RRC1C016016 2. MEILANI RRC1C016022 3. M.KASPUN NAZIR RRC1C016056 AKUNTANSI KEPERILAKUAN Akuntansi Sosial Latar Belakang Sejarah
Akuntansi sosial berkepentingan dengan
identifikasi dan pengukuran manfaat sosial dan biaya sosial – konsep yang biasanya di abaikan oleh para akuntan tradisional. Untuk memahami perkembangan akuntansi sosial, sesoeorang harus mengetahui bagaimana manfaat dan biaya sosial telah diperlakukan dimasa lalu.
Model akuntansi dasar (baik untuk tujuan
keuangan dan manajerial) menggunakan teori ekonomi mikro untuk menentukan apa yang harus dimasukkan atau dikeluarkan dari perhitungan akuntansi. Latar Belakang Sejarah
Dengan menetapkan undang-undang dibidang
ini, pemerintah memaksa individu dan para pelaku bisnis untuk menjadi lebih responsive terhadap kebutuhan sosial. Walaupun pelaksanaan undang- undang ini cenderung lemah, fakta bahwa undang- undang tersebut ada dan mengenakan sanksi mendorong kepatuhan. Secara bertahap, undang- undang tersebut telah membawa dampak positif. Terdapat banyak perusahaan yang peka akan lingkungan. Hal ini tampak dari munculnya akun-akun yang terkait dengan kegiatan sosial pada laporan- laporan keuangannya. Permasalahan Sosial Indonesia
Jika dilihat dari kondisi Indonesia pada saat ini, krisis
yang berkepanjangan telah menempatkan bangsa ini pada krisis multi-dimensi yang mencakup hamper seluruh aspek kehidupan. Jika dilihat secara lebih seksama dari sudut pandang aspek ekonomi, sendi- sendi perekonomian (investasi, produksi, dan distribusi) lumpuh sehingga menimbulkan kebangkrutan dunia usaha, meningkatnya jumlah pengangguran, menurunnya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, dan pada akhirnya bermuara pada meningkatnya angka jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. Permasalahan Sosial Indonesia
• Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia
mengakibatkan timbulnya berbagai hal yang tidak pasti, sehingga indicator-indikator ekonomi seperti tingkat suku bunga, laju inflasi, fluktuasi nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan, dan sebagainya sangat rentan terhadap masalah- masalah sosial. Hal ini membuktikan bahwa aspek sosial dan aspek politik dapat mengundang dua sentiment pasar yang bermuara pada instabilitas ekonom Tanggapan Perusahaan
• Sebelum tahun 1960-an, beberapa perusahaan telah dianggap
sebagai “warga Negara yang baik”. Perusahaan-perusahaan tersebut memperoleh reputasi ini dengan menghasilka produk- produk berkualitas, memperlakukan pekerja dengan rasa hormat, memberikan kontribusi kepada komunitas, atau membantu fakir miskin. • Dipihak lain, banyak perusahaan dan asosiasi industry berperang untuk mengubah peraturan pemerintah yang baru atau mencoba untuk mengikisnya melalui ketidak patuhan. Dalam kasus ini, manajemen mungkin merasa bahwa beberapa dari peraturan tersebut, seperti undang-undang perlindungan lingkungan, akan memiliki dampak ekonomi negative terhadap perusahaan mereka karena biaya untuk mematuhi undang- undang tersebut jika tidak sesuai dengan manfaatnya. Tanggapan Profesi Akuntan
• Dengan diberlakukannya undang-undang yang
menetapkan program-program sosial pemerintah, bebrapa akuntan merasa bahwa mereka sebaiknya menggunakan keahlian mereka untuk mengukur efektivitas dari program tersebut. • Secara ringkas, literature awal dari akuntansi sosial menyatakan bahwa para akuntan diperlukan untuk menghasilkan data mengenai tanggung jawab perusahaan dan bahwa ada pihak-pihak lain yang berkepentingan (selain perushaan) yang akan tertarik dengan data-data ini. Akuntansi untuk Manfaat dan Biaya Sosial
• Dasar bagi kebanyakan teori akuntansi sosial datang
dari analisis yang dilakukan oleh A.C. Pigou terhadap biaya dan manfaat sosial. A.C.Pigou adalah seorang ekonom neo-klasik yang memperkenalkan pemikiran mengenai biaya dan manfaat sosial kedalam ekonomi mikro pada tahun 1920. Titik pentingnya adalah bahwa optimalitas-Pareto (titik dalam ekonomi kesejahteraan dimana adalah mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa mengurangi kesejahteraan dari orang lain) tidak dapat dicapai selama produk sosial neto dan produk pribadi neto tidak serata. Akuntansi untuk Manfaat dan Biaya Sosial
• Suatu analisis yang serupa dapat dibuat dalam hal biaya.
Bagi Pigou, biaya sosial terdiri atas seluruh biaya untuk menghasilkan suatu produk, tanpa mempedulikan siapa yang membayarnya. Biaya yang di bayarkan oleh produsen disebut sebagai biaya pribadi. Selisih antara biaya sosial dan biaya pribadi (disebut sebagai “biaya sosial yang tidak dikompensasikan”) dan disebabkan oleh banyak faktor. • Menurut Pigou, optimalitas-Pareto hanya dapat dicapai jika manfaat sosial marginal sama dengan biaya sosial marginal. Perbedaan antara Pigou dengan model ekonomi tradisional- dimana pendapatan marginal setara dengan biaya marginal- berasal dari perbedaan antara manfaat sosial dan pribadi dengan biaya sosial dan pribadi. Akuntansi untuk Manfaat dan Biaya Sosial
• Dengan demikian, ketika akuntan mengukur
manfaat pribadi (pendapatan) dan biaya pribadi (beban) serta mengabaikan yang lainnya, mereka bersikap konsisten dengan teori ekonomi tradisional. Gerakan kearah akuntansi sosial, sebagian besar terdiri dari usaha-usaha untuk memasukkan biaya sosial dan biaya sosial yang tidak terbagi kedalam model akuntansi. Pelaporan Kinerja Sosial • Audit Sosial Audit sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial,dan lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial dan operasi perusahaan yang reguler. Ada beberapa cara untuk melakukan hal tersebut salah satu strategi yang di mulai dengan mengembangkan inventaritas, dan salah satu taktik yang di sarankan adalah meminta manejer perusahaan untuk mebuat daftar aktivitas dengan konsekuensi sosial, setelah itu di hasilkan, auditor sosial kemudian mencoba untuk memulai dengan mengukur dampak-dampaknya. Pelaporan Kinerja Sosial Audit sosial bermanfat bagi perusahaan dengan membuat para manajer menyadari konsekuensi sosial dari bebarapa tindakan mereka. Hal ini dapat di capai bahkan dampaknya tidak dapat dikuantifikasi. Selain itu, uadit semacam itu dapat menyebabkan menejer mencoba untuk memperbaiki kinerja mereka dalam dalam ukuran kinerja sosial dan ukuran kinerja pada rencana itu. Audit sosial adalah serupa dengan audit keuangan dalam hal bahwa audit sosial mencoba untuk secara inpenden menganalisis suatu perusahaan dan menilai kinerja • Laporan-Laporan Sosial.
Laporan eksternal terpisah yang menggambarkan hubungan
perusahaan dengan komunitasnya, dikembangkan salah satunya oleh David Linowes. Ia membagi laporannya dalam tiga kategori: hubungan dengan manusia, hubungan dengan lingkungan, dan hubungan dengan produk. Pada setiap kategori, ia membuat daftar mengenai konstribusi sukarela perusahaan dan kemudian mengurangkannya dengan kerugian yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan itu. Linowes memoneterisasi segala sesuatunya dalam laporan tersebut, sampai pada saldo akhir, yang disebutnya sebagai tindakan sosio-ekonomi netto untuk tahun tersebut. • Dalam laporan Linowes, seluruh kontribusi dan kerugian harus dihitung secara moneter. Selain Linowes, Ralph Estes juga mengembangkan suatu model pelaporan mengenai manfaat dan biaya sosial. Ia menghitung manfaat sosial sebagai seluruh kontribusi kepada masyarakat yang berasal dari operasi perusahaan (misalnya, lapangan kerja yang disediakan, sumbangan, pajak, perbaikan lingkungan). • Sedangkan biaya sosial, meliputi seluruh biaya operasi perusahaan (bahan baku yang dibeli, utang kerusakan lingkungan, luka-luka dan penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan). Manfaat sosial dikurangkan dengan biaya social untuk memperoleh manfaat atau biaya netto. • Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Ditemukan bahwa secara umum, jumlah perusahaan yng mengungkapkan informasi sosial dan jumlah pengungkapan meningkat dengan stabil. Sekitar 90 persen dari perusahaan yang termasuk dalam laporan tahunan bersifat sukarela dan selektif, dapat diargumentasikan bahwa informasi tersebut memiliki nilai yang dipertanyakan dan seseorang tidak dapat menilai kinerja sosial dari perusahaan tersebut berdasarkan laporan tahunannya. beberapa perusahaan menerbitkan laporan tahunan kepada pemegang saham disertai beberapa informasi sosial yang dilakukan. Namun, melalui informasi yang dicantumkan dalam laporan tahunan tersebut, belum dapat dinilai kinerja sosial perusahaan secara komprehensif, karena kebanyakan informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan bersifat sukarela dan selektif. Dalam artian, bisa jadi perusahaan hanya menyoroti kontribusi positifnya dan mengabaikan dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas usahanya. • Perkembangan Luar Negeri Perusahaan –perusahaan Eropa sudah mempelopori pengungkapan informasi sosial baik dalam laporan khusus maupun laporan tahunan. Bentuk pelaporan model Eropa yang telah di gunakan oleh sejumlah perusahaan adalah bentuk yang di gunakan atau di kembangkan Deutsche Shell. Serupa dari laporan perusahaan-perusahaan di prancis, laporaran itu menekankan pada hubungan perusahaan dengan karyawannya. Tetapi, laporan tersebut juga memberikan infomasi mengenaisejumlah bidang lainnya yang berurusan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Laporan Deutsche berisi beberapa pos yang tidak umum. Selain laporan keuangan yang umum, terdapat laporan akun-akuk dan laporan nilai tambah, yang keduanya berkaitan dengan kontribusi perusahaan terhadap masyrakat. Laporan akun-akun sosial melaporkan aktivitas perusahaan yang memengaruhi para pemangku kepentingan perusahaan.seperti, karyawan, investor, komunitas prusahaan itu sendiri. • Arah Riset Riset dalam akuntansi sosial telah cukup ekstensif dan berfokus pada berbagai subjek yang berkisar dari pengembangan kerangka kerja teoretis sampai mensurvei pngguna potensial dari data akuntansi sosial bagi investor. Studi mengenai kegunaan informasi sosial bagi investor dapat dibagi menjadi dua bidang utama, yaitu : 1) Survey atas investor potensial 2) Pengujian empiris terhadap dampak pasar dari pengungkapan akuntansi sosial. Studi mengenai reaksi pasar modal terhadap pengungkapan informasi sosial menyarankan agar investor menyesuaikan perkiraan mereka terhadap pengungkapan informasi akuntansi sosial. Tidak terdapat kesimpulan yang jelas dari riset mengenai hubungan antara kinerja sosial, kinerja ekonomi, dan pengungkapan sosial. TERIMA KASIH