Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
• Diperlukan tatalaksana
nutrisi untuk memperbaiki/
/mengoptimalkan
status nutrisi yang
menyertai masalah
kesehatan
Status Gizi dan
Keseimbangan Energi
Kasus Malnutrisi:
Gizi Kurang dan Buruk, Stunting, Overweight
dan Obesitas, Anemia Defisiensi Fe Pada Bumil,
KEK pada Bumil, DM, dislipidemia, Hipertensi
1. STATUS GIZI DAN KESEIMBANGAN ENERGI
STATUS GIZI DAN
KESEIMBANGAN ENERGI
• Asupan energi = Penggunaan
energi
tubuh dalam kondisi energi
seimbang BB tetap
• Asupan energi > Penggunaan
energi
tubuh dalam kondisi surplus
energi
BB naik overweight
obesitas
• Asupan energi < Penggunaan
energi
tubuh dalam kondisi defisit
energi
cadangan energi dipakai
BB turun underweight
KESEIMBANGAN ENERGI
Asupan energi (Energy intake) = Penggunaan energi (Energy output)
B. Pengukuran antropometri B.
BB/TB, TB/U menggunakan WHO - BB/TB : malnutrisi akut
Growth Chart 2006 dan 2007 - TB/U : malnutrisi kronik
(skor SD < -2 dan >+ 1)
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
KUANTITATIF KUALITATIF
•Recall •Food frequency
(24 jam, 48 jam) •Dietary History
•Record (1-7 hari)
- food diary
- weighed food records
Food Recall Method/ Metode Rekam Makanan
noodles
potatoe
s
cassava
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Prinsip:
1. Membuat defisit energi dengan pola seimbang.
2. Batasi makanan dengan densitas E tinggi
3. Tingkatkan asupan serat
4. Batasi KH sederhana dan alkohol
5. Banyak minum
6. Makan dengan asupan kecil, kunyah perlahan
7. Pasien diminta menulis catatan harian asupan makan dan
aktifitas fisik
Overnutrition: Konsultasi Pertama
Meat, fish,
beans, eggs,
Rice, pasta, cheese
potato
Vegetables,
salad
Overnutrition: Konsultasi Kedua
Prinsip:
1. Membuat surplus energi
2. Porsi kecil frekuensi sering
3. Asupan makanan diawali dengan makanan yang tidak
tinggal di lambung terlalu lama serta mudah diserap
4. Peningkatan BB membutuhkan waktu, untuk itu target
harus realistik.
Contoh Pola Makan Menaikkan BB:
Jam BMS Contoh makanan
07.00 KH sederhana Roti + selai + meises, teh manis
09.00 Protein + lemak Nasi goreng/bubur/dll, Susu
10.00 KH sederhana Permen/Coklat
12.00 Makan Utama Menu seimbang
13.00 KH sumber serat + AO Jus buah/ Sop buah/dll
15.00 Protein BMS Protein digoreng
16.00 KH sederhana Jajanan Pasar/ puding/dll
18.00 Makan Utama Menu seimbang
19.00 KH sederhana Permen/coklat/dll
21.00 Protein Susu
• Konsultasi dilakukan 2 minggu sekali.
• Program menaikkan nafsu makan dapat berhenti
apabila pasien nafsu makan tetap baik walaupun
makan pagi diganti dengan jenis makanan kaya
protein dan lemak.
Review:
• Prosedur Pemeriksaan Tinggi Badan
• Prosedur Penentuan Perawakan
berdasarkan WHO Growth Chart 2007
berdasarkan tinggi dan usia (Height/Age)
Perawakan Pendek
Menggambarkan
kekurangan gizi kronis
atau
kegagalan pertumbuhan
dimasa lalu
Sebanyak 178 juta anak di
indikator dunia mengalami stunting
Mengantisipasi:
Hiperkolesterolemia
Hipertrigliseridemia
Rendahnya HDL
Tingginya LDL
Atau kombinasi keempatnya
Alpers, 2008
Konseling : Perubahan Asupan Nutrisi
Bahan Kolesterol
makanan (mg)
Otak 2200
Telur 548
Ginjal 370
Hati 300
Pankreas 250
Babat 150
Kandungan Kolesterol per 100g makanan
Bahan Kolesterol
makanan (mg)
Udang laut 150
(lobster)
Udang 150
Lemak babi 95
Keju 79
Mentega 219
Whole milk 14
Minyak goreng 0
nabati
3. PENDUKUNG
Hitung kebutuhan gizi pasien dengan menggunakan
a. Haris Bennedict
-Pria = 66 + (13,7 X kgBB) + (5 X TB cm) – ( 6,8 X umur
tahun)
-Wanita = 665 + (9,6 X BB kg) +(1,7 X TB cm) – (4,7 X umur
thn)
b. Perhitungan sederhana:
-Pria = 1 Kkal/kg BB/ jam = 24 Kkal/kg BB/hari
-Wanita = 0,9 Kkal/kg BB/jam = 21,6 Kkal /kg BB/ hari
c. AKG