Sie sind auf Seite 1von 7

IUFD

Definisi
• Menurut WHO dan The American College of
Obstetricians and Gynecologists yang disebut
kematian janin adalah janin yang mati dalam
rahim dengan berat badan lebih dari 350
gram atau lebih atau kematian janin dalam
rahim pada kehamilan diatas 20 minggu atau
lebih.
Etiologi
• 50 % kematian janin bersifat idiopatik (tidak diketahui
penyebabnya) dan dikaitkan dengan Kelainan
Kongenital berupa Kelainan Kromosom pada Janin.
• Kondisi medis ibu (hipertensi, pre-eklamsi, diabetes
mellitus) berhubungan dengan peningkatan insidensi
kematian janin.
• Komplikasi plasenta (plasenta previa, abruption
plasenta) dapat menyebabkan kematian janin.
Peristiwa yang tidak diinginkan akibat tali pusat sulit
diramalkan, tetapi sebagian besar sering ditemukan
pada kehamilan kembar monokorionik/monoamniotik
sebelum usia gestasi 32 minggu.
Etiologi
• Perdarahan janin-ibu (aliran sel darah merah
transplasental dari janin menuju ibu) dapat
menyebabkan kematian janin. Kondisi ini
terjadi pada semua kehamilan, tetapi biasanya
dengan jumlah minimal (<0,1 mL).
Etiologi
• Sindrom antibodi antifosfolipid. Diagnosis ini
memerlukan pengaturan klinis yang benar (>3
kehilangan pada trimester pertama >1)
kehilangan kehamilan trimester kedua dengan
penyebab yang tidak dapat dijelaskan, peristiwa
tromboembolik vena yang tidak dapat dijelaskan.
• Infeksi intra-amnion yang mengakibatkan
kematian janin biasanya jelas terlihat pada
pemeriksaan klinis.
Faktor Predisposisi
• Factor maternal antara lain adalah
– Post term(>42 minggu)
– Diabetes mellitus tidak terkontrol
– Sistemik lupus eritematosus
– Infeksi hipertensi
– Pre-eklamsia dan eklamsia
– Hemoglobinopati
– Umur ibu tua
– Penyakit rhesus, rupture uter
– Antifosfolipid sindrom
– Hipotensi akut ibu dan Hipertensi
– Trauma
– Penggunaan obat-obatan.
• Factor fetal antara lain: hamil kembar, hamil tumbuh terlambat, kelainan
congenital, kelainan genetic, infeksi/Sepsis.
• Factor plasenta antara lain: kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, KPD,
vasa previa.
• Sedangkan factor resiko terjadinya kematian janin intra uterine meningkat
pada usia >40 tahun, riwayat bayi dengan berat badan lahir rendah,
kegemukan, ayah berusia lanjut.
Patogenesis dan Patofisiologi
Etiologi Dan Faktor Risiko

Gangguan
Vaskularisasi Utero- Aspirasi Mekonium
Plasenta
ARDS
(ACUTE RESPIRATORY
DISTRESS SYNDROME)
GANGGUAN Bayi mengalami
METABOLISME HIPOKSIA

ISKEMIK

ENCEPHALOP End
ATHY Cerebral

IUFD

Das könnte Ihnen auch gefallen