Sie sind auf Seite 1von 43

[ Protozoa Darah-Jaringan]

Parasit Malaria

Company
LOGO
Leishmania donovani Trypanosoma rhodensiese
Leishmania tropica Trypanosoma gambiense
Leishmania braziliensis Trypanosoma cruzy
LEISHMANIA TRYPANOSOMA

Pneumocystis carinii
TRYPANOSOMATIDAE
KLASIF.
BLM JELAS
MASTIGOPHORA PROTOZOA
(FLAGELLATA) DARAH &
JARINGAN
SARCO
MASTIGOPHORA HAEMOSPORIDIA

APICOMPLEXA

Plasmodium
SPOROZOA

COCCIDIA Plasmodium malariare


Plasmodium ovale
Toxoplasma gondii Plasmodium falciparum

2
Endemic Countries
MALARIA THE KILLER DISEASE

• Penderita malaria : 300-500 juta orang /tahun.


• Korban meninggal : 1,5 - 2,7 juta /tahun.
• Mayoritas korban anak-anak dan wanita hamil
• WHO :
malaria membunuh 3,000 balita/hari
(di Afrika : 1anak / 30 detik).
• 40% populasi dunia tinggal di daerah endemik
malaria
• 49,6% penduduk Indonesia tinggal di daerah
penularan malaria
• Sekitar 350-500 juta orang terinfeksi dan lebih
dari 1 juta kematian setiap tahun, terutama di
daerah tropis dan di Afrika di bawah gurun
Sahara termasuk Indonesia bag Timur

• Penemu atas penyebab malaria: seorang


dokter militer Prancis Charles Louis
Alphonse Laveran dpt Penghargaan
Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada
1907.

Parasit penyebab malaria (Plasmodium) :

 Plasmodium falciparum (malaria tropika)


 Plasmodium vivax (malaria tertiana)
 Plasmodium malarie (malaria kuartana)
 Plasmodium ovale (jarang, Indonesia
Timur, Afrika )
 Plasmodium knowlesi
Plasmodium adalah parasit yang
termasuk vilum Protozoa, kelas
sporozoa.

Plasmodium falcifarum : malaria


falsifarum (malaria tertiana berat),
malaria pernisiosa dan Blackwater
faver.

Plasmodium Plasmodium
vivax : malariae :
malaria vivax malaria
(malaria tertiana kuartana
ringan). Plasmodium
malariae :
malaria
kuartana
Cara infeksi:

- Melalui gigitan nyamuk vektor (Anopheles


betina yang mengandung sporozoit)
- Infeksi intra uterin (malaria kongenital)
- Tranfusi
- Menggunakan jarum suntik yang
terkontaminasi dengan Plasmodium
Infeksi malaria secara
alami:
melalui gigitan
nyamuk Anopheles
betina
Siklus hidup Plasmodium

Pada manusia, daur hidup terjadi 2 fase


1. Di hati (fase jaringan/eksoeritrositik):
(i) Pre-eritrositik/ekso-eritrositik primer ( 4 Spesies)
(ii) Skizogoni eksoeritrositik Sekunder
(P. vivax dan P. ovale), karena adanya stadium
hipnozoit / dormant

2. Eritrosit :
(i) Skizogoni eritrositik (Pembentukan skizon)
(ii) Gametogoni (Pembentukan gametosit)
Invasive Stages
Merozoite
• erythrocytes
Sporozoite
• salivary glands
• hepatocytes
Ookinete
• epithelium
SKIZOGONI HEPAR

Spesies Fase pra- Besar Jumlah


eritrosit skizon merozoit
P. vivax 6-8 hari 45 mikron 10.000

P.falciparum 5,5-7 hari 60 mikron 40.000

P. Malariae 12-16 hari 45 mikron 2.000

P. Ovale 9 hari 70 mikron 15.000


SKIZOGONI ERITROSIT

P.f P.v P.o P.m


Waktu 1 36-48 48 48 72
siklus (jam)
Eritrosit Muda & Retikulo Retikulo normo
normo & normo & normo
Jumlah 8-24 12-18 8-10 8
merozoit
Tempat Sirk. sirk. sirk. sirk.
skizogoni dalam umum umum umum
• waktu antara sporozoit masuk dalam
badan hospes sampai timbulnya gejala
MASA demam, biasanya berlangsung antara 8-
INKUBASI 37 hari, tergantung pada spesies parasit,
pada beratnya infeksi dan pada
INSTRINSIK pengobatan sebelumnya atau pada
derajat resistensi hospes.

MASA PRE- • berlangsung sejak saat infeksi sampai


ditemukan parasit malaria dalam darah
PATEN untuk pertama kali

• parasit malaria yang ditularkan melalui


MASA nyamuk kepada manusia adalah 12 hari
untuk plasmodium falciparum, 13-17 hari
INKUBASI untuk plasmodium ovale dan vivax, dan
EKSTRINSIK 28-30 hari untuk plasmodium malariae
(malaria kuartana).
Patologi dan gejala klinis

• Proses patologi malaria terjadi


akibat proses yang terjadi pd siklus
eritrositik.
• Gejala klinis
• Demam
• Splenomegali
• Anemia.
DEMAM

TNF
(Tumor
Necrosis
Factor)

Sel Inang
Demam :
• Berhubungan dengan pecahnya eritrosit
yg mengandung skizon dan keluarnya
merozoit yang masuk ke aliran darah
(sporulasi)
-------- periodisitas demam
(1)Menggigil (15 menit – 1 jam)
(2)Puncak demam (2-6 jam)
(3)Berkeringat (2-4 jam).
Periodisitas tergantung spesies
Tiga stadium berurutan :
GEJALA menggigil (selama 15-60 menit),
Trias Malaria terjadi setelah pecahnya sizon
dalam eritrosit dan keluar zat-zat
antigenik yang menimbulkan
mengigil-dingin.
demam (selama 2-6 jam), timbul
setelah penderita mengigil, demam
dengan suhu badan sekitar 37,5-40
Gejala klasik,
derajad celcius, pada penderita
biasanya ditemukan
hiperparasitemia (lebih dari 5
pada penderita yang
persen) suhu meningkat sampai
berasal dari daerah
lebih dari 40 derajad celcius.
non endemis malaria
berkeringat (selama 2-4 jam), timbul
atau yang belum
setelah demam, terjadi akibat
mempunyai kekebalan
gangguan metabolisme tubuh
(immunitas); atau
sehingga produksi keringat
yang pertama kali
bertambah. Kadang-kadang dalam
menderita malaria
keadaan berat, keringat sampai
membasahi tubuh seperti orang
mandi. Biasanya setelah
berkeringat, penderita merasa sehat
kembali.
Splenomegali
• Akibat kongesti (bendungan)
• Limpa menjadi hitam
• Bila menahun konsistensi limpa menjadi
keras
Pada malaria menahun
jaringan ikat bertambah
tebal, sehingga limpa
menjadi keras.

Perubahan limpa biasanya


disebabkan oleh kongesti, tetapi kemudian
limpa berubah warna menjadi hitam, karena
pigmen yang ditimbun dalam eritsosit yang
mengandung kapiler dan sinusoid
Anemia
• Jenisnya anemia hemolitik, normokrom dan
normositik.
• Disebabkan oleh :
(1) Penghancuran eritrosit .
(2) Reduced survival time
(3) Diseritropoiesis Anemia terutama tampak
jelas pada malaria
Pada serangan akut kadar falsiparum dengan
Hb turun secara mendadak penghancuran eritrosit
yang cepat dan hebat dan
pada malaria menahun.
Aspek klinis

• Gejala klinis: akut-kronis, demam


ringan sampai kegagalan organ
• Adanya atypical malaria syindromes
• Adanya parasit, tapi tidak ada gejala
pada orang yang sudah imun
• Klinis tergantung spesies, strain,
jumlah parasit, & status imun
Klinis P. falciparum

- Hari-hari pertama pola demam tidak teratur,


hampir tiap hari
- Gejala meliputi: demam, menggigil, berkeringat,
sakit kepala, athralgia, mialgia, nyeri pada sub
kosta kanan, gejala gastro intestinal spt diare,
muntah, nyeri abdomen, pada anak-anak:
kejang
- Splenomegali
- Anemia
- Berkembang menjadi berat
P. vivax
Tanpa pengobatan demam dapat
sembuh, tapi dapat relaps kembali,
adanya laporan malaria berat
P. ovale
Parasitemia sedikit
Patogenesis malaria berat
• Gejala malaria berat atau komplikasi,:
• gejala malaria klinis ringan diatas dengan disertai salah satu
gejala di bawah ini :
 Gangguan kesadaran (>30 menit)
 Kejang, beberapa kali kejang
 Panas tinggi diikuti gang kesadaran
 Mata kuning dan tubuh kuning
 Prdrhan hidung,gusi/ sal pcernaan
 Jumlah kencing kurang (oliguri)
 Warna urine seperti I tua
 Klemahan (tdk bs duduk/berdiri)
 Nafas sesak
MALARIA DALAM KEHAMILAN
PENGARUH MALARIA PADA JANIN

•Kematian janin dlm kandngan


• Abortus
• Persalinan prematur
• Malaria plasenta
• Berat Badan Lahir Rendah
• Malaria kongenital
Diagnosis

Menemukan parasit dalam sediaan darah


tepi (mikroskopik) : Gold standar
Slide darah tebal dan tipis
– Pemeriksaan Fisik

• Kepala dan leher


• Edema wajah : tidak ada, tampak pucat
• Mata : konjuctiva pucat
• Mulut : Bibir kering dan pucat
• Tonus Otot : Lemah
• Abdomen
• Adanya distensi Abdomen
• Adanya pembesaran limpa (splenomegali)
• Pada malaria yang berat/dengan komplikasi
Adanya pembesaran Hepar (hepatomegali)
◦ Pemeriksaan Penunjang

 Menurut defenisi WHO, anemia pada


kehamilan bila kadar haemoglobin (Hb) < 11
g/ dl
 Adanya peningkatan bilirubin serum
(SGOT/SGPT)
 Pemeriksaan mikroskopik masih merupakan
yang terpenting pada penyakit malaria
karena selain dapat mengidentifikasi jenis
plasmodium secara tepat sekaligus juga
dapat menghitung jumlah parasit sehingga
derajat parasitemi dapat diketahui.
 deteksi antigen HRP II dari parasit
dengan metode Dipstick test
Uji immunoserologis lain:
 Radio Immuno Assay (RIA)
 ELISA
 deteksi DNA parasit melalui
pemeriksaan Reaksi Rantai
Polimerase (PCR)
KELOMPOK OBAT ANTIMALARIA

Gol Antibakteri:
Gol Kuinolin:
Sulfonamid,tetrasiklin,
Kuinine,kuinidin,primakuin Spiramisin,azitromisin,
Klorokuin,amodiakuin, Klindamisin,rifampisin,
Meflokuine,halofantrin

Gol Antifolat:
Gol Artemisin:
Pirimetamin,
Artemisin,Artemer,
Trimetropim, Proguanil,
Artesunat
Klorprokuanil
P.Falciparum & P.malariae have only one
cycle of liver cell invation, there-after
multipication is confined to erythrocytes.

Infeksi sel hati berhenti spontan < 4 mgg


Terapi ditujukan utk mengeliminasi
parasit erithrocytic.
P.vivax & P. ovale have a dormant hepatic
stage, that is responsible for recurrent
infections and relapses after apperent
recovery of the host from the initial infection.

Dibutuhkan obat obat untuk pembasmian/


eradikasi parasit hepatis dan parasit
eritrositik.
Recent Drug Choice
Artemisin
ACT  Artemisin Combination Therapy
- Efektif membunuh Plasmodium pada
semua stadium termasuk gametosit
- Dapat mengeliminasi semua species
Plasmodium
- Cukup efektif terhadap Plasmodium yang
sudah resisten thd obat anti malaria lain
www.themegallery.com

Company
LOGO

Das könnte Ihnen auch gefallen