Sie sind auf Seite 1von 23

PEDUKUHAN KANGGOTAN

31 OKTOBER 2015
MENGAPA PERLU KEBIJAKAN
PENGELOLAAN SAMPAH….?
1. pertambahan penduduk dan perubahan pola
konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya
volume, jenis, dan karakteristik sampah yang
semakin beragam;
2. metode dan teknik pengelolaan sampah yang belum
berwawasan lingkungan;
3. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara
komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir;
4. kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan
kewenangan pengelolaan sampah.
Hukum Sampah (the law of waste)
1. Setiap orang menghasilkan sampah;
2. Tidak seorangpun bersedia ketempatan sampah;
3. Kalau kita membuang sampah dimana saja, akan ada
sampah dimana-mana
SAMPAH
Menurut UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam berbentuk padat (Pasal1)
Menurut pandangan umum masyarakat :
 Barang yang tidak berguna;
 Barang yang menjijikkan;
 Barang yang harus dibuang;
 Barang yang tidak punya potensi.
JENIS SAMPAH
a. sampah rumah tangga:
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan
sampah spesifik;

b. sampah sejenis sampah rumah tangga:


berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya;

c. sampah spesifik:
a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
b. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;
c. sampah yang timbul akibat bencana;
d. puing bongkaran bangunan;
e. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
f. sampah yang timbul secara tidak periodik.
RESPON MASYARAKAT terhadap SAMPAH

•TAKUT
•BENCI
•MEMUSUHI
Sumber Sampah An-Organik:
Solusi: 3R
Solusi : 3R
Solusi : 3R
PENGELOLAAN SAMPAH (UU No 18 Tahun 2008)

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang :


 Sistematis;
 Menyeluruh dan;
 Berkesinambungan.
Yang meliputi :
 Pengurangan sampah (pasal 20)
 Penanganan Sampah (pasal 22)
PENANGANAN SAMPAH SAAT INI
 Masih berorientasi hasil bukan proses;
 Hanya melihat kebersihannya tidak melihat cara
membersihkannya;
 Yang penting sampah hilang/jauh dari pandangan
mata yang menghasilkan;
 Sistem kumpul-angkut-buang (end of pipe);
 Masyarakat bayar retribusi, pemerintah
membuangkan sampah
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga terdiri atas:

a. pengurangan sampah (Pasal 20 &21);


1. pembatasan timbulan sampah (Reduce);
2. pemanfaatan kembali sampah (Reuse);
3. pendauran ulang sampah (Recycle).
b. penanganan sampah (Pasal 22).
a. pemilahan;
b. pengumpulan;
c. pengangkutan;
d. pengolahan; dan
e. pemrosesan akhir sampah.
PENGELOLAAN SAMPAH ERA BARU
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
SAMPAH
 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008
TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH;

 Permendagri No 33 tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah;

 Peraturan Pemerintah NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN


SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH
TANGGA

 PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE MELALUI BANK
SAMPAH

 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2011


TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Tugas Pemerintah dan pemerintahan daerah

a) menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran


masyarakatdalam pengelolaan sampah;
b)melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan
penanganan sampah;
c) memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan upaya
pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah;
d)melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan
prasarana dan sarana pengelolaan sampah;
e) mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil
pengolahan sampah;
f) memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang
pada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah;
dan
g) melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat, dan
dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.
HAK DAN KEWAJIBAN

Setiap orang berhak :


a. mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah
secara baik dan berwawasan lingkungan dari
Pemerintah Daerah dan/atau pihak lain yang diberi
tanggung jawab untuk itu;
b. berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan,
penyelenggaraan dan pengawasan di bidang
pengelolaan sampah;
c. memperoleh informasi yang benar, akurat dan tepat
waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah;
d. mendapatkan perlindungan dan kompensasi karena
dampak negatif dari kegiatan TPA sampah; dan
e. memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan
pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan
lingkungan.
Kewajiban :
(1) Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang
berwawasan lingkungan.
(2) Setiap pemilik/penghuni/penanggung jawab bangunan wajib memelihara kebersihan
lingkungan sampai batas bahu jalan di sekitar pekarangan masing-masing.
(3) Untuk mempermudah pengendalian sampah setiap pemilik/ penghuni/ penanggung
jawab bangunan wajib menyediakan tempat-tempat sampah dalam pekarangan
masing-masing sebagai tempat penampungan sampah harian yang di hasilkan.
(4) Setiap gerobak, andong dan kendaraan tidak bermotor yang ditarik dengan hewan
harus melengkapi hewan penariknya dengan karung penampungan kotoran tinja dan
membuangnya pada tempat yang telah ditentukan.
(5) Di tempat-tempat keramaian umum dan tempat-tempat tertentu lainnya disediakan
tempat sampah guna menampung sampah-sampah kecil dari orang-orang yang
berlalu lalang di tempat itu.
(6) Setiap pedagang penjaja dan pedagang kaki lima diwajibkan menyediakan tempat
penampungan sampah yang berasal dari kegiatan usahanya.
(7) Setiap orang yang menyelenggarakan keramaian umum, atau melakukan suatu
kegiatan yang mengakibatkan timbulnya keramaian, penanggung jawab
penyelenggara harus menempatkan beberapa petugas kebersihan dengan tugas
mengumpulkan sampah yang berasal dari pengunjung keramaian tersebut.
(8) Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan
fasilitas pemilahan sampah.
Jejaring Sampah
 Merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam penanganan
sampah;
 Jejaring Sampah Mandiri “AMOR” Anggayuh mulyoning wargo
 Moto : Bekerja menuju tercapainya akses pengolahan sampah
melalui koordinasi efektif, kolaborasi yang lebih baik dan kemitraan
 Visi : Berkontribusi mengurangi volume sampah melalui
peningkatan program pengelolaan sampah melalui koordinasi efektif
dari organisasi berbasis masyarakat.
 Misi : Memperkuat koordinasi kolaborasi dan organisasi berbasis
masyarakat dengan pemangku kepentingan lainya di sektor
pengelolaan sampah
Bank Sampah
Manfaat Bank Sampah :
1. Berkurangnya jumlah sampah yang harus dibuang ke
TPA Piyungan
2. Berkurangnya jumlah warga yang membakar sampah
(plastik)
3. Mulai tumbuhnya kebiasaan warga (anak-anak)
memilah dan menabung sampah
4. Menambah pendapatan keluarga dari sampah
5. Menambah keeratan hubungan masyarakat
6. Terbentuknya simpan-pinjam dari tabungan sampah
(individual), sehingga dapat membantu warga yang
membutuhkan uang (mendesak)
7. Banyak pihak yang mulai tertarik dengan adanya bank
sampah, sehingga diharapkan dapat memberi manfaat
dalam mengatasi sampah di wilayah lain.
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen