Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 53 tahun
Alamat : Kali Nanas
Status : Menikah
Masuk RS : 16 Mei 2018
No. CM : 18-19-392999
Anamnesis
Keluhan Utama : Tidak bisa buang air kecil 4 hari SMRS
Pasien tidak bisa BAK sejak 4 hari SMRS. Pasien sudah periksa ke
RS DKT dan dipasang DC. Setelah dipasang DC, air kencing keluar
namun sedikit. Saat itu pasien demam dan menggigil. Pasien pulang
dan disuruh untuk periksa ke poli urologi di RSUD Salatiga.
Saat periksa di poli urologi air kencing masih sedikit, cenderung tidak
bertambah. Pasien mengeluh nyeri di pinggang, nyeri hilang
timbul namun lebih sering terasa nyerinya. Tidak ada riwayat BAK
berdarah, berpasir, atau sakit saat BAK sebelumnya. pasien masih
demam, mual namun tidak muntah. Nafsu makan menurun dan minum
seperti biasa. Pasien merasa lemas. BAB tidak terdapat keluhan, tidak
diare atau susah BAB.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien memiliki riwayat asam urat dan
kolesterol tinggi dan jarang kontrol. Pernah didiagnosis sakit jantung sekitar 3
tahun yang lalu. Tidak ada riwayat sakit hipertensi, DM, ataupun penyakit saluran
kemih. Riwayat alergi disangkal.
Extremitas
Inspeksi Jaringan nekrosis (-), ulkus (-)
Flapping tremor (+) ekstremitas superior
Palpasi Capillary refill time < 2 detik, akral dingin
Edema pitting
- -
- -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium (16/05/2018)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
Leukosit 9.27 4.5 – 11 103/uL
Eritrosit 3.48 4–5 106/uL
14 – 18 g/dL
Hemoglobin 10.4 38.00 – 47.00 %
Hematokrit 29.8 86 – 108 fL
MCV 85.6 28 – 31 pg
MCH 30 – 35 g/dL
29.9
MCHC 150 – 450 103/uL
Trombosit
34.9
Golongan Darah ABO 261
B
PT 14.5
APTT 43.4
HITUNG JENIS
Eosinofil% 2.7 1-6
Basofil% 0.2 0.0-1.0
Limfosit% 20-45
13.3
Monosit% 2-8
Neutrofil%
8.4 40-75
75.4
KIMIA
Glukosa Darah Sewaktu 98 <140 mg/dL
Ureum 10-50 mg/dL
• Pemeriksaan Laboratorium (17/05/2018)
KIMIA
KIMIA
Interpretasi EKG
Irama : Normal Sinus Rhytm
Frekuensi : 198x/menit
Axis : Normoaxis
Morfologi gelombang : Normal
BNO Abdomen 1 Posisi
Hasil : Preperitoneal fat line tegas
Psoas line dextra et sinistra tegas
Renal outline dextra et sinistra samar
Sistema pelvicalices dextra et sinistra
tampak melebar
Tampak opasitas di proyeksi paravertebra
dextra VL 1-2 et sinistra VL 2-3
Kesan : Gambaran ureterolithiasis dextra et
sinistra dengan hidronefrosis bilateral
Output Urin Pasien
Kenaikan SCr 1.5-1.9 kali dari nilai <0.5 ml/kg/jam selama 6-12 jam
dasar
1
ATAU
Kenaikan ≥0.3 mg.dl (≥26.5µmol/l)
Kenaikan SCr 2.0-2.9 kali dari nilai <0.5 ml/kg/jam selama lebih dari
2
dasar 12 jam
Kenaikan SCr 3.0 kali dari nilai dasar <0.3 ml/kg/jam selama 24 jam
ATAU ATAU
Kenaikan ≥4 mg.dl (≥353.6.5µmol/l) Anuria selama 12 jam
ATAU
3 Dimulai terapi pengganti ginjal
ATAU
Pada pasien usia <18 tahun, penurunan
LFG menajdi <35ml/menit per 1.73m
Klasifikasi RIFLE menurut The Acute Dialysis
Quality Initiations Group
Peningkatan Kadar Serum Penurunan Laju Filtrasi
Kategori Kriteria Urine Output
Cr Glomerulus
<0,5 mL/kg/jam,
Risk >1,5 kali nilai dasar >25% nilai dasar
>6 jam
<0,5 mL/kg/jam,
Injury >2,0 kali nilai dasar >50% nilai dasar
>12 jam
Hipotensi orthostatik, mukosa SLE: demam, athralgia, rash Nyeri pada perut
kering, turgor kulit menurun, eritematosa
Stigmata sirosis hati, hipertensi Nyeri pada pinggang Kolik menandakan adanya
portal menandakan oklusi arteri/ vena obstruksi pada ureter
ginjal
Batasi garam (1-2 gram/hari) dan air Batasi intake protein 0,8-1,0
(<1 liter/hari) gr/kgbb/hari
Diuretik biasanya furosemid +/- tiazide Beri natrium bikarbonat sahakan
» Hiponatremi kadar serum bikarbonat plasma >
Batasi cairan air (<1 liter/hari) 15 mmol/l dan ph arteri > 7.2
Hiperfosfatemia
Hindari pemberian cairan hipotonis Batasi intake fosfat 800 mg/hari
(termasuk dextrosa 5%) Beri pengikat fosfat kalsium asetat
» Hiperkalemia karbonat, alumunium HCL,
Batasi intake kalium (< 40 mmol/hari) sevalamer
Hipokalsemia
Hindari pemberian suplemen kalium
Beri kalsium karbonat atau kalsium
dan diuretik hemat kalium
glukonat 10% (10-20cc)
Beri resin “potassium-binding ion Hiperurisemia
exchange” kayazalate Tidak perlu diterapi bila kadar asam
Beri glukosa 50% sebanyak 50cc + urat < 15 mg/dl
insulin 10 unit
Beri natrium bikarbonat (50-100 mmol)
Kalsium glukonat 10% 10cc dalam 2-5
menit
Indikasi dialisis
» Oliguria (produksi urin < 200 ml/12 jam)
» Anuria (produksi urin < 50 ml dalam 12 jam)
» Hiperkalemia kadar potassium > 6,5 mmol/l
» Asidemia (keracunan asam berat)ph< 7,0
» Azotemia (urea > 30 mmol/liter)
» Gejala klinik berat(udem paru)
» Ensefalopati uremik
» Perikarditis uremik
» Neuropati/miopati uremik
» Disnatremi berat
» Hipertermia/hipotermia
» Overdosis obat-obatan
Bila didapatkan
- 1 dari gejala sudah dapat merupakan indikasi untuk
inisiasi dialisis
- 2 gejala diatas indikasi segera dialisis
- Lebih dari 2 inisiasi segera meskipun kadar belum
seperti diatas
Batu Saluran Kemih (BSK)/Urolithiasis
• Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah
massa keras seperti batu
• terbentuk di sepanjang saluran kemih
• menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran
kemih atau infeksi
• Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis :
1. Ginjal (Nefrolithiasis)
2. Ureter (Ureterolithiasis)
3. Vesica urinaria (Vesicolithiasis)
(c) Mentoring UKMPPD Peer Assistant FKIK
UMY
Klasifikasi urolithiasis
KOMPOSISI OPASITAS
Kalsium Fosfat
Radio lusen
Struvit
Asam
Urat
Penyebab definitif
1. Metabolik : Defek metabolism purin ( gangguan
asam urat)
a) Hyperoxaluric states ( ekskresi oksalat urine
yang melebihi 45 gram per hari)
b) Hypercalcemic states ( kadar kalsium di dalam
urine lebih besar dari 250-300mg/24 jam )
2. Hiperparathyroidisme primer & Hiperthyroidisme
3. Imobilisasi
4. Chronic diarrhoeal states
5. Cystinuria
6. Infeksi : Infeksi saluran kemih dengan
mikroorganisme yang memproduksi urease
7. Gangguan anatomi dan Fungsional
8. Idiopatik
Patogenesis
Faktor endogen / eksogen
Keinginan
miksi
berulang
• Nyeri kolik terutama di bagian
Nefrolitiasi
pinggang
s
• Hematuria
Ureterolitiasi • Nyeri kolik menjalar sampai kemaluan
s Penunjang :
BNO-IVP
• BAK dipengaruhi perubahan posisi USG
Vesikolitiasis
• Gejala BAK terputus (interupted)
• Nyeri saat BAK
Uretrolitiasis • Retensi urin
Penegakan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Litotripsi
• ESWL
<20mm
• Transurethral
Cystolitholapaxy
Operasi • Precutaneus Suprapubic
Cystolitholapaxy
• Suprapubic Cystostomy
Tatalaksana
1. Menghilangkan nyeri
2. Eradikasi batu
3. Terapi pencegahan
4. Terapi farmakologis
Sindroma
Hidronefrosis
uremia
KOMPLIKASI