Sie sind auf Seite 1von 64

Agil Novianto, S.Farm., M.Sc.

, Apt
Mampu melaksanakan prosedur skrining fitokimia
simplisia

Mampu melaksanakan prosedur isolasi zat berkhasiat


dalam simplisia

Mampu menghitung rendemen isolat

Mampu melakukan penetapan kadar minyak atsiri dalam


simplisia

Mampu melakukan identifikasi zat aktif dari bahan alam


secara mikroskopi, sifat fisik, maupun kromatografi
lempeng tipis
• dragendrof • FeCl3 • Kertas Pikrat
• Mayer • AlCl3
• marme • Mg + HCl
• sitrobrat
Glikosida
alkaloid flavonoid
sianogenik

• Shake test • Gelatin • KOH/NaOH


• FeCl3
• PbAsetat
• Stiasny
Saponin Tanin Antrakuinon
KASUS
• Seorang analis farmasi di sebuah industri obat tradisional melakukan identifikasi terhadap
zat identitas terhadap sampel Blumeae balsamiferae Folium secara kromatografi lapis tipis
(KLT). Zat identitas Blumeae balsamiferae Folium adalah kuersetin dengan struktur sebagai
berikut:

SOAL
• Pereaksi semprot apakah yang digunakan untuk mendeteksi senyawa pada lempeng KLT?
• Anisaldehid asam sulfat
• Dragendorf
• Kalium permanganat
• Liebermann Burchard
• Sitroborat

JAWABAN
• Sitroborat
KASUS
• Seorang TTK melakukan identifikasi terhadap tanaman sambiloto.Reagen yang digunakan
adalah amonia, kloroform, asam klorida dan pereaksi semprot spesifik yaitu dragendorf.
Hasil reaksi semprot menunjukkan adanya warna merah.

SOAL
• Identifikasi dengan reaksi semprot spesifik tersebut menunjukkan bahwa sambiloto
mengandung golongan senyawa ?
• Alkaloid
• Flavonoid
• Tanin
• Kuinon
• Sterol

JAWABAN
• alkaloid
KASUS
• Seorang TTK melakukan identifikasi terhadap daun jambu biji. Serbuk daun tersebut
dididihkan, disaring dan ditambahkan pereaksi Stiasny kemudian dipanaskan dalam
penangas. Hasil dari penambahan pereaksi Stiasny terbentuk warna merah muda.

SOAL
• Identifikasi dengan prosedur tersebut merupakan tahapan untuk identifikasi golongan ?
• Alkaloid
• Flavonoid
• Tanin
• Kuinon
• Sterol

JAWABAN
• Tanin
 Kombinasi ormaldehide 30 % dan HCl (2:1)
 Terbentuk endapan merah muda (tanin
kondens)
 Bila filtrat hasil endapan dijenuhkan
(Naasetat) dan ditambahkan FeCl3 1 %,
terjadi warna biru, menunjukkan tanin galat
KASUS
• Identifikasi keberadaan glikosida antrakinon dalam Rhei radix dilakukan
dengan prosedur berikut. Sebanyak 0,5 g serbuk direndam dengan campuran
FeCl3 dan HCL (2:1) sampai semua serbuk terendam, kemudian panaskan
dalam penangas air selama 10 menit, saring selagi panas, lalu dinginkan.
Filtrat ini kemudian disari dengan eter sebanyak 3 kali (@10 ml eter),
Kemudian reaksikan dengan larutan encer ammonia, NaOH atau KOH.
SOAL
• Dari penjelasan di atas, apakah fungsi penggunaan FeCl3 dan HCL (2:1)
dalam prosedur tersebut?

JAWABAN
• Menghidrolisis antrakinon dari bentuk glikosida
SOAL
• Untuk mengetahui keberadaan tannin dapat dilakukan
skrining fitokimia, berikut ini manakah yang tidak termasuk cara
untuk menetukan keberadaan tannin?
• Menggunakan FeCl3 1 %
• Menggunakan larutan gelatin 2 %
• Menggunakan larutan Pb asetat
• Menggunakan Kalium Ferrisianida dan ammonia
• Menggunakan Anisaldehide asal sulfat
JAWABAN
• Menggunakan Anisaldehide asal sulfat
SOAL
• Bagaimanakan identifikasi yang dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan
glikosida sianogenik dalam singkong?
• Menggunakan identifikasi dengan kertas lakmus berdasarkan perubahan warna
• Identifikasi dengan menggunakan pereaksi blood reagen yang ditandai dengan
adanya hemolisis dengan perubahan warna putih pada reagen yang digunakan
• Menggunakan kertas pikrat yang ditandai dnegan adanya perubahan warna kuning
menjadi coklat
• Menggunakan pereaksi mayer berdasarkan prinsip pengendapan menghasilkan
endapan putih
• Identifikasi dengan teknik shinoda test yang ditunjukan dengan adanya
perubahan warna menjadi kemerahan

JAWABAN
• Menggunakan kertas pikrat yang ditandai dnegan adanya perubahan warna kuning
menjadi coklat
metode solvent

simplisia Ekstrak fraksi isolat

Prosedur pembuatan
maserasi
Dingin
perkolasi

Refluks
Ekstraksi Pelarut

Soxhlet

Panas Digesti

Infus

Dekok
KASUS
• Sambung nyawa merupakan tanaman yang telah digunakan secara empiris untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Untuk itu perlu dilakukan penelitian
secara praklinik untuk membuktikan efek tersebut. Sambung nyawa selanjutnya
diesktraksi dengan menggunakan etanol 70 %. Sambung nyawa dalam bentuk
simplisia dan telah dipulverisasi, selanjutnya direndam dalam solven yang digunakan
dengan perbandingan 1:7. Perendaman dilakukan selama 5 hari sambil sesekali di
aduk. Setelah 5 hari disaring, diambil filtratnya dan dipekatkan dengan menggunakan
rotary evaporator..
SOAL
• Berdasarkan langkah di atas, metode apa yang digunakan untuk ekstraksi tanaman
sambung nyawa?

JAWABAN
• Maserasi
KASUS
• Tenaga Teknis Kefarmasian akan melakukan proses ekstraksi daun cocor bebek
dengan cara perendaman menggunakan pelarut etanol 96%. Pada hari pertama
daun cocor bebek yang telah diserbukan direndam dengan etanol 96% dengan
pengadukan sesekali kemudian disimpan semalam. Pada hari kedua, filtrat
dipisahkan dari ampasnya. Ampas ditambah kembali dengan etanol 96% dan
disimpan kembali. Proses tersebut berlangsung selama 3 hari.
SOAL
• Apakah metode ekstraksi yang digunakan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian
tersebut?

JAWABAN
• Remaserasi
KASUS
• Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang
dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut
dengan menggunakan pelarut cair. Metode ekstraksi sendiri dibagi
menjadi beberapa macam salah satunya dilakukan dengan cara
mengalirkan pelarut melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.
SOAL
• Metode ekstraksi apakah yang dimaksudkan dalam kasus diatas ?

JAWABAN
• Perkolasi
KASUS
• Seorang TTK melakukan penyarian terhadap kayu secang
yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan dengan cara
memodifikasi metode maserasi yaitu dengan menggunakan
pemanasan lemah pada suhu 40°C - 50°C.

SOAL
• Apakah nama metode yang dilakukan seorang TTK tersebut?

JAWABAN
• Digesti
KASUS
• Perkolasi merupakan suatu cara penarikan memakai alat yang
disebut perkolator yang simplisianya terendam dalam cairan
penyari, dimana zat-zat akan terlarut dan larutan tersebut akan
menetes secara beraturan sampai memenuhi syarat yang telah
ditetapkan.
SOAL
• Termasuk cara penarikan apakah dimana cairan penyari yang dipakai
dapat dipergunakan secara perbulang-ulang?
JAWABAN
• Perkolasi sinambungi
KASUS
• Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga
terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut cair. Metode
ekstraksi sendiri dibagi menjadi beberapa macam

SOAL
• Metode Ekstraksi apakah yang dilakukan dengan cara mengalirkan pelarut melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi?
• Maserasi
• Soxhletasi
• Destilasi
• Perkolasi
• Infus

JAWABAN
• Perkolasi
KASUS
• Pemilihan metode ekstraksi sangat dipengaruhi oleh sifat bahan yang akan di isolasi.
Salah satu cara yang bisa dipakai adalah dengan cara memanaskan panci yang berisi
simplisia di atas penangas air yang mendidih selama 30 menit.

SOAL
• Metode simplisia apakah yang dimaksud dalam pernyataan di atas?
• Soxhletasi
• Maserasi
• Perkolasi
• Destilasi
• Dekok

JAWABAN
• Dekokta
KASUS
• Salah satu metode ekstraksi simplisia yaitu infus. Pembuatan infus sendiri yaitu
dengan cara memanaskan panci yang berisi simplisia diatas penangas air yang
mendidih selama 15 menit.

SOAL
• Berapakah suhu yang digunakan dalam pembuatan sediaan infus?
• 30oC
• 60oC
• 90oC
• 100oC
• 120 oC

JAWABAN
• 90oC
KASUS
• Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk kedalam ronnga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara
larutan zat aktif di dalam sel dengan yang diluar sel, maka larutan yang terdekat didesak ke
luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan
di luar sel dan di dalam sel.
SOAL
• Pernyataan tersebut merupakan prinsip dari?
• Destilasi
• Perkolasi
• Soxhletasi
• Maserasi
• Refluks

JAWABAN
• Maserasi
KASUS
• Seorang mahasiswa D3 farmasi hendak melakukan praktikum sediaan galenik dengan
metode perkolasi. Sebelum proses ekstraksi dimulai, simplisia terlebih dahulu dibasahi
dengan pelarut sebelum dimasukkan dalam perkolator. Pembasahan dilakukan
menggunakan 0,3 – 1,0 bagian pelarut dan didiamkan selama ± 2 jam sampai terjadi
pengembangan sempurna.
SOAL
• Apa tujuan utama pembasahan yang dilakukan sebelum proses ekstraksi dilakukan?
• Mempercepat proses ekstraksi
• Menghindari terjadinya sudden swealing saat proses ekstraksi
• Menurunkan tegangan permukaan antara simplisia dan cairan penyari
• Menarik senyawa aktif agar tidak menguap saat dimasukkan perkolator
• Menghomogenisasi simplisia dan cairan penyari

JAWABAN
• Menghindari terjadinya sudden swealing saat proses ekstraksii
KASUS
• Ekstraksi adalah suatu metoda operasi yang digunakan dalam proses pemisahan suatu komponen
dari campurannya dengan menggunakan sejumlah massa bahan (solven) sebagai tenaga pemisah
sehingga nantinya diperoleh Ekstrak. Rendemen ekstrak yang dihasilkan bervariasi tergantung
ketepatan penggunaan metode dan pelarut dalam ekstraksi.

SOAL
• Faktor yang mempengaruhi hasil rendemen ekstrak tanaman herbal adalah sebagai berikut,
kecuali :
• Sortasi
• Perajangan
• Waktu panen
• Metode ekstraksi
• Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi

JAWABAN
• Sortasii
KASUS
• Seorang analis yang bekerja di bagian produksi di industri obat tradisional akan membuat
ekstrak dari simplisia Daun sirih yang mengandung minyak atsiri, flavonoid dan alkaloid.
Ekstrak dalam bentuk cair tersebut akan digunakan untuk sediaan luar sebagai antijamur
khususnya vaginitas.

SOAL
• Langkah apakah yang dilakukan untuk tahap awal penyarian jika bahan sudah kering?
• Pembasahan
• Penyerbukan
• Penguapan
• Pengumpulan bahan
• Ekstraksi

JAWABAN
• penyerbukani
Penggilingan

Sortasi kering

Pengeringan

perajangan

Pencucian

Sortasi basah
Caffeine

Eugenol Minyak atsiri

Piperin

Curcuminoid

METODE
ISOLASI ?
KASUS
• Isolasi caffeine dari Camellia sinensis dilakukan ekstraksi dengan refluks
dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair dengan kloroform. Hasil ekstraksi pada
fase kloroform diuapkan diatas waterbath sampai diperoleh crude caffeine. Hasil
ini selanjutnya dipanaskan di atas lampu Bunsen, dimana crude caffeine
diletakkan dalam cawan proselin yang bagian atasnya ditutup dengan corong
yang sudah dilapisi dengan kertas saring dan kapas yang telah dibasahi. Kristal
caffeine akan muncul dengan bentuk jarum dengan teknik di atas.

SOAL
• Apakah nama metode yang digunakan untuk mendapatkan Kristal caffeine
seperti langkah di atas?

JAWABAN
• Mikrosublimasi
SOAL
• Apakah fungsi penambahan H2SO4 pada percobaan di atas ?
• Mengubah K-eugenolat menjadi eugenol bebas
• Mengubah eugenol menjadi bentuk garamnya
• Mengikat air
• Menghilangkan resin
• Mempercepat reaksi

JAWABAN
• Mengubah K-eugenolat menjadi eugenol bebas
KOH/NaOH

Membentuk Garam eugenol (larut dalam air)

ETER

Mengambil senyawa non eugenol

HCl

Mengubah garam eugenol menjadi eugenol

ETER 2

Mengekstraksi eugenol
KASUS
• Pada isolasi kafein setelah proses pemanasan sari disaring
dengan kain flannel kemudian filtrat ditambah H2SO4 10%
SOAL
• Apa fungsi penambahan reagen diatas ?

JAWABAN
• Mengikat MgO menjadi MgSO4 yang netral dan menambah
suasana asam
KASUS
• Camellia sinensis merupakan salah satu simplisia yang mengandung
alkaloid. Dalam proses isolasinya setelah dilakukan ekstraksi, pada
tahap pertama filtrat yang diperoleh direaksikan dengan Pb asetat. Dan
selanjutnya pada tahap kedua, filtrat yang diperoleh dimasukkan dalam
corong pisah dan ditambahkan dengan kloroform. Dan pada tahap
terakhir dilakukan mikrosublimasi sehingga diperoleh kristal.

SOAL
• Apakah fungsi penambahan reagen pada tahap kedua?

JAWABAN
• Melarutkan alkaloid
KASUS
• Pada isolasi kafein pada daun teh (Camellia sinensis (L) OK.) dengan
menggunakan metode refluks dilakukan tahapan sebagai berikut :
penyarian dengan pelarut aquadest; filtrat yang diperoleh ditambahkan
Pb-asetat 10% kemudian disaring. Filtrat jernih yang diperoleh
ditambahkan kloroform dan dipisahkan dari akuades kemudian
dilakukan sublimasi dan dilakukan penghitungan rendemen.

SOAL
• Sebagai seorang Ahli Madya Farmasi, menurut anda pada tahap mana
akan diperoleh kristal kafein?
JAWABAN
• Sublimasi larutan
REFLUKS

Meningkatkan kelarutan cafeine

Na2Co3/ Pbasetat

Memisahkan tanin

Ekstraski Kloroform

Mengambil caffeine dari fase air

sublimasi

Membentuk kristal caffeine


 Kofein bersifat termostabil sehingga ekstraksi dapat
dilakukan dengan cara refluks atau digesti.
 Penambahan MgO dapat memisahkan kofein dari
senyawa – senyawa yang tidak diinginkan misalnya
tanin. Jika konsentrasi basa terlalu tinggi dapat
merusak kofein menjadi koefeedin.
 Penambahan asam sulfat untuk mengendapkan MgO
yang tidak tersaring dengan menbentuk garam.
 Kofein dalam fase cair diekstraksi dengan kloroform
karena dalam suasana asam kelarutan kofein dalam
kloroform lebih besar dari kelarutan dalam ai
KASUS
• Fraksinasi adalah memisahkan suatu zat aktif dari ekstrak
berdasarkan kepolaranya. Urutan dalam metode fraksinasi
adalah dari senyawa non polar menuju ke senyawa polar. .

SOAL
• Jika kita akan melakukan fraksinasi untuk mendapatkan senyawa
zat aktif, urutan pelarut manakah yang digunakan pada ekstrak
etanol suatu simplisia?

JAWABAN
• N-Heksana, Etil asetat, etanoli
• Xanthophylls, Polymethoxy flavones, Lipid,
Hexane, PE, Resin, Chlorophylls, Terpenoids (volatile oil),
Toluene Triterpenes, Steroids, Coumarins,

• All above mentioned groups,


CHLOROFORM Anthraquinones, Free alkaloids,
Dichloromethane • Curcuminoids, Free phenols

•All above mentioned groups, Flavonoid


DIETHYL ETHER aglycones, Phenolic acid
ETHYL
• All above mentioned groups, Flavonoid
ACETATE, monoglycosides, Other glycosides
acetone

•All above mentioned groups, Flavonoid diglycosides,


ETHANOL Tannin,

•All above mentioned groups starting from those


dissolved in diethyl ether, Alkaloid salts, Flavonoid
HOT WATER polyglycosides, Mono- and Disaccharides, Amino acids
and Proteins
universal

nonpolar

semipolar

polar
KASUS
• Untuk melakukan isolasi senyawa flavonoid, hal pertama yang dilakukan adalah
ekstraksi menggunakan metanol. Ekstrak metanol kemudian dipekatkan dan setelah
didapat ekstrak pekat kemudian ditambah dengan N-heksana,

SOAL
• Fungsi penambahan N-heksana adalah :
• Untuk melarutkan flavonoid
• Untuk melarutkan senyawa dengan polaritas rendah
• Untuk melarutkan senyawa dengan polaritas yang tinggi
• Untuk melarutkan senyawa larut air
• Untuk melarutkan senyawa larut methanol

JAWABAN
• Untuk melarutkan senyawa dengan polaritas rendah
KASUS
• Tenaga teknis kefarmasian melakukan isolasi piperin dari lada hitam
(Piper nigrum) menggunakan cairan penyari etanol 96% dengan metode
soxhletasi. Sari yang diperoleh kemudian dipekatkan dan ditambah
KOH etanolik 10% dingin hingga tidak terbentuk endapan lagi. Kristal
piperin kemudian dimurnikan dengan dibilas pelarut etanol 96%.

SOAL
• Apa fungsi penambahan bahan pada hasil sari yang dipekatkan pada
kasus tersebut?

JAWABAN
• Melarutkan piperin
 Pada isolasi kafein dalam daun teh bila
diperoleh bobot kafein dalam krus adalah
27,2154 gram dan bobot krus kosong adalah
25,5478 gram serta berat serbuk daun teh
adalah 30 gram.
 Rendemen kafein?
 Jawaban 5,56 % b/b
KASUS
• Sebanyak 150 gram serbuk simplisia meniran diekstraksi dengan
menggunakan metode ekstrasi maserasi dengan etanol 70 % yang
digunakan sebagai solven. Proses ekstraksi dilakukan selama 5 hari
selanjutnya ekstrak cair dikentalkan di atas waterbath. Dari proses
ini diperoleh ekstrak kental sebanyak 11,76 gram.
SOAL
• Berapakah rendemen ekstrak yang dihasilan dari proses di atas?

JAWABAN
• 7,84 % b/b
metode Rendemen

•Destilasi air •% v/b


•Destilasi uap •% b/b
& air
•Destilasi uap
KASUS
• Seorang TTK melakukan destilasi terhadap sampel jinten
hitam (Nigella Sativa) sebanyak 500 g dan mendapatkan
minyak atisri sejumlah 0,40% v/b. Setelah di uji bobot jenis
ternyata Bj minyak tersebut adalah 0,916.

SOAL
• Berapakah rendemen minyak atsiri tersebut dalam % b/b?

JAWABAN
• 0,37%
KASUS
• Sebuah penelitian menggunakan sampel daun salam (Syzygium polyanthum) sebanyak 400
gram. Setelah dikeringkan, diperoleh simplisia kering sebanyak 200 gram. Simplisia
tersebut kemudian diekstrak dengan cara maserasi. Setelah 5 hari dimaserasi, didapatkan
ekstrak kental sebesar 10 gram.

SOAL
• Dari soal diatas, randemen ekstrak daun salam adalah :
• 2,5%
• 5%
• 7.5%
• 10%
• 12,5%
JAWABAN
• 5%
KASUS
• Seorang tenaga teknis kefarmasian di bagian QC industri jamu melakukan analisis
kadar minyak atsiri dalam simplisia rimpang kunir putih dari berbagai daerah

SOAL
• Metode apakah yang digunakan untuk menetapkan kadar minyak atsiri tersebut?
• Sokhlet
• Destilasi air
• Refluks
• Titrasi
• Kromatografi Lapis Tipis
JAWABAN
• Destilasi air
KASUS
• Seorang Ahli Madya Farmasi melakukan destilasi 500 gram bunga Cengkeh (
Caryophyllus aromaticus L.) dan diperoleh 97,3 mL Minyak Cengkeh. Dari
minyak cengkeh tersebut diambil 10 mL untuk dilakukan isolasi Eugenol dan
diperoleh data sebagai berikut:
• Berat vial berisi Eugenol = 12,31 gram ; Berat vial kosong = 4, 23 gram.

SOAL
• Apabila menurut literatur kandungan eugenol sebesar 70,0 – 96,0%. Dari
data di atas apakah kandungan eugenol telah memenuhi persyaratan?
JAWABAN
• Memenuhi persyaratan karena rendemen yang diperoleh 80,1 – 96,0%%
KASUS
• Secara kimia bagian utama dari minyak atsiri yang paling
banyak di temui dapat dibagi menjadi monoterpen dan
seskuiterpen dengan C10 dan C15.

SOAL
• Manakah yang merupakan contoh minyak atsiri golongan
seskuiterpen?
JAWABAN
• Kariofilena (c15)
Mikroskopi

Sifat fisik

Kromatografi Lapis Tipis


bulat

SOAL
• Gambar mikroskopis tersebut merupakan gambar mikroskopis pati dari?

JAWABAN
• Gandum/ Tritici
polygonal bulat Bulat, rompang

Amylum orizae Amylum tritici Amylum manihot

Tunggal/bergerombol elips

Amylum maydis Amylum solani


Guazuame folium

KASUS
• Seorang staff QC industri obat tradisional akan membuat sediaan teh pelangsing.
Simplisia yang akan digunakan dilakukan analisis secara mikroskopik dan
diketahui memiliki spesifikasi rambut penutup berbentuk bintang.
SOAL
• Simplisia apakah yang digunakan oleh industri obat tradisional tersebut?
KASUS
• Hasil isolasi caffeine dari Camellia sinensis menggunakan pelarut
kloroform dan dilanjutkan dengan mikrosublumasi diperoleh Kristal
berwarna putih dan berasa pahit. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengetahui keberadaan caffeine hasil identifikasi adalah
menggunakan metode mikroskopi dengan perbesaran 10 X 40.

SOAL
• Dari hasil tersebut diperoleh gambaran kristal dengan bentuk?

JAWABAN
• Jarum
caffeine Piperine

Trichoma bintang
Fase diam

Fase gerak

Kesesuaian pelarut

visualisasi
Fase diam • selulosa

Fase gerak • BAW (4:1:5, fase atas )

Kesesuaian
pelarut
• metanol

Visualisasi • deteksi UV 366 & NH3


Minyak Atsiri • Anisaldehid/Vanilin H2So4

• Sitroborat
Flavonoid • NH3

Alkaloid • Dragendrof

Fenolik • FeCl3, Folin ciocalciteau


KASUS

SOAL
• Fase diam tetap tinggal selama proses pemisahan. Bahan
penjerap atau fase diam terdiri atas bahan berbutir-butir yang
ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam, atau
lapisan yang cocok? :
JAWABAN
• Silica gel, Al oksida, Kieselguhr, Selulosa
KASUS
• Kurkuminoid merupakan komponen dominan yang biasa dapat diisolasi
dari rimpang familia Zingiberaceae, dengan karakter berwana kuning
orange larut dalam pelarut organic seperti alcohol. Dari proses isolasi,
terdapat perbedaan karater kurkuminoid antara Curcuma rhizome dan
Curcuma domestica rhizome yang dapat diketahui secara profil KLT
yang dideteksi pada UV 254 berdasarkan jumlah spot elusi

SOAL
• Apakah perbedaan profil KLT antara kedua sampel tersebut :

JAWABAN
• Curcuma rhizome (kurkumin, demetoksi kurkumin); Curcuma domestica
rhizome (Bisdemetoksi kurkumin, demetoksi kurkumin, kurkumin)
1 • bisdesmethoxycurcumin

2 • desmethoxycurcumin

3 • curcumin

4 • curcuminoid

5 • Curcuma longa

6 • Curcuma xanthorrhiza
KASUS
• Seorang TTK akan melakukan analisis kristal piperin secara
kromatografi lapis tipis. Kristal piperin yang telah dilarutkan dalam
etanol ditotolkan pada lempeng silika GF254nm 1 cm dari tepi bawah.
Jarak eluasi adalah 8 cm dan total panjang lempeng KLT adalah 10 cm.
Setelah disemprot vanillin-asam sulfat diperoleh noda berwarna kuning
dengan jarak 3,5 cm dari penotolan.

SOAL
• Berapakah nilai Rf dari kristal piperin tersebut ?

JAWABAN
• Rf= (4.,5)/8 = 0,44
Tidak Ada Hasil
Yang
Mengkhianati Usaha
Agil Novianto, S.Farm., M.Sc., Apt

Das könnte Ihnen auch gefallen