
akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral, alkohol, dan obat –
obatan.
 Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan
kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung.
 Hasil penggerusan makanan dilambung secara mekanik dan
kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut
bubur kim.
Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :

SENYAWA KIMIA FUNGSI

HCL Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai


desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
Pepsin Memecah molekul protein menjadi peptida

Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.


Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air


susu ibu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.

Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat


asam HCL.
 Lambung terdiri atas tiga bagian berikut :

1) Kardiaks, merupakan bagian atas sebagai pintu masuk


makanan dari kerongkongan.

2) Fundus, adalah bagian tengah lambung, tempat makanan


ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.

3) Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu


keluar makanan dan berhubungan langsung dengan duodenum.
Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH
makanan asam, maka otot-otot pilorus mengendor sehingga
menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika
makanan basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang
menyebabkan pintu pilorus menutup
4. USUS HALUS/INTESTINUM
 Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung.

 Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter.

 Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan


mengabsorpsi sari makanan.

 Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum


(± 25 cm), jejunum (± 2.5 m), serta ileum (± 3.6 m).

 Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara


kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari
kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus yakni :

SENYAWA KIMIA FUNGSI


Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah


menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton
menjadi asam amino

Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan


senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

Hormon CCK Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan


(Kolesistokinin)
empedu ke dalam usus halus
Senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas, yakni :

SENYAWA KIMIA FUNGSI


Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang
berasal dari lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin
mengubah pepton menjadi asam amino
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif
Kimotripsin Mengubah pepton menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan
gugus fosfat
Hormon insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai
menjadi kadar normal
Hormon glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar
normal
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
 Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa, prosesnya

sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh

bikarbonat dari pankreas.

b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.

Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amilase pankreas menjadi

disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu

glukosa. Glukosa hasil pencernaan kemudian diserap oleh usus halus, dan diedarkan ke

seluruh tubuh oleh peredaran darah.

c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton

akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam

amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan oleh cairan empedu yang

dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak. Butiran-butiran lemak kemudian diuraikan

menjadi enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian

diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe


5. USUS BESAR/KOLON
 Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar
dari usus halus.

 Memiliki panjang 1.5 meter dan berbentuk seperti U


terbalik.

 Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yakni : Kolon


assenden, kolon tranversum, kolon desenden.
 Fungsi kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan

b. Tempat dihasilkannya vitamin K dan vitamin H


(biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus,
mis : E. coli

c. Membentuk masa feses

d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses)


keluar dari tubuh.
6. ANUS
 Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari

tubuh

 Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih

dahulu pada bagian rektum

 Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spincter rektum

mengatur pembukaan dan penutupan anus

 Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yakni otot

polos dan otot lurik.


PROSES PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI
 INGESTI (Proses Menelan)

1) Memasukkan makanan kedalam rongga mulut

2) Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang


halus ( proses pengunyahan ).

3) Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar


salivarius/ kelenjar ludah

4) Menelan makanan (deglutition)


 DIGESTIF (Proses Pencernaan)

Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan


propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan
esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh
enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi :

1) Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim


amylase

2) Protein dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh


enzim pepsin dan trypsin

3) Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak


bebas oleh enzim lipase dan esterase
 Absorbsi (Proses Penyerapan)

Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino


dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan
kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah
atau limfe.

 Defekasi (Proses Pengeluaran)

Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh


tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
TERIMA KASIH

ATAS

PERHATIANNYA

Das könnte Ihnen auch gefallen