Sie sind auf Seite 1von 29

Arief Agus Ainur M

M. Faris Rizky
Ferry Ardiansyah P
Suryawan Kertanegara
Maria Elizabeth
Ainun Nasrochi I.

Akhlak Dalam Pernikahan II


Topik Pembahasan

Page
2

01 02 01

S YA R AT,
RUKUN DAN PERNIKAHAN
POLIGAMI
TUJUAN SIRI
PERNIKAHAN
TOPIK

SYARAT, RUKUN
DAN TUJUAN

Page
PERNIKAHAN 3
SYARAT & RUKUN
PERNIKAHAN

Page
- Syarat : sesuatu yang mesti ada yang menentukan sah dan tidaknya
suatu pekerjaan (ibadah), tetapi sesuatu itu tidak termasuk dalam 4

rangkaian pekerjaan itu.

- Rukun : sesuatu yang mesti ada yang menentukan sah dan tidaknya
suatu pekerjaan (ibadah), dan sesuatu itu termasuk dalam rangkaian
pekerjaan itu.
SYARAT & RUKUN
PERNIKAHAN

Page
Berikut ini adalah rukun pernikahan :
5
- Adanya calon suami dan isteri yang akan melakukan pernikahan.
- Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.
- Adanya dua orang saksi.
- Akad nikah, yaitu ijab kabul yang diucapkan oleh wali atau wakilnya
dari pihak wanita, dan dijawab oleh calon pengantin laki-laki.
SYARAT & RUKUN
PERNIKAHAN

Page
Adapun secara rinci masing-masing syarat sah pernikahan yaitu :
6
a. Syarat calon pengantin pria :
1. Terang (jelas) bahwa calon suami itu betul laki-laki.
2. Jelas orangnya.
3. Tidak terdapat halangan pernikahan.
4. Beragama Islam.
5. Calon mempelai laki-laki itu tahu betul calon isterinya halal baginya.
6. Tidak karena paksaan.
7. Tidak sedang mempunyai istri empat.
SYARAT & RUKUN
PERNIKAHAN

Page
b. Syarat calon pengantin wanita :
7
1. Beragama Islam.
2. Jelas bahwa ia perempuan.
3. Jelas orangnya.
4. Tidak terdapat halangan pernikahan.
SYARAT & RUKUN
PERNIKAHAN

Page
c. Syarat-syarat wali :
8
1. Laki-laki
2. Dewasa
3. Mempunyai hak perwalian
4. Tidak terdapat halangan perwaliannya
5. Berakal dan adil (tidak fasik)
SYARAT & RUKUN
PERNIKAHAN

Page
d. Syarat-syarat saksi :
9
1. Minimal dua orang laki-laki
2. Hadir dalam ijab qabul
3. Dapat mengerti maksud akad
4. Islam
5. Dewasa dan berakal.
TUJUAN
PERNIKAHAN

Page
1. Menciptakan keluarga sakinah berlandaskan mawaddah wa rahmah
( Q.S. Ar-Ruum, 30 : 21); 10

2. Menjaga pandangan mata dan menjaga kehormatan ( H.R.Bukhori);


3. Memperoleh keturunan ( H.R. Ahmad );
TOPIK

PERNIKAHAN

Page
SIRI 11
DEFINISI NIKAH
SIRI

Page
12

Pernikahan Siri adalah pernikahan yang telah memenuhi


rukun dan syarat pernikahan sesuai ketentuan syar’i,
namun tidak dicatatkan di KUA/ Pegawai Pencatat Nikah.
PERBEDAAN NIKAH SIRI
DAN NIKAH RESMI

Page
13

1. Pernikahan Resmi merupakan pernikahan yang


mempunyai akta nikah atau surat nikah.
2. Nikah siri merupakan pernikahan yang tidak
mempunyai akta nikah atau surat nikah namun tetap
dilaksanakan berdasarkan syariat Islam.
FAKTOR DILAKUKANNYA
NIKAH SIRI

Page
14

 Menghindari zina.
 Belum ada kesiapan moril dan materiil.
 Menghindari prosedur yang berbelit.
 Tidak ada biaya untuk administrasi pernikahan.
 Alasan untuk bisa berpoligami.
DAMPAK POSITIF
NIKAH SIRI

Page
15
 Sah secara agama
 Terhindar dari pergaulan bebas dan dosa
 Ada ketenangan batin
DAMPAK NEGATIF
NIKAH SIRI

Page
 Tidak ada kepastian hukum
16
 Status anak tidak jelas, karena tidak ada bukti autentik atau nyata
dari pernikahan orang tuanya.
 Bila terjadi perceraian,isteri dan anak tidak akan mendapatkan
hak-hak yang seharusnya didapatkan misalnya, hak waris, hak
asuh,hak pendidikan anak dan sebagainya.
 Memunculkan imej negatif di kalangan masyarakat
 Memicu terjadinya perselisihan dan kekerasan dalam rumah
tangga.
STATUS HUKUM NIKAH SIRI
HUKUM ISLAM HUKUM NASIONAL

Page
Nikah siri adalah sah Nikah siri tidak sah
dimata Allah selama secara hukum, karena
pelaksanaannya merupakan pelanggaran 17

memenuhi ketentuan- terhadap UU no.1 Tahun


ketentuan syar’i, seperti 1974 tentang perkawinan
adanya calon mempelai, pasal 2.
wali,dua orang saksi,
mahar, ijab dan qabul.
1. Perkawinan adalah sah apabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu.
2. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
PERMASALAHAN DAN
PERDEBATAN NIKAH SIRI

Page
1. Al-Qur’an menganjurkan mencatat tentang sesuatu yang
berhubungan dengan akad. 18

2. Berdasarkan dalil-dalil ushuliyyun serta kaidah-kaidah fiqhnya,


kalangan fuqoha mengklasifikasi boleh dan tidaknya pernikahan
siri dilakukan tergantung lengkap tidaknya syarat dan rukun
nikah, serta aspek manfaat dan mudharatnya.
3. Secara hukum, berdasarkan pasal 2 ayat 2 UU no.1 tahun 1974,
disebutkan bahwa:“tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
PERMASALAHAN DAN
PERDEBATAN NIKAH SIRI

Page
4. Pernikahan adalah suatu proses hukum, sehingga hal-hal yang
muncul atau tindakan akibat pernikahan adalah tindakan hukum 19

yang mendapat perlindungan secara hukum.


5. Jika suatu saat pihak laki-laki menikah, dia tidak akan mendapat
sanksi apapun karena tidak ada bukti otentik.
6. Sebagai ketaatan yang sempurna, dimana pemenuhan janji
kepada Allah SWT mestinya juga sejajar dengan pemenuhan janji
kepada manusia.
PERMASALAHAN DAN
PERDEBATAN NIKAH SIRI

Page
20
7. Nikah siri tidak mempunyai akta nikah, yang secara hukum
Negara dianggap illegal.
8. Segala hal yang illegal meski sebagian kalangan
menganggapnya sah sebenarnya hanya bisa dilakukan pada
situasi tertentu.
PENYELESAIAN
PERMASALAHAN NIKAH
SIRI

Page
21
 Segera lakukan Itsbat Nikah Pengajuan ke Pengadilan Agama
agar memperoleh penetapan pernikahan dengan akta nikah
sebagai buktinya.
 Walimatul Ursy atau perjamuan tamu undangan pernikahan jika
dimungkinkan.
 Menghindari pandangan negatif masyarakat, pernikahan perlu
dilakukan.
TOPIK

POLIGAMI

Page
22
DEFINISI POLIGAMI

Page
23
Poligami adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki
atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yg
bersamaan. Poligami dalam islam diperbolehkan namun dibatasi
bahwa seorang pria dapat berpoligami hingga maksimal 4 istri
namun, apabila pria tersebut berjanji dapat berlaku adil.
DASAR HUKUM POLIGAMI

Q.S. An-Nisa (4 : 3) Q.S. An-Nisa (4 : 129)

Page
“Dan jika kamu takut tidak akan berlaku “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat
adil terhadap (hak-hak) perempuan berlaku adil diantara istri-istri(mu), 24

yang yatim (bila mana kamu walaupun kamu sangat ingin berbuat
mengawininya), maka kawinilah wanita- demikian, karena itu janganlah kamu
wanita (lain) yang kamu senangi: dua , terlalu cenderung (kepada yang kamu
tiga, atau empat. Kemudian jika kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain
takut tidak dapat berlaku adil, maka terkatung-katung. Dan jika kamu
(kawinilah) seorang saja, atau budak- mengadakan perbaikan dan memelihara
budak yang kamu miliki, yang demikian diri (darikecurangan), maka
itu adalah lebih dekat kepada tidak sesungguhnya Allah SWT Maha
berbuat aniaya.” Pengampun lagi Maha Penyayang.”
LATAR BELAKANG
TURUNNYA AYAT

Page
25
 Pasca perang Uhud, banyak janda dan anak yatim yang harta
bendanya tidak terurus.
 Penekanan pada konsep keadilan, bukan pada bilangan isteri.
 Pembatasan jumlah isteri, dari yang tanpa batas, menjadi
maksimal empat dengan tetap mengedepankan asas monogami.
CONTOH POLIGAMI

Page
1. Pada zaman Nabi Muhammad S.A.W, beliau melakukan poligami.
Tujuan beliau menikahi ummahatul mukminin tersebut bukan 26

untuk mencari kepuasan melainkan untuk menjalankan sunnah


sunnah yang diperintahkan oleh Allah SWT.
2. Poligami pada saat ini banyak mencontohkan poligami sebagai
sesuatu yang lebih banyak mudharat atau kerugiannya daripada
manfaatnya.
HUKUM & SYARAT POLIGAMI

UUD 1945 No. 1 TENTANG PERKAWINAN SYARAT POLIGAMI

Page
1. Pada zaman Nabi Muhammad S.A.W, 1. Ada persetujuan istri.
beliau melakukan poligami. Tujuan beliau 2. Adanya keputusan bahwa suami 27

menikahi ummahatul mukminin tersebut mampu menjamin keperluan hidup


bukan untuk mencari kepuasan melainkan istri-istri dan anak-anak mereka.
untuk menjalankan sunnah sunnah yang 3. Adanya jaminan bahwa suami akan
diperintahkan oleh Allah SWT. berlaku adil terhadap istri-istri dan
2. Poligami pada saat ini banyak anak-anak mereka.
mencontohkan poligami sebagai sesuatu
yang lebih banyak mudharat atau
kerugiannya daripada manfaatnya.
Dampak Berpoligami

Negatif Positif

Page
Dampak Negatif berpoligami: * Terhindar dari maksiat dan zina
* Mendapat tekanan sosial (masyarakat * Meperbanyak keturunan 28

menganggap buruk poligami) * Melindungi para janda, perawan tua


* Mendapat tekanan legal ( bagi dan kelebihan perempuan
pegawai negeri: poligami dilarang) * Istri terpacu untuk melakukan yang
* Mendapat tekanan ekonomis ( terbaik bagi suaminya karena ada yang
diperlukan biaya besar) lain
* Kadang biasanya mendapat tekanan * Melatih kesabaran dan menekan
politis egoisme
* Potensi permasalahan rumah tangga * Anak yang dilahirkan menpunyai legal
formal
* Status yang jelas bagi bagi perempuan
KESIMPULAN
“Perkawinan merupakan penyatuan dua manusia pada bentuk asal yang paling hakiki
( nafsun wahidah – Q.S. Al-A’raf,7: 189), yang akan dijadikan landasan dalam
mewujudkan rasa cinta kasih, saling menyayangi, saling menghargai dan saling

Page
memotivasi.
29

Sehingga lakukanlah pernikahan yang sesuai syariat agama


dan juga sesuai hukum yang berlaku, dengan tujuan sebagai
ibadah kepada Allah swt. Hal ini membatasi diri kita sebagai
manusia agar dapat berjalan dijalan yang benar sesuai
kemampuan kita masing-masing.

Das könnte Ihnen auch gefallen