Sie sind auf Seite 1von 45

ISU SEPUTAR KONSOLIDASI

KELOMPOK 12:
1. REYHAN BOY SURYA PUTRA
2. ASSYIFA PUSPA
3. FIRDA DAMAYANTI
4. CHANDRA YUDHA
PERUBAHAN DALAM BAGIAN KEPEMILIKAN ENTITAS INDUK.

• Kepemilikan entitas induk dianggap selalu tetap antarwaktu tetapi


kenyataannya tingkat kepemilikan sering berubah-ubah. Entitas induk
dapat mengubah rasio kepemilikannya dengan membeli atau menjual
saham anak perusahaan melalui transaksi dengan perusahaan yang
tidak berafiliasi.
PERUBAHAN KEPEMILIKAN AKIBAT AKTIVITAS PADA ENTITAS INDUK.

• Perubahan bagian kepemilikan dapat terjadi akibat aktivitas yang


dilakukan oleh entitas induk, seperti membeli kepemilikan tambahan
atau menjual sebagian kepemilikan kepada pihak lain.
ENTITAS INDUK MENGAKUISISI SAHAM TAMBAHAN DARI PIHAK KETIGA

• Entitas induk dapat menambah bagian kepemilikannya atas entitas


anak. Menurut PSAK 65 (2014), perubahan dalam bagian kepemilikan
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi
ekuitas.
Contoh 8.1 entitas induk mengkuisisi
saham tambahan dari pihak ketiga
• PT Induk membeli kepemilikan atas saham PT Anak sebesar 60% yang
diperoleh pada 2 januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar
Rp420.000.000 yaitu sebesar proporsi nilai asset bersih PT Anak.
Komposisi ekuitas (asset bersih) PT Anak saat itu terdiri dari saham
biasa dan saldo laba (retained earnings), masing masing senilai
Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015,
PT Induk membeli tambahan saham PT Anak dari Pihak ketiga
sebesar 30% dengan membayar Rp250.000.000. PT Anak melaporkan
laba dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 masing-masing,
sebesar Rp50.000.000 dan Rp30.000.000.
Jurnal yang dicatat oleh PT Induk saat pembelian :
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, diperlukan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 8.1
Perhitungan Jurnal Eliminasi
Tabel 8.1 Jurnal Eliminasi yang diperlukan :
ENTITAS INDUK MENJUAL SEBAGIAN SAHAM KEPADA PIHAK KETIGA

• Ekuitas induk juga dapat menjual bagian kepemilikannya atas entitas


anak, dimana sebelumnya entitas induk telah memperoleh
pengendalian. Akibat penjualan tersebut, substansi pengendalian
dapat hilang atau tetap ada.
Contoh 8.2 Entitas Induk Menjual Sebagian Saham kepada Pihak
Ketiga

PT Induk membeli saham PT Anak sebesar 80% pada 02 Januari 2015


pada saat itu PT Induk membayar Rp560.000.000 yaitu sebesar
proporsi nilai aset bersih PT Anak. Komposisi ekuitas (Aset bersih) PT
Anak terdiri dari saham biasa dari saldo laba, masing-masing senilai
Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015,
PT Induk menjual sebagian kepemilikannya atas saham PT Anak
kepihak ketiga dengan menerima imbalan Rp160.000.000. Akibat
penjualan ini kepemilikan PT Induk menjadi 60%. PT Anak melaporkan
laba mengumumkan dividen selama tahun 2015 masing-masing
sebesar Rp50.000.000 dan Rp30.000.000
Tabel 8.2 Jurnal Eliminasi yang diperlukan :
Perubahan Kepemilikan Akibat
Aktivitas pada Entitas Anak

Perubahan bagian kepemilikan dapat terjadi akibat aktivitas yang di


lakukan oleh entitas anak, seperti membeli saham treasuri dari entitas
induk atau pihak lain dan menerbitkan tambahan saham (right issue)
kepada entitas induk ataupun pihak lain.
1. Entitas Anak Menerbitkan Tambahan Saham kepada Entitas Induk

Entitas anak dapat menerbitkan tambahan saham ketika


membutuhkan suntikan dana baru. Saham tambahan yang
diterbitkan dapat dibeli oleh entitas induk atau oleh pihak lain.
Jika dibeli seluruhnya oleh entitas induk, maka presentase
kepemilikan entitas induk akan meningkat sedangkan persentase
kepemilikan nonpengendali akan berkurang, akibat penerbitan
tersebut, substansi kepemilikan nonpengandali akan berkurang.
Contoh : Entitas Anak Menerbitkan Tambahan
Saham kepada Entitas Induk

PT Induk membeli 350.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar


PT Anak pada 2 januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar
Rp490.000.000, yaitu sebesar proporsi nilai asset bersih PT Anak.
Komposisi ekuitas (asset bersih) PT Anak saat itu terdiri dari saham
biasa dan saldo laba, masing-masing senilai Rp 500.000.000 dan
Rp200.000.000. saham PT Anak memiliki nilai nominal (par) Rp 1.000.
pada tanggal 31 Desember 2015, PT Anak menerbitkan tambahan
100.000 lembar saham kepada PT Induk seharga Rp 1.200 per lembar.
PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun
2015 masing masing sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.

18
Dampak dari penerbitan tersebut adalah semakin meningkatnya
kepemilikan PT Induk menjadi 75% (450.000 lembar / 600.000 lembar).

Perhitungan Persentase Kepemilikan

Jumlah Saham Beredar

PT Induk ∑ Beredar PT Induk

Kepemilikan saham sebelum


penambahan 350.000 500.000 70%

Penerbitan saham tambahan 100.000 100.000

Kepemilikan saham setelah


penambahan 450.000 600.000 75%
Penerbitan tambahan saham tersebut akan meningkat
ekuitas PT Anak senilai Rp 120.000.000 (Rp 1.200 x 100.000
lembar). Jurnal PT anak saat penerbitan adalah:

Kas 120.000.000

Saham biasa 100.000.000

Tambahan modal disetor 20.000.000

Jika PT Induk mencatat investasinya dengan metode ekuitas,


maka persentase kepemilikan PT Induk dan juga
bertambahnya PT Anak, menyebabkan nilai tercatat investasi
harus dosesuaikan dengan kondisi terkini.
Perhitungan Nilai Tercatat Investasi

Selisih Rp 126.000.000 disesuaikan dengan menambah nilai tercatat investasi


dan selisih antara nilai tersebut dengan jumlah yang dibayarkan (Rp
120.000.000) tidak boleh diakui sebagai keuntungan pada laba rugi, tetapi
ekuitas karena merupakan transaksi ekuitas. Jurnal yang dicatat oleh PT Induk
atas penyesuaian yaitu:
31 Desember 2015
Investasi pada PT Anak 126.000.000

Kas 120.000.000
Ekuitas (tambahan modal disetor) 6.000.000

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, diperlukan perhitungan sebagai berikut:


Perhitungan Jurnal Eliminasi

Kepentingan = Saham
Rasio PT Induk Saldo Laba
Nonpengendali Biasa Tambahan
Modal Disetor

Saldo 2 Januari 2015 70 : 30 490.000.000 210.000.000 500.000.000 200.000.000

Laba Bersih 70 : 30 35.000.000 15.000.000 - 50.000.000

Dividen 70 : 30 (21.000.000) (9.000.000) - (30.000.000)

Penerbitan Saham 126.000.000 (6.000.000) 100.000.000 20.000.000 -

Saldo 31 Desember 2015 75 : 25 630.000.000 210.000.000 600.000.000 20.000.000 220.000.000


Pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada baris “Penerbitan Saham”, nilai investasi
bertambah Rp 126.000.000, sementara pada sisi kanan setelah tanda “=” bertambah
Rp120.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp 20.000.000). Agar jumlah pada baris tersebut bernilai nol,
maka nilai kepentingan nonpengendali dikurangi sebesar Rp 6.000.000. Nilai akhir kepentingan
nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas
anak menjadi 25% sehingga nilainya menjadi Rp 210.000.000 (25% x Rp840.000.000). Pengakuan
laba dan dividen PT Anak pada tahun 2015 masih sebesar 70% terjadi di akhir tahun. Berikut ini
jurnal eliminasi yang diperlukan:
Saham Biasa 600.000.000
Tambahan Modal Disetor 20.000.000
Saldo Laba 200.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 35.000.000
Bagian Laba Nonpengendali 15.000.000
Dividen Diumumkan 30.000.000
Investasi pada PT Anak 630.000.000
Kepentingan Nonpengendali 210.000.000
Entitas Anak Menjual Saham Tambahan kepada Pihak Ketiga

Selain kepada entitas induk, entitas anak juga dapat menerbitkan


tambahan saham kepada pihak ketiga. Jika dibeli seluruhnya oleh pihak
ketiga, maka persentase kepemilikan entitas induk akan turun sedangkan
persentase kepemilikan nonpengendali anak naik.

24
Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Entitas
Induk

Saham treasuri dapat dibeli dari entitas induk atau pihak lain.
Jika dibeli seluruhnya dari entitas induk, maka persentase kepemilikan
entitas induk akan turun sedangkan persentase kepemilikan
nonpengendali anak naik.
Akibat pembelian tersebut, substansi pegendali dapat tetap ada atau
hilang karena turunnya kepemilikan entitas induk.
Contoh: Entitas Anak Membeli Saham
Treasuri dari Entitas Induk
PT Induk membeli 350.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar
PT Anak pada 2 januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar Rp
490.000.000, yaitu sebesar proporsi nilai asset bersih PT Anak.
Komposisi ekuitas (asset bersih) PT Anak saat itu terdiri dari saham
biasa dan saldo laba, masing-masing senilai Rp 500.000.000 dan Rp
200.000.000. saham PT Anak memiliki nilai nominal (par) Rp 1.000.
pada tanggal 31 Desember 2015, PT Anak menerbitkan tambahan
100.000 lembar saham kepada pihak ketiga seharga Rp 1.200 per
lembar. PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama
tahun 2015 masing masing sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.
Dampak dari penerbitan tersebut adalah semakin meningkatnya kepemilikan PT Induk
menjadi 62,5% (250.000 lembar / 400.000 lembar).

Jumlah Saham Beredar

PT Induk ∑ Beredar % PT Induk

Kepemilikan saham sebelum penambahan 350.000 500.000 70%

Pembelian saham treasuri (100.0000) (100.000)

Kepemilikan saham setelah pembelian 200.000 400.000 62,5%


Penerbitan tambahan saham tersebut akan meningkat ekuitas PT Anak
senilai Rp 120.000.000 (Rp 1.200 x 100.000 lembar). Jurnal PT anak saat
penerbitan adalah:
31 Desember 2018
Saham Treasuri 120.000.000

Kas 120.000.000

Jika PT Induk mencatat investasinya dengan metode ekuitas, maka dengan


turunnya persentase kepemilikan PT Induk dan juga berkurangnya PT Anak,
menyebabkan nilai tercatat investasi harus disesuaikan dengan kondisi
terkini. Perhitungan atas penyesuaian tersebut ialah:
Perhitungan Nilai Tercatat Investasi
Sebelum Setelah Selisih
Saham Biasa 500.000.000 500.000.000
Saldo Laba 220.000.000 220.000.000
Saham Treasuri - (120.000.000)
720.000.000 600.000.000
Kepemilikan Saham 70% 62,5%
Nilai tercatat Investasi 504.000.000 375.000.000 (129.000.000)

Selisih Rp 129.000.000 disesuaikan dengan mengurangi nilai tercatat


investasi dan selisih antara nilai tersebut dengan jumlah yang diterima (Rp
120.000.000) tidak boleh diakui sebagai keuntungan pada laba rugi, tetapi
ekuitas karena merupakan transaksi ekuitas. Jurnal yang dicatat oleh PT
Induk atas penyesuaian yaitu:
31 Desember 2015
Kas 120.000.000
Ekuitas (tambahan modal disetor PT Induk) 9.000.000
Investasi pada PT Anak 129.000.000

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, diperlukan perhitungan


sebagai berikut:
Perhitungan Jurnal Eliminasi
Kepentingan
Rasio PT Induk = Saham biasa saham treasuri Saldo Laba
Nonpengendali
Saldo 2 Januari 2015 70 : 30 490.000.000 210.000.000 500.000.000 200.000.000
Laba Bersih 70 : 30 35.000.000 15.000.000 - 50.000.000
Dividen 70 : 30 (21.000.000) (9.000.000) - (30.000.000)
Pembelian Saham Treasuri (129.000.000) 9.000.000 - (120.000.000) -
Saldo 31 Desember 2015 62,5:37,5 375.000.000 225.000.000 500.000.000 (120.000.000) 220.000.000
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada baris “Penerbitan Saham”,
nilai investasi berkurang Rp 129.000.000, sementara pada sisi kanan
(saham treasuri) terdapat pengurangan sebesar Rp120.000.000. Agar
jumlah pada baris tersebut bernilai nol, maka nilai kepentingan
nonpengendali ditambah sebesar Rp 9.000.000. Nilai akhir kepentingan
nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan
kepemilikan relatifnya dalam entitas anak menjadi 37,5% sehingga
nilainya menjadi Rp 225.000.000 (37,5% x Rp6000.000.000).
Pengakuan laba dan dividen PT Anak pada tahun 2015 masih sebesar 70% terjadi di
akhir tahun. Berikut ini jurnal eliminasi yang diperlukan:

Saham Biasa 500.000.000


Saldo Laba 200.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 35.000.000
Bagian Laba Nonpengendali 15.000.000
Dividen Diumumkan 30.000.000
Saham Treasuri 120.000.000
Investasi pada PT Anak 375.000.000
Kepentingan Nonpengendali 225.000.000
AKUISISI PADA
PERIODE INTERIM
Perlakuan Akuntansi
• Akuisisi adalah keputusan stratejik perusahaan yang dapat terjadi setiap
saat. Dalam praktiknya, akuisisi saham dapat terjadi kapanpun sepanjang
tahun (periode interim).
• PSAK 16 menyatakan bahwa entitas induk memasukkan penghasilan dan
beban entitas anak dalam laporan keuangan konsolidasian mulai dari
deiperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika entitas
kehilangan pengendalian atas entitas anak.
• Dividen yang dibagikan oleh entitas anak sebelum akuisisi akan
mempengaruhi nilai akuitas entitas anak pada tanggal akuisisi. Sedangkan
didviden yang dibagikan oleh entitas anak pasca akuisisi akan diperlakukan
sama seperti sama seperti bab-bab sebelumnya
Contoh 8.7 Akuisisi pada Periode
Interim
PT Induk mengakuisisi 80% kepemilikan atas saham PT Anak pada 1 Apri 2015 senilai
Rp600.000.000. berdasarkan Laporan Keaungan PT Anak per 31 Desember 2014,
komposisi ekuitas terdiri dari Saham Biasa dan Saldo Laba masing-masing sebesar
Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Hasil operasi dividen yang dibagikan oleh PT Anak
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1 Januari-31 Maret 1 April-31 Desember 2015

Pendapatan 35.000.000 90.000.000 125.000.000

Beban (20.000.000) (55.000.000) (75.000.000)

Laba 15.000.000 35.000.000 50.000.000

Dividen 10.000.000 20.000.000 30.000.000


Jika akuisisi pada tanggal 1 April 2015 (periode intern), maka perhitungan
goodwill juga dilakukan berdasarkan nilai ekuitas yaitu 1 April 2015. Untuk
itu perlu dihitung nilai ekuitas PT Anak tanggal 1 April 2015, yaitu:

Ekuitas 1 Januari 700.000.000


Laba pra akuisisi 15.000.000
Dividen pra akuisisi (10.000.000)
Ekuitas 1 April 705.000.000
Perhitungan goodwill saat akuisisi:

Biaya Perolehan + Nilai Wajar Nonpengendali 750.000.000


Nilai Tercatat Ekuitas saat Akuisisi 705.000.000
Selisih 45.000.000
Alokasi: Amortisasi/tahun
Mesin 10.000.000 (2.000.000)
Goodwill 35.000.000
TABEL 8.15
Perhitungan Jurnal Eliminasi untuk Ekuitas

PT Induk Kepentingan Saham Biasa Saldo Laba


Nonpengendali
Saldo 1 Januari 2015 560.000.000 140.000.000 500.000.000 200.000.000
Pendapatan (pra akuisisi) 28.000.000 7.000.000 35.000.000
Beban (pra akuisisi) (16.000.000) (4.000.000) 20.000.000
Dividen (pra akuisisi) (8.000.000) (2.000.000) (10.000.000)
Saldo 1 April 2015 564.000.000 141.000.000 500.000.000 205.000.000
Laba Bersih pasca Akuisisi 28.000.000 7.000.000 35.000.000
Dividen pasca Akuisi (16.000.000) (4.000.000) (20.000.000)
Saldo 31 Desember 2015 576.000.000 144.000.000 500.000.000 220.000.000
TABEL 8.16
Perhitungan Jurnal Jurnal Eliminasi untuk
Goodwill Aset dan Liabilitas
PT Induk Kepentingan Mesin Akumulasi Goodwill
Nonpengendali Penyusutan

Saldo 1 April 2015 36.000.000 9.000.000 10.000.000 - 35.000.000


Amortisasi (1.200.000) (300.000) - (1.500.000) -
Saldo 31 Desember 34.800.000 8.700.000 10.000.000 (1.500.000) 35.000.000
2015
JURNAL ELIMINASI
Dalam proses konsolidasi laporan keuangan, entitas induk
mendapatkan laporan keuangan auditan entitas anak untuk periode 1
tahun penuh sejak awal tahun hingga akhir tahun (laporan keuangan
tahunan), sehingga penghasilan dan beban sebelum tanggal akuisisi
dalam laporan keuangan tersebut harus dieliminasi dalam kertas kerja
konsolidasi.
Berdasarkan Tabel 8.15 diperoleh jurnal eliminasi untuk pra akuisisi
sebagai berikut:
(7e) Pendapatan (pra akuisisi) 35.000.000
Beban (pra akuisisi) 20.000.000
Dividen diumumkan (pra akuisisi) 10.000.000
Saldo Laba 5.000.000

Mengeliminasi laba dan dividen PT Anak pra akuisisi


Selanjutnya dibuat jurnal eliminasi untuk bagian pasca-akuisisi sebagai
sebagai berikut berikut:
(8e) Saham Biasa 500.000.000
Saldo Laba 205.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 28.000.000
Bagian Laba Nonpengendali 7.000.000
Dividen Diumumkan (pasca) 20.000.000
Investasi pada PT Anak 576.000.000
Kepentingan Nonpengendali 144.000.000

Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Anak


Berdasarkan Tabel 8.16 diperoleh jurnal eliminasi untuk goodwill serta
serta aset dan liabilitas teridentifikasi sebagai berikut:

(9e) Mesin 10.000.000


Goodwill 35.000.000
Akumulasi Penyusutan 1.500.000
Investasi pada PT Anak 34.800.000
Kepentingan Nonpengendali 8.700.000

Mengeliminasi Investasi terhadap goodwillserta aset dan liabilitas teridentifikasi


Sedangkan jurnal eliminasi untuk goodwill dan amortisasi aset dan
liabilitas teridentifikasi adalah sebagai berikut:
(10e) Beban 1.500.000

Investasi pada PT Anak 1.200.000

Kepentingan Nonpengendali 300.000

Das könnte Ihnen auch gefallen