Sie sind auf Seite 1von 12

ABORTUS

INKOMPLIT
Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
OUTLINE
Pokok Bahasan Abortus Inkomplit
• Pengertian
• Etiologi
• Gejala dan Tanda
• Penanganan
• Penatalaksanaan
• Komplikasi
• Pencegahan
Pengertian
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian
hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20

minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal


dalam uterus.

Abortus inkomplit disebut juga abortus


inkomplit infeksiosa.

(Wiknjosastro, 2008; Varney, 2007)


Etiologi
Penyebab abortus inkomplit menurut Prawirohardjo (2007)

Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

Kelainan pada plasenta

Penyakit Ibu yang disebabkan oleh bakteri


atau virus

Kelainan bawaan uterus (traktus genitalis,


retroversio uteri, mioma uteri)
Gejala dan Tanda

Sakit perut, mulas- Perdarahan banyak Kanalis servikalis Tinggi fundus uteri
mulas, dan biasanya berupa terbuka, jaringan sesuai usia
nyeri hebat stolsel (darah beku) atau hasil konsepsi kehamilan
dapat teraba
Pemeriksaan Ginekologi
Inspeksi Vulva : Perdarahan pervaginam, ada atau
tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk
atau tidak dari vulva

Inspekulo : Perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri


terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan
keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan
berbau busuk dari ostium

Pemeriksaan Dalam (VT) : Porsio masih terbuka atau


sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum
uteri, tidak nyeri pada perabaan adnexa, cavum douglas
tidak menonjol
PENANGANAN
PENATALAKSANAAN
Penanganan Umum
 Lakukan penilaian awal untuk menentukan kondisi pasien (gawat darurat,
komplikasi berat atau masih cukup stabil)
 Pada kondisi gawat darurat, segera upayakan stabilisasi pasien sebelum
melakukan tindakan lanjutan (tindakan medik atau rujukan)
 Penilaian medik untuk menentukan kelaikan tindakan di fasilitas kesehatan
setempat atau dirujuk ke rumah sakit.
1. Bila pasien syok atau kondisinya memburuk akibat perdarahan hebat
segera atasi komplikasi tersebut
2. Gunakan jarum infuse besar (16G atau lebih besar) dan berikan tetesan
cepat (500 ml dalam 2 jam pertama) larutan garam fisiologis atau Ringer
 Periksa kadar Hb, golongan darah dan uji padanan silang (crossmatch)
 Bila terdapat tanda – tanda sepsis, berikan antibiotic yang sesuai
 Temukan dan hentikan segera sumber perdarahan
 Lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkemba-
ngan lanjut (Prawirohardjo, 2006)
KOMPLIKASI
Perdarahan Infeksi
Diatasi dengan pengosongan uterus Infeksi yang sering terjadi pada
dan sisa-sisa hasil konsepsi dan jika abortus inkomplit yaitu infeksi
perlu pemberian transfusi darah. ginetalia. Jika infeksi berkepanjangan
Kematian dapat terjadi apabila pertolo- Maka dapat menyebabkan
ngan pada perdarahan tidak diberikan perinitonitis
pada waktunya.

Perforasi Syok
Perforasi (perlukaan) uterus akibat Syok pada abortus bisa terjadi karena
kure-tase dapat terjadi terutama pada pendarahan (shok hemoragik) dan
uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Jika karena infeksi berat (shok endoseptik).
pena-nganan tidak tepat maka akan
terjadi perluasan luka hingga kandung
kemih atau usus.
PENCEGAHAN

Istirahat total (bed rest)

Minum vitamin dan obat

Lakukan pemeriksaan USG untuk


deteksi awal
Namun bila ada kejadian bahwa janin tidak ada tetapi tanda-tanda kehamilan masih ada (blighted
ovum) inilah yang biasanya disebut dengan Abortus Inkompletus. Bila hal ini terjadi maka dokter
akan mengambil tindakan kuretase, yaiu pengerokan sisa jaringan dari janin yang masih tersisia
di dalam rahim.

Bila disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksinya lebih dahulu. Jika infeksi sudah dipasti
k-an sembuh, ibu tersebut baru diperbolehkan hamil kembali. Jika keguguran akibat mulut rahim
yang lemah, maka pada kehamilan berikutnya akan dilakukan tindakan operasi pengikatan mulu
t rahim.
Thank You...

Das könnte Ihnen auch gefallen