RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Identitas Pasien • Nama : Ny LW • Pendidikan : SMP • Umur : 26 tahun • Pekerjaan : Ibu rumah tangga • Status : Menikah • Alamat : Kapuk, Cengkareng • Bangsa : Indonesia • Tanggal masuk RS : 6 September 2018 • Agama : Islam Anamnesis Keluhan utama : Mulas – mulas sejak 4 jam SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RS dengan keluhan mules – mules sejak kurang lebih 4 jam SMRS. Mules dirasakan semakin sering. Keluhan disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah dan punggung yang dirasakan memberat terutama pada saat mules. Dari jalan lahir, keluar cairan jernih; tidak ada darah dan lendir. Keluhan pusing, mual, dan muntah disangkal. Riwayat jatuh dan trauma disangkal. Anamnesis Pasien sedang hamil 9 bulan, merupakan kehamilan kedua, dan rutin kontrol kehamilan di puskesmas. Pasien kemudian dirujuk ke rumah sakit setelah dicurigai kehamilan letak sungsang untuk dilakukan pemeriksaan USG. Selama kehamilan, tidak ada riwayat darah tinggi dan kencing manis. Kehamilan pertama pada tahun 2010, persalinan spontan. Riwayat kehamilan sungsang dan keguguran sebelumnya disangkal. Anamnesis Riwayat haid • Menarche : 13 tahun • Siklus : Teratus • Jumlah dan lama : Biasanya ganti pembalut 2 – 3 kali / hari, lama 3 – 5 hari • HPHT : 31 Desember 2017 • Taksiran partus : 6 September 2018 Anamnesis Riwayat perkawinan • Sudah menikah, perkawinan pertama, dengan suami sekarang sudah 10 tahun. Riwayat kehamilan dan persalinan Anamnesis Riwayat keluarga berencana • Riwayat suntik KB setiap 3 bulan selama 3 tahun sejak tahun 2015
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, asma dan alergi disangkal. • Riwayat operasi sebelumnya disangkal. Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum tampak sakit • Berat badan 65 kg sedang • Tinggi badan 150 cm • Kesadaran compos mentis • IMT 28,9 kg/m2 • Tanda vital: BP 130 / 80 mmHg HR 89 x / min RR 22 x / min T 36,5 °C Pemeriksaan Fisik • Kepala : Normocephal, rambut warna hitam, distribusi merata • Mata : Pupil isokor, SI (-/-), CA (-/-) • THT : Tidak ada kelainan • Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening • Paru : Pergerakan dada simetris, suara nafas vesiklar, wheezing (-/-), ronkhi (-/-) • Jantung : BJ I – II, murni regular, gallop (-), murmur (-) Pemeriksaan Fisik • Payudara : Pembesaran payudara (+), puting susu menonjol (+), hiperpigmentasi aerola mammae (+), nipple discharge (-) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Obstetri • Inspeksi : Perut membuncit simetris, striae gravidarum (+) • Palpasi • Leopold I : Teraba bagian bundar dan keras, melenting • Leopold II : Teraba bagian memanjang di sebelah kanan ibu • Leopold III : Teraba bagian bulat dan lunak
• Tinggi fundus uteri : 34 cm
• Auskultasi : DJJ 157 × / menit, regular Diagnosis G2 P1 A0, hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterine, letak sungsang, inpartu Tatalaksana • Operasi SC • Diagnosis pre-op : G2 P1 A0, hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterine, letak sungsang • Diagnosis post-op : P2 A0, post SC aterm dengan letak sungsang • Keadaan bayi : Bayi perempuan, lahir jam 00:15 WIB, tanggal 7 Sept 2018, ketuban jernih, BB lahir 3,100 g, PB 49 cm, AS 8/9 Tatalaksana • Cefotaxime inj 3 × 1 g • Istirahat secukupnya. • Ketorolac inj 3 × 30 mg • Minum obat teratur sesuai anjuran dan kontrol kesehatan ibu dan bayi • Vitamin C inj 2 × 1 amp ke dokter secara rutin. • Ranitidin inj 2 × 50 mg • Makan makanan yang seimbang dan bergizi. • Co-amoxiclav 3 × 625 mg • Menjaga kebersihan diri terutama • Asam mefenamat 3 × 500 mg pada bagian luka operasi untuk • Sulfas ferosus 1 × 1 tab mencegah infeksi. • Memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan. Prognosis • Ibu • Ad vitam : Bonam • Ad functionam : Bonam • Ad sanationam : Dubia ad malam • Janin • Ad vitam : Dubia ad bonam • Ad functionam : Dubia ad bonam • Ad sanationam : Dubia ad bonam Letak Sungsang • keadaan dimana janin terletak memanjang atau membujur dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri • terjadi pada 3% - 4% dari seluruh persalinan • usia kehamilan kurang dari 28 minggu sebesar 25%, • pada kehamilan 32 minggu 7% • 13% pada kehamilan aterm Malpresentasi • presentasi menentukan bagian janin terbawah pada malpresentasi, bagian terendah janin yang berada di segmen bawah rahim bukan belakang kepala Breech Presentation
Frank breech presentation Complete breech Incomplete breech
presentation presentation Faktor Predisposisi
Polihidramnion Kehamilan Prematuritas atau Multiparitas oligohidramnion ganda
Kelainan Riwayat Kelainan
Tumor pelvis kehamilan bentuk kepala uterus sungsang janin Proses Akomodasi • Banyaknya air ketuban • segmen bawah rahim • Gerakan janin terbentuk, bentuk uterus menjadi lonjong ukuran atas-bawah lebih ukuran memanjang janin panjang
fundus uteri lebih lebar bokong dan tungkai bawah
Diagnosis • Riwayat kehamilan sungsang sebelumnya • Palpasi abdomen dengan manuver Leopold I – IV
• Pemeriksaan dalam (vaginal touche)
• USG Versi Sefalik Eksternal
• Bokong dikeluarkan dari
pelvis • Diarahkan ke lateral • Manuver bersamaan pada kepala dan bokong Persalinan Zatuchni – Andros prognostic scoring index Persalinan per Vaginal • dibiarkan lahir tanpa intervensi sampai paling tidak setinggi umbilikus • pinggul posterior akan lahir, biasanya dari posisi jam 6 • pinggul anterior kemudian lahir oleh rotasi eksternal ke posisi sakrum anterior • tarik paha janin bagian tengah menggunakan jari – jari tangan yang diletakkan sejajar dengan femur • beri tekanan ke lateral sedemikian sehingga tungkai disapu menjauhi garis tengah • tulang panggul janin dipegang dengan kedua tangan • traksi rotasional lembut secara kontinu ke arah bawah hingga separuh bagian bawah skapula keluar vulva • skapula terlihat, badan diputar sehingga bahu dan lengan anterior muncul di vulva • putar badan janin berlawanan dengan arah jarum jam untuk melahirkan bahu dan lengan yang lain • bila pemutaran badan gagal, bahu posterior harus dilahirkan terlebih dahulu • pegang kaki dengan satu tangan dan tarik ke atas melewati paha bagian dalam ibu ke arah permukaan ventral janin • tekan tubuh janin, bahu anterior muncul di bawah arkus pubis • punggung cenderung berputar secara spontan ke arah simfisis Nuchal Arm
• putar janin setengah
lingkaran • gesekan yang ditimbulkan oleh jalan lahir akan berfungsi menarik siku ke arah wajah • jari telunjuk dan tengah satu tangan diletakkan di maksila, untuk menekuk kepala • tubuh janin bertumpu di telapak tangan dan lengan bawah • dua jari tangan yang lain dikaitkan di leher janin • dengan mencengkeram bahu dilakukan tarikan ke bawah • secara bersamaan dilakukan tekanan lembut di suprapubis
• tubuh janin kemudian diangkat
ke arah perut ibu Cunam Piper • daun forsep jangan dipasang pada kepala yang akan keluar hingga kepala telah sampai ke panggul depan Teknik ekstraksi kaki • paha dengan pegangan yang sama dielevasi keatas sehingga trokhanter • abduksi dan fleksi pada paha janin belakang lahir dan bokong pun lahir sehingga kaki bawah menjadi fleksi; dorong fundus uterus ke bawah • badan janin ditarik curam kebawah sampai pusat lahir • pergelangan kaki dipegang oleh jari kedua dan jari ketiga dan dituntun keluar sampai batas lutut • kedua tangan memegang betis janin, kaki ditarik curam kebawah sampai pangkal paha lahir • pangkal paha dipegang kemudian tarik curam ke bawah trokhanter depan lahir Teknik ekstraksi bokong • jari telunjuk dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan • pelipatan paha dikait dan ditarik curam kebawah, sehingga trokhanter tampak dibawah simpisis • jari telunjuk lain segera mengait pelipatan paha ditarik curam kebawah sampai bokong lahir Manuver Pinard • dua jari tangan ditelesurkan sepanjang satu ekstremitas ke lutut untuk mendorongnya menjauhi garis tengah • fleksi spontan • kaki janin terasa mengenai punggung tangan, kemudian dipegang dan ditarik ke bawah Komplikasi
Janin Ibu
• Kematian perinatal • Perdarahan
• Prolaps tali pusat • Laserasi jalan lahir • Trauma • Infeksi • Asfiksia Kesimpulan
Kelahiran sungsang per vagina merupakan satu kelahiran yang
memiliki resiko tersendiri sehingga harus dilakukan pemantauan ketat. Sebaiknya pasien melahirkan di fasilitas yang lengkap sebagai antisipasi dari segala resiko. Metode melahirkan bayi harus diperhatikan dan dilakukan dengan berhati – hati.