Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
NIM : 1610029077
Terapi
Oksigen
Abstrak
2. Pra-oksigenasi
Jika pasien bernapas dengan udara ruangan, cadangan
oksigen dalam Functional Residual Capacity (FRC) adalah sekitar 450ml
dan dapat ditingkatkan menjadi 3000 ml dengan pernapasan oksigen
100%. Sebagai akibatnya, akan ada penurunan saturasi oksigen yang
cepat selama apnea (misalnya setelah induksi anestesi) jika bernapas
dengan udara ruangan. Pra-oksigenasi berarti pernapasan oksigen
100% untuk 3-5 menit melalui sebuah sirkuit anestesi dengan masker
yang rapat dipasang ke wajah. Ini akan menggantikan nitrogen dalam
FRC dengan oksigen yang juga disebut sebagai denitrogenasi. Oksigen
tambahan dalam FRC dapat memberikan sebuah cadangan oksigen
yang penting untuk periode apnea setelah induksi. Hal ini terutama
penting bagi rangkaian induksi dan sulit intubasi.
Penggunaan Terapi
Oksigen
Komponen:
- Tali pengikat kepala
- Bercabang 2
- Tabung plastik oksigen
Alat yang Membawa
Oksigen
4) Toksisitas Paru
Pasien yang terkena kadar oksigen yang tinggi untuk jangka
panjang akan memiliki resiko kerusakan paru. Tergantung pada FiO2
dan durasi pemberian. Pada O2 intraseluler terdapat metabolit reaktif
(radikal bebas) seperti superoksida yang mengaktifkan hidroksil ion,
hidrogen peroksida, dapat merusak membran alveolar-kapiler.
Kemudian meningkatkan permeabilitas kapiler paru dan menyebabkan
edema, membran menebal dan akhirnya untuk fibrosis. Fibrosis paru
dapat terjadi setelah paparan tinggi konsentrasi oksigen dalam 1
minggu.
5) Depresi ventilasi
Hal ini terlihat pada penderita PPOK dengan retensi CO2
(hipoksia).
6) Toksisitas O2 Hiperbarik
Terapi O2 jangka panjang dapat menyebabkan pengaruh ke
paru, optik dan sistem saraf pusat. Gejala keracunan paru termasuk
retrosternal burning, batuk dan dada sesak. Hal ini dapat
menyebabkan miopia pada orang dewasa. Tanda-tanda dan gejala
dari racun sistem saraf pusat termasuk perubahan perilaku, mual, rasa
pusing, wajah yang bergerak-gerak dan tonik-klonik zeizures.
Terimakasih