Sie sind auf Seite 1von 19

Disusun Oleh :

Kelompok IV :
Eko Febri : 210717182
Fajar Baskoro : 210717183

Kelas : Ekonomi Syariah F

Dosen Pengampu : Dwi Runjani Juwita, M. H. I


Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan bahasa arab akhlak
mahmudah. Mahmudah merupakan bentuk maf’ul dari kata hamida yang berarti “
dipuji “.
Menurut dari beberapa pendapat :
1. Menurut Al-Ghazali, akhlak terpuji merupakan sumber ketaatan dan kedekatan
kepada Allah SWT. Sehingga mempelajari dan mengamalkannya merupakan
kewajiban individu setiap muslim.
2. Menurut Al-Mawardi, akhlak terpuji adalah perangai yang baik dan ucapan
yang baik
3. Menurut Al-Quswaini, akhlak terpuji adalah ketepatan jiwa dengan perilaku
yang baik dan terpuji
1. AKHLAK TERHADAP ALLAH SWT.
2. AKHLAK TERHADAP DIRI SENDIRI
3. AKHLAK TERHADAP KELUARGA
4. AKHLAK TERHADAP MASYARAKAT
5. AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN
A. Menauhidkan allah swt.
definisi tauhid adalah pengakuan bahwa Allah SWT. Satu-satunya yang memiliki
sifat rububiyah dan uluhiyah serta kesempurnaan nama dan sifat.
Dalil tentang tauhid :

Artinya : “ padahal mereka hanya diperintahkan menyembah allah dengan ikhlas


menaatinya semata-mata karena (menjalankan ) agama dan juga agar melaksanakan
shalat dan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)’’. ( Q.S Al-Bayyinah
(98) : 5)
Berbaik sangka terhadap keputusan Allah SWT. Merupakan salah satu akhlak
terpuji kepada-nya. di antara ciri akhlak terpuji ini adalah ketaatan yang sungguh-
sungguh kepada nya. dasar akhlak terpuji ini adalah sabda rasulullah SAW :
mengingat Allah (zikrullah) dalah asas dari setiap ibadah kepada Allah SWT.
Karena merupakan pertanda hubungan antara hamba dan pencipta setiap saat dan
tempat
Berkaitan dengan perintah berzikir ini, Allah SWT berfirman :

Artinya :
“ maka ingatlah kamu kepada ku, aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada
ku, dan janganlah kamu ingkar kepada ku “
( Q.S. Al-Baqarah (2) :152)
hakikat tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah,
membersihkan dari ikhtiar yang keliru, dan tetap menapaki kawasan-kawasan hokum
dan ketentuan.
A. Sabar
Menurut penuturan Abu Thalib Al-Makky (w. 386/996), sabar adalah menahan diri dari
dorongan hawa nafsu demi menggapai keridaan tuhan nya dan menggantinya dengan
bersunguh-sunguh menjalani cobaan-cobaan Allah SWT.
sabar terbagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :
1. Sabar dari maksiat
2. Sabar karena taat kepada Allah SWT
3. Sabar karena musibah
Syukur merupakan sikap seseorang untuk tidak menggunakan nikmat yang diberikan
oleh Allah SWT. Dalam melakukan maksiat kepada-nya. bentuk syukur ini ditandai
dengan keyakinan hati bahwa nikmat yang diperoleh berasal dari Allah SWT.
Allah SWT. Berfirman :

Artinya :
“ wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang kami berikan
kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada Ku “
( Q.S. Al-Baqarah (2) ; 172)
Pengertian amanah menurut arti bahasa adalah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan,
atau kejujuran, kebalikan dari khianat. Amanah adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang
setia, tulus hati, dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya,
berupa harta benda, rahasia, atau pun tugas kewajiban.
Allah SWT. Menegaskan :
Maksud akhlak tepuji ini adalah berlaku benar dan jujur, baik dalam perkataan maupun
dalam perbuatan. Benar dalam perkataan adalah mengatakan keadaan yang
sebenarnya. Benar dalam perbuatan adalah mengerjakan sesuatu sesuai dengan
petunjuk agama.
Dasar perintah berlaku benar atau jujur adalah :
Allah SWT. Berfirman :

Artinya :
“ wahai orang-orang yang beriman! Bertawakalah kepada Allah, dan bersamalah kamu
dengan orang-orang yang benar .”
(Q.S. At-Taubah (9):119)
Dalam islam, janji merupakan utang. Utang harus dibayar (ditepati). Kalau kita
mengadakan suatu perjanjian pada hari tertentu, kita harus menunaikannya tepat pada
waktunya.
Allah SWT. Berfirman dalam surah Al-Isra : 34 :
Memelihara kesucian diri adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan
memelihara kehormatan.
Kesucian diri terbagi kedalam beberapa bagian :
1. Kesucian pancaindra ( Q.S. An-nur :33)
2. Kesucian Jasad (Q.S. Al-Ahzab :59)
3. Kesucian dari memakan harta orang lain (Q.S. An-nisa :6)
4. Kesucian Lisan (Q.S. Al-baqarah :273)
A. Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan faktor utama diterimanya doa seseorang,
juga merupakan amal sholeh paling utama yang dilakukan oleh seorang muslim.
Allah SWT. Berfirman :
Agama islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada sanak saudara atau
kaum kerabat sesudah menunaikan kewajiban kepada Allah SWT dan ibu bapak. Hidup
rukun dan damai dengan saudara dapat tercapai apabila hubungan tetap terjalin
dengan saling pengertian dan tolong menolong.
A. Berbuat baik kepada tetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Dekat bukan karena pertalian
saudara atau pertalian darah. Dekat disini adalah orang yang tinggal berdekatan dengan
rumah kita. Ada Atsar yang menunjukan bahwa tetangga adalah 40 rumah dari segala
penjuru arah mata angin.
Dalam hidup ini jarang sekali ada orang yang tidak memerlukan pertolongan
orang lain. Ada kalanya karena sengsara dalam hidup, kegelisahan jiwa, mendapat
berbagai musibah. Oleh sebeb itu, belum tentu orang kaya dan orang yang memiliki
kedudukan tidak memerlukan pertolongan orang lain.
Pada dasarnya, akhlak yag diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari
fungsi manusia sebagai khalifah. Kekalifahan menuntut adanya interaksi manusia
dengan sesamanya dan manusia dengan alam.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah At-Takatsur ayat 8 :

Artinya :
“ kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan ( yang
megah didunia itu ). “

Das könnte Ihnen auch gefallen