Sie sind auf Seite 1von 14

FARMASI KLINIK

Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK :

 M. Andi Chandra
 Atikah Nur Fajrina
 Aulia Putri
 Gita Meliawati
 Cynthia Dwi Rochmah
 Miftahul Jannah
 Utsna Uhdatul Choriah
 Yandini Putri A.
MEDICATION ERROR
DEFINISI MEDICATION EROR

Definisi yang terbaru dari kesalahan pengobatan adalah kegagalan dalam proses
pengobatan yang menyebabkan atau berpotensi membahayaan pasien, kesalahan
pengobatan dapat terjadi pada setiap langkah pengobatan yang menggunakan proses,
dan mungkin atau tidak dapat menyebabkan ADE atau Adverse Drug Event (William,
2007).

Selain itu, kesalahan pengobatan (medication error) dapat didefinisikan sebagai


semua kejadian yang dapat menyebabkan pengobatan tidak sesuai atau yang dapat
mencelakakan pasien dimana prosedur pengobatan tersebut masih berada di bawah
kontrol praktisi kesehatan (Fowler, 2009).
DUA TIPE MEDICATION ERROR

 Tipe Pertama

 pertama kesalahan terhadap penyiapan obat yang terdiri dari salah dosis, salah obat/cairan,
salah pasien, salah waktu, salah formulir obat, salah larutan dan wadah obat yang tidak
diberi label.

 Tipe kedua

 Kedua adalah kesalahan administrasi obat (Agyemang & While, 2010). Sedangkan Barker et
al (2002) mengungkapkan 6 tipe medication errors yaitu omission errors, penggunaan obat
yang tidak sah, salah dosis, salah rute, salah sediaan obat dan salah waktu.
ANGKA KEJADIAN MEDICATION ERROR

 Angka kejadian medication errors di dunia sangat bervariasi. Di Amerika Serikat


angka kejadian medication errors antara 2 – 14 % dari jumlah pasien yang dirawat di rumah
sakit, dengan 1 – 2 % yang menyebabkan kerugian pasien dimana umumnya terjadi karena
peresepan yang salah. Kesalahan obat diperkirakan mengakibatkan 7000 pasien meninggal
per tahun di AS. Kejadian ini hampir serupa dengan rumah sakit di Inggris. Menurut laporan
terbaru dari National Audit Commission Report on Patient safety, medication errors (7 %
dari semua kejadian medical errors ) merupakan faktor kedua yang paling umum dari
kejadian yang membahayakan pasien setelah pasien jatuh (Williams, 2007).
EVALUASI DAMPAK PENERAPAN AUTOMATED
DISPENSING MACHINE TERHADAP DISPENSING
ERROR DI FARMASI RAWAT JALAN INSTALASI
FARMAS RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYKARTA
 Pada penelitian ini didapatkan bahwa jenis dispensing error yang banyak terjadi adalah
salah obat, salah jumlah obat, salah bentuk sediaan. Automated dispensing machine dapat
menurunkan kejadian dispensing error karena kemampuannya menggantikan peran petugas
dalam proses filling untuk memenuhi permintaan setiap resep, mulai dari mengambil obat
sesuai item obat, bentuk sediaan, kekuatan, jumlah obat dan labeling. Automated dispensing
machine mampu menyediakan informasi yang akurat, mudah diakses dengan cepat untuk
memenuhi permintaan pelayanan obat karena obat-obat tersebut siap tersedia untuk diakses
dalam keadaan yang terkontrol keamanannya.
 Automated dispensing machine didesain antara lain untuk membuat proses filling
terhadap setiap resep dan permintaan obat terpusat. Tujuan penggunaan automated
dispensing machine dalam proses pelayanan obat terutama untuk peningkatan
pelayanan terhadap pasien, memberikan pelayanan yang aman dan bermutu serta
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada sehingga didapatkan pelayanan
yang efisien.
FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR PADA
PELAYANAN KEFARMASIAN RAWAT INAP BANGSAL ANAK
RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO
BERDASARKAN HASIL PENELITIAN YANG DILAKUKAN, MAKA DAPAT
DISIMPULKAN SEBAGAI BERIKUT :

 1. Faktor penyebab ME fase prescribing meliputi beban kerja yaitu rasio antara beban kerja dan SDM tidak seimbang,

edukasi yaitu penulisan resep tidak memenuhi syarat kelengkapan resep, gangguan bekerja yaitu terganggu dengan dering

telepon, kondisi lingkungan yaitu pencahayaan yang kurang mendukung saat bekerja, dan komunikasi yaitu permintaan

obat secara lisan.

 2. Faktor penyebab ME fase dispensing meliputi beban kerja yaitu rasio antara beban kerja dan SDM tidak seimbang,

edukasi yaitu penyiapan obat yang tidak sesuai permintaan resep, komunikasi yaitu kurangnya komunikasi mengenai stok

perbekalan farmasi, kondisi lingkungan yaitu tidak adanya ruangan penyiapan obat dan gangguan bekerja yaitu terganggu

dengan dering telepon.


 3. Faktor penyebab ME fase administration meliputi beban kerja yaitu rasio
antara beban kerja dan SDM tidak seimbang, gangguan bekerja yaitu
terganggu dengan dering telepon, edukasi yaitu tidak tepat waktu pemberian
obat, kondisi lingkungan yaitu jarak unit farmasi tidak memudahkan tenaga
kesehatan dalam pemberian obat dan komunikasi yaitu kurangnya
komunikasi tenaga kesehatan dan pasien dalam penggunaan obat.
DAFTAR PUSTAKA

 Agyemang, R.E.O. & While, A. 2010. Medication Errors: Types, Causes and Impact on
Nursing Practice. British Journal of Nursing, London

 Barker, K.N., Flyn, E.A., Pepper, G.A., Bates, D. W., & Mikael, R. L. 2002. Medication
Errors Observed in 36 Health Care Facilities. American Medical Association, USA

 Fowler, S.B., Sohler, Patricia, & Zarillo, D.F. 2009. Bar Code Technology for Medication
Administration. Medication Errors and Nurse Satisfaction. 18.

 Williams, D. J. P. 2007. Medication Errors. Department of Clinical Pharmacology, United


Kingdom.
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen