Sie sind auf Seite 1von 26

Pyoderma

(Echtyma) NAJMIA SHABRINA N

PERSEPTOR
LIES MARLYSA RAMALI, DR.,SP.KK(K)
IDENTITAS PENDERITA
Nama :R
Umur : 4 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : PasirLayu, Bandung
Keluhan Utama
Luka bernanah dan keropeng di pada berbagai bagian (kaki, tangan, dan dekat
lubang telinga sebelah kiri) tubuh yang terasa nyeri sejak 1 minggu yang lalu
Anamnesa Khusus
Sejak 1 minggu sebelum dibawa ke puskesmas, pasien mengeluhkan bekas
luka yang basah dengan nanah di tungkai kaki sebalah kanan dan kiri dan juga di
tangan sebelah kanan disertai gatal. Awalnya pasien mengalaminya hanya di kaki
namun karena gatal pasien menggaruknya dan lukanya makin menyebar. Awal
luka 2 minggu yang lalu bentuknya seperti benjolan kemerahan kemudian digaruk
dan menjadi basah dan akhirnya mengering menjadi keropeng. Pasien sempat
mengalami demam 3 hari sebelum ke puskesmas.
Anamnesa Khusus cont'd
Pasien belum pernah mengalami kelainan kulit apapun sebelum ini,
dan tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Ibu pasien menggunakan cairan kuning (rivanol) atas saran dari
anggota keluarganya yang lain agar luka cepat mengering.
Anamnesa Khusus cont'd
Kakak pasien mengalami keluhan yang sama dan baru saja sembuh beberapa
hari yang lalu.
Pasien gemar main di luar rumah terutama bermain tanah tanpa menggunakan
alas kaki.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : normal
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : tidak dilakukan
Status Generalis : pemeriksaan KGB tidak dilakukan
Status dermatologicus
Distribusi : Regioner
Ad Regio : dekat lubang telinga kiri, tangan kanan, dekat mata kaki
medialis kanan, tungkai kaki kiri dan kanan, lutut kiri.
Karakteristik lesi :
◦ Multipel, sebagian diskret, bentuk bulat, oval sampai ireguler, ukuran terkecil 0,2 x 0,1 x 0,1 cm sampai dengan
ukuran terbesar 4x4x0,2 cm, batas tegas, menimbul, sebagian besar kering

Efloresensi :
◦ Erosi, ulkus, krusta pustulosa
GAMBARAN
LESI
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Gram
Kultur dan uji resistensi
Diagnosis Banding
Ektima
Impetigo krustosa (tidak masif dan tidak ada pembentukan ulkus)
DIAGNOSIS KERJA
Ektima
PENATALAKSANAAN
Umum
◦ Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, luka akan lama sembuh, dan dapat
menimbulkan bekas
◦ Edukasi untuk tidak menggaruk luka untuk membantu proses penyembuhan luka
◦ Meningkatkan kebersihan diri
◦ Menjelaskan cara penggunaan obat, pemakaian obat harus benar serta kontrol secara teratur.
PENATALAKSANAAN
Khusus
◦ Topikal
◦ Kompres terbuka dengan NaCl 0,9%
◦ Krim Mupirosin 2% 2x sehari pada luka setelah dikompres selama 7
hari
◦ Sistemik
◦ Sefadroksil sirup 350 mg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 5 hari .
◦ Parasetamol sirup 140 mg/kali bila demam
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
PIODERMA
Definisi
Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri penghasil
pus. Penyebab paling umum: Staphylococcus aureus
atau Streptococcus sp.
Faktor Predisposisi

Higienitas yang kurang


Menurunnya daya tahan (kekurangan gizi,
anemia, penyakit kronik)
Telah ada penyakit lain di kulit
EKTIMA (Impetigo Ulseratif)
Ektima merupakan ulkus superfisial
dengan krusta diatasnya yang
disebabkan karena infeksi oleh
Staphylococcus dan Streptococcus.

Ektima tampak sebagai krusta tebal


berwarna kuning dan biasanya
berlokasi di tungkai bawah, yaitu
tempat yang relatif banyak mendapat
trauma
Epidemiologi
Di Indonesia sendiri belum terdapat laporan akurat tentang infeksi
kulit dan bakteri penyebab

Semua kalangan umur, jenis kelamin, dan ras bisa terkena, terutama
anak-anak, manula, dan pasien dengan immunokompromise (misal,
diabetes, pengobatan immunosupressive, keganasan, HIV) dan
malnutrisi

Tempat predileksi di tungkai bawah


Etiologi
Ektima disebabkan oleh Streptococcus group A beta haemoliticus, Staphylococcus aureus dan
atau kedua-duanya dapat terisolasi pada kultur.
Staphylococcus aureusa adalah kuman patogen agresif merupakan penyebab tersering
pioderma.
Sekitar 60 persen orang sehat memiliki kolonisasi Staphylococcus aureus dibeberapa bagian
tubuh seperti aksila, perineum, faring, dan tangan
Manifestasi Klinis
Sering kali merupakan konsekuensi impetigo yang tidak diterapi
sehingga infeksi menyebar sampai ke dermis (beberapa minggu)

Lesi ektima dapat berkembang dari pioderma primer, penyakit


kulit, atau trauma yang sudah ada sebelumnya

Tampak sebagai krusta tebal berwarna kuning. Jika krusta


diangkat, tampak ulkus yang dangkal dengan gambaran
“punched out appearance” atau berbentuk cawan dengan dasar
merah dan tepi meninggi.
Komplikasi
• Penyebaran karena otoinokulasi
• Erisipelas dan selulitis
• Glomerulonefritis akut pasca infeksi Streptococcus
• Lymphangitis, bacteremia, septicemia
Penatalaksanaan
Umum :
Menjaga kebersihan kulit dan mencegah terjadinya trauma
Khusus :
Pengangkatan krusta  Kompres dengan larutan NaCl 0,9% 2 x
sehari
Antibiotik
◦ Terapi topikal dan sistemik seperti terapi pada penyakit
impetigo
Penatalaksanaan
Prognosis
Ektima sembuh secara perlahan, tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut (sikatriks).

Das könnte Ihnen auch gefallen