Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
sperma.
sulit di tahan.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan uroflowmetri
Pemeriksaan imaging
Pemeriksaan sistografi
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b/d agens penyebab cidera karena adanya pembesaran kelenjar prostat.
Retensi urin b/d peningkatan tekanan ureter dan ketidakmampuan kandung kemih untuk
berkontraksi secara adekuat.
Gangguan eliminasi urin b/d obstruksi anatomik yang abnormal karena adanya
pembesaran kelenjar prostat.
Gangguan pola tidur b/d sering terbangun malam hari karena adanya gangguan eliminasi
urin (retensi urin)`
Ansietas b/dperubahan status kesehatan karena penyakit BPH (begina prostat
hyperplasia)
Kurang pengetahuan b/d kondisi progonispenyakit dan kebutuhan pengobatan BPH
(begina prostat hiperplasia).
Intervensi keperawatan
Setelahh di lakukan tindakan asuhan keperawatan 3 kali 24 jam di harapkan nyeri
berkurang/hilang.
KH. Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang, skala nyeri 0-3 klien menjadi
tenang / rileks.
Setelah dii lakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24 jam di harapkan mobilitass
di tempat tidur dapat di lakukan secara mandiri
Setelahh di lakukan tindakan asuhan keperawatan 3 kali 24 jam di harapkan tidak
terjadi infeksi pada luka bekas oprasi.
KH : tidak ada tanda-tanda infeksi (kemerahan , pus, nyeri, bengkak)
Setelahh di lakukan tindakan asuhan keperawatan 3 kali 24 jam di harapkan pola
istirahat tidur pasien kembali normal
Implementasi
Mengobservasi ttv, mengkaji tingkat nyeri, mengajarkan teknik nafas
dalam, memberikan terapi analgesic dengan hasil nyeri dapat di atasi
skla nyeri 1-3.
Mengobservasi tingkat ketergantungan, mengajarkan rom,
menganjurkan tirah baring, meltih gerak aktif dengan hasil klien
mampu mengubah posisi secara mandiri.
Mengobservasi tanda-tanda infeksi, melakukan perawatan luka
dengan prinsip steril.
Evaluasi
Doenges, M.E, Marry, F.M and alice, C.G 2000. rencana asuhan