Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Mikrobiologi
Famili dari Rhabdoviridae
• Vesiculovirus
• Lyssavirus (Rabies dan virus seperti-rabies)
• Grup Rhabdovirus Tumbuh-tumbuhan
• Rhabdovirus dari mamalia, burung, ikan dan
artropoda
Fisiologi, Struktur dan Replikasi
• Simple viruses
• Hanya menyandikan lima protein
• Bentuk seperti peluru
• Diselubungi virion dengan diameter 50-95 nm dan
panjang 130-380 nm
• Permukaan virus diselimuti duri-duri yang terdiri dari
trimer glikoprotein
• Protein G
• viral attachment protein yang menginduksi
penetralan antibodi
• glikoprotein sederhana dengan N-linked glycan
• Digunakan sebagai prototipe dalam mempelajari
pemrosesan glikoprotein pada eukariot
Fisiologi, Struktur dan Replikasi
• Nukleokapsid heliks
• di dalam selubung
• bergelung secara simetris membentuk silinder,
sehingga terlihat bergaris-garis
• tersusun dari RNA negative-sense beruntai
tunggal, nukleoprotein (N), ditambah large (L)
proteins dan nonstructural (NS) proteins
• Matriks protein berada diantara selubung dan
nukleokapsid
Fisiologi, Struktur dan Replikasi
• Protein N adalah protein struktural utama dari
virus
• Melindungi RNA dari digesti ribonuklease
• Mempertahankan RNA dalam konfigurasi
yang tepat untuk pelaksanaan transkripsi
• Protein L dan NS merupakan polimerase yang
dependent-RNA
Fisiologi, Struktur dan Replikasi
Transmisi:
Zoonosis:
reservoir: hewan liar
vektor: hewan liar serta anjing dan kucing yang tidak
divaksin
asal virus:
- major: saliva in bite of rabid animal
- minor: aerosol in bat caves containing rabid bads
Who is at risk?
Dokter hewan dan animal handlers
Person bitten by a rabid animal
Penduduk negara tanpa program vaksinasi
Geografi/season:
Worldwide, except in some island nations ex:
Australia
No seasonal incidence
India
25.000 kematian, ditransmisikan oleh anjing (96 % kasus)
Amerika Latin
Vektor: anjing pada urban area
Indonesia
200 kasus (1999: pembasmian 40.000 anjing)
Amerika Serikat
1 kasus/tahun
Efektivitas program vaksinasi dan pembatasan kontak antara
manusia dan vektor.
GEJALA-GEJALA KLINIK
1.Fase Inkubasi (60-365 hari setelah gigitan):
asimptomatik
2. Fase Prodromal (2-10 hari):
– Demam
– Malaise
– Sakit kepala
– Nyeri atau kesemutan di tempat yang tergigit
– Simptom gastrointenstinal
– Lelah
– Anoreksia
3. Fase Neurologikal 4. Koma (0-14 hari):
(2-7 hari): – Cardiac arrest
– Hidrofobia (20%-50%) – Hipotensi
– Pharyngeal spasms
– Hipoventilasi
– Hiperaktivitas
– Cemas – Secondary
– Depresi infections
Gejala2 SSP:
– Hilang koordinasi
5. Kematian
– Paralisis
– Bingung
– Delirium
Diagnosis laboratorium