Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dhani Redhono
Mikrobiologi
Bakteri penyebab: Leptospira sp
Yogyakarta
-KLB besar 2011
-Diperkirakan > 500 kasus dan ~ 50 meninggal
Jakarta
-KLB pada saat dan pasca banjir besar (2002) CFR ~30%
-Peningkatan nyata kasus Leptospirosis selama KLB dengue (2004)
Penting: Jumlah kasus yang dapat didiagnosis dan dilaporkan lebih kecil dari sebenarnya
UNRECOGNIZED, MISDIAGNOSIS, UNDER-REPORTED
Pasien Leptospirosis yang dirawat di RSUP Dr Kariadi
(1 Januari 2010 s/d 10 Oktober 2012)
Meninggal 25 (18,2%)
Fever
Myalgia Meningitis
Headache Uveitis Jaundice
Abdominal Rash Hemorrhage
Important pain Renal failure
Clinical Vomiting Myocarditis
Findings Conjunctival
suffusion
Leptospires
Present
Blood Blood
CSF CSF
Urine Urine
• Jumlah : 33
• (A + B > 25 presumptive leptospirosis)
Leptospirosis
Definisi kasus
1. Kasus Suspect
Nyeri otot
Lemah/malaise dan/atau
Conjuctival suffusion dan
dengan / atau
Minimal 3 dari kriteria laboratorium dibawah ini:
1. proteinuria, piuria, hematuria
2. lekositosis dg relatif neutrofilia (>80%), limfopenia
3. trombosit < 100.000 sel/mm
4. bilirubin > 2mg%; peningkatan ringan SGPT/SGOT
peningkatan amilase atau CPK
Doksisiklin: aman, efek samping amat jarang (esofagitis, kulit kemerahan dll)
Untuk hindari esofagitis: telan obat sesudah makan dengan air minum yg banyak
jangan berbaring setelah minum obat
Tatalaksana Leptospirosis (2)
Terapi suportif
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Catatan: Kasus probable yg “ringan” misal dg nyeri betis, bisa rawat jalan
atau dirawat di Puskesmas
PROGNOSIS