Sie sind auf Seite 1von 16

Teori Ekonomi Klasik dan Keynes:

Pasar Tenaga Kerja


PASAR TK
 Pasar TK : Di pasar TK, permintaan
(kebutuhan) total akan TK dari sektor swasta
dan pemerintah bertemu dengan jumlah
angkatan kerja yang tersedia pd waktu itu.
Pertemuan permintaan dan penawaran TK
tersebut akan menentukan harga TK/ UPAH
TK
Pasar TK (Klasik)
F
Upah (W) S
 Di Pasar TK, dlm jangka
W1
pendek hanya ada
W2
pengangguran sukarela.
Tetapi pengangguran inipun D1
hanya bersifat sementara,
D2
karena apabila harga-harga
turun (termasuk upah), 0 NU NF Jml Pekerja
maka konsumsi dan
produksi akan kembali lagi
ke tingkat semua (yaitu full
employment).
GAMBAR PASAR TK
PANDANGAN KLASIK TENTANG TK

 Per definisi, tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela (tk tidak
bersedia bekerja pd tingkat upah yang berlaku). Artinya pd tingkat upah riel yang
berlaku di pasar TK semua orang bersedia bekerja pd tingkat upah tersebut. Kaum
klasik menganggap bahwa di pasar TK, seperti halnya di pasar barang, apabila
harga TK ( upah) cukup fleksibel maka permintaan TK selalu seimbang dengan
penawaran TK.
 Sejalan dengan proses penyesuaian dlm pasar barang, dimana jumlah barang akan
berada pd posisi keseimbangan, maka kurva D2 akan kembali ke D1. Akibatnya
posisi full employment tercapai kembali, di mana semua angkatan kerja bisa bekerja
pd tingkat upah riel yang lama, W1
Lanjutan
 dlm model klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yg
tersedia (K) dan TK (L).

 Y = f (K, L)

yg mana:
Y = output atau produksi agregat (PDB)
K = Stok barang modal
L = TK

dlm jangka pendek, stok barang modal dianggap tetap, sehinnga fungsi
produksi menjadi :
Y = f (K , L)

yg mana:
K = Stok barang modal dengan jumlah konstan
Lanjutan
 Karena itu, tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah TK
yg digunakan:

Y = f (L)

∂Y /∂L>0 dan ∂2Y/∂2L<0

 Artinya, pd awalnya penambahan TK akan meningkatkan produksi agregat,


tetapi Karena berlakunya hukum pertambahan hasil yg makin menurun,
sampai jumlah tertentu penambahan TK akan menurunkan output agregat.
 dlm fungsi agregat jangka pendek, dengan input variable adalah TK
Kesempatan kerja dlm keseimbangan
 yg dimaksud dengan kesempatan kerja adalah jumlah kesempatan kerja yg
tersedia pd pasar TK dlm keseimbangan. Kesempatan kerja dlm
keseimbangan tdk mencerminkan kesempatan kerja yg sebenarnya
tersedia. Sebab , kesempatan kerja dlm keseimbagan merupakan interaksi
antara kekuatan permintaan dengan penawaran TK.

a. Permintaan TK

Permintaan TK dlm keseimbangan adalah jumlah TK yg dibutuhkan


perusahaan utk mencapai laba maksimum. Karena beroperasi dlm pasar
persaingan sempurna, maka posisis perusahaan adalah pricetaker, dimana
harga yg ditetapkan pasar merupakan penerimaan marjinal ( marginal
revenue, disingkat MR) perusahaan. utk mencapai kondisi laba maksimum,
perusahaan harus menyamakan MR dengan MC (MR=MC).
Lanjutan
 pd saat belajar tentang teori biaya, biaya marjinal atau marjinal
cost MC adalah tambahan biaya yg harus dikeluarkan karena
menambah output sebanyak satu unit. Juga MC mempunyai
hubungan terbalik dengan produksi marjinal TK (MPL),
sehingga jika upah per orang TK adalah W, maka biaya
marjinal (MC) adalah:

MC = W/MPL

Karena laba maksimum tercapai pd saat MR = P = MC, maka:

P = W/MPL
Atau
MPL = W/P
Lanjutan
 Persamaan ini menggambarkan fungsi permintaan TK, yg
secara umum dapat ditulis sebagai:

DL = f(W/P)

(W/P) disebut sebagai upah riil (real wage). Upah riil akan
berubah jika upah nominal dan atau harga berubah. Jika tingkat
upah nominal dianggap tetap, dari persamaan (W/P) terlihat
bahwa upah riil akan menjadi lebih rendah bila tingkat harga
jual barang makin tinggi. Misalnya, awalnya upah nominal
adalah Rp 10.000/hari,sedangkan harga jual perunit output
adalah Rp 1000 maka upah riil TK adalah 10. Bila harga jual
perunit naik manjadi Rp 2000 maka upah riil menjadi 5. Dengan
asumsi upah nominal tetap, maka kenaikan harga jual output
menyebabkan upah riil menjadi lebih murah.
Lanjutan
 Tingkat upah riil juga akan turun jika harga jual barang tetap, tetapi tingkat
upah nominal turun. Bila harga jual perunit output adalah Rp 1000 maka
upah rii pd upah nominal Rp 10000 atau sama dengan 10 adalah lebih
murah dibandingkan dengan bila upah nominal Rp 20000/hari (=20).

Bila upah riil turun, produsen akan mau menambah TK yg akan


digunakan. Sebab, misalnya jika harga jual naik, produsen mau
meningkatkan produksinya, yg dapat berarti meningkatkan permintaan TK.
Dengan kata lain, permintaan terhadap TK berhubungan terbalik dengan
tingkat upah riil:

∂L/∂(W/P) < 0

Jika upah riil turun, permintaan terhadap TK meningkat. Begitu sebaliknya.


Dari Persamaan ini jumlah TK yg memberikan keuntungan maksimum
tercapai pd saat upah riil (W/P) sama dengan produksi marjinal TK (MPL).
b. Penawaran TK
 Penawaran TK adalah jumlah jam kerja yg ditawarkan oleh
individu (konsumen) pd berbagai tingkat upah(nominal), dlm
upaya memaksimumkan utilitas hidupnya. Jadi, dlm analisis
makro klasik, penawaran TK merupakan konsep
keseimbangan konsumen.

utk memaksimumkan kegunaan utilitasnya, konsumen harus


memaksimumkan utilitas kegiatan konsumsinya. utk
memaksimumkan kegiatan konsumsinya, konsumen harus
mempunyai pengahasilan agar dapat membeli barang dan
jasa. Dia harus bekerja !

Jumlah jam kerja yg ditawarkan konsumen sangat tergantung


pd prefensinya tentang bekerja atau tdk bekerja dan biaya
ekonomi(opportunity cost) dari tdk bekerja.
lanjutan
 Sama seperti produsen, pertimbangan utama konsumen utk
mengalokasikan jam kerjanya adalah tingakt upah riil. Jika upah riil makin
tinggi, maka biaya ekonomi dari tdk bekerja akan makin mahal. Konsumen
akan menambah jam kerjanya utk menambah penghasilan.Dengan
penghasilan yg tinggi, konsumen akan mencapai kondisi keseimbangan
ditingkat yg lebih tinggi juga. Atau utilitas hidup konsumen makin tinggi

dlm kondisi normal, konsumen tdk ingin menambah jam kerjanya jika upah
riil tdk meningkat. Sehingga hubungan positif antara upah riil dengan
penawaran TK(jam kerja) adalah :

SL = f(w/p)

Dimana :

SL= Penawaran TK
(W/P)= Upah riil
PANDANGAN KLASIK DAN KEYNESS
Teori Klasik Teori Keynesian
Pada Pasar Barang Pada Pasar Barang
 Tidak mungkin ada kelebihan/ kekurangan produksi.  Dapat terjadi kelebihan/kekurangan produksi
 Produksi total masyarakat = kebutuhan total masyarakat (  Tidak selalu mencapai “full employment”
full employment level of activity)  Tidak menerima hukum Say.
 Landasan berfikirnya :  Sama dengan pendapat Klasik.
a). Hukum Say : supply creates its own demand.  Tidak semua penghasilan dibelan-jakan, ada sebagian
b). Harga umum fleksibel yang ditabung.
Setiap proses produksi mempunyai dua akibat:  Perlu campur tangan pemerintah.
a). Menghasilkan output
b). Memberikan penghasilan kepa-da pemilik faktor produksi
yang besarnya sama dengan nilai output.
 Semua penghasilannya dibelanja-kan di pasar barang.
 Tadak perlu canpur tangan pemerintah.
Di pasar Uang Di Pasar Uang
 Menganut prinsip teori Kuantitas Uang : Uang hanya untuk Terdapat tiga motif memegang uang: (1) untuk transaksi, (2).
transaksi. jaga-jaga, dan (3) spekulasi.
 Penawaran uang ditentukan oleh Pemerintah. Penawaran uang ditentukan oleh pemerintah.
 Keseimbangan dalam pasar uang: Keseimbangannya :
MS = MD = k PQ MS = MD = [kQ + r] P
Di Pasar Tenaga Kerja Di Pasar Tenaga Kerja
 Tingkat upah fleksibel  Tingkat upah rigit/tegar
 Selalu full employment  Tidak selalu full employment
 Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam mengatasi  Perlu campur tangan pemerintah dalam mengatasi
pengangguran. pengangguran
Terima kasih

atas perhatian Anda

Sampai Jumpa

Das könnte Ihnen auch gefallen