Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
pada geriatrik
Nyeri timbul akibat adanya rangsangan oleh zat – zat aigesic pada
reseptor nyeri yang banyak dijumpai pada lapisan superfisial kulit
dan beberapa jaringan didalam tubuh seperti periosteum.
Ada 4 proses yang terjadi mengikuti suatu proses elektrofisiologik
nisisep yakni :
a. tranduksi
b. transmisi
c. modulasi
d. persepsi
Penilaian dan pengukuran nyeri
Pada setiap langkah apabila dianggap perlu dapat ditambahkan adjuvant atau obat pembantu seperti :
A. kortikosteroid
B. anti konvusal
C. anti depresan
D. neuroleptic
E. psikostimulan
Terapi aktif
Pendekatan farmakologi :
1. obat anti inflamasi non –steroid dan paracetamol
Penggunaan AINS dan penghambat COX-2 pada lansia harus dengan
perhatian lebih, paracetamol adalah analgesic non opioid yang lebih
disukai, tidak ada bukti yang konsisten mengenai pengaruh penuaan
terhadap klirens paracetamol, namun demiakian mungkin tidak perlu
menurunkan dosisnya pd lansia
Pasien lansia sering menderita efek samping penggunaan AINS seperti
gangguan ginjal, sirosis dan mencetus terjadinya disfungsi kognitif
2. opioid dan tramadol
Pada Lansia membutuhkan dosis opioid yang lebih rendah
dibandingkan pasien yang lebih muda, pada paien usia lebih dari 75
tahun waktu paruh tramadol akan sedikit memanjang, sehingga
penurunan dosis harian mungkin dibutuhakan
Penggunaan obat –obatan untuk mengobati rasa nyeri pada
geriatric menurut tangga analgetik WHO
Obat – obatan dosis
Tangga analgetik 1
asetaminofen 650 mg setiap 4 -6 jam
Aspirin 650 mg setiap 4 -6 jam
OAINS
-Ibuprofen 400 mg setiap 4 -6 jam
-Ketoprofen 25 – 50 mg setiap fi- 8 jam
-Diclofenac 50 mg setiap 8 jam
20 mg sekali sehari
COX-2 inhibitor
-celecocib 500 – 600 mg perhari
Tangga analgetik II
Kombinasi analgetik opioid
kodein,/asetaminofen 60 mg setiap 3 – 4jam
Hidrokodon/asetaminofen 10 mg setiap 3 – 4 jam
Oksikodon/asetaminofen 10 mg setiap 3 – 4 jam
Lanjut
Tangga Analgetik III
Golongan Opioid
Morfin IV 2-1 mg
Per oral 0-30 mg setiap 4 jam
hidromorfon IV 1 -4 mg
Peroral 2-6 mg setiap 4 jam
Oksikodon Peroral 10-30 mg setiap 4 jam
patient-controlled analgesia