Sie sind auf Seite 1von 15

AKTUATOR

PENGERTIAN
• Aktuator adalah
 Sebuah peralatan mekanis untuk menggerakan atau mengontrol sebuah
mekanisme atau sistem

• Aktuator bisa digunakan untuk mengendalikan aliran energi, massa,


atau volume.
• Satuan dari aktuator disebut energi atau power.
Fungsi aktuator
• Fungsi utama dari aktuator adalah
 sebagai komponen penguat dan pengkonversi daya, kemudian menguatkan sinyal kontrol
menjadi sinyal baru dengan daya yang besar dan sesuai dengan daya yang dibutuhkan oleh
plant.
• Klasifikasi aktuator berdasarkan daya yang dhasilkan ada tiga yakni :
1. Aktuator elektrik
2.Aktuator pneumatik
3Aktuator hidrolik
• Sedangkan klasifikasi aktuator berdasarkan pergerakan ada dua yakni linier
dan berputar.
Aktuator elektrik
Merupakan aktuator yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak dengan menggunakan prinsip elektromagnet.

Ada beberapa macam aktuator elektrik yang linier dan rotasi,


diantaranya:
Aktuator Elektrik Linier
1. Selenoid
Selenoid merupakan aktuator linier, biasanya digunakan untuk
gerakan short stroke (pukulan pendek).
Selenoid terbuat dari lilitan tembaga, plunger,dan cangkang besi

Konstruksi selenoid
• Untuk menghemat penggunaan energi, biasanya selenoid
menggunakan pegas untuk membalikkan posisi plunger dalam
keadaan awal.

Bentuk fisik selenoid


2. Motor and ball screw
• Merupakan aktuator linier menggunakan electric motor, seperti
servomotor dan screw jack dengan bola yang bersikulasi ulang
(reciculating). Salah satu keunggulan dari aktuator jenis ini adalah
gaya yang dihasilkan cukup besar.

Konstruksi dari motor and ball screw


Aktuator Elektrik Rotasi
1. Motor DC
Motor DC merupakan motor yang menggunakan arus DC untuk membuat
gaya magnetic, sehingga menggerakan poros (shaft).
• Ada dua bagian terpenting pada motor DC yakni
a. rotor bagian yang bergerak dan
b. stator bagian yang tak bergerak.
• Cara kerja dari sebuah DC Motor adalah dengan mengalirkan arus
melalui brushes, yang kemudian diterima oleh comutator sehingga
menghasilkan medan magnet pada coil. Perbedaan polaritas antara
gaya magnet dengan coil, menyebabkan rotor bergerak.

Konstruksi sederhana motor DC Bentuk fisik motor DC.


2. Motor AC
• Motor AC merupakan motor yang bergerak menggunakan sumber arus AC. Memiliki bagian
yang sama dengan motor DC, yakni stator dan rotor, akan tetapi memiliki cara kerja yang
berbeda. Perbedaanya yang paling jelas ada pada bagian lilitannya (stator).
• Arus AC mengalir melalui satu atau lebih lilitan pada stator, menghasilkan medan magnet
berfluktuasi yang akan tarik menarik dengan rotor, sehingga rotor dapat bergerak.

Representasi dari sebuah motor AC Bentuk fisik dari motor AC.


sederhana
3. Motor Stepper
• Stepper motor bekerja berdasarkan pulsa-pulsa listrik. Setiap kali
mengirim pulsa ke pengontrol elektronik, maka motor akan bergerak
‘selangkah’, yaitu satu putaran sudut kecil.

Ada dua jenis stepper motor yang banyak dipakai, yakni Bipolah
stepper motor dan unipolar stepper motor.
• Bipolar stepper motor bekerja dengan menggunakan satu lilitan penuh pada
setiap bagian stator untuk melakukan gerak satu langkah.

Ciri-ciri dari bipolar stepper motor, adalah terdapat empat kabel sebagai media transfer arus.
• Sedangkan unipolar stepper motor, bekerja dengan menggunakan setengah
dari lilitan pada setiap statornya.

• Salah satu keunggulan dari unipolar stepper motor adalah penggunaan daya yang rendah
disebabkan hanya menggunakan setengah coil.
4. Servo Motor
• Servo motor merupakan kombinasi dari motor, gear box, dan rangkaian kontrol elektronik yang
dibungkus bersama pada satu tempat.

• Motor dapat bergerak dengan tegangan AC atau DC, namun biasanya orang-orang
menggunakan motor servo dengan sumber DC.
• Berdasarkan rotasi, terdapat dua jenis servo, yakni servo yang dapat bergerak sebesar 180
derajat dan 360 derajat.

Das könnte Ihnen auch gefallen