Sie sind auf Seite 1von 22

MINI PROJECT

“Upaya Penurunan Penyakit


Hipertensi dan Diabetes pada
Program PTM di Wilayah
Puskesmas Pulomerak”
Oleh :
dr. M. Arie Wibisono R
BAB I

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001, tampak bahwa
selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi epidemiologi dimana
kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan
Latar kematian karena penyakit menular semakin menurun.
Belakang
O PTM menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO
menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia
pada tahun 2008

sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak
Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda
Rumusan
Masalah

• Bagaimana upaya penurunan penyakit


Hipertensi pada program Penyakit Tidak
Menular (PTM) di wilayah Puskesmas
Pulomerak ?

• Bagaimana upaya penurunan penyakit


Diabetes Melitus pada program Penyakit
Tidak Menular (PTM) di wilayah Puskesmas
Pulomerak ?
Tujuan

• Untuk mengetahui bagaimana upaya


penurunan penyakit Hipertensi pada
program Penyakit Tidak Menular (PTM)
di wilayah Puskesmas Pulomerak

• Untuk mengetahui bagaimana upaya


penurunan penyakit Diabetes Melitus
pada program Penyakit Tidak Menular
(PTM) di wilayah Puskesmas Pulomerak
BAB II
Tinjauan Pustaka

Posbindu PTM merupakan peran


serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM Kelompok PTM Utama adalah
Utama yang dilaksanakan secara diabetes melitus (DM), kanker,
terpadu, rutin, dan periodik. penyakit jantung dan pembuluh
darah (PJPD), penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), dan
gangguan akibat kecelakaan dan
tindak kekerasan
 Wawancara faktor resiko

 Kegiatan pengukuran berat


badan, tinggi badan, Indeks
Massa Tubuh (IMT), lingkar perut,
analisis lemak tubuh, dan
Bentuk Kegiatan tekanan darah

 Kegiatan pemeriksaan fungsi


paru sederhana diselenggarakan
1 tahun sekali bagi yang sehat,
sementara yang berisiko 3 bulan
sekali dan penderita gangguan
paru-paru dianjurkan 1 bulan
sekali.

 Kegiatan pemeriksaan kolesterol


total dan trigliserida
 Kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi
Visual Asam Asetat)

 Kegiatan konseling dan penyuluhan

 Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga


bersama

 Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan


kesehatan dasar di wilayahnya dengan
pemanfaatan sumber daya tersedia
BAB III
METODE :
Jenis Mini Project

Posbindu Wilayah
pada periode
Kerja Puskesmas
november 2017-maret
Pulomerak,
2018
Kecamatan Pulomerak
Jenis Data Sumber Data

Kuantitatif Sekunder

Sasaran

seluruh masyarakat di wilayah


Kerja Puskesmas Pulomerak
Kecamatan Pulomerak yang
berusia > 15 tahun.
Dokumentasi

data kegiatan program


Observasi posbindu dan penyuluhan
PTM Puskesmas
Pulomerak Kecamatan
Pulomerak,

pengamatan mengenai
peran kegiatan Posbindu
dalam menekan kejadian
kasus baru PTM baik dari
petugas Puskesmas
Pulomerak maupun Kader
yang terlibat.
BAB IV
HAS I L

Indikator
Pelayanan
Table indicator FR
PTM tahun 2017 N URAIAN TARGET
O
1 HIPERTENSI 25,61%
2 DIABETES MELITUS 6,9%
3 OBESITAS 15,4%

4 MEROKOK 5,9%

5 SPM HIPERTENSI 100%


6 SPM DM 100%
Puskesmas Pulomerak memiliki 8 Posbindu PTM yang tersebar
di 4 Kelurahan

No Kelurahan RT RW Jumlah Posbindu PTM

1. Suralaya 5 21 2
2. Lebak Gede 9 43 2
3. Taman Sari 6 35 2
4. Mekar Sari 7 30 2

Jumlah 27 129 8
TABEL CAKUPAN KUMULATIF PENDERITA
HIPERTENSI ≥18 TAHUN YANG MENDAPAT
SKRINING SESUAI STANDART TAHUN 2017

SASARAN CAKUPAN TARGET KESENJANGAN


KELURAHAN
13751 3853 25.61% +2.4
MEKAR SARI
16452 6360 25.61% +13.11
TAMAN SARI
10553 2905 25.61% +1.91
LEBAK GEDE
973 264 25.61% +1.51
SURALAYA
41702 13382 25.61% +6.47
JUMLAH
TABEL CAKUPAN KUMULATIF
PENDERITA DM≥ 18 TAHUN YANG
MENDAPAT SKRINING SESUAI STANDART
TAHUN 2017
upaya kesehatan berupa promosi kesehatan
dan juga konseling kesehatan yang dilakukan di
posbindu yaitu
Fish Bound

Man: Material:
 Tinkat pendidikan yang rendah  Tingkat ekonomi yang rendah
 Rasa kepedulian yang minim  Finansial yang terbatas
 Kurangnya tenaga kesehatan  Obat2an yang terbatas jumlahnya
 Kurangnya pemahaman tentang  Alat- alat pemeriksaan penunjang
penyakityang diderita yang terbatas

Tingginya tingkat penyakit


hipertensi dan diabetes
mellitus pada masyarakan di
lingkungan puskesmas
pulomerak

Metode:: Environment:
 Penyuluhan yang kurang  Adat dan kebudayaan setempat
merata  Tempat tinggal yang jauh dari
 Kerjasama lintas program faskes
perlu ditingkatkan
BAB V
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Terjadi peningkatan kasus Hipertensi dan DM


berupa kurangnya pengetahuna pasien tentang
penyakit yang dideritanya serta cara
menaggulangi penyakit tersebut.
kurangnya partisipasi dan kerjasama yang baik
antara lintas program dan lintas sektor sehingga
program PTM belum tercapai.
Penyebab terbanyak kasus angka kematian dari
PTM adalah Diabtes mellitus dan hipertensi
Saran
Intervensi

 Pelatihan terhadap petugas Puskesmas dan Kader diperlukan guna


melengkapi kegiatan-kegiatan di Posbindu seperti Senam,
konseling / penyuluhan dan surveilans factor risiko PTM
 Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan yaitu lintas
program dan sektor,sehingga program PTM bisa mencapai target.
 Motivasi keluarga agar ikut berperan dalam penangulangan
penyakit.
 Penyediaan obat obatan serta alkes yang optimal pada posbindu
setempat.
Dokumentasi
TERIMA
KAS IH

Das könnte Ihnen auch gefallen