Sie sind auf Seite 1von 21

Rhabdoviruses

Mikrobiologi
Famili dari Rhabdoviridae

• Vesiculovirus
• Lyssavirus (Rabies dan virus seperti-rabies)
• Grup Rhabdovirus Tumbuh-tumbuhan
• Rhabdovirus dari mamalia, burung, ikan dan
artropoda
Fisiologi, Struktur dan Replikasi
• Simple viruses
• Hanya menyandikan lima protein
• Bentuk seperti peluru
• Diselubungi virion dengan diameter 50-95 nm dan
panjang 130-380 nm
• Permukaan virus diselimuti duri-duri yang terdiri dari
trimer glikoprotein
• Protein G
• viral attachment protein yang menginduksi
penetralan antibodi
• glikoprotein sederhana dengan N-linked glycan
• Digunakan sebagai prototipe dalam mempelajari
pemrosesan glikoprotein pada eukariot
Fisiologi, Struktur dan Replikasi

• Nukleokapsid heliks
• di dalam selubung
• bergelung secara simetris membentuk silinder,
sehingga terlihat bergaris-garis
• tersusun dari RNA negative-sense beruntai
tunggal, nukleoprotein (N), ditambah large (L)
proteins dan nonstructural (NS) proteins
• Matriks protein berada diantara selubung dan
nukleokapsid
Fisiologi, Struktur dan Replikasi
• Protein N adalah protein struktural utama dari
virus
• Melindungi RNA dari digesti ribonuklease
• Mempertahankan RNA dalam konfigurasi
yang tepat untuk pelaksanaan transkripsi
• Protein L dan NS merupakan polimerase yang
dependent-RNA
Fisiologi, Struktur dan Replikasi

• Protein G virus melekat pada host cell dan


masuk melalui proses endositosis
• Selubung virus menyatu dengan membran
endosom melalui acidification vesikel
• Nukleokapsid terlepas ke sitoplasma dan
kemudian bereplikasi
Fisiologi, Struktur, dan Replikasi
• RNA-dependent RNA polymerase bersama
nukleokapsid akan menjadi viral genomic yang akan
menghasilkan 5 satuan mRNA.
• mRNA diubah menjadi 5 protein viral.
• RNA genomic viral akan menjadi template RNA
positive sense.
• Prot G disintesis oleh ribosom, diproses oleh aparatus
golgi kemudian dihantarkan ke permukaan sel di
membran vesikel.
• Prot M bersama prot G memodifikasi membran.
Fisiologi, Struktur, dan Replikasi
• Terjadinya virus dibagi 2 fase
Pembentukan nukleokapsid di sitoplasma.
Pembungkusan dan pelepasan pada membran sel
plasma.
• Genom + prot N + Prot polymerase L dan NS
akan membentuk nukleokapsid.
• Nukleokapsid + prot M di membran plasma
meransang perubahan bentuk gelung menjadi
bentuk kondensasi.
Fisiologi, Struktur, dan Replikasi
• Virus akan dilepaskan ketika pintu
nukleokapsid tertutup.
• Kematian sel dan lisis akan terjadi setelah
infeksi pada kebanyakan Rhabdovirus.
Patogenesis dan Imunitas
Infeksi virus Rabies

Infeksi pada hewan

Sekresi virus pada saliva dan peningkatan sifat


agresif hewan (‘gila’)

Gigitan oleh hewan ‘gila’ yang terinfeksi rabies


Patogenesis dan Imunitas
Penyebaran virus selain karena gigitan hewan
dapat juga menyebar melalui inhalasi dari
virus aerosol, pada jaringan transplantasi yang
telah terinfeksi dan inokulasi membran
mukosa
Patogenesis dan Imunitas
Virus menginfeksi nerve endings dengan ikatan
pada reseptor nikotinik asetilkolin dan reseptor
ganglion saraf pada otot daerah inokulasi tanpa
atau dengan sedikit gejala klinis (Fase Inkubasi)

Masa Inkubasi ditentukan oleh:


1. Dosis virus
2. Letak daerah inokulasi terhadap SSP
3. Tingkat keparahan luka
4. Umur pejamu
5. Status imun pejamu
Patogenesis dan Imunitas
 Setelah menginfeksi saraf perifer, beberapa
minggu atau bulan kemudian menginfeksi SSP
 Infeksi pada Otak menyebabkan gejala klinis
umum, koma dan kematian (Fase Neurologi)
 Selama fase Neurologi, virus menyebar ke
kelenjar, kulit dan bagian tubuh lain, termasuk
kelenjar saliva.
Patogenesis dan Imunitas
o Gejala klinis akan terlihat pada fase lanjut
dimana virus telah menyebar dari SSP ke
bagian tubuh lain
o Antibodi dapat memblokade pertumbuhan
virus
o Masa Inkubasi biasanya cukup untuk
mengaktifkan antibodi rabies setelah mendapat
imunisasi vaksin rabies
EPIDEMIOLOGI
Faktor penyakit/virus:
 virus menginduksi sikap agresif pada hewan yang terkena
virus
 periode inkubasi panjang, asymptomatic

Transmisi:
Zoonosis:
 reservoir: hewan liar
 vektor: hewan liar serta anjing dan kucing yang tidak
divaksin
 asal virus:
- major: saliva in bite of rabid animal
- minor: aerosol in bat caves containing rabid bads
Who is at risk?
 Dokter hewan dan animal handlers
 Person bitten by a rabid animal
 Penduduk negara tanpa program vaksinasi

Geografi/season:
 Worldwide, except in some island nations ex:
Australia
 No seasonal incidence
India
 25.000 kematian, ditransmisikan oleh anjing (96 % kasus)

Amerika Latin
 Vektor: anjing pada urban area

Indonesia
 200 kasus (1999: pembasmian 40.000 anjing)

Amerika Serikat
 1 kasus/tahun
 Efektivitas program vaksinasi dan pembatasan kontak antara
manusia dan vektor.
GEJALA-GEJALA KLINIK
1.Fase Inkubasi (60-365 hari setelah gigitan):
 asimptomatik
2. Fase Prodromal (2-10 hari):
– Demam
– Malaise
– Sakit kepala
– Nyeri atau kesemutan di tempat yang tergigit
– Simptom gastrointenstinal
– Lelah
– Anoreksia
3. Fase Neurologikal 4. Koma (0-14 hari):
(2-7 hari): – Cardiac arrest
– Hidrofobia (20%-50%) – Hipotensi
– Pharyngeal spasms
– Hipoventilasi
– Hiperaktivitas
– Cemas – Secondary
– Depresi infections
Gejala2 SSP:
– Hilang koordinasi
5. Kematian
– Paralisis
– Bingung
– Delirium
Diagnosis laboratorium

• Umumnya ditetapkan saat terjadi gejala-gejala


neurologic.terlambat untuk di intervensi. Jadi
test laboratorium biasanya untuk memastikan
diagnosis & menentukan individu yang kita duga
terinfeksi oleh rabies.
• Diagnosis rabies dibuat dg mendeteksi antigen
virus di SSP atau kulit, isolasi virus dan
pemeriksaan serum. Dalam neuron terjangkit
ditemukan inklusi intrasitoplasma (Negri bodies)
yang terdiri dari agregat nukleokapsid virus.
Diagnosis laboratorium
• Deteksi antigen menggunakan
immonuflourescence. Biasa memakai biopsi otak
atau materi otopsi, sel epitel cornea dan biopsi
kulit tengkuk leher.
• Rabies dapat tumbuh dalam kultur sel atau
penyuntikan intraserebral bayi tikus. Sel kultur
atau jaringan otak diperiksa dengan direct
immonuflourescence.
• Titrasi antibodi rabies dalam serum dan cairan
serebrospinal diukur dengan fluorescent focus
inhibition test.

Das könnte Ihnen auch gefallen