Sie sind auf Seite 1von 12

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

“PENGARUH IAA TERHADAP PEMANJANGAN


JARINGAN”
Oleh:
Desy U (842050115010)
Dian H (842050115012)
Agung (842050115001)

PENDIDIKAN BIOLOGI 5A
Istilah Auksin berasal dari bahasa yunani auxein, meningkatkan. Auksin ini merupakan
senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin meyebabkan pembengkokan koleoptil oat
ke arah cahaya. Koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi yang
ditempeli potongan akar. Pengaruh Auksin terhadap pemanjangan dapat dipelajari dari
hasil berdasarkan penelitian pada ujung koleoptil kecambah sejenis
gandum. Sebelumnya sudah lama diketahui bahwa ujung koleoptil itu penting untuk
pemanjangan koleoptil dan ujung bawah batangnya, bila ujung dipotong pertumbuhan
akan terhambat beberapa jam, dan akan tumbuh lagi apabila
ujung batang yang terpotong itu telah memproduksi auksin kembali (Dwidjoseputr
o, 1992).
Auksin adalah kelas substansi pertumbuhan tanaman dan morphogens (sering disebut
phytohormone atau hormon tanaman). Auksin memiliki peran penting dalam
koordinasi banyak pertumbuhan dan proses perilaku dalam siklus hidup tanaman.
Auksin dan peran mereka dalam pertumbuhan tanaman pertama kali diungkapkan oleh
Frits ilmuwan Belanda.
Hal ini menunjukan bahwa terdapat zat yang diproduksi dibagian ujung dan bergerak ke
bawah yang mempengaruhi pertumbuhan, zat ini oleh kogl dinamakan Auksin dari
bahasa latin yaitu auksin yang berarti tumbuh (Suwasono, 1983).
Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan dibagian
apeks atau ujung organ, yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi apikal
diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal
pertumbuhan. Dominansi apikal merupakan konsentrasi pertumbuhan pada ujung
tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal (Mukhtarom, 2009).
Dominansi apikal atau dominansi pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif
tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi apikal setidaknya
berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk,
pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominasi
pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan
mendorong pertumbuhan tunas lateral (Dwidjoseputro, 1992)
IAA terdapat di akar pada konsentrasi yang hampir sama dengan di bagian tumbuhan
lainnya. IAA dapat memacu pemanjangan akar pada konsentrasi yang sangat rendah.
IAA adalah auksin endogen atau auksin yang terdapat dalam tanaman. IAA berperan
dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu pembesaran sel yaitu
koleoptil atau batang penghambatan mata tunas samping, pada konsentrasi tinggi
menghambat pertumbuhan mata tunas untuk menjadi tunas absisi (pengguguran)
daun aktivitas dari kambium dirangsang oleh IAA pertumbuhan akar pada konsentrasi
tinggi dapat menghambat perbesaran sel-sel akar.
Peranan auksin dalam tumbuhan ialah mempengaruhi pertambahan panjang
batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar; perkembangan buah;
dominansi apikal; fototropisme dan geotropisme. Istilah auksin diberikan
pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki fungsi utama mendorong
pemanjangan kuncup yang sedang berkembang.
Hormon ini dihasilkan pada ujung pucuk yang sedang tumbuh dan akan mendatangkan
efek atau akibat apabila telah bergerak kebagian organ yang lain. Fungsi auksin dalam
memacu pertumbuhan tanaman adalah sebagai pengaturan perbesaran sel dan
pergerakan auksin selalu menjauhi arah cahaya (Lakitan, 2004). Pengaruh auksin
terhadap rangsangan berbeda-beda, rangsangan yang paling kuat adalah rangsangan
terhadap sel-sel meristem apikal batang dan koleoptil. Pada kadar yang sangat tinggi,
auksin lebih bersifat menghambat daripada merangsang pertumbuhan. Pengaruh
auksin terhadap perkembangan sel menunjukkan adanya indikasi bahwa auksin dapat
menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan sintesa protein, meningkatkan
permeabilitas sel terhadap air, dan melunakkan dinding sel yang kemudian diikuti
menurunnya tekanan dinding sel sehingga air dapat masuk ke dalam sel yang disertai
dengan kenaikan volume sel. Dengan adanya kenaikkan sintesa protein, maka dapat
digunakan sebagai sumber tenaga dalam pertumbuhan
TUJUAN

1. Pengaruh Auksin (IAA) Terhadap Pemanjangan Jaringan


adalah untuk membandingkan pengaruh auksin terhadap
pemanjangan jaringan.
No Alat Jumlah
1 Silet 1 buah
2 Pinset 1 buah
3 cawan petri 1 buah
4 gelas ukur 50 ml 1 buah
5 cawan tumbuh kap 5 buah

No Bahan jumlah
1 kecambah ( Tanaman epigel, secukupnya
hipogel > 10 mm)
2 aquades / air suling secukupnya
3 auksin 100 ml
CARA KERJA

10 potongan hipokotil sepanjang 5 mm dimulai dari 2 mm dibawah


ketiladon,

kemudian diukur panjang hipokotil menggunakan penggaris

Menyiapkan pengenceran IAA masing-masing 25 ml menjadi 0,1, 1,0, 10 dan


100 mg.kg-1, kamudian potongan – potongan direndam didalam auksin
dengan kadar yang berbeda selama 48 jam ( 2 hari )

dan sebagai kontrol potongan direndam dalam air suling, setelah 48 jam ( 2 hari )
diambil potongan dan diukur panjangnya. Dengan cara yang sama, dilakukan
untuk potongan akar.
Panjang mm
IAA Mg.Kg-1

Epikotil Hipokotil

Awal Akhir Awal Akhir

0,1 0,5 mm 0,5 mm 2 mm 2,4 mm

1,0 0,5 mm 0,56 mm 3 mm 3,3 mm

10 0,5 mm 0,56 mm 4 mm 4,4 mm

100 0,5 mm 0,57 mm 5 mm 5,5 mm


PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan dengan melakukan perendaman batang dari kacang panjang( Vigna
sinensis ) dalam konsentrasi auksin yang berbeda dan air suling sebagai kontrol selama 48 jam (2
hari).
Pada air suling sebagai kontrol dan konsentrasi larutan IAA 1,0 Mg.Kg-1, 10 Mg.Kg-1, dan 100
Mg.Kg-1 terdapat ketambahan panjang pada bagian epikotil kecambah, hal ini dikarenakan pada
larutan, 1,0 Mg.Kg-1, 10 Mg.Kg-1, dan 100 Mg.Kg-1 sudah mencapai kadar keseimbangan hormon
sehingga hormon tersebut dapat melakukan fungsinya secara optimal. Sedangkan pada larutan IAA
hipokotil terjadi ketambahan panjang yang masing-masing 2,4 mm, 3.3 mm, 4,4 mm, dan 5,5 mm,
dapat dikatakan bahwa hormon auksin merupakan hormon pertumbuhan yang yang dapat memacu
pertumbuhan akar dan batang karena mengandung IAA (Asam Indole Asetat) yang dapat memacu
pembelahan meristematik bagian apikal (ujung) namun harus dalam konsentrasi yang tepat, karena
apabila konsentrasinya tidak tepat atau dalam hal ini kurang ataupun lebih, maka kerja auksin tidak
optimum bahkan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Dan pada percobaan ini, akar dan
batang kecambah yang dipotong karena auksin sendiri terdapat pada ujung akar dan batang
LANJUTAN
Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan jaringan tanaman diduga melalui dua cara,
yaitu menginduksi sekresi ion H+ keluar sel melalui dinding sel. Pengasaman
dinding sel menyebabkan K+ diambil dan pengambilan ini mengurangi potensial air
dalam sel. Akibatnya air masuk ke dalam sel dan sel membesar. Mempengaruhi
metabolisme RNA yang berarti metabolisme protein, mungkin melalui transkripsi
molekul RNA. Memacu terjadinya dominansi apikal. Dalam jumlah sedikit memacu
pertumbuhan akar.
Auksin menginisiasi pemanjangan sel dengan cara mempengaruhi pengendoran
atau pelenturan dinding sel. Auksin memacu protein tertentu yang ada di
membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ ini
mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang
hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian
memanjang akibat air yang masuk secara osmosis. Setelah pemanjangan ini, sel
terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan sitoplasma.
Dari hasil studi tentang pengaruh auksin (IAA) terhadap perkembangan sel
menunjukkan bahwa auksin dapat meningkatkan tekanan osmotik, meningkatkan
permeabilitas sel terhadap air, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan
plastisitas dan pengembangan dinding sel (Mukhtarom, 2009).
kesimpulan
Hormon tumbuhan akan berperan aktif dalam merangsang pemanjangan
jaringan jika berada pada konsentrasi rendah.
Epikotil kacang panjang( Vigna sinensis ) mengalami perpanjangan jaringan
pada saat perendaman dengan larutan IAA 1,0 Mg.Kg-1,10 Mg.Kg-1, dan 100
Mg.Kg-1, sedangkan pada Hipokotil mengalami perpanjangan jaringan pada
perendaman semua larutan IAA.
Auksin berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom,
serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman, gunanya untuk merangsang
pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan. Auksin sering digunakan untuk
merangsang pertumbuhan akar dan sebagai bahan aktif sering yang digunakan
dalam persiapan hortikultura komersial terutama untuk akar batang, dapat
digunakan untuk merangsang pembungaan secara seragam, untuk mengatur
pembuahan, dan untuk mencegah gugur buah. Peran auksin bagi tanaman ialah
auksin sebagai salah satu hormon tumbuh bagi tanaman mempunyai peranan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pertumbuhan batang.
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen