Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
12.06.0025
Gangrene pulp is the state of the tooth where pulp tissue
is dead as pulp defense system is unable to withstand
stimulation so that the number of damaged pulp cells
more and more and occupy most of the pulp space.
Gangrene pulp associated with the occurrence of
inflammatory processes by bacteria arise swelling
(Streptococcus, Eubakterium, dan Actinomycosis), this
event is called periostitis / serous periostitis. It can
progress to a condition called subperiosteal abscess. Pus
then spreads in different directions through soft tissue. It
usually spreads to the intraoral region forming an abscess
under the mucosa, called a submucosal abscess.
Key word: gangrene pulp, abscess submucosa.
Gangren pulpa merupakan keadaan gigi dimana jaringan
pulpa sudah mati sebagai sistem pertahanan pulpa sudah
tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel
pulpa yang rusak semakin banyak dan menempati
sebagian besar ruangan pulpa. Gangren pulpa dihubungan
dengan terjadiya proses peradangan oleh bakteri timbul
pembengkakan (Streptococcus, Eubakterium, dan
Actinomycosis), peristiwa ini disebut periostitis/serous
periostitis. Berlanjut ke kondisi yang disebut abses
subperiosteal.Pus kemudian menyebar ke berbagai arah
melalui jaringan lunak. Biasanya menyebar pada daerah
intraoral membentuk abses di bawah mukosa, yang
disebut abses submukosa.
Kata Kunci : gangrene pulpa, abses submukosa.
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit
tertinggi ke enam yang dikeluhkan masyarakat
Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT, 2001) dan menempati peringkat ke empat
penyakit termahal dalam pengobatan.
abses dentoalveolar
serous periostitis
abses subperiosteal
Intra Oral
Ekstra Oral
Pembengkakan di daerah IO
Pebengkakan di daerah EO
1. Bengkak pada mukosa intraoral
2. Bengkak berlangsung selama 3-4 hari
3. Sakit
4. Panas
Gambar 1 : a. Ilustrasi gambar Abses Submukosa
dengan lokalisasi didaerah bukal. b. Tampakan
klinis Abses Submukosa
1. Terapi kausatif : ekstraksi gigi penyebab, antibiotik
2. Terapi simtomatis : analgesik, antipiretik, antiinflamasi
3. Terapi suportif : asupan zat gizi (Karbohidrat, Lemak, Protein,
Mineral, Vitamin), keadaan umum memburuk atau ada trismus
diberikan infus NaCl / RL
4. Terapi bedah : insisi dan drainase
5. Terapi rehabilitatif :
a. Fisik (dilakukan oleh fisioterapis) memulihkan ADL
b. Psikis (dilakukan oleh psikiater, psikolog) membantu meningkatkan
mental seseorang
6. Terapi rohani : dilakukan oleh pemuka adat bagi yang gagal dalam
pengobatan, tidak sembuh, fase terminal
cancelous bone selalu dilapisi oleh respon inflamasi
gangren pulpa menuju lapisan tipis yang saat pus
korteks tulang tervaskularisasi mencapai korteks
melepas komponen
periostitis atau menimbulkan rasa inflamasi dan sel
abses subperiosteal
serous periostitis sakit plasma ke rongga
subperiosteal
menyebar pada
daerah intraoral
perforasi periosteum membentuk abses di
abses submukosa
bawah mukosa
Identitas
Nama : Ny. NPMR
Usia : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Manduang
Agama : Hindu
Pendidikan Terakhir : SMA
Status Pernikahan : Belum menikah
a. Keluhan Utama
Sakit pada gigi kiri atas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli gigi dan mult RSUD
Klungkung dengan keluhan gusi sakit dan bengkak
sudah 4 hari yang lalu, sakit terutama saat makan,
saat buka mulut dan kesulitan menelan. Selain itu
juga pasien mengatakan bahwa nafasnya bau dan
bengkak pada pipi kiri.
c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Riwayat Alergi : Disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Jantung : Disangkal
Riwayat Gigi : sebelumnya ada gigi
berlubang, sering mengalami sakit pada gusi.
Riwayat Pemakaian Obat : Disangkal
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini.
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Gizi : Baik
Lain-lain : TD :120/90 mmHg, N : 85x/menit
Extra Oral