Sie sind auf Seite 1von 39

KELOMPOK

15
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Asset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.

Investasi dalam kelompok dimiliki


hingga jatuh tempo.

Klasifikasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang.

Asset keuangan yang diklasifikasikan


dalam kelompok tersedia untuk dijual.
INVESTASI INSTRUMEN
EKUITAS
Klasifikasi Instrumen Keuangan

Pengaruh Signifikan/ Persentase Perlakuan Acuan PSAK


Pengendalian Kepemilikan Akuntansi

Tidak ada pengaruh < 20% Nilai wajar PSAK 55 (Revisi 2014)
signifikan
Terdapat pengaruh 20% - 50% Metode PSAK 15 (Revisi 2014)
signifikan ekuitas
Pengendalian > 50% Konsolidasi PSAK 65
Metode Nilai Wajar

Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laba rugi.

investasi dalam
instrument ekuitas
dibagi menjadi:
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia dijual.
Contoh Pengakuan dan Penghentian Investasi
investasi-Diukur pada Nilai wajar Melalui laporan Laba Rugi
Pada tanggal 31 Oktober 2015, PT Lentera membeli 15% kepemilikan di PT Terang dengan total
harga perolehan Rp 300.000.000.

31 Oktober 2015 (perolehan investasi)


Investasi di saham 300.000.000
Kas 300.000.000

PT Terang mengumumkan dividen sebesar Rp 40.000.000 pada tanggal 1 Desember 2015. Dividen
yang diakui PT Lentera adalah sebesar Rp 6.000.000 (15% x Rp 40.000.000). Ayat jurnal yang dicatat
PT. Lentera atas pengumuman dividen tersebut adalah:
1 Desember 2015 (Pengumuman Dividen)
Piutang Dividen 6.000.000
Pendapatan Dividen 6.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar investasi di PT Terang adalah Rp 303.000.000.

31 Desember 2015 (Penyesuaian Nilai Wajar)


Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi – Laba/Rugi 3.000.000

Investasi di saham 3.000.000


Pada tanggal 5 Januari 2016, PT Lentera menjual seluruh investasinya di PT Terang dengan harga
Rp 304.000.000
Harga jual Rp 304.000.000
Nilai tercatat Rp 297.000.000
Keuntungan penjualan investasi Rp 7.000.000

5 Januari 2016 (Penjualan Investasi)


Kas 304.000.000
Investasi di saham 297.000.000
Keuntungan penjualan investasi 7.000.000
Investasi – Tersedia untuk Dijual

31 Oktober 2015

Investasi di saham 300.000.000


Kas 300.000.000

1 Desember 2015
Piutang Dividen 6.000.000
Pendapatan Dividen 6.000.000

31 Desember 2015
Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi – 3.000.000
Penghasilan Komprehensif Lain
Investasi di saham 3.000.000
5 Januari 2016
Kas 304.000.000
Investasi di saham 297.000.000
Keuntungan penjualan investasi 3.000.000
Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi– 4.000.000
Penghasilan Komprehensif Lain
Entitas
asosiasi
Entitas
nonkorporasi

investor
mempunyai
pengaruh
signifikan
METODE EKUITAS

bukan
merupakan
entitas anak
Contoh 16.4 Metode Ekuitas
Pada tanggal 2 Januari 2015, PT Mira membeli 25% kepemilikan di PT Raisa dengan harga
Rp55.000.000.

Investasi Saham 55.000.000


kas 55.000.000

Laba bersih PT Raisa untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp40.000.000. PT Mira mencatat bagian atas
laba tersebut sebesar Rp10.000.000 (25% x Rp40.000.000)

Investasi Saham 10.000.000


Bagian Laba Rugi dari Entitas Asosiasi 10.000.000
Pada tanggal 15 Januari 2016, PT Raisa mengumumkan dan membayar dividen tunai sebesar Rp10.000.000. PT Mira
mengakui bagian atas dividen tersebut sebesar Rp2.500.000 (25% x Rp10.000.000).

Kas 2.500.000
Investasi Saham 2.500.000
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok


trsedia untuk dijual
Pengukuran
Setelahnya
Investasi
Instrumen
Utang

Nilai wajar melalui aset keuangan


Nilai wajar melalui laba rugi
tersedia untuk dijual

Penyesuaian nilai tercatat


-> biaya perolehan
amortisasi
Portofolio Investasi di Instrumen Utang

PT. WAHANA

Investasi di Surat Utang Rp. 2.750.000


Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi Rp. 2.750.000
Investasi di Obligasi

Pada 1 Januari 2015, PT. Bravo membeli obligasi dengan nilai nominal
Rp.100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar persemester tiap
tanggal 1 Januari dan 1 Juni. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut
jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2020

Harga Obligasi:

Nilai sekarang dari pokok utang (Rp.100.000.000 x 0,6756) Rp. 67.560.000


Nilai sekarang dari pembayaran bunga ((Rp.100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109) Rp. 40.554.000

Total Rp.108.114.000
LANJUTAN AMORTISASI
LANJUTAN
JURNAL

1 Jan Investasi di Surat Utang Rp.108.114.000


2015 Kas Rp.108.114.000

Kas Rp.5.000.000
1 Jul
Pendapatan Bunga Rp.4.324.560
2015
Investasi di Surat Utang Rp. 675.440

31 Piutang Bunga Rp.5.000.000


Des Pendapatan Bunga Rp.4.297.542
2015 Investasi di Surat Utang Rp. 702.458
Penghentian
Pengakuan
PT. Dharma mempunyai investasi yang diklasifikasikan sebagai investasi
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Saldo tercatat
investasi tersebut seharga Rp.35.000.000. Sejak tanggal pembelian sampai
sebelum tanggal penjualan, investasi tersebut telah mengalami kenaikan
nilai wajar sebesar Rp.1.800.000

JURNAL
Kas Rp.35.000.000
Investasi di Surat Utang Rp.34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp. 300.000
Bukti Objektif
Akhir Periode Evaluasi Penurunan Nilai
Aset Keuangan

Bukti Objektif Aset Keuangan


Mengalami Penurunan Nilai:
• Kesulitan Keuangan Signifikan Penerbit / Peminjam
• Pelanggaran Kontrak
• Pemberian Keringanan oleh Pihak Peminjam
• Ada Kemungkinan Pihak Peminjam dikatakan Pailit
/ Reorganisasi Keuangan Lainnya
• Hilangnya Pasar Aktif dari Aset Keuangan
• Data yang diobservasi Mengindikasikan Adanya
Penurunan (dapat diukur & diestimasi)
Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi

CONTOH

• Pada tanggal 31 Desember 2015, PT. Harapan mempunyai investasi di surat utang
yang diterbitkan PT. Lintas. Investasi tersebut mempunyai nilai tercatat sebesar nilai
nominal yaitu Rp.500.000.000. Investasi tersebut mempunyai sisa masa jatuh tempo
4 tahun dengan bunga kupon 10% dibayar tahunan tiap tanggal 31 Desember.
Perusahaan mengklasifikasikan investasi tersebut sebagai dimiliki hingga jatuh
tempo. Bunga 31 Desember 2015 sudah dibayar oleh PT. Lintas, namun PT. Lintas
mengalami kesulitan keuangan dan menyatakan bahwa tidak dapat melakukan
pembayaran bunga dan pokok secara penuh untuk tahun-tahun berikutnya. PT.
Lintas hanya mampu membayar bunga sebesar Rp.40.000.000 tiap tahun dan
pembayaran pokok Rp.400.000.000
Nilai dari arus kas yang akan dibayarkan oleh PT. Lintas:
Nilai Kini Pokok (Rp.400.000.000 x 0,683013) Rp.273.205.382
Nilai Kini Bunga (Rp.40.000.000 x 3,169865) Rp.126.794.618
Total Nilai Kini Arus Kas Rp.400.000.000
Nilai Tercatat Rp.500.000.000
Rugi Penurunan Nilai Rp.100.000.000
31
Rugi Penurunan Nilai Rp.100.000.000
Des
Investasi di Surat Utang Rp.100.000.000
2015

Selama tahun 2016 kondisi keuangan PT. Lintas meningkat. Nilai terpulihkan dari investasi PT. Lintas mengalami
peningkatan menjadi Rp.425.000.000. Maka dicatat pembalikan rugi penurunan nilai Rp.25.000.000
(dari Rp.425.000.000 – Rp.400.000.000)

31
Investasi di Surat Utang Rp.25.000.000
Des
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Rp.25.000.000
2016
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
• Pada tanggal 14 Mei 2015, Pt. Sonata mempunyai investasi di saham yang
diterbitkan PT. Okta dengan membayar tunai Rp.40.000.000. Saham PT.
Okta tidak diperdagangkan di bursa dan tidak dapat ditentukan nilai
wajarnya. Maka Pt. Sonata mencatat investasi tersebut pada biaya perolehan.
14
Investasi Saham Rp.100.000.000
Mei
Kas Rp.100.000.000
2015

Pada tanggal 31 Desember 2015, PT. Sonata telah menilai terjadi penurunan nilai dari investasi saham PT.
Okta. Dengan nilai terpulihkan sebesar Rp.15.000.000

31
Rugi Penurunan Nilai Rp.15.000.000
Des
Investasi di Saham Rp.15.000.000
2015

Pada akhir tahun 2016, nilai terpulihkan dari investasi di saham PT. Okta meningkat menjadi
Rp.30.000.000. Namun tidak dapat memulihkan kerugian di akhir tahun 2015 yang telah diakui.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
• Melanjutkan Contoh 16.2b
31 Okt 2015 (Perolehan Investasi)
Investasi di Saham Rp.300.000.000
Kas Rp.300.000.000
31 Des 2015 (Penyesuaian Nilai Wajar)
Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi Penghasilan
Komperhensif Lain Rp. 3.000.000
Investasi di Saham Rp. 3.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2016, terjadi penurunan nilai investasi tersebut yang diestimasi nilai terpulihkan sebesar
Rp.295.000.000

Rugi Penurunan Nilai Rp.5.000.000


31
Investasi di Saham Rp.2.000.000
Des
Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi
2016
Penghasilan Komperhensif Lain Rp.3.000.000
Reklasifikasi antar-Kategori

 Pengklasifikasian kembali antar kategori dari aset


keuangan.

 Diatur dalam PSAK 55 ( Revisi 2014 )

 Bertujuan untuk
1. Mencegah manajemen laba dengan cara memilih
jenis pengakuan tertentu atau;

2. Menghindari pengakuan keuntungan atau kerugian


dengan cara transfer antar kategori aset keuangan.
Reklasifikasi antar-Kategori
Direklasifikasi ke

Pinjaman yang diberikan


Diukur pada nilai wajar Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
dan piutang

Diukur pada nilai Hanya dalam situasi yang Hanya dalam situasi yang Hanya dalam situasi yang
wajar langka langka langka
Tidak diperkenankan 1. Memenuhi definisi 1. Perubahan intensi atau
pinjaman yang kemampuan entitas
diberikan dan piutang 2. Habis masa berlakunya
2. Memiliki intensi dan tainting rule
kemampuan memiliki 3. Dalam situasi yang
Tersedia Untuk aset keuangan untuk jarang terjadi, yaitu
dijual masa mendatang yang ukuran yang andal atas
dapat diperkirakan nilai wajar tidak lagi
atau hingga jatuh tersedia
Direklasifikasi tempo
dari

Tidak diperkenankan Tersedia harga kuotasian Tidak diperkenankan


Pinjaman yang
diberikan dan
piutang
Tidak diperkenankan 1. Perubahan intensi atau Tidak diperkenankan
kemampuan entitas
Dimiliki hingga 2. Terkena tainting rule
jatuh tempo
Contoh Reklasifikasi antar-Kategori
Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo

Pada tanggal 1 Januari 2015. PT. Batara mereklasifikasi investasi


di obligasi dari kategori tersedia untuk dijual menjadi dimiliki
hingga jatuh tempo.
• Nilai nominal obligasi Rp.450.000.000.
• Pada tanggal reklasifikasi, harga perolehan diamortisasi dari
obligasi adalah Rp.459.928.550.
• Nilai wajar dari obligasi tersebut adalah Rp. 474.408.250.
• Tingkat bunga efektif 7% dan bunga normal 10%
 Pada saat reklasifikasi, nilai wajar obligasi sebesar
Rp.474.408.250. menjadi harga perolehan diamortisasi yang
baru

 Selisih antara nilai tercatat baru dan nominal :


Nilai tercatat baru – Nilai nominal
( Rp.474.408.250. – Rp.450.000.000 )
= Rp. 24.408.250
Selisih tersebut diamortisasi selama sisa umur obligasi
menggunakan tingkat bunga efektif yang baru.
Amortisasi Obligasi Menggunakan Tingkat Bunga Efektif
Bunga Pendapatan Amortisasi Biaya perolehan
Diterima bunga diamortisasi baru
1 Jan. 2012 474.408.250
31 Jan. 2012 45.000.000 33.208.577 11.791.423 462.616.827
31 Jan. 2013 45.000.000 32.383.173 12.616.827 450.000.000.
Total 24.408.250

Keuntungan/Kerugian dalam komprehensif lainnya sebesar selisih


antara nilai wajar Rp.474.408.250 dan nilai tercatat lama
Rp.459.928.550., yaitu Rp.14.479.700.
Penyajian

 Investasi: Instrumen Ekuitas dan Utang dalam


penyajiannya di tempatkan di Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasian.

 Sebagai contoh berikut penyajiannya di laporan posisi


keuangan konsolidasian milik PT. Medco Energi
Internasional
Pengungkapan
Pengungkapan terkait investasi: instrumen ekuitas dan instrumen utang yang
merupakan instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60 ( Revisi 2013 ).

1. Total nilai tercatat dari tiap kategori aset keuangan :


a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan L/R
b) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
c) Pinjaman yang diberikan dan piutang
d) Tersedia untuk dijual
2. Entitas mengungkapkan jumlah aset keuangan yang telah direklasifikasikan
3. Entitas mengungkapkan jumlah aset keuangan yang dijaminkan sebagai
agunan.
4. Entitas mengungkapkan pos penghasilan, beban, keuntungan atau kerugian.
5. Entitas mengungkpkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yg signifikan.
6. Entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelompok aset.
Analisis Laporan Keuangan
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, perlu dilakukan
pemisahan dan analisis terpisah antara hasil operasi dan hasil
investasi.
Contoh Pemisahan hasil operasi dan investasi.
2015 2016 2017
Laba bersih Rp.139.200.000 Rp.254.800.000 Rp.304.400.000
Presentase perubahan 83.05% 19.47%
Laba operasi Rp.127.600.000 Rp.232.000.000 Rp.215.200.000
Persentase perubahan 81.82% (7.24%)
Pendapatan investasi Rp.11.600.000 Rp.22.800.000 Rp.89.200.000
Persentase perubahan 96.5% 291.23%

Das könnte Ihnen auch gefallen