Sie sind auf Seite 1von 24

Viskositas dan Kadar Air Bahan

Cetak Irreversible Hydrocolloid


dari Alga Cokelat (Phaeophyta)
Jenis Padina. sp

Nurlindah Hamrun
Surya Syaputra Sabir
Pendahuluan
Pendahuluan
• Irreversible hydrocolloid (alginate) bahan
cetak yang banyak digunakan di kedok gigi.
• Bahan dasarnya adalah natrium alginat.
• Kebutuhan Natrium alginat di Indonesia
banyak diimpor.
• Harga bahan cetak relatif mahal 
berdampak pada tingginya biaya perawatan
gigi.
• Perairan Selat Makassar SuIsel (Puntondo-
Punaga) memiliki garis pantai yang panjang
dan memiliki bahan baku  spesies alga
cokelat.
• Saat ini belum dibudidayakan oleh masyarakat
setempat karena tidak terjamah oleh industri
alginat sehingga hanya tumbuh liar dan
potensinya tidak termanfaatkan.
Alga coklat yang tumbuh di
Indonesia
• Sargassum sp.
• Turbinaria sp.
• Hormophysa sp.
• Padina sp.
• Hydroclatrus clatratus sp.
• Cystoseira sp.
• Dictyopteris sp. dan Dictyota sp.
Alginat
• Natrium alginat  bentuk garam dari
asam alginat.
• Alginat ekstrak polisakarida dari alga
coklat.
• Polimer dari asam D-mannuronat dan
asam L-Guluronat
• Natrium alginat + komponen lain
= Bahan cetak alginat
Komposisi bahan cetak alginat:

• Natrium alginat 15%  Komponen aktif utama

• Kalsium sulfat 16%  Pereaksi

• Diatome earth 60%  Pengisi / + kekerasan gel

• Zinc okside 4%  Mengatur waktu pengerasan

• Na. fosfat, Kalium oksalat,  Pemerlambat

trinatrium fosfat, 2%

• Kalium titanium fluoride 3%  Pemercepat


Taksonomi Padina sp.
• Regnum : Plantae
• Divisi : Thallophyta
• Kelas : Phaeophyceae
• Ordo : Dictyotales
• Genus : Padina
• Spesies : Padina sp.
Alga Cokelat : Padina sp.
Bahan & Metode
• Jenis penelitian: quasi
eksperimental, dengan
desain One-shot case study.
• Sampel: natrium alginat alga
cokelat jenis Padina sp. (dari
Punaga dan Puntondo Sulsel)
Ekstraksi Natrium Alginat
 Sampel Padina sp. dicuci & dikeringkan (3hari).
 Potong kecil dan ditimbang 10 kg.

 Rendam dalam asam klorida (HCl) 1% selama 1 jam


kemudian dicuci dengan aquades sebanyak 3 kali.
 Tambahkan natrium karbonat (Na2CO3) 4% kemudian
panaskan (60oC) selama 2 jam sambil diaduk hingga
menjadi pasta.
 Cairkan dengan aquades, diamkan selama 30 menit, dan
filtrasi.
 Tambahkan HCl 5% sampai pH 2-3 dan diamkan selama
5 jam.
 Tambahkan Sodium hipoklorit (NaOCl) 1% & aduk rata.
 Masukkan natrium hidroksida (NaOH) 10% ke dalam filtrat
sampai pH 9 kemudian diamkan selama 5 jam.

 Filtrat disentrifusi sampai terbentuk endapan dan cairan.

 Tambahkan Isopropanol 95% untuk mengkonversi asam


alginat menjadi natrium alginat dan bekukan selama 12 jam.

 Natrium alginat yang telah terpisah dari larutan, difiltrasi


dan dikeringkan dengan freeze dryer bubuk kering dan
dihaluskan dengan blender.

 Natrium alginat yang diperoleh dari hasil ekstraksi Padina sp.


ditimbang (timbangan analitik).
Ekstraksi Natrium Algin
Pembuatan bahan cetak irreversibel
hydrocolloid
• Mencampur semua komposisi bahan dengan
menggunakan lumpang dan alu.
• Komposisi bahan terdiri dari:
19% natrium alginat dari Padina sp.
40% kalsium sulfat
15% kalium sulfat
4% diatom earth
15% silica gel
7% Poly Ethylene Glycol, dan
2% trinatrium phosphate.
Uji viskositas dan kadar air
 Pengukuran viskositas : Menggunakan kinematik

viscometer bath dengan memasukkan sampel

cairan, memasang rotor, dan kemudian beralih

pada mesin.

 Pemeriksaan kadar air dilakukan dengan mengukur

berat awal, pengeringan bahan dioven

(Thermogravimetri) dalam suhu tinggi (100-

300°C) untuk 3 menit sampai 3 jam atau sampai

mencapai berat konstan, dan berat akhir.


Hasil & Pembahasan
• Karakteristik fisik natrium alginat standar dan
natrium alginat Padina sp.

Variabel Na. alginat Standar Na. alginat Padina sp.

Warna Kuning kecoklatan Coklat kehitaman


Bau Tidak amis Agak amis
Tabel Rerata hasil pengukuran karakteristik fisik bahan
cetak Padina sp. & bahan cetak alginat standar .
Sampel Jenis Pengukuran
Kadar air (% Viskositas (centipoise)
v/b)
Bahan Cetak Padina sp. 4,15 9,200

Bahan Cetak Alginat 4,92 25,44


standar
• Kadar Na.alginat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu : spesies alga coklat,
lokasi tempat tumbuh, & metode
ekstraksi.
• Lokasi tempat tumbuh, meliputi kondisi
perairan, pH, salinitas, cahaya,
kedalaman, dan unsur hara.
• Perbedaan metode ekstraksi pengaruh
terhadap kualitas hasil ekstraksi
• Kadar natrium alginat dari beberapa alginofit
yang diperoleh dari penelitian sebelumnya
yaitu:
Sargassum sp. berkisar 23,86 - 30,l0%,
Turbinaria ornata sebesar 26 - 49,13%,
Turbinaria decurrens sebesar 30,19%,
Sargassum echinocarpum 24,32%,
Padina sp. 28,4% ,
• Hal ini menunjukkan kadar Na.alginat Padina
sp. pada penelitian ini hampir sama dengan
sebagian besar kadar natrium alginat dari
beberapa alga cokelat yang diteliti.
• Uji viskositas bahan cetak alginat standar
25,440 cps & bahan cetak dari Padina sp.
9,200 cps.
• Perbedaan viskositas menunjukkan adanya
degradasi selama proses ekstraksi 
menurunkan molekul alginat  penurunan
viskositas.
• Nilai viskositas natrium alginat sangat
bervariasi yaitu antara 10-5000 cps.
• Ada tiga jenis standar nilai viskositas
natrium alginat yang diperdagangkan
yaitu :
14.000 cps (high viscosity),
3500 cps (medium viscosity) dan
250 cps (low viscosity).
• Bahwa perubahan metode ekstraksi pada
perendaman Padina sp. menggunakan
KOH sebanyak 0,1% selama 60 menit
dapat meningkatkan viskositas dari bahan
cetak padina sp dibandingkan
menggunakan HCL
• Uji kadar air, bahan cetak alginat standar
diperoleh hasil kadar air sekitar 4,92 % &
bahan cetak Padina sp. 4,15%.
• Kadar air maksimum natrium alginat yang
telah ditetapkan oleh Food Chemical Codex
adalah15% .
• Kadar air yang diperbolehkan di dalam
natrium alginat berkisar antara 5-20%.
• Hasil Penelitianterdapat pengaruh nyata
penggunaan bagian rumput laut dan waktu
perlakuan ekstraksi terhadap kadar air garam
alginat.
• Kadar air pada pangkal (16,77 %) &
daun (14,14 %),  diduga daun masih
terbentuk garam guluronat, yaitu adanya
kadar air bebas (air permukaan) yang
diikat dengan ikatan hidrogen.
• Bagian pangkal kadar airnya tinggi
karena pada pangkal sudah terbentuk
asam guluronat dan asam manuronat
yang mempunyai sifat hidrofilik.
• Lama ekstraksi kadar air tertinggi yang
dihasilkan pada lama ekstraksi 2 jam
(16,20 %). Diduga semakin lama
diekstrak, air akan diikat oleh alginat
karena alginat merupakan hidrofilik.
KESIMPULAN
• Kesimpulan penelitian ini adalah
alga coklat jenis Padina sp.
memiliki prospek dan potensi
menjadi salah satu material baku
bahan cetak di kedokteran gigi
dengan memperbaiki metode
ekstraksi dan komposisi bahan
yang lain.
•Terima Kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen