Sie sind auf Seite 1von 30

Penyusun

Anna Ristiarini
Fitriani Dewi
Puput Patmasari
Desy KS
Desy Wahyu
Tri Cahyani
Parmudya cempaka.d
Nurul Khumairoh
Apa itu BBLR??????????
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) secara definisi
telah banyak dikemukakan oleh banyak ahli. Berikut
ini adalah definisi BBLR yang dikemukakan oleh
beberapa ahli yaitu: BBLR didefinisikan oleh
International classification of Diseases dari World
Health Organisation (WHO), sebagai kelahiran
bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram
(Saifuddin, 2001). WHO menyebutkan bahwa semua
bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari
2500 gram disebut low birth weight infants atau
disebut dengan BBLR (Surasmi, 2003).
KRITERIA BBLR
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah
(BBLR) dibedakan dalam;
- bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
- bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
- bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram (Saifudin,
2001).

Bila usia gestasi dipertimbangkan


- BBLR mungkin premature (kurang bulan) jika usia gestasi < 37 minggu
- mungkin juga cukup bulan (dismatur). jika usia gestasi >37 minggu
Jenis BBLR Pada Bayi Aterm
 Bayi BBLR prematur murni
 KEKURANGAN NUTRISI SEJAK AWAL KEHAMILAM
 GENETIK CACAT BAWAAN TORCH

 Bayi BBLR IUGR


 Kekurangan nutrisi mulai trimester III kehamilan
 Gangguan vaskularisasi ibu, ibu muda , pendek,
perokok
Masalah yang
 BBLR < 37 Minggu
dihadapi BBLR
• BBLR > 37 Minggu
 Asfiksi • Asfiksi
 Gangguan pernapasan • Gangguan
 Thermoregulasi pernapasan
 Sistem syaraf • Thermoregulasi
 Nutrisi metabolik
• Polisitemi
 Ginjal darah, kekebalan
• Nutrisi metabolik
• kekebalan
Masalah Lain..
 Neurologi : apnu, perdarahan intrakranial, retinopati
pada bayi prematur
 Ginjal : edema, gangguan elektrolit
 Jantung : duktus arteriosus persisten
 Hematologi : anemia, gangguan pembekuan
 Kekebalan : rentan pada infeksi
 Psikologis : karena ortu sangat melindungi, menjadi
anak yg kurang mandiri
 Intelegensia?
Penilaian Usia Gestasi
 Menilai kematangan fisik dan neurologi bayi baru
lahir penting karena seringkali bayi yang lahir kecil
belum tentu prematur dan bayi besar belum tentu
cukup bulan sehingga memerlukan perawatan yang
berbeda
Penilaian usia gestasi antenatal
 Mengukur TFU
 Menilai mulai terdengarnya DJJ
 Menilai mulai terasanya gerak janin
 Menilai dengan menggunakan USG
 Menilai dengan HPHT
PENILAIAN USIA GESTASI
DUBOWITZ - BALLARD
 Kematangan fisik dinilai dengan melihat ciri-ciri fisik yang
berbeda di setiap stadium usia gestasi, 6 kriteria fisik yakni :
 Kulit
 Lanugo
 Garis telapak kaki
 Payudara
 Mata
 Telinga
 Genetalia

 Sebaiknya pemeriksaan dilakukan oleh 2 orang untuk


objektifitas
Penilaian Kematngan
Neuromuskular
 Postur
 Sudut pergelangan tangan
 Rekoil lengan
 Sudut poplitea
 Tanda selempang
 Tumit ke telinga
 Jumlahkan hasil pemeriksaan neuromuskular
Menilai usia gestasi dengan cepat
Termoregulasi
 Adaptasi suhu pada bayi baru lahir:
 Intrauterin (lingkungan hangat) ke ekstrauterin 9lebih
dingin) resiko hipotermi

Intervensi
 Menggunakan pemancar panas : radiant warmer
 Inkubator
 Perawatan metode kangguru
 Lain-lain : topi, plastik sheeting
KANGAROO MOTHER CARE
 Mekanisme transfer panas dari tubuh orang tua ke
tubuh bayi (konduksi)

Penelitian
Prematur dengan berat badan lahir sangat rendah (1.095
– 1500 gram 30-34 minggu) dapat mempertahankan
suhu stabil dalam dekapan ibu tanpa peningkatan
aktifitas metabolik
Bayi yang di KMC secara fisiologis lebih stabil dibanding
dengan bayi dalam inkubator
PENELITIAN METODE KANGGAROO
BERAT BADAN SURVIVAL RATE DENGAN
INKUBATOR SETELAH PMK

< 1500 gram 10 % naik menjadi 50 %


1500-1999 70 % naik menjadi 90 %
Intervensi bila terjadi
hipotermia Protokol weaning dari inkubator ke box bayi
 Pastikan tempat tidur - setelah kondisi medis bayi stabil pakaikan
atau inkubator hangat pakaian lengkap meliputi topi, baju pampers
- kemudian turunkan suhu inkubator 1-1,5 c
 Hangatkan bayi secara
setiap hari sampai mencapai 28 c
perlahan naikkan suhu pertahankan dalam suhu tersebut sampai 8-
inkubator maksimal 1 24 jam atau lebih
- pantau dan perhatikan apakah bayi dapat
derajat celcius dalam 1 mempertahankan suhu tubuhnya pada 36,5-
jam 37,5c
 Periksa suhu bayi jika bayi jjuga menunjukan kenaikan berat
badan selama proses weaning bayi dapat
setiap jam sampai dipindah di box terbuka
hasil pengukuran
mencapai suhu
normal
Gangguan pernapasan pada BBLR
 In utero pertukaran gas di;lakukan oleh plasenta
 Paru masih menguncup berisi cairan paru
 Dengan tarikan nafas pertama alveoli membuka cairan
paru terdorong keluar alveoli-> absorbsi
 Selanjutnya pertukaran gas melalui alveoli
 Banyak hambatan pada BBLR otot-otot lemah,
surfaktan kurang
 Gangguan pernapasan merupakan kejadian yang
paling sering dialami BBLR
Gejala Gangguan Nafas pada BBLR
 Takipnu
 Retraksi epigastrum
 Nafas cuping hidung
 Merintih/ mengerang
 Sianosis sentral kebiruan pada bibir, mulut, lidah
 Nafas lambat atau henti nafas/ apnu
Diagnosis Banding Gngguan
Pernapasan Pada BBLR
 Asfiksi
 Obstruksi jalan nafas atas
 Takipnea sementara pada neonatus
 Sindrom gangguan nafas (HMD)
 Pneumonia pada bayi baru lahir
 Sindrom aspirasi mekonium
 Apnu
 Lain2 : kelainan dinding dada, hernia diafragma,
sepsis, genetik dll
Pemberian Bantuan Pernapasan
Pada fase akut :
 Nasal CPAP
 Ventilasi Mekanik

Pada fase penyembuhan :


 Oksigen bebas aliran rendah (NCLF)
 Nasal CPAP
Kapan mulai memberi nutrisi?
Pemberian Nutrisi pada
BBLR -BBLR sehat sesegera mungkin
 Masalah nutrisis pada IMD
BBLR - BBLR sakit sebagian besar
dapat mengatasi penyakitnya
 Reflek hisap kurang dengan cepat sehingga hanya
 Motolitas usus lambat memerlukan cairan, elektrolit,
 Volume gaster kecil dan glukosa
 Defisiensi enzim kolostrum sebagai minum
pertama
pertimbangkan nutrisi
parenteral
Cara Pemberian Minum BBLR
 Target 150-200 ml/ kg
Cara Pemberian Minum BBLR
BB/hari - mulai dngan priming / gut
 Bayi yang baru mulai stabil, feeding , 10 ml/kg BB/ hari
selalu mulai dnegan sonde tujuannya merangsang villi usus
orogastrik
 Kemudian sesuaikan dengan
agar tidak atrofi
usia gestasi : setelah 1-2 hari perlahan volume
 Reflek menelan gestasi 32 dinaikkan hingga mencapai target
minggu dalam 2 minggu
 Reflek hisap gestasi 34 makin kecil bayi makin sedikit
minggu
 Agar bayi kemudian mau volume tiap kali minum BB 1000 –
menetek berikan asi/ 1500 gr : 10 – 12 x
formula dengan sendo atau BB 1500 – 2000 gr : 8 – 10 x
cangkir
 Alat bantu laktasi
vitamin diberikan setelah minum
(suplementer) 150 ml/kg/hr
ajak orangtua partisipasi memberi
minum
Masalah lain yang Sering Dihadapi
BBLR
 Masalah saluran cerna
- hernia inguinalis
- kembung ‘sederhana’
- muntah
- atresia duodeni
 Kejang
 Nyeri pada neonatus
 Pemantauan setelah pulang
- konseling
- antisipasi gangguan kesehatan
- tumbuh kejar (catch up growth) , kebutuhan nutrisi
- gangguan neurologis
- perkembangan perilaku
- imunisasi
Stabilisasi dan Rujukan
 Kematian neonatus disebabkan antara lain, kurangnya
:
 Pengenalan dini tanda gawat/komplikasi
 Tatalaksana pertolongan pertama oleh bidan perawat
dan dokter
 Sistem rujukan yang baik
Unit Perawatan Neonatus
 Pembagian tingkat (level) perawatan:
 Tingkat I : Asuhan neonatus dasar (normal)
 Tingkat II : Asuhan neonatus dengan ketergantungan
tinggi (high dependency care). Ruang rawat neonatus
dengan asuhan khusus.
 Tingkat III : Perawatan neonatus intensif
Stable
 Stable
Stabilisasi
• Stabilisasi
 Sugar + safe care • Oksigenasi
 Temperatur • Sirkulasi
 Airway • Kehangatan
 Blood Pressure • Stabilisasi Glukosa
• Pemantauan
 Lab Work
Fungsi-fungsi
 Emotional Support tubuh
• Penyuluhan /
persiapan orangtua
Penanganan Sebelum Dirujuk
 STABILISASI :
- respirasi
- sirkulasi (kardiovaskular)
- Thermoregulasi
- Gula Darah
METABOLIK & CAIRAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
INFEKSI

Das könnte Ihnen auch gefallen