Sie sind auf Seite 1von 25

FISIOLOGI SISTEM URINARIA

KELOMPOK 1
Disusun oleh:
SAFFANA DIFA A ( J310160059 )
FEBRILIA SAFITRI ( J3101600 66)
AGESTI AYU H ( J310160073 )
MEILLA DEWI W ( J310160078 )
RETNO OKTA M ( J310160091)
ERIKAWATI W ( J310160092 )
FIRDA WIDYA S ( J310160097 )
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
Organ sistem urinaria
 Ginjal
 Ureter
 Kandung kemih
 Uretra
GINJAL
• Letak : dibagian belakang abdomen atas,
dibelakang peritonium, di depan dua kosta
terakhir dan tiga otot-otot besar
transversus abdominalis, kuadratus
lumborum dan psoas mayor.
• Pelindung : disebelah posterior dilindungi
oleh kosta dan otot-otot yang meliputi
kosta, sedangkan dianterior dilindungi oleh
bantaan usus yang tebal.
• Ukuran : pada orang dewasa panjangnya
12-13 cm, lebarnya 6 cm dan beratnya
antara 120-150 gram.
• ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan
bagian rongga ginjal (pelvis renalis).
Kulit Ginjal (Korteks)

• Terdapat bagian yang


bertugas melaksanakan
penyaringan darah yang
disebut nefron, bagian ini
banyak mengandung kapiler –
kapiler darah yang tersusun
bergumpal – gumpal disebut
glomerolus.
• Tiap glomerolus dikelilingi
oleh simpai bownman, dan
gabungan antara glomerolus
dengan simpai bownman
disebut badan malphigi.
Penyaringan darah terjadi pada
badan malphigi, yaitu diantara
glomerolus dan simpai bownman.
Zat – zat yang terlarut dalam darah
akan masuk kedalam simpai
bownman. Dari sini maka zat – zat
tersebut akan menuju ke pembuluh
yang merupakan lanjutan dari
simpai bownman yang terdapat di
dalam sumsum ginjal.
Glomerolus

• Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang


berasal dari arteriol afferent yang kemudian
bersatu menuju arteriol efferent,
• Fungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air
dan zat yang terlarut dari darah yang
melewatinya.
• Fungsi lain glomerolus:
 Menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea.
 Mengatur tekanan dan volume darah dengan sel jukstaglomerular.
 Melakukan proses filtrasi yang merupakan salah satu dari tiga proses
penyaringan darah pada nefron ginjal.
 Melakukan eliminasi toksin (racun) dalam darah.
 Menghasilkan urin primer yang masih harus diproses lagi.
 Mencegah molekul berukuran besar seperti protein masuk ke nefron.
Tubulus

1. •Tubulus kontortus proksimal


2. •Lengkung Henle
3. •Tubulus kontortus distal
• adalah bagian nefron di dalam Tubulus proksimal berfungsi:
ginjal yang merupakan saluran  mengadakan reabsorbsi bahan-bahan
berkelok-kelok, berhubungan dari cairan tubuli dan mensekresikan
langsung dengan kapsula bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
bowman, dan berakhir sebagai  Urin Hasil Reabsorpsi dari proses ini
saluran yang lurus di medula disebut Urin Sekunder.
ginjal (Ansa henle Desenden)  Selain reabsorpsi, tubulus kontortus
proksimal juga melakukan sekresi
bikarbonat. Ketika amonium
diekskresikan, di tubulus kontortus
proksimal terjadi perubahan glutamin
ke glutamat dan glutamat diubah
menjadi alfa-ketoglutarat. Alfa-
ketoglutarat pecah menjadi dua anion
bikarbonat.
 Lengkung henle membentuk
lengkungan tajam berbentuk U.
Terdiri dari pars descendens yaitu
bagian yang menurun terbenam
dari korteks ke medula, dan pars
ascendens yaitu bagian yang naik
kembali ke korteks.
 fungsi :
 untuk membuat cairan di medula
ginjal dalam konsentrasi asam
 Berguna sebagai penghubung
antara tubulus kontortus
proksimal dan tubulus kontortus
distal
 bagian nefron di
dalam ginjal yang
merupakan saluran
berkelok-kelok yang
letaknya jauh
dari kapsula
bowman dan akan
bermuara pada
Tubulus Kolektivus
 Berfungsi dalam
reabsorbsi dan sekresi
zat-zat tertentu dalam
pelvis ginjal.
Sumsum Ginjal (Medula)
• Sumsum ginjal terdiri beberapa badan
berbentuk kerucut yang disebut
piramid renal. Dengan dasarnya
menghadap korteks dan puncaknya
disebut apeks atau papila renis,
mengarah ke bagian dalam ginjal.
• Fungsi sebagai tempat pengumpulan
urin, Reabsropsi (penyerapan kembali
zat yang dibutuhkan tubuh), dan
augmentasi (pelepasan zat yang
berlebihan atau tidak berguna ke
dalam urin)
Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
• Merupakan ujung ureter yang
berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar.
• Bercabang dua atau tiga disebut kaliks
mayor, yang masing – masing
bercabang membentuk beberapa kaliks
minor yang langsung menutupi papila
renis dari piramid. Kliks minor ini
menampung urine yang terus kleuar
dari papila. Dari Kaliks minor, urine
masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis
ke ureter, hingga di tampung dalam
kandung kemih (vesikula urinaria).
• Fungsi sebagai tempat penampungan
urin dan membawa urin tersebut ke
ureter
FUNGSI GINJAL
1. Mengatur volume air ( cairan ) dalam tubuh.
2. Mengatur keseimbangan osmotic dan mempertahankan
keseimbangan ion yang optimal dalam plasma (
keseimbangan elektrolit ).
3. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh yang
bergantung pada apa yang dimakan.
4. Eksresi sisa hasil metabolisme ( ureum, asam urat , kreatinin
) zat – zat toksik , obat – obatan , hasil metabolisme
hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida ).
5. Fungsi hormonal dan metabolisme.
URETER
• Merupakan tabung/saluran yang
menghubungkan ginjal dengan kandung
kemih
• Lanjutan pelvis renis, menuju distal &
bermuara pada vesica urinaria,
panjangnya 25 – 30 cm
• Ureter sebagian terletak dalam rongga
abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis.
• Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Fungsi ureter
• Menghubungkan antara ginjal dan kandung
kemih.
• Mempercepat pergerakan urine dengan
bantuan kontraksi (gerak peristaltik) dari otot
polos
• Mencegah kemba
Ureter pada pria
• Terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh
duktus deferens dan dikelilingi oleh leksus vesikalis
• Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam
dinding vesika urinarai pada sudut lateral dari trigonum vesika
• Sewaktu menembus vesika urineria, dinding atas dan dinding
bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria
penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah
pengambilan urine dan vesika urinaria.
Ureter pada wanita
• Terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan ke bagian
medial dan ke dapan bagian lateral serviks uteri bagian atas ,
vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria.
Kandung kemih
• Organ tubuh yang
mengumpulkan air kencing
yang dikeluarkan
oleh ginjal sebelum
dibuang.
• Kandung kemih atau buli-
buli merupakan organ
berongga yang terdiri atas
3 lapisan otot detrusor
yang saling beranyaman
• Secara anatomi kandung
kemih terdiri atas 3
permukaan, yaitu
permukaan superior,
permukaan inferiolateral
dan permukaan posterior
Fungsi kandung kemih
• Menyimpan urine untuk sementara sebelum dikeluarkan.
• Mencegah tekanan di dalam kandung kemih meningkat
ketika urine bertambah, sehingga bisa menyimpan urine
lebih banyak.
• Memberikan sinyal melalui impuls jika kandung kemih
sudah penuh. Hal itu menimbulkan rasa ingin buang air
kecil.
• Menjaga supaya urine tidak keluar sendiri saat kandung
kemih penuh. Manusia bisa menahan rasa ingin buang air
kecil antara 2-5 jam.
• Membantu proses buang air kecil dengan cara melakukan
kontraksi otot.

URETRA
• saluran yang
menghubungkan kantung kemih
ke lingkungan luar tubuh
• Merupakan saluran keluar dari
urin yang diekskresikan oleh tubuh
melalui ginjal, ureter, vesica
urinaria
• Uretra adalah saluran sempit yang
berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air
kemih keluar.
• Uretra berfungsi sebagai saluran
pembuang baik pada sistem kemih
atau ekskresi dan sistem seksual.
Pada pria, berfungsi juga dalam
sistem reproduksi sebagai saluran
pengeluaran air mani
Pada laki- laki
• Uretra berjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah
prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus
tulang pubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm.
Pada wanita
• Terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm
• Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina
(antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai
saluran ekskresi.
PROSES BERKEMIH

Distensi kandung kemih oleh air kemih merangsang stres


reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih

Terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang
sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter
eksternus

Terjadi pengosongan kandung kemih

Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan


relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut – serabut para
simpatis
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen