Sie sind auf Seite 1von 46

ATELEKTASIS

Disusun Oleh:
Elgaritza N.D 1102013094

Putri Nurfaadhilah B 1102013232

Kepaniteraan Radiologi
RSPAD Gatot Subroto
Universitas YARSI
2018
Pendahuluan
Anatomi
Paru merupakan organ yang elastis, berbentuk
kerucut, dan terletak dalam rongga dada atau
toraks. Jaringan paru terdiri dari serangkaian
saluran napas yang bercabang-cabang, yaitu
alveolus, pembuluh darah paru, dan sejumlah
besar jaringan ikat elastik.
Satu-satunya otot di dalam paru adalah otot
polos di dinding arteriol dan bronkiolus.
Tidak terdapat otot di dalam dinding alveolus
yang dapat menyebabkan alveolus
mengembang atau menciut selama proses
bernapas.
Alveolus adalah kantung udara berdinding
tipis, dapat mengembang, dan berbentuk
seperti anggur yang terdapat di ujung
percabangan saluran pernapasan.
Alveolus, merupakan tempat pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida. Oksigen dan
karbondioksida menembus dinding alveolus
dan kapiler pembuluh darah dengan cara
difusi.
Sel Alveolar Tipe I yang tipis dan membentuk
dinding alveolus, epitel alveolus mengandung sel
alveolus Tipe II, diamana sel tipe 2 yang
mengeluarkan surfaktan paru, suatu kompleks
fosfolipoprotein yang mempermudah
pengembangan (ekspansi) paru.
Di dalam lumen kantung udara juga terdapat
makrofag alveolus untuk pertahanan tubuh.
DEFINISI ATELEKTASIS
Atelektasis paru adalah ekspansi tak lengkap atau
kolapsnya semua atau sebagian paru.

Berkurangnya volume sebagian atau seluruh paru /


kolaps alveoli yang menimbulkan “radiologic sign”

Keadaan ini sering disebabkan oleh obstruksi


bronkus dan kompresi pada jaringan paru.
Paru-paru normal, perfusi vaskular dan inflasi
alveolar yang tidak mengalami cedera.
Epitel yang cedera oleh karena pembuluh darah yang
mengalami kompresi dan rusaknya endotel yang
disebabkan oleh gangguan mikrovaskular.
PATOFISIOLOGI

Atelektasis Obstruktif Atelektasis Non Obstruktif

 Tersering  Hilangnya kontak pleura


 Obstruksi pada bronkus  visceral & parietalis
hubungan trakea dg alveoli  Kompresi
terganggu  Hilangnya surfaktan
 Penyebab: benda asing, (atelektasis adhesiv)
mukus plug, tumor  scar/fibrosis parenkim paru
endobronkial.  penyakit infiltratif
(necrotizing pneumonia,
brochoalveolar Ca)
Terdapat tiga mekanisme yang dapat
menyebabkan atau memberikan kontribusi
terjadinya atelektasis, diantaranya adalah:
Obstruksi saluran pernapasan, kompresi jaringan
parenkim paru pada bagian ekstratoraks,
intratoraks, maupun proses pada dinding dada,
penyerapan udara dalam alveoli, dan gangguan
fungsi dan defisiensi surfaktan.
penyumbatan sirkulasi darah perifer kegagalan pernapasan da
bronchial yang terjadi akan diserap oleh udara penarikan kembali paru-
secara mendadak dari alveoli paru dalam beberapa men

Paru-paru akan Daerah sekitar paru-paru yang


menyusut secara mengalami udem kompensata
komplek sebagian akan kehilangan volume
Right middle lobe syndrome

 Atelektasis lobus medius kanan/ lingula


 Disebabkan obstruksi krn kelainan
ektraluminal (oleh limfonodi) atau intraluminal
 Manifestasi primer Sjogren syndrome
Tipe Atelektasis

1. ATELEKTASIS RESORBSI
2. ATELEKTASIS KOMPRESI
3. ATELEKTASIS KONTRAKSI/SIKATRIKS
4. ATELEKTASIS ADHESIVE
5. ATELEKTASIS REPLACEMENT
1. Atelektasis Resorpsi
Terjadi akibat adanya udara di dalam
alveolus. Apabila aliran masuk udara ke
dalam alveolus dihambat, udara yang
sedang berada di dalam alveolus
akhirnya berdifusi keluar dan alveolus
akan kolaps.
Atelektasis Resorpsi

Terjadi akibat obstruksi


total pada saluran napas.
Keadaan ini bersifat
reversible jika obstruksi
dihilangkan.
Atelektasis Resorpsi
Mekanisme terjadinya
1.Sumbatan saluran napas
2.Rendahnya ventilasi dibandingkan
dengan perfusi
Atelektasis Resorpsi
Penyebab :
 Penurunan pembentukan atau konsentrasi
surfaktan.
 Mukus plug ( pasca operasi, eksudat pada
bronkus pada asma dan bronkitis kronik )
 Aspirasi benda asing
 Neoplasma endobronkial
 Pembesaran limfonodi yg menekan bronkus
2. Atelektasis Kompresi
Terjadi bila rongga pleura sebagian atau seluruhnya
terisi dengan eksudat, darah, tumor, atau udara.
Kondisi ini ditemukan pada pneumotoraks, efusi
pleura, atau tumor dalam toraks.

Terjadi pada kasus


a. Efusi pleura
b. Mesotelioma & metastasis ke pleura
c. Pneumotoraks
Atelektasis Kompresi

Terjadi ketika rongga


pleura mengembang
karena cairan, atau
karena udara.
Keadaan ini bersifat
reversible jika udara
dan cairan dihilangkan
Atelektasis Kompresi
Atelektasis kompresi juga dapat terjadi jika
terdapat tekanan yang bekerja pada paru
atau alveoli akibat pertumbuhan tumor,
distensi abdomen yang mendorong
diafragma ke atas, atau edema dan
penimbunan ruang interstisial yang
mengelilingi alveolus.
3. Ateletektasis Kontraksi
Terjadi akibat perubahan perubahan fibrotik
jaringan parenkim paru lokal atau
menyeluruh, atau pada pleura yang
menghambat ekspansi paru secara sempura.
Atelektasis kontraksi bersifat irreversible
Atelektasis Kontraksi (sikatrisasi)

Terjadi ketika terdapat


fibrosis umum atau lokal
yang menghambat
ekspansi paru atau pleura
dan meningkatkan elastisitas
recoil selama ekspirasi
4. Mikroatelektasis
(Atelektasis adhesive)

Mikroatelektasis (atelektasis adhesive)


adalah berkurangnya ekspansi paru-
paru yang disebabkan oleh rangkaian
peristiwa kompleks yang paling penting
yaitu hilangnya surfaktan.
Atelektasis Adhesive
Mikroatelektasis terjadi akibat gangguan
pada fungsi danproduksi surfaktan.
Terjadi pada ARDS, radiasi akut pneumonitis,
kontusio paru
5. Ateletaksis Replacement
Terjadi pada alveoli yang terisi tumor
(bronchoalveolar Ca)  hilangnya
volume
Manifestasi Klinik
Gejala yang paling umum didapatkan pada
atelektasis adalah sesak napas,
pengembangan dada yang tidak normal
selama inspirasi, dan batuk.

Gejala lainnya adalah demam, takikardi,


adanya ronki, berkurangnya bunyi
pernapasan, pernapasan bronkial, dan
sianosis.
Pemeriksaan Penunjang
FOTO TORAKS
CT SCAN
BRONKOSKOPI
Tanda Atelektasis
DIRECT SIGN INDIRECT SIGN

•Bergesernya / tertariknya •Displacement of hilar


fisura mayor atau minor ke structure (katan’s triangle
arah atelektasis sign)
•Opasitas pada bagian paru yg •Penarikan organ
kolaps mediastinum ke sisi yg kolaps
•↑ pembuluh darah pulmoner •Sela iga menyempit
(bronkovaskuler) •Penarikan Diafragma
(juxtaphrenic peak sign)
•Penarikan Trakea
Foto rontgen dada posteroanterior yang memperlihatkan
atelektasis disertai efusi pleura. Tampak gambaran opak pada
hemithoraks kiri disertai deviasi trakea ke kiri

Atelektasis total
Paru kiri
Atelektasis pada lobus paru bagian kanan atas.
Tampak elevasi dari fissura horizontal dan deviasi trakea ke
arah kanan.

Atelektatis total paru kanan


Atelektasis Lobus Atas Kanan
Golden S Sign
pertama kali ditemukan oleh Golden sejak tahun
1925, pada pasien dengan karsinoma bronchogen.
Golden S Sign dapat terlihat pada foto toraks PA
maupun CT Scan.
Dinamakan golden S sign karena bentuknya
menyerupai huruf S terbalik, dengan bagian
proksimal atau medial dari fissura minor convex ke
arah inferior, dan bagian distal atau lateral fissura
minor ke arah inferior.
Seringkali dijumpai pada atelektasis lobus
kanan atas. Hal ini disebabkan karena
adanya obstruksi sentral pada lobus kanan
atas yang meningkatkan kecurigaan terhadap
adanya carcinoma bronchogenic primer.
Dapat juga disebabkan oleh metastasis,
tumor mediastinum primer, atau pembesaran
kelenjar limfe.
ATELEKTASIS LOBUS KANAN
ATAS

Golden S Sign. Perhatikan


bagian convex (kepala panah) akibat
massa dan bagian concave (panah
putih) yang merupakan fissura minor.

Punita Gupta, MD, MPH. The Golden S


Sign. Radiology 2004;233:790-791
Golden S sign: atelektasis
pada lobus kanan atas,
fissura minor tertarik ke atas
(panah hijau) membentuk
huruf "S." tampak massa
pada hilum kanan (panah
merah) dicurigai
bronchogenic carcinoma
yang menyebabkan obstruksi
pada lobus kanan atas
sehingga atelektasis.
ATELEKTASIS LOBUS MEDIUS
KANAN

Normal
ATELEKTASIS LOBUS MEDIUS KANAN
FOTO TORAKS LATERAL
ATELEKASIS LOBUS BAWAH KANAN
ATELEKTASIS
LOBUS ATAS KIRI
Lobus bagian atas
sebelah kiri

Normal
ATELEKTASIS LOBUS BAWAH KIRI
Platelike atelectasis

Disebut juga discoid atau subsegmental atelectasis.


Platelike atelectasis terjadi karena obstruksi cabang
bronkus dan dapat terjadi hipoventilasi, emboli paru, atau
infeksi saluran pernafasan bawah.
Discoid atelectasis juga dikenal rounded atelectasis or
Blesovsky syndrome, menunjukkan jaringan paru
atelektasis yang terlipat dengan adanya fibrous bands dan
adesi ke pleura visceral. insidensi tinggi pada pekerja
asbestos (65-70% kasus). Biasanya asimptomatik, dan
penderita rata-rata berumur 60 tahun.
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen