Sie sind auf Seite 1von 11

REFERAT DISTOSIA

BAHU
Ika Lukita Sari, S.Ked
10542017410

Pembimbing :
Dr. Marlenny W.T. Martoyo, Sp.A
Distosia bahu
 Distosia bahu adalah suatu keadaan diperlukannya
tambahan maneuver obstetric oleh karena dengan
adanya tarikan biasa kearah belakang pada kepala
bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi

 Peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak


dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan
Faktor Resiko
 Makrosomia
 Etnisitas
 Presentasi janin
 Kelainan persalinan
 Riwayat distosia bahu
 Diabetes
 Kehamilan post term
 Maternal obesitas
Diagnosis
Distosia bahu juga dapat dikenali bila didapatkan
keadaan:
 Kepala bayi telah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak
dapat dilahirkan
 Kepala bayi telah lahir, tetapi tetap menekan vulva
dengan kencang
 Dagu tertarik dan menekan perineum
 Traksi pada kepala bayi tidak berhasil melahirkan bahu
yang tetap berada di cranial simfisis pubis
Penanganan distosia bahu adalah menghindari “3P”:

Panic
Pulling
Pushing
ALARMER
Panduan yang dapat membantu melakukan penanganan yang tepat,
yaitu:

Ask for help


Legs hyperflexed (McRobert’s manoeuvre)
Anterior shoulder disimpaction (suprapubic pressure)
Rotation of the posterior shoulder (Wood’s screw manoeuvre)
Manual delivery of the posterior arm
Episiotomy
Roll over onto “all fours”
Bila distosia bahu telah berhasil ditangani, maka
dilakukan:
 Penilaian bayi untuk mengetahui adanya trauma
 Manajemen aktif kala III untuk mencegah perdarahan
postpartum
 Mencatat maneuver yang telah dilakukan
 Menjelaskan semua langkah yang telah dilakukan
kepada ibu dan keluarga yang mungkin ada pada saat
dilakukan penanganan
Komplikasi
 Fraktur klavikula
 Lesi pleksus brachialis
 Kematian janin
 Hypoxia

Komplikasi ibu:
• Perdarahan postpartum
• Laserasi serviks dan vagina
• Dilakukannya seksio sesaria akibat gagalnya prosedur obstetrik
TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen