Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BLOK 6
KELOMPOK 6
ALPHA
TUTOR: dr. Erizka Rivani
NOPIAH SYARI 04011181621042
FURQAN INDAH 04011181621043
WAHYU IRAWAN NASUTION 04011181621055
SITI AISYAH 04011181621061
MUHAMMAD RIDHO HERVIAN 04011281621089
IZZAH ATQA 04011281621110
MUTIARA ANGGRAINI 04011281621112
JIHAN NATRA SHAFIRA 04011281621118
NADHIRA ANNISA PUTRI 04011281621128
THASYA NIKEN SAPUTRI 04011281621158
OUTLINE
Skenario
Klarifikasi Istilah
Identifikasi Masalah
Analisis Masalah
Learning Issues
Kerangka Konsep
Kesimpulan
Daftar Pustaka
SKENARIO
Wito, laki-laki 20 tahun, yang bekerja
sebagai buruh bangunan mengalami patah tulang
paha kiri setelah terjatuh dari atap rumah. Paha
kiri Wito terlihat bengkok, lebam, bengkak, namun
tidak ada darah dan luka terbuka. Wito dibawa ke
UGD Puskesmas yang berjarak 2 jam perjalanan.
Saat di perjalanan, Wito mengeluh nyeri,
terlihat cemas dan dan berkeringat dingin.
Sesampainya di UGD Wito terlihat lemas dan
mengantuk, namun bangun bila dipanggil.
SKENARIO
Hasil pemeriksaan dokter:
- Wito terlihat tidak sadar dengan skor Glasgow Coma
Scale/GCS (Eye: 3, Movement: 6, Verbal: 4)
- Tanda vital:
Pernafasan terlihat cepat dan dalam, frekuensi 36x/menit.
Denyut nadi 124x/menit, lemah.
Tekanan darah 90/60 mmHg, kulitnya pucat dan dingin.
Temperatur di axilla: 35,8 oC
- Status lokalis:
Regio femoris: tampak bengkok, lebam, dan bengkak,
nyeri jika digerakkan
Dokter menyatakan bahwa Wito mengalami syok
hipovolemik.
KLARIFIKASI ISTILAH
Lebam Suatu jenis cidera pada jaringan tubuh
yang menyebabkan cairan darah dari
sistem kardiovaskuler mengendap
pada jaringan sekitarnya disebut
hematoma dan tidak disertai robeknya
lapisan kulit (Wikipedia.org)
Bengkak Menjadi besar karena pengaruh
sesuatu (KBBI)
Luka terbuka Luka dimana kulit atau selaput
jaringan rusak, kerusakan terjadi
karena kesengajaan (operasi) maupun
ketidaksengajaan (kecelakaan). (Buku
bedah dan perawatannya; Oswari E.)
Nyeri Perasaan tidak nyaman, menderita,
disebabkan oleh rangsangan pada
ujung-ujung saraf tertentu. (Dorland)
KLARIFIKASI ISTILAH
Berkeringat dingin Diaporesis, berkeringat yang terlalu
banyak sering diasosiasikan dengan
syok dan kondisi emergency yang lain
(Wikipedia.org)
Cemas Ketakpastian/ketakutan tanpa ada
stimulus yang jelas. (Dorland)
Glasgow Coma Scale (GCS) Skala neurological yang dapat
memberikan pandangan objektif dan
untuk mengukur tingkat kesadaran
seseorang (Wikipedia.org). GCS is
divided into 3 catagories, eye opening
(E), motor response (M), and verbal
response (V). With a maximum score
of 15 and minimum score of 3
(emedicine.medscape.com)
KLARIFIKASI ISTILAH
The blue arrow indicates the tunica intima. The black bracket represents the
tunica media and the green bracket is the tunica adventitia. This is the wall of
an artery at 400x.
ANALISIS MASALAH
1. c) Bagaimana patofisiologi lebam dan bengkak?
Lebam = Benturan benda tumpul (tanah) ruptur
dari pembuluh darah di bawah kulit tanpa merobek
kulit darah keluar dari celah rupture Warna
darah dari merah ke biru akibat oksidasi lebam
Hematom
ANALISIS MASALAH
Mekanisme lemas:
Trauma -> perdarahan -> syok hipovolemik
-> mekanisme aliran darah lebih banyak ke
serebral dan ke jantung, vasokontriksi
pembuluh darah perifer -> perfusi ke
jaringan kulit, otot dan saluran
gastrointestinal kurang -> perfusi di jaringan
otot yang kurang -> lemas
ANALISIS MASALAH
Mekanisme pucat:
Trauma -> perdarahan -> syok hipovolemik
-> mekanisme kompensasi tubuh
-> vasokontriksi di semua pembuluh darah
perifer karena darah disupply diutamakan ke
otak dan jantung -> perfusi ke jaringan kulit,
otot dan saluran gastrointestinal kurang ->
perfusi di jaringan kulit (epitel) kurang, kulit
pucat dan dingin.
ANALISIS MASALAH
Sistem Hematologi (Pada pembuluh darah yang
rusak)
• Aktivasi kaskade koagulasi dan vasokonstriksi
pembuluh darah (melalui pelelepasan tromboksan
A2 lokal).
• Platelet diaktivasi -> bekuan darah immatur pada
sumber perdarahan
• Kolagen -> penumpukan fibrin dan menstabilkan
bekuan darah
• Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk
menyempurnakan fibrinasi dari bekuan darah dan
menjadi bentuk yang sempurna.
ANALISIS MASALAH
Sistem Kardiovaskuler (Pada syok hipovolemik)
Peningkatan pelepasan norepinefrin dan penurunan
ambang dasar tonus nervus vagus (diatur oleh
baroreseptor di arcus caroticus, arcus aorta, atrium kiri,
dan penbuluh darah pulmonal):
• Meningkatkan denyut jantung
• Meningkatkan kontraktilitas miokard
• Vasokonstriksi pembuluh darah perifer.
• Mengalirkan darah ke otak, jantung, dan ginjal
dengan mengurangi perfusi kulit, otot, dan
traktus gastrointestinal.
ANALISIS MASALAH
• Sistem renin-angiostensin-aldosterone
REGULATION Of Blood
Decreased Pressure
Blood Pressure Low Sodium
ARTERIOLE MACULA DENSA
+ +
Juxtaglomerular Apparatus
+ Angiotensinogen(liver)
Renin
Increased Blood Angiotensin I
Volume and sodium Converting Enzyme
concentration Angiotensin II (lung)
Vasoconstriction
Aldosterone
(Adrenal)
Na+ ADH
Collecting (Brain)
Prox.Conv.Tub
H20 Duct (Na Resorption)
ANALISIS MASALAH
Sistem neuroendokrin
• Respon terhadap penurunan tekanan darah
(dideteksi oleh baroreseptor).
• ADH dilepaskan dari glandula pituitari posterior.
• Meningkatkan Hormon Antidiuretik (ADH) dalam
sirkulasi.
• Secara tidak langsung ADH menyebabkan
peningkatan reabsorbsi air pada tubulus distalis,
duktus kolektivus, dan lengkung Henle.
ANALISIS MASALAH
Wito terlihat tidak sadar dengan skor
Glasglow Coma Scale/GCS = 13 (Eye; 3,
Movement; 6, Verbal; 4)
>> system yang terlibat:
• Berkurangnya aliran darah ke otak
sehingga terjadi penurunan metabolisme
di otak yang menyebabkan terjadinya
penurunan kesadaran.
• Sistem saraf pusat
• Sistem kardiovaskular
Pernapasan terlihat cepat dan dalam, frekuensi 36x/menit.
Denyut nadi 124x/menit, lemah.
Tekanan darah 90/60 mmHg, kulitnya pucat dan dingin
Temperatur di Axilla : 35,8º C
>> system yang terlibat:
• Sistem respirasi : pernapasan yang terlihat cepat dan dalam
disebabkan karena pompa jantung yang kurang adekuat karena
hipovolemik sehingga menyebabkan penumpukan darah di paru-
paru dan menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah
paru.
• Sistem kardiovaskular:
(1) Takikardi: jantung mempertahankan perfusi darah ke jaringan
(2) Hipotensi: terjadi penurunan hambatan perifer pembuluh arteri
karena penurunan volume darah
(3) Hipotermi: terjadi karena aliran darah yang hipovolemi difokuskan
ke otak dan jantung sehingga terjadi vasokontriksi ke bagian tubuh
lainnya, termasuk ke perifer tubuh sehingga perifer kekurangan
darah dan badan menjadi dingin.
ANALISIS MASALAH
Dokter menyatakan bahwa Wito mengalami syok hypovolemia.
>> sistem yang terlibat :
• Sistem kardiovaskular: Secara umum syok hipovolemik
menimbulkan gejala peningkatan frekuensi jantung dan nadi
(takikardi), pengisian nadi yang lemah, kulit dingin dengan turgor
yang jelek, ujung-ujung ektremitas yang dingin dan pengisian kapiler
yang lambat.
• Sistem saraf otonom: Pada jantung terdapat resesptor beta,
rangsangan simpatis pada otot jantung atau reaksi adrenalin
dengan reseptor beta-1 menyebabkan peningkatan frekuensi
(kronotropik) dan kontraktilitas otot jantung (inotropik). Efek
adrenergik pada pembuluh terjadi melalui reaksi neurotrasmiternya
dengan reseptor alfa-1, yang menyebabkan terjadinya vasokontriksi
arteri dan vena (pada syok hypovolemia).
ANALISIS MASALAH
3.d) Bagaimana hubungan denyut nadi
dan tekanan darah dengan Cardiac
Output (CO)?
BP = CÒ x PR
CÒ = SV x HR
BP = Blood Pressure
SV = Stroke Volume
CÒ = Cardiac Output
HR = Heart Rate
PR = Peripheral Resistance
ANALISIS MASALAH
4. a) Mengapa terjadi syok hypovolemic?
• Berkurangnya volume plasma di intravaskuler
• Perdarahan hebat (hemoragik)
• Trauma yang menyebabkan perpindahan cairan
(ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional
• Trauma hebat pada organ-organ tubuh atau
fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun
luka langsung pada pembuluh arteri utama
• Dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka
bakar dan diare berat
ANALISIS MASALAH
4. b) Bagaimana patofisiologi syok hipovolemik?
ANALISIS MASALAH
Sherwood,
Lauralee.
2010.
Human
Physiology
From Cells
to Systems,
7th Edition.
CA:
Brooks/Cole,
Cengage
Learning.
Sumber: Tortora, G.J., Derrickson, B., 2014. Principles of Anatomy and Physiology. 14th ed. USA: John Wiley & Sons.
ANALISIS MASALAH
4.e) Apa saja komplikasi yang disebabkan syok
hypovolemic?
Pada kondisi shock hypovolemic, volume darah menurun
yang menyebabkan supply O2 ke jaringan di tubuh juga
berkurang. Pengurangan supply ini akan menimbulkan
kerusakan pada organ-organ, seperti otak, liver, ginjal, dan
organ lainnya. Komplikasi lainnya antara lain:
• Stroke
• Heart attack (serangan jantung)
• Kelemayuh ekstremitas atas atau bawah (gangrene :
kurangnya supply darah nekrosis)
• Kerusakan ginjal.
• Kerusakan organ susunan saraf.
LEARNING ISSUES
• Fisiologi Kardiovaskuler
• Anatomi Regio Femoris
• Proses Penyembuhan Fraktur
(histofisiologi)
• Cairan Tubuh
• Syok Hypovolemia
• Fisiologi Kesadaran
KERANGKA KONSEP
KESIMPULAN