Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BRONKITIS BRONKIEKTASIS
EMFISEMA ASMA
KRONIS
Dilatasi bronki dan bronkiolus
kronis yang mungkin
Adanya batuk disebabkan oleh berbagai Asma adalah penyakit
produktif yang kondisi, termasuk infeksi paru
Suatu distensi jalan napas obstruktif
berlangsung 3 dan obstruksi bronkus; aspirasi abnormal ruang intermiten, reversibel
benda asing, muntahan, atau udara diluar dimana trakea dan
bulan dalam satu benda-benda dari saluran bronki berespon
bronkiolus terminal
tahun selama 2 pernapasan atas; dan tekanan
dengan kerusakan secara hiperaktif
tahun berturut- akibat tumor, pembuluh darah
dinding alveoli. terhadap stimuli
yang berdilatasi, dan
turut. pembesaran nodus limfe
tertentu.
BRONKITIS
KRONIS
1. Dispnea Pemeriksaan
Patofisiologi 2. Takipnea Penunjang
3. Inspeksi : barrel chest,
penggunaan otot bantu
Pada emfisema beberapa pernapasan • Rontgen dada :
faktor penyebab obstruksi 4. Perkusi : hiperresonan, hiperinflasi,
jalan napas yaitu : penurunan fremitus pada pendataran
diafragma,
inflamasi dan seluruh bidang paru
5. Auskultasi bunyi napas : pelebaran interkosta
pembengkakan bronki; dan jantung normal
produksi lendir yang krekles, ronchi, perpanjangan
ekspirasi • Fungsi pulmonari
berlebihan; kehilangan (terutama
6. Hipoksemia
rekoil elastik jalan napas; spirometri) :
7. Hiperkapnia
dan kolaps bronkiolus 8. Anoreksia peningkatan TLC
serta redistribusi udara ke 9. Penurunan BB dan RV, penurunan
alveoli . 10. Kelemahan VC dan FEV
ASMA
Patofisiologi
Tanda Pemeriksaan
Individu dengan asma mengalami respon & Penunjang
imun yang buruk terhadap lingkungan Gejala
mereka. Antibodi yang dihasilkan (IgE)
kemudian menyerang sel-sel mast dalam
paru. Pemajanan ulang terhadap antigen • Bronkografi
mengakibatkan ikatan antigen dengan • Batuk
• Bronkoskopi
antibodi, menyebabkan pelepasan • Dispnea • CT-Scan :
produk sel-sel mast (disebut mediator)
seperti histamin, bradikinin dan • Mengi ada/tidaknya
prostaglandin serta anafilaksis dari • Hipoksia dilatasi
substansi yang bereaksi lambat (SRS-A). • Takikardi
Pelepasan mediator ini dalam jaringan
bronchial
paru mempengaruhi otot polos dan • Berkeringat
kelenjar jalan napas, bronkospasme, • Pelebaran
pembengkakan membran mukosa dan
pembentukan mukus yang sangat banyak
tekanan nadi
KOMPLIKASI
Gagal /
Atelaktasis Pneumonia Pneumotoraks Hipertensi
insufisiensi
pernapasan paru
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1. Sinar X dada sekunder terhadap hiperventilasi.
Hiperinflasi paru-paru, mendatarnya diafragma, 6. Bronkogram
peningkatan area udara retrosternal, penurunan tanda Menunjukkan dilatasi silindris bronkus pada
vaskularisasi (emfisema), peningkatan tanda bronkovaskular inspirasi, kolaps bronkial pada ekspirasi kuat (emfisema),
(bronkitis). pembesaran duktus mukosa yang terlihat pada bronkhitis.
2. Tes fungsi paru 7. Kimia darah : meyakinkan defisiensi dan diagnosa
Untuk menentukan penyebab dipsnea, emfisema primer.
menentukan apakah fungsi abnormal adalah obstruksi atau 8. Sputum : menentukan adanya infeksi, patogen, gangguan
restruksi, dan untuk mengevaluasi efek terapi. alergi.
3. Kapasitas inspirasi : menurun pada emfisema 9. EKG : deviasi aksis kanan, peninggian gelombang P
4. Volume residu : meningkat pada emfisema, bronkitis (asma berat), disritmia atrial (bronkitis), peninggian
kronis, dan asma. gelombang P pada lead II, III, AVF (bronkitis, emifisema),
5. AGD aksis vertikal QRS (emfisema)
PaO2 menurun, PaCO2 normal atau meningkat 10. JDL (jumlah darah lengkap) dan diferensial
(bronkitis kronis dan emfisema), dan menurun pada asma, Hemoglobin meningkat (emfisema luas),
pH normal atau asidosis, alkalosis respiratori ringan peningkatan eosinofil (asma) (Doenges, 2000 : 155).
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN KRITIS
PENGKAJIAN PRIMER
Breathing :
1. Adakah sesak napas,
Airway : frekuensi dan irama Circulation
napas? 1. Berapa frekuensi nadi
1. Adakah Sumbatan 2. Jenis pernapasan, pola dan tekanan darah
jln napas/benda napas (retraksi IC, otot serta karakteristiknya?
asing, bantu pernapasan, dll)? 2. Bagaimanakah akral,
3. Adakah reflek batuk dan warna kulit, capillary
bronkospasme, jenis batuknya serta
darah, refill dan edemanya?
karakteristik sputum?
3. Adakah nyeri dada
sputum/lender? 4. Bagaimanakah hasil
dan bagaimana
BGA?
2. Bunyi napas? 5. Adakah suara napas karakteristiknya?
abnormal ?
PENGKAJIAN SEKUNDER