Sie sind auf Seite 1von 14

ILEUS OBSTRUKTIF DAN PERITONITIS SITI FILDZAH NADHILAH

111 2015 2265


DEFINISI
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
Gangguan pasase usus akibat adanya Inflamasi dari peritonium (lapisan serosa
sumbatan/hambatan lumen usus akibat yang menutupi rongga abdomen dan
peningkatan atau massa tumor. organ-organ abdomen didalamnya)

Adanya sumbatan ini akan menyebabkan Suatu bentuk penyakit akut dan
peristaltik usus meningkat sebagai usaha merupakan kasus bedah darurat, dapat
utnuk mengatasi hambatan. terjadi melalui proses infeksi akibat
perforasi usus
KLASIFIKASI
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
SIFAT SUMBATAN  PERITONITIS PRIMER
 Partial Sering juga disebut Spontaneous bacterial peritonitis (SBP)

 Simple  PERITONITIS SEKUNDER


Akibat trauma, operasi ataupun komplikasi penyakit
 Strangulata lainnya

LETAK SUMBATAN  PERITONITIS TERSIER


 Letak tinggi Persistensi/rekurensi peritonitis setelah 48 jam peritonitis
primer/sekunder
 Letak rendah
ETIOLOGI
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS

 Lesi intraluminal  Peritonitis perforasi akut


fekalit, benda asing atau batu empedu Peptic ulcer, appendisitis, tifoid

 Lesi intramural  Peritonitis post operasi


Maglinansi atau inflamasi  Peritonitis post trauma
 Lesi ektramural Trauma tumpul, penetrasi

adhesi, vernis, volvulus atau intususepsi


MANIFESTASI KLINIS
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Nyeri abdomen  Nyeri abdomen
 Mual  Mual
 Muntah  Muntah
 Kegagalan defekasi atau flatus  Demam
ILEUS OBSTRUKTIF Gejala klinis berdasarkan letak klasifikasinya

KLASIFIKASI LETAK ETIOLOGI KLINIS

Ileus letak tinggi  Duodenum  Adhesi (ada riwayat  Muntah terus menerus
 Jejenum operasi sebelumnya)  Perut biasanya tidak
 Ileum  Hernia kembung
 Volvolus
 Intususepsis
 Gallstone ileus
 Neoplasma
Ileus letak rendah  Colon  Neoplasma  Ditandai dengan
 Rectum  Hernia perut kembung
 Volvolus  Muntah biasanya
 Intususepsis tidak terjadi
 Divertikulitis
ANAMNESIS
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Ileus letak tinggi  Nyeri abdomen
Kolik dirasakan sekitar umbilicus, muntah berwarna Dirasakan terus menerus selama beberapa jam
kehijauan dan nyeri bertambah ketika penderita bergerak
 Ileus letak rendah  Demam
Kolik dirasakan sekitar suprapubik, onset muntah Temperatur lebih dari 38 celcius, dan dalam kondisi
lama sepsis berat dapat terjadi hipotermi
 Mual dan muntah
 Adanya cairan dalam abdomen yang dapat
mendorong diafragma mengakibatkan kesulitan
bernafas
INSPEKSI
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Tanda-tanda generalisata dehidrasi  Pasien tampak dalam mimik menderita
(kehilangan turgor kulit, mulut dan lidah
kering)  Tulang pipi tampak menonjol dengan pipi
yang cekung, mata cekung
 Harus dilihat adanya distensi pada
abdomen, parut abdomen, dan massa  Lidah sering tampak kotor tertutup kerak
abdomen putih, kadang putih kecoklatan
 Pada penderita kurus atau sedang  Pernafasan kostal, cepat dan dangkal.
ditemukan darm countur (gambaran kontur Pernafasan abdominal tidak tampak karena
usus) maupun darm steifung (gambaran dengan pernafasan abdominal akan terasa
gerakan usus) nyeri akibat perangsangan peritoneum.
 Distensi perut
PALPASI & PERKUSI
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan  Nyeri tekan, nyeri lepas dan defense muskuler
perkusi timpani positif
 Palpasi bertujuan mencari adanya iritasi  Nyeri ketok positif
peritonium atau nyeri tekan yang mencakup defance
muskular involunter atau rebound dan massa yang  Hipertimpani akibat dari perut yang kembung
abnormal
 Redup hepar hilang, akibat perforasi usus yang
 Pasa rectal touche : ampul recti kolaps pada ileus berisi udara sehingga udara akan mengisi rongga
obstruktif letak rendah peritoneal, pada perkusi hepar terjadi perubahan
suara redup menjadi timpani
 Pada rectal touche akan terasa nyeri di semua
arah, dengan tonus muskulus sfingter ani menurun
dan ampula recti berisi udara.
AUSKULTASI
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Terdengar kehadiran episodik  Suara bising berkurang sampai
gemerincing (metalic sound) bernada menghilang
tinggi dan peristaltik meningkat
(borborigmi)
 Tapi dalam beberapi hari perjalanan
penyakit maka aktifitas peristaltik bisa
tidak ada atau menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Pemeriksaan laboratorium : analisa  Pemeriksaan laboratorium
gas darah dan elektrolit (melihat
adanya gangguan keseimbangan cairan, Leukositosis
elektrolit dan asam basa)  Pemeriksaan radiologi
 Pemeriksaan radiologi : foto abdomen lemak pre-peritoneal tidak terlihat jelas,
tiga posisi terlihat usus step ladder dan daerah lusen pada subdiafragma
pattern dan air fluid level, bagian distal
colon tidak terisi udara artinya ada
sumbatan.
PENANGANAN
ILEUS OBSTRUKTIF PERITONITIS
 Perbaiki keadaan umum  Rehidrasi
 Pemasangan infus untuk rehidrasi  Pemasangan keteter urin
 Koreksi eletrolit/ asam basa  Pemberian antibiotik
 Pemasangan kateter urin  Pemasangan NGT
 Pemberian antibiotik  Operasi
 Pemasangan NGT
 Bila jelas disebabkan obstruktif maka
penanganan selanjutnya adalah operasi
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen