Sie sind auf Seite 1von 14

AKNE VULGARIS

Preseptor : Lies Marlysa Ramali, dr.,SpKK(K)


Oleh : Risa Nurul Hizza
KETERANGAN UMUM

Nama : H
Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Bojong Soang
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : karyawan
Status marital : belum menikah
Agama : islam
Anamnesis
Keluhan Utama : Jerawat di wajah,dan punggung.

Pasien mengeluhkan adanya jerawat setelah facial untuk


pertama kalinya saat SMK. Sebelumnya, pasien sudah
berobat ke dokter namun keluhan hilang timbul. Keluhan
muncul saat pasien dalam keadaan stres dan satu minggu
sebelum menstruasi. Selain itu, pasien pernah mengalami
alergi sampai bengkak. Saat ini pasien menggunakan sabun
cuci muka Wardah 2 kali sehari. Tidak ada anggota keluarga
yang berjerawat
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda vital : Dalam Batas Normal
 Status Generalis : Dalam batas normal
 Status dermatologikus:

Distribusi : Regional
ad regio: wajah dan punggung

Karakteristik :
Wajah : multipel, sebagian besar discrete, diameter 0,2 – 0,5 cm tinggi
0,1-0,2 cm, lesi kering menimbul, batas tegas berupa Papula, pustula,
komedo tertutup

Punggung : multiple, sebagian besar discrete, diameter 0,1-0,2 cm,


batas tegas, lesi kering berupa papula dan pustula
 Pemeriksaan Penunjang
-

 Diagnosis Banding
 Folikulitis
 Rosasea
 Erupsi akneiformis
 Dermatitis perioral

 Diagnosis Kerja
 Akne Vulgaris
PENGOBATAN
 Umum
Diberikan penjelasan:
 penyakit bersifat hilang timbul
 terdapat beberapa faktor pencetus
 pengobatan harus teratur, patuh, dan benar

 Khusus
 Topikal
 Tretinoin 0.01%-0.1%
 Benzoil peroksidase 2.5-5%
 Asam azaleat
 Eritromisin
 Klindamisin
 Lain-lain: membersihkan wajah, tabir surya
 Sistemik
 Tetrasiklin 2x250 mg s/d 500 mg/hari PO
 Doksisiklin 2x50 mg s/d 100 mg/hari PO
 Klindamisin 2x300 mg/hari PO
 Eritromisin 2x500 mg/hari PO

 Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
AKNE VULGARIS

 Definisi
Akne vulgaris merupakan peradangan kronis folikel pilosebasea
dengan penyebab multifaktor dan manifestasi klinis berupa
komedo, papul, pustul, nodus serta kista

 Patogenesis
1. Hiperproliferasi folikel pilosebasea
2. Peningkatan berlebih produksi sebum
3. Proses inflamasi
4. Aktivitas Propionibacterium acnes
Klasifikasi
 Lehmann

 Plewig dan K ligman

 Komedonal yang terdiri atas gradasi:


 Bila ada < 10 komedo dari satu sisi muka;
 Bila ada 10-24 komedo;
 Bila ada 25-50 komedo;
 Bila ada > 50 komedo

 Papulopustul yang terdiri atas 4 gradasi:


 Bila ada < 10 lesi papulopustul dari satu sisi muka;
 Bila ada 10-20 lesi papulopustul;
 Bila ada 21-30 lesi papulopustul;
 Bila ada > 30 lesi papulopustul;

 3.Konglobata

Jerawat jenis ini terjadi pada kaum pria muda, tergolong serius namun jarang terjadi
 Manifestasi Klinis
 Lesi mulai ada saat pubertas
 Predileksi: wajah, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, lengan bagian atas
 Efloresensi akne: komedo hitam dan putih, papul, pustul, nodul, kista, jaringan parut,
dan perubahan pigmentasi
 Dapat disertai dengan rasa gatal, namun keluhan umumnya adalah keluhan estetika

 Diagnosis
 Ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik

 Diagnosis Banding
 Folikulitis, Rosacea, Perioral Dermatitis, Erupsi akneiformis

 Komplikasi
 Bekas lesi (macula), ↓confidence
TATA LAKSANA
 Umum
Diberikan penjelasan:
 penyakit bersifat hilang timbul
 terdapat beberapa faktor pencetus
 pengobatan harus teratur, patuh, dan benar

 Khusus
 Topikal
 Tretinoin 0.01%-0.1%
 Benzoil peroksidase 2.5-5%
 Asam azaleat
 Eritromisin
 Klindamisin
 Lain-lain: membersihkan wajah, tabir surya
 Sistemik
 Tetrasiklin 2x250 mg s/d 500 mg/hari PO
 Doksisiklin 2x50 mg s/d 100 mg/hari PO
 Klindamisin 2x300 mg/hari PO
 Eritromisin 2x500 mg/hari PO

 Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PENCEGAHAN

 Menghindari terjadinya peningkatan jumlah dan perubahan lipid


sebum dengan cara:
 Diet rendah lemak dan karbohidrat;
 Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari
kotoran jasad renik.

 Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne, misal:


 Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat dan olahraga yang cukup;
 Penggunaan kosmetika secukupnya;
 Hindari minuman keras, pedas, rokok.

 Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai


penyebab penyakit, pencegahan dan cara maupun lama
pengobatannya

Das könnte Ihnen auch gefallen