Sie sind auf Seite 1von 23

LEGAL

LIABILITY
CHAPTER 4
 Bab ini
Pentingya membahas
melindungi kewajiban
reputasi profesi :
yang dilihat
mempunyai etika tinggi dan menegaskan konsekuensi
yang dihadapi oleh para akuntan, ketika yang lain yakin
bahwa mereka telah gagal untuk memenuhi standar
etikanya
 Kemampuan hukum bagi KAP, baik secara konsep
maupun tuntutan hukum terhadap para Akuntan Publik
dan tindakan yang tersedia bagi para profesional dan
praktisi individual
LINGKUNGAN
Profesional auditHmempunyai
UKUM YG BERUBAH
tanggungjawab dibawah hukum untuk :
 memenuhi apa yang telah dicantumkan
didalam kontrak dengan klien
 bila ada kegagalan dan/atau
ketidakmampuan melaksanakan kontrak
sehingga gagal menyajikan pelayanan yang
baik atau tidak memperhatikan keamanan
 dalam keadaan tertentu bertanggungjawab
terhadap pihak diluar klien (pihak ketiga)
Faktor – faktor penyebab tren :
 Kesadaran para pemakai laporan keuangan yg
semakin meningkat
 Kesadaran SEC meningkat mengenai
tanggungjawabnya melindungi kepentingan investor
 Kerumitan fungsi auditing & akuntansi karena
perkembangan bisnis : ukuran, globalisasi &
kerumitan operasi bisnis
 Kecenderungan masyarakat untuk menerima
tuntutan dari pihak yg dirugikan terhadap siapa saja
yang dapat memberikan kompensasi tanpa melihat
siapa yg bersalah (deep pocket)
 Keputusan pengadilan yang menyangkut
ganti rugi yang cukup besar
 Banyak KAP yang menghindari masalah
hukum di pengadilan karena biaya
pengadilan yang mahal dan publisitas
yang merugikan
 Kesulitan yang dihadapi hakim memahami
menyangkut proses akuntansi & auditing
MEMBEDAKAN ANTARA KEGAGALAN BISNIS,
KEGAGALAN AUDIT & RESIKO AUDIT

Penyebab utama tuntutan hukum pada KAP karena


kurangnya pemahaman para pemakai LK :
1. Perbedaan antara kegagalan bisnis & kegagalan
audit
2. Perbedaan antara kegagalan audit dan resiko audit

Kegagalan bisnis
 terjadi apabila bisnis tersebut tidak mampu
memenuhi harapan investor karena keadaan
ekonomi, resesi, manajemen yg buruk atau
persaingan yg tak terduga dalam industri
Kegagalan audit  terjadi apabila auditor
mengeluarkan pendapat audit yg tidak benar
karena gagal memenuhi persyaratan audit

Resiko audit  kemungkinan bahwa auditor akan


menyimpulkan setelah melaksanakan audit yang
memadai, LK dinyatakan wajar ternyata
mengandung salah saji yang material
KONSEP HUKUM YG MENPENGARUHI
Orang Yg Bijak  kesepakatan antara
KEWAJIBAN
 Konsep
profesi akuntansi & pengadilan  auditor bukan
penerbit LK. Auditor diharapkan melaksanakan
audit dengan mahir, bukan benar 100%

 Kewajiban atas Tindakan Pihak Lain Jika

seorang karyawan terbukti tidak tepat dalam


menjalankan audit, partner dianggap
bertanggungjawab terhadap hasil karyawan tsb.
 TidakAdanya Komunikasi Istimewa 
akuntan tidak berhak menyembunyikan
informasi dari pengedilan dengan dalih
informasi tersebut rahasia

 Syarat – Syarat Hukum Yg Mempengaruhi


Kewajiban Akuntan Publik  kewajiban
bersama, kewajiban tertentu,kewajiban
terpisah dan proporsional
Sumber Sumber Kewajiban Hukum 
4 kewajiban hukum auditor :
1. Kewajiban kepada klien
2. Kewajiban pada pihak ke
3. Kewajiban sipil menurut UU
4. Kewajiban kriminal
KEWAJIBAN KEPADA KLIEN
 Sumber tuntutan bagi KAP terbesar dari
klien :
1. Kegagalan menyelesaikan penugasan
nonaudit pada tanggal yg disepakati
2. Menarik diri dari penugasan audit
secara sepihak
3. Kegagalan menemukan penggelapan
4. Melanggar persyaratan kerahasiaan
bagi para akuntan
 Pembelaan Auditor Terhadap Tuntutan Klien  4
pembelaan :
1. Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan
2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian  KAP mengklaim bahwa audit
dilaksanakan sesuai standart auditing
3. Kelalaian kontribusi  tindakan klien telah mengakibatkan kerugian
dan melakukan campur tangan saat audit sehingga auditor tidak bisa
menemukan penyebab kerugian tersebut. Apabila ditemukan tapi
pihak manajen tidak melakukan perbaikan
4. Ketiadaan hub sebab akibat  klien harus bisa menunjukkan sebab
akibat kelalaian auditor dengan kerugian yang dideritanya
 K EWAJIBAN
Sebuah T
KAP mungkinERHADAP P IHAK KE
berkewajiban kepada 3
pihak jika terjadi
pada pihak penggugat karena mengandalkan laporan
keuangan yang menyesatkan
 Pemakai yang dapat ditentukan sebelumnya Merupakan
anggota dari pemakai jasa yang dapat diandalkan oleh auditor
dalam hal laporan keuangan.
 Doktrin Ultamares  kelalaian tidak cukup menimbulkan
kewajiban pada pihak ke 3 karena tidak adanya privity of
contract antara pihak ke 3 dan auditorkecuali pihak 3
adalah penerima manfaat utama
 Frosen User  merupakan anggota dari golongan
pemakai terbatas yang mengandalkan laporan keuangan.
Co : bank masih punya piutang pada perusahaan klien.
Maka bank menjadi pihak ketiga yg dikenal
 Restatement of Torts  menyatakan bahwa frosen users
harus menjadi anggota dari kelompok pemakai yg terbatas
dan dpt diidentifikasi yg menggunakan hsl pekerjaan
auditor
 Pembelaan auditor Terhadap Tuntutan Pihak Ke 3 
pembelaan yg paling ampuh adl pelaksanaan pekerjaan
tanpa kelalaian & sesuai standart
Pembelaan auditor terhadap
tuntutan pihak ketiga
 tidak adanya kelalaian dalam penyelesaian
pekerjaan (lebih disukai)
 Kelalaian kontribusi (tidak berlaku)
 Ketiadaan hubungan timbal balik (tidak adanya
hubungan antara pemakai laporan dengan
laporan keuangan)
 Keterbatasan tugas
KEWAJIBAN SIPIL MENURUT UU
FEDERAL
 Securities Act tahun 1933  persyaratan pelaporan utk
perusahaan yg menerbitkan sekuritas baru, pihak yg
mendapat ganti rugi adalah pembeli utama sekuritas
 Securities exchange act th 1934 auditor bertanggung
jawab pada laporan keuangan kuartalan (Form Q10)
 Peraturan 10b-5 dari Securities Exchange Act tahun 1934
 menghalangi kecurangan setiap aktivitas penipuan yg
melibatkan pembelian & penjualan sekuritas
 Sangai SEC
 Racketeer influenced and corrupt organization act
 Foreign corrupt practises act tah 1977
KEWAJIBAN KRIMINAL
Cara terakhir para Akuntan Publik dianggap
bertanggungjawab
memaksa praktisi untuk sangat peduli dan
menggunakan itikad baik dalam
kegiatannya
 Kasus dalam gambar
 Menipu orang lain dengan sadar
 terlibat dalam laporan keuangan yang
palsu
RESPON PROFESI TERHADAP
KEWAJIBAN HUKUM
 AICPA & profesi secara keseluruhan
melakukan hal utk mengurangi resiko
terkena tuntutan hukum :
1. Mencari perlindungan dari proses pengadilan
atau litigasi yang tidak terpuji
2. Meningkatkan performa auditing agar dapat
memenuhi kebutuhan para pemakai dgn lebih
baik
3. Mendidik para pemakai mengenai batas-
batas auditing
Aktivitas khusus yg dilakukan :
 Riset dalam auditing
 Penetapan standar & peraturan
 Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor
 Menetapkan persyaratan peer review
 Melawan tututan hukum
 Pendidikan bagi pemakai laporan keuangan
 Memberi sanksi kepada anggota karena perilaku
dan kinerja yg tidak pantas
 Melobi perubahan UU
MELINDUNGI AKUNTAN PUBLIK INDIVIDUAL
DARI KEWAJIBAN HUKUM

 Hanya berurusan dengan klien yg memiliki


integritas
 Mempekerjakan personil yg kompeten &
mengawasi pekerjaannya
 Mengikuti standar profesi
 Mempertahankan independensi
 Memahami bisnis klien
 Melaksanakan audit yg bermutu
 Mendokumentasikan pekerjaan secara layak
 Mendapatkan surat penugasan & surat
representasi
 Mempertahankan hubungan yg bersifat rahasia
 Mengadakan asuransi yg memadai
 Mencari bantuan hukum
 Memilih bentuk organisasi dengan kewajiban
terbatas
 Mengungkapkan skeptisme profesional

Das könnte Ihnen auch gefallen