THALASEMIA Disusun oleh : Kelompok 5 Ajeung Rosadi Dhemia Esa Lira Anggraila Lulu Lusiana Reni Yegi APA ITU THALASEMIA ? Thalasemia adalah sekelompok penyakit/kelainan herediter yang heterogen disebabkan oleh adanya defek produksi hemoglobin normal, akibat kelainan sintesis rantai globin dan biasanya disertai kelainan morfologi eritrosit dan indeks-indeks eritrosit (Soeparman 1999). Secara molekuler thalassemia dibedakan atas thalassemia α dan thalassemia β. Namun berdasarkan gejala klinisnya, thalassemia terbagi menjadi thalassemia minor, thalassemia mayor dan thalasemmia intermedia. Etiologi Faktor genetik. Thalasemia bersifat primer Patogenesis/patofisiologi dan sekunder: 1. Primer: Berkurangnya Berkurangnya sitensis Hb dan sintesis Hb A eritropoesis yang telah efektif dan Eritropoesis yang disertai penghancuran sel-sel tidak efektif disertai eritrosit intra medular. Juga penghancuran sel-sel bisa disebabkan karena eritrosit intra medular. defisiensi asam folat, 2. Sekunder: Defisiensi asam bertambahnya volume plasma solat, bertambahnya intravaskuler yang volume plasma intra mengakibatkan hemodilusi vaskular yang dan distruksi eritrosit oleh mengakibatkan hemodilus sistem retikuloendotelial i dan destruksi eritrosit dalam limpa hati. oleh sistem retikulo endotel. MANIFESTASI KLINIS Bayi baru lahir dengan thalasemia beta mayor tidak anemis. Gejala awal pucat mulanya tidak jelas, biasanya menjadi lebih berat dalam tahun pertama kehidupan dan pada kasus yang berat terjadi beberapa minggu pada setelah lahir. Terdapat hepatosplenomegali. Ikterus ringan mungkin ada. Terjadi perubahan pada tulang yang menetap, yaitu terjadinya bentuk muka mongoloid akibat system eritropoesis yang hiperaktif. Adanya penipisan korteks tulang panjang, tangan dan kaki dapat menimbulkan fraktur patologis. Hemosiderosis terjadi pada kelenjar endokrin (keterlambatan dan gangguan perkembangan sifat seks sekunder), pancreas (diabetes), hati (sirosis), otot jantung (aritmia, gangguan hantaran, gagal jantung), dan pericardium (perikerditis). Penatalaksanaan Transfusi sel darah merah (SDM) sampai kadar Hb sekitar 11 g/dl. Pemberian sel darah merah sebaiknya 10 – 20 ml/kg berat badan. Pemberian chelating agents (Desferal) secara intravena atau subkutan. Desferiprone merupakan sediaan dalam bentuk peroral. Namun manfaatnya lebih rendah dari desferal dan memberikan bahaya fibrosis hati. Tindakan splenektomi perlu dipertimbangkan terutama bila ada tanda – tanda hipersplenisme atau kebutuhan transfusi meningkat atau karena sangat besarnya limpa. Transplantasi sumsum tulang biasa dilakukan pada thalasemia beta mayor. Komplikasi Pada talasemia minor, memiliki gejala ringan dan hanya menjadi pembawa sifat. Sedangkan pada thalasemia mayor, tidak dapat membentuk hemoglobin yang cukup sehingga harus mendapatkan tranfusi darah seumur hidup. Ironisnya, transfusi darah pun bukan tanpa risiko. "Risikonya terjadi pemindahan penyakit dari darah donor ke penerima, misalnya, penyakit Hepatitis B, Hepatitis C, atau HIV. Reaksi transfusi juga bisa membuat penderita menggigil dan panas. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan radiologis Pengertian dan Tujuan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit (KPRS) Menurut The national patient safety (2003), keselamatan pasien adalah proses yang dijalankan oleh organisasi yang bertujuan membuat layanan kepada pasien menjadi lebih aman. Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) adalah suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman.(KKP-RS PERSI 2005). Sedangkan menurut penjelasan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit pasal 43 yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Sasaran KPRS SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT) SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT- PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI SASARAN V : PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN SASARAN VI : PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH Tindakan KPRS Pasien THALASEMIA Pengobatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan thalassemia yang diderita masing- masing pasien. Pasien dengan alpha atau beta thalassemia trait menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali. Pasien ini mungkin hanya memerlukan sedikit atau tanpa pengobatan. Untuk kasus thalassemia berat maupun ringan, dokter menganjurkan tiga jenis pengobatan standar, yaitu transfusi darah, terapi khelasi zat besi (iron chelation therapy), dan suplemen asam folat. Pengobatan jenis lain yang telah dikembangkan atau masih dalam proses pengujian lebih jarang digunakan. Pengobatan standar untuk thalassemia Transfusi darah