Sie sind auf Seite 1von 19

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU BERSALIN
KELOMPOK 4A
ALFINA NORA (161211150)
FEBRI MUTHIA (161211173)
FINNY NAFA RISKUIN (161211174)
MARTINA WISDAYANTI (161211185)
MONICA AULIANDA (161211188)
DEFINISI
• Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.
ANATOMI FISIOLOGI
• Uterus
Uterus berbentuk seperti buah pir yang sedikit
gepeng kearah muka belakang, ukurannya
sebesar telur ayam dan mempunyai
rongga.Dindingnya terdiri dari otot-otot polos.
Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar
5,25 cm dan tebal dinding 1,25 cm.Letak
uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksi.Uterus terdiri dari fundus
uteri, korpus dan serviks uteri.
Secara histologis uterus terdiri atas tiga
lapisan:
Endometrium atau selaput lendir yang melapisi
bagian dalam
Miometrium, lapisan tebal otot polos
Perimetrium, peritoneum yang melapisi
dinding sebelah luar.
• Tuba Falopii
Tuba falopii terdiri atas:
 Pars intersisialis, bagian yang terdapat pada
dinding uterus.
 Pars isthmika, bagian medial tuba yang
seluruhnya sempit.
 Pars ampularis, bagian yang berbentuk saluran
agak lebar, tempat konsepsi terjadi.
 Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke
arah abdomen dan mempunyai fimbrae.
• Fimbrae
Fimbrae penting artinya bagi tuba untuk
menangkap telur kemudian disalurkan ke dalam
tuba.Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum
viseral yang merupakan bagian dari ligamentum
latum.Otot dinding tuba terdiri atas (dari luar ke
dalam) otot longitudinal dan otot sirkuler.
• Ovarium
Ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan
dengan ukuran panjang sekitar 4 cm, lebar dan
tebal kira-kira 1,5 cm. Setiap bulan 1-2 folikel
akan keluar yang dalam perkembangannya akan
menjadi folikel de Graaf.
ETIOLOGI
Teori penurunan hormon
Teori plasenta menjadi tua
Teori distensi rahim
Teori iritasi mekanik
Induksi partus (Induction of labour)
PROSES PERSALINAN
• Kala I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan
lengkap (10 cm).
a. Fase laten
b. Fase aktif
• Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal juga
sebagai kala pengeluaran.
• Kala III
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
1. Fisiologi kala tiga
Otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya
ukuran rongga uterus secara tiba–tiba setelah
lahinya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat
implantasi plasenta.
2. Tanda – tanda lepasnya plasenta
 Perubahan ukuran dan bentuk uterus
 Tali pusat memanjang
 Semburan darah tiba – tiba
• Kala III terdiri dari 2 fase:
Fase pelepasan uri
Fase pengeluaran uri
• Kala IV
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya
plasenta dan berakhir selama 2 jam. Kala IV
dimaksudkan untuk melakukan observasi
karena perdarahan postpartum paling sering
terjadi pada 2 jam pertama
TANDA DAN GEJALA
 Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala
turun memasuki pintu atas panggul terutama pada
primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
 Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
 Perasaan sering-sering atau susah kencing karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
 Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang
disebut “false labor pains”.
 Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan
sekresinya bertambah bisa bercamput darah (bloody
show).
• Tanda–tanda Inpartu
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam
keadaan persalinan.
 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat,
sering dan teratur.
 Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih
banyak karena robekan-robekan kecil pada
serviks.
 Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
 Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan
pembukaan telah ada.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Ultrasonografi
Amniosintesis
Pemantauan janin
Protein C-reaktif
Histopatologi
Kertas lakmus
PENATALAKSANAAN
• Penanganan umum
• Penanganan khusus
• Penanganan konservatif
• Penanganan aktif
KASUS
Ny.A datang ke rumah sakit dengan suaminya, pasien mengatakan
perutnya mules sejak tanggal 17 April 2018, Kemudian ibu
memeriksa ke dokter kandungan ibu mengatakan nyeri pada bagian
perutnya dan ingin mengedan ,pasien tanpak meringis dengan skala
nyeri 8, ekspresi ibu kurang bercahaya, puil mengalami pelebaran,
ibu tampak kacau dan cemas ibu berkeringat..Ibu saat melakukan
pengakajian kala 1 atau pemnukaan ibu mengatakan nyeri perut
bawah sampai belakang.Pasien mengatakan vagina nya terasa sakit
terlihat penonjolan kepala bayi pada lubang vagian ibu,Terdapat
luka di bagian alat kemaluan,terdapatnya tidak terdapat lesi.TTV,
TD: 120/80 mmHg, N:80X/mnt, RR: 20x/mnt, S: 36,8C. BB: 70 kg,
TB: 156
PENGKAJIAN
1. IDENTINTAS
2. RIWAYAT KEHAMILAN
3. RIWAYAT PASIEN
4. POLA NUTRISI
5. POLA ELIMINASI
6. POLA ISTIRAHAT
7. DATA PSIKOLOGIS
8. DATA PSIKOSOSIAL
9. PEMERIKSAAN FISIK
DIOGNASA KEPERWATAN
Nyeri Persalinan yang berhubungan dengan
dilatasi serviks
Gangguan rasa nyaman yang berhubungan
dengannya kontrol situasi
Hambatan berjalan yang berhubungan nyeri
Resiko infeksi yang berhubungan dengan
gangguan integrasi kulit .

Das könnte Ihnen auch gefallen