Sie sind auf Seite 1von 25

MATA KULIAH

METODE PENELITIAN DAN


TATA TULIS KARYA ILMIAH

Dosen Pengampu: Sholehah, MT.


E-mail: sholehahsuryanata@gmail.com
KARYA TULIS ILMIAH,
KARYA TULIS ILMIAH POPULER,
DAN KARYA TULIS NON ILMIAH
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH

 tulisan yang berisi tentang serangkaian hasil pemikiran


seseorang, yang biasanya diuraikan dalam bentuk laporan
tertulis yang isinya memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim sesuai ketentuan yang berlaku.
Pernyataan ilmiah dalam tulisan

1. Harus dapat diidentifikasikan orang yang membuat pernyataan


tersebut.
2. Harus dapat diidentifikasikan media komunikasi ilmiah di mana
pernyataan disampaikan; apakah dalam makalah, buku, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu
dilakukan.
Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan
kegiatan
tersebut
Hal yang termuat dalam karya ilmiah

1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur
pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-
unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan
gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang
terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah
kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan),
eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri-Ciri Karya Ilmiah

 Menggunakan bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,


dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
 Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
 Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup.
 Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup,
dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap Ilmiah

a. Sikap Ingin Tahu: apabila menghadapi suatu masalah yang baru


dikenalnya,maka ia berusaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat
indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah;
memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan
eksperimen.

b. Sikap Kritis : Tidak begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang
kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik
kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain;
bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

c. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu,


menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan
kepentingan dirinya sebagai subjek.
Sikap Ilmiah

d. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk


eksperimen baru; kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen
dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi
yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain: Tidak akan mengakui dan memandang
karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun
ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksprimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun
berbeda dengan apa yang diketahuinya, menerima kritikan dan respon
negatif terhadap pendapatnya.
Jenis Karya Ilmiah

 Jurnal Ilmiah

 Disertasi

 Tesis

 Skripsi

 Makalah
Jurnal Ilmiah

 Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan
hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya
dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal
ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak
panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
 Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal
ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel
dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan
bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang
ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga
pemuatan artikel. Akreditasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau
bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya
ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya
‘diakui’.
Disertasi

 Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar


Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid
dengan analisis terinci.
 Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian
yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3)
harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah
praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan
baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Tesis

 Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih


dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk
menyelesaikan pendidikan pascasarjana (S2). Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
 Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan
bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan
menyajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan
dan rekomendasi.
Skripsi

 Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi


syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Dalam pengerjaannya
dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
 Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.
Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif,
baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi
menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke
arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Kertas Kerja

 Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah.


Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.
Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar
atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan
acuan untuk tujuan tertentu.
Makalah

 Lazimnya, makalah dibuat melalui cara berpikir deduktif


maupun induktif, atau kedua-duanya. Yang penting, tidak
berdasar opini belaka.

 Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan


atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis
karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau
bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya,
makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi
mahasiswa.
KARYA ILMIAH POPULER
Karya Ilmiah Populer

 suatu karya ilmiah yang ditulis dengan menggunakan bahasa


yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan
menarik untuk dibaca.

 karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan


kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang
santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

 karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu


pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana
mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah Populer

 Bahan berupa fakta yang objektif.

 Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak


terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara
sistematis; tidak memuat hipotesis.

 Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan


yang meragukan.

 Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.


Karakteristik Karya Ilmiah Populer

 Apabila pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis


dalam suatu disiplin ilmu, maka pembaca karangan ilmiah
populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional
dalam bidang lain.
 Apabila penulis artikel jurnal selain memberikan nama,
lembaga akademik tempat ia bekerja serta kualifikasi
akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer
menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali ia adalah
repoter.
 Apabila artikel jurnal ditulis dengan gaya tulis faktual dan
“dingin” (tak-emosional) demi objektifitas, maka karangan
ilmiah populer ditulis dengan gaya informal, anekdot, personal,
serta menghibur.
Karakteristik Karya Ilmiah Populer

 Apabila artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan
relatif panjang serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah
populer ditulis dengan kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta
mudah dibaca.
 Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan
daftar pustaka agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan
ilmiah populer umumnya tidak meyertakan informasi-informasi tersebut.
 Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka
karangan ilmiah populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi,
gambar, foto, dll.
 Apabila kebenaran isi artikel jurnal dievaluasi melalui reviu oleh sejawat
atau dewan pakar sebagai “referee”, maka pertanggungjawaban isi
karangan ilmiah populer cukup diberikan oleh editor majalah.
Karya Non-Ilmiah
Karya Non-Ilmiah

 sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi


isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan
fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya
bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
formal dan popular.
Ciri-Ciri Karya Non-Ilmiah

1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis,


lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.

2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk


meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informatif.

3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

4. Kritik tanpa dukungan bukti.


Sekian
Terima Kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen