Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Per definisi, tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela (tk tidak
bersedia bekerja pd tingkat upah yang berlaku). Artinya pd tingkat upah riel yang
berlaku di pasar TK semua orang bersedia bekerja pd tingkat upah tersebut. Kaum
klasik menganggap bahwa di pasar TK, seperti halnya di pasar barang, apabila
harga TK ( upah) cukup fleksibel maka permintaan TK selalu seimbang dengan
penawaran TK.
Sejalan dengan proses penyesuaian dlm pasar barang, dimana jumlah barang akan
berada pd posisi keseimbangan, maka kurva D2 akan kembali ke D1. Akibatnya
posisi full employment tercapai kembali, di mana semua angkatan kerja bisa bekerja
pd tingkat upah riel yang lama, W1
Lanjutan
dlm model klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yg
tersedia (K) dan TK (L).
Y = f (K, L)
yg mana:
Y = output atau produksi agregat (PDB)
K = Stok barang modal
L = TK
dlm jangka pendek, stok barang modal dianggap tetap, sehinnga fungsi
produksi menjadi :
Y = f (K , L)
yg mana:
K = Stok barang modal dengan jumlah konstan
Lanjutan
Karena itu, tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah TK
yg digunakan:
Y = f (L)
a. Permintaan TK
MC = W/MPL
P = W/MPL
Atau
MPL = W/P
Lanjutan
Persamaan ini menggambarkan fungsi permintaan TK, yg
secara umum dapat ditulis sebagai:
DL = f(W/P)
(W/P) disebut sebagai upah riil (real wage). Upah riil akan
berubah jika upah nominal dan atau harga berubah. Jika tingkat
upah nominal dianggap tetap, dari persamaan (W/P) terlihat
bahwa upah riil akan menjadi lebih rendah bila tingkat harga
jual barang makin tinggi. Misalnya, awalnya upah nominal
adalah Rp 10.000/hari,sedangkan harga jual perunit output
adalah Rp 1000 maka upah riil TK adalah 10. Bila harga jual
perunit naik manjadi Rp 2000 maka upah riil menjadi 5. Dengan
asumsi upah nominal tetap, maka kenaikan harga jual output
menyebabkan upah riil menjadi lebih murah.
Lanjutan
Tingkat upah riil juga akan turun jika harga jual barang tetap, tetapi tingkat
upah nominal turun. Bila harga jual perunit output adalah Rp 1000 maka
upah rii pd upah nominal Rp 10000 atau sama dengan 10 adalah lebih
murah dibandingkan dengan bila upah nominal Rp 20000/hari (=20).
∂L/∂(W/P) < 0
dlm kondisi normal, konsumen tdk ingin menambah jam kerjanya jika upah
riil tdk meningkat. Sehingga hubungan positif antara upah riil dengan
penawaran TK(jam kerja) adalah :
SL = f(w/p)
Dimana :
SL= Penawaran TK
(W/P)= Upah riil
PANDANGAN KLASIK DAN KEYNESS
Teori Klasik Teori Keynesian
Pada Pasar Barang Pada Pasar Barang
Tidak mungkin ada kelebihan/ kekurangan produksi. Dapat terjadi kelebihan/kekurangan produksi
Produksi total masyarakat = kebutuhan total masyarakat ( Tidak selalu mencapai “full employment”
full employment level of activity) Tidak menerima hukum Say.
Landasan berfikirnya : Sama dengan pendapat Klasik.
a). Hukum Say : supply creates its own demand. Tidak semua penghasilan dibelan-jakan, ada sebagian
b). Harga umum fleksibel yang ditabung.
Setiap proses produksi mempunyai dua akibat: Perlu campur tangan pemerintah.
a). Menghasilkan output
b). Memberikan penghasilan kepa-da pemilik faktor produksi
yang besarnya sama dengan nilai output.
Semua penghasilannya dibelanja-kan di pasar barang.
Tadak perlu canpur tangan pemerintah.
Di pasar Uang Di Pasar Uang
Menganut prinsip teori Kuantitas Uang : Uang hanya untuk Terdapat tiga motif memegang uang: (1) untuk transaksi, (2).
transaksi. jaga-jaga, dan (3) spekulasi.
Penawaran uang ditentukan oleh Pemerintah. Penawaran uang ditentukan oleh pemerintah.
Keseimbangan dalam pasar uang: Keseimbangannya :
MS = MD = k PQ MS = MD = [kQ + r] P
Di Pasar Tenaga Kerja Di Pasar Tenaga Kerja
Tingkat upah fleksibel Tingkat upah rigit/tegar
Selalu full employment Tidak selalu full employment
Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam mengatasi Perlu campur tangan pemerintah dalam mengatasi
pengangguran. pengangguran
Terima kasih
Sampai Jumpa