Tugas baca

DIAGNOSIS DAN RESUSITASI PADA PASIEN SYOK PERDARAHAN & SYOK

DEHIDRASI
Oleh :
Gideon Wisnu Chrisyoga
Pembimbing:
dr. Andri L Tobing, Sp. An

BAGIAN/SMF ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
2016
DEFINISI SYOK
Gangguan sirkulasi yang ditandai dengan
kolapsnya hemodinamik tubuh berupa perfusi yang
tidak adekuat pada kulit, ginjal dan sistem saraf pusat.

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life supports for doctors, student course manual Ed.
8th.Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008.
FISIOLOGI DASAR JANTUNG

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life supports for doctors, student course manual Ed.
8th.Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008.
KLASIFIKASI SYOK
SYOK HIPOVOLEMIK

Dehidrasi

Perdarahan

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life supports for doctors, student course manual Ed.
8th.Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008.
PENILAIAN AWAL PASIEN

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life supports for doctors, student course manual Ed.
8th.Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008.
Pathophysiology of Shock Hypovolemi
Volume loss
Autonomic tone Fluid shifts from extracellular to
Catecholamine release intravascular

survival  Venous capacitance Partial restoration of intravascular

 Heart rate volume
Intervention / stabilization
Maintenance of perfusion

Blood flow shunted to vital

organs (heart,lung,brain)
Continued volume loss
Cellular hypoxia / anaerobic
metabolism

ATP production / lactic acidosis

PATHOPHYSIO, CONT’N Cellular hypoxia /
anaerobic metabolism
Survival / delayed morbidity /
mortality ATP production / lactic acidosis

Intervention / stabilization
Cellular function
impaired
Continued volume loss
Membrane porosity
Lysozymal leakage
Movement of fluid
from intravascular to Cellular autodigestion
interstitial spaces
Irreversible
shock
intervention
No. intervention
8 DEATH 2/12/15
The Golden Hour
is the time in which resuscitation of severely injured
patients must begin to achieve maximal survive
R. Adams Cowley, MD

The lethal factor in shock is inadequate cellular oxygen delivery, leads to

irreversible anoxic cellular injury that kills a critical mass of cells

Hasanul, 2009
 THE GOLDEN HOUR
Probability of Survival R. Adams Cowley, MD

100
80
% survival
60
40
20

0 minutes
30 60 90
Survival is related to severity and duration

Hasanul, 2009
SYOK HEMORAGIK
Perdarahan adalah kehilangan volume darah sirkulasi secara akut.
Estimated Blood Volume (EBV):
Dewasa Laki-laki: 75 ml/kg BB
Dewasa Perempuan: 65 ml/kg BB
Lebih dari 1 tahun 70 ml/kg BB
Infan sampa 1 tahun 80 ml/kg BB
Neonatus 90 ml/kg BB
Kehilangan darah yang mencapai 25% EBV akan menyebabkan
pasien jatuh dalam syok.
 DERAJAT SYOK PERDARAHAN
Jika pasien pria dengan berat badan 70 kg
Sign & symptom Class I Class II Class III Class IV

Blood loss (mL) Up to 750 750-1500 1500-2000 >2000

%Blood volume Up to 15 15-30 30-40 >40

Pulse rate <100 >100 >120 >140

Blood pressure N N ↓ ↓

Capillary refill N ↓ ↓ ↓
RR N 20-30 30-40 >35
Urinary output >30 20-30 5-15 Negligible
(ml/hr)
Mental status Mild anxiety Anxiety Confused Lethargic
Fluid replacement Crystalloid Crystalloid Crystalloid + blood Crystalloid + blood

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life supports for doctors, student course manual Ed. 8 th.Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008.
Perubahan Dalam Systemic Oxygen Delivery
Akibat Syok Perdarahan
PENATALAKSANAAN SYOK HEMORAGIK

Airway and Breathing

Circulation – Bleeding Control
Disability – Pemeriksaan Neurologi
Exposure – Pemeriksaan Lengkap
Dilatasi Lambung – Dekompresi
Pemasangan Kateter Urin
Perbandingan penggantian cairan
dengan darah yang hilang
Kristalloid 3:1
Koloid, HES 1:1
Gelatin 1.5 : 1
Darah 1:1
PENGGANTIAN DARAH
Mengembalikan kapasitas angkut oksigen di dalam
volume intravaskuler.

Whole Blood = 6 x BB x ΔHb

Pola kerja penanganan shock perdarahan
Penderita datang dengan
perdarahan

Pasang infus jarum kaliber Ukur tekanan darah, hitung nadi,

besar (16G, 18G), ambil nilai perfusi, produksi urine
sample darah

Tentukan estimasi jumlah

perdarahan, minta darah
Guyur cepat Ringer Laktat atau NaCl 0.9%
[hangat, 390C] 3x prakiraan lost-volume [1-
EVALUASI
2 liter]
 RESPON AWAL TERHADAP RESUSITASI CAIRAN

RAPID RESPONSE TRANSIENT RESPONSE NO RESPONSE

Vital Sign Return to Normal Transient improvement, Remain abnormal

recurrent of ↓ BP and ↑ HR

Estimated blood loss Minimal (10%-20%) Moderate and ongoing Severe (>40%)
(20%-40%)

Need for more crystalloid Low High High

Need for blood Low Moderate to high Immediate

Blood preparation Type and cross match Type-specific Emergency blood release

Need for operative Possibly Likely Highly likely

intervention
TANDA HEMODINAMIK MEMBAIK

◻ Perfusi membaik (akral teraba hangat)

◻ Nadi <100 x/menit
◻ MAP > 65 - 95
◻ Produksi urine 0,5 – 1 cc/kgBB/jam
Kasus

◻ Laki2 40 th, BB 40 kg, masuk IGD akibat KLL. TD:

50/palpasi, N: 140 x/m reguler cepat lemah, R: 36x/m,
T: afebris, pasien tidak sadar. Ditemukan fraktur femur
D terbuka, fraktur tibia fibula D terbuka, fraktur femur S
tertutup, tdk ditemukan jejas di daerah kepala, tampak
jejas di abdomen. Distensi (+), defans muscular (-).
T/ ?
■ pasien mengalami syok perdarahan gr IV (kehilangan darah >40%)
EBV= 75cc x 40=3000cc x 40%
Kehilangan darah >1200cc
■ t/
- A dan B, patensi jalan nafas

- Berikan Oksigen

- C, resusitasi: darah wajib diberikan. Sambil menunggu darah, resusitasi dengan pilihan
pertama koloid, jika tidak tersedia, lakukan resusitasi dengan kristaloid:
o Resusitasi kristaloid 2ltr dalam 0,5-1 jam
o Evaluasi, bila belum teratasi ulangi sekali lagi
o Plasma expander/darah diberikan pada syok derajat 3 dan 4
o Atasi sumber perdarahan
SYOK DEHIDRASI
ETIOLOGI
Gastrointestinal losses
◻Vomiting
◻Diarrhea
Urinary losses
◻Diabetic ketoacidosis
◻Diabetes insipidus
◻Adrenal insufficiency
◻Diuretic usage
Decreased intake
◻Stomatitis, pharyngitis
◻Anorexia, fluid deprivation
Translocation of body fluids
◻Small bowel obstruction
◻Peritonitis
◻Acute pancreatitis
◻Burns
◻Ascites
◻Nephrotic syndrome
DERAJAT SYOK DEHIDRASI

Mild < 5% Moderate 5-10% Severe >10%

Pulse rate N ↑ ↑
Blood pressure N N ↓
Respiratory rate N N Rapid
Capillary return <2 seconds 3-4 seconds >5 seconds
Urine Output N ↓ Negligible/absent
Mucous membran Moist Dry Parched
CNS/mental status N/restless Drowsy Lethargic/comatose
 PRODUKSI URIN
23

Pemantau aliran darah ginjal

Estimasi Cairan Rumatan/Maintenance

Weight Rate

For the first 10 kg 4 ml/kg/h

For the next 10-20 kg Add 2 ml/kg/h

For each kg above 20 kg Add 1 ml/kg/h

Atau rumus 4;2;1 /jam

 MANAJEMEN SYOK DEHIDRASI

Klasifikasi Ringan atau Sedang Berat atau Syok

Pemberian Dibagi rata dalam 24 Tahap I (rehidrasi cepat) :

Cairan jam 20-40 cc/KgBB/1-2 jam
Tahap II :
Defisit
½ sisa defisit 6 jam
½ sisanya 16-17 jam

PERUBAHAN :
-Gx Klinis
-Hematokrit
-Plasma elektrolit
-CVP
+ Maintenance
 Laki-laki dewasa 30 th BB 60 kg mengalami dehidrasi berat:
10% dari BB : 6 Lt: 6000 cc

1. Rehidrasi cepat: 20 cc/KgBB/1 jam= 1200 cc/jam + cairan maintenance (100cc)= 1300 cc
Evaluasi
a. Jika berhasil, masuk tahap II: (6000-1200)/2= 2400cc + 600 (6 jam maintenance)= 3000 cc habis dalam 6 jam
berikutnya
kemudian 2400 + 1600 cc (16 jam cairan maintenance) = 4000 cc habis dalam 16 jam
b. jika belum terhidrasi ulang langkah 1200 cc/jam + cairan maintenance. Evaluasi
2. Jika berhasil setelah 2 x resusitasi
masuk tahap II: (6000-(1200x2)) /2 + 600 cc=2400 cc habis dalam 6 jam
kemudian 1800cc + 1600 cc= 3400cc habis dalam 16 jam
3. Jika 2x resusitasi masih belum terhidrasi, evaluasi sirkulai dan hemodinamik dengan melakukan pemasangan CVC
untuk mengetahui CVP
<8 mmHg: hipovolume >> berikan cairan resusitasi
8-12mmHg: normovolume >> pertimbangkan vasopressor+ cairan maintenance
>12 mmHg: hipervolume >> pertimbangkan vasopressor + restriksi cairan
Terima Kasih