Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
RIKO JUMATTULLAH
Program Pendidikan Dokter Spesialis - 1
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP. Dr. M. Djamil
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas
Padang
1
2016
PENDAHULUAN
2
Leukemia Granulositik Kronik
Gangguan myeloproliferatif leukositosis, splenomegali,
dan anemia
Onkogen Bcr-Abl
(Deregulasi tyrosine kinase)
Ekspansi malignan
dari pluripotent stem cells
4
• LGK berkisar antara 0,6-2,0 kasus/100.000
orang/tahun
Epidemiologi • ♂: ♀→(1,3-1,8:1)/Median umur adalah 67 tahun
• Tahun 2015 Di USA, 6.660 orang terdiagnosis LGK
dan 1.140 orang meninggal dunia karena LGK
5
Perkembangan Terapi LGK
1856
1950
Kemoterapi -Terapi 1972
pada LGK radiasi 1980
pertama kali seluruh tubuh Hidroksiurea
→ arsenikal ataupun diperkenalkan Penggunaan
(cairan splenik sebagai terapi IFN dalam
Fowler) LGK terapi LGK
-Busulfan
diperkenalkan
pertama kali
sebagai terapi
LGK
7
Tyrosine kinase inhibitor
(TKI)
Imatinib mesylate
TKI lebih superior → TKI pertama
PenggunaanTKI dibanding tersedia dalam
menunjukkan hasil transplantasi untuk sediaan oral
yang impresif, terapi lini pertama (IRIS) fase III →
toksisitas yang
Minimal pada LGK fase imatinib mesylate
kronik lebih superior IFN
plus cytarabine
8
Resistensi Imatinib Mesylate
• Bcr-Abl Dependent
• Mutasi → terjadi pada 35- 45% kasus resistensi
imatinib mesylate → 100 titik mutasi yang sudah
diidentifikasi
• Studi Junia VM (2000), 2 hal penyebab resistensi →
mutasi dan overexpresi pada gen Bcr-Abl
• Bcr-Abl Independent
9
ASPEK MOLEKULER
LEUKEMIA GRANULOSITIK
KRONIK (LGK)
10
LGK
• 90% pasien LGK abnormalitas genetik
kromosom Ph onkogen (Bcr-Abl)
menyandi onkoprotein dan bentuk aktif dari
Abl Tyrosine kinase{Patogenesis LGK}
11
Gambar 2.1 Struktur protein gen Bcr-Abl
12
13 Gambar 2.2 Kejadian molekular yang menyebabkan ekspresi fenotipe LGK
Gambar 2.3 Jalur molekular yang terlibat dalam sinyal Bcr-Abl
14
Ukuran protein menentukan kebiasaan biologik
(biologic behavior) dari penyakitnya
15
DIAGNOSIS DAN PERJALANAN KLINIS
LEUKEMIA GRANULOSITIK KRONIK
(LGK)
16
Diagnosis Leukemia Granulositik Kronik
• Gejala klinis (demam, malaise, keringat malam,
penurunan BB)
Anamnesis • Nyeri dan ketidaknyaman pada perut kiri atas
• Rasa cepat kenyang
• Manifestasi perdarahan, tinitus
• Splenomegali (40-60) %
Pemeriksaan • Hepatomegali (10-20)%
• Anemia, perdarahan retina, ptekie, ekomosis,
Fisik hematom
• Limfadenopati (jarang)
18
Leukemia Granulositik Kronik
The Clinical
Hallmark LGK
Peningkatan jumlah
Splenomegali
platelet
19
Perjalanan klinis dan Hematologis pada LGK
FASE KRONIK (Chronic Phase/CP)
• Ekspansi kompartemen sel myeloid, namun mempertahankan
kapasitasnya berdiferensiasi dan berfungsi normal
20
Gambar 3.1 Perjalanan hematologis Leukemia Granulositik Kronik
21
Tabel 3.1 Presentasi klinik dari LGK Ph+
22
Tabel 3.3 Formulasi skoring Sokal, Hasford dan EUTOS
23
TERAPI TARGET PADA LGK
24
IMATINIB MESYLATE
• LGK telah diobati dengan hydroxyurea dan interferon → Namun
tidak mampu menghambat perjalanan penyakit ke tahap lanjut
< Tahun
• Kelangsungan hidup dengan terapi ini berkisar (45-55) bulan
2000
• Mei 2001, imatinib mesylate disetujui FDA untuk terapi pasien LGK
setelah gagal dengan terapi IFN-α
• Februari 2002, disetujui untuk terapi unresectable dan metastatic
IMATINIB
MESYLATE malignant Gastrointestinal Stromal Tumors (GISTs) yang terekspresi oleh
tyrosine kinase receptor c-kit
25
Gambar 4.1 Struktur kimia imatinib mesylate
26
Mekanisme Kerja Obat Imatinib Mesylate
Target imatinib
TKI pertama
Abl tyrosine kinase
aktivitas pada semua
kecuali Scr Family
fase LGK
kinase
Imatinib
berkompetesi
dengan ATP
27
Gambar 4.2 Mekanisme aksi imatinib mesylate
28
Fase 1 Clinical study pada imatinib mesylate
Fase 2
Fase 3
Pada LGK Imatinib Membandin
fase lanjutan sebagai agen gkan antara
kontrol tunggal pada imatinib
respon semua fase dengan IFN-
sitogenik LGK alfa plus
Ara-C
29
Fase I
Druker et al (Juni 1996)
33
Tabel 4.1 Perbandingan Dasatinib dan Nilotinib
Item Nilotinib 600-800 mg/day Dasatinib 70-140 mg/day
Mechanism Competitive inhibition of ATP binding site of Inhibits BCR–ABL, SRC family, c-
BCR–ABL KIT, EPHA2, PDGFRB
Dose schedule 400 mg twice daily and 300 mg twice daily Once daily
Fasting requirement 2 hours before each dose, 1 hour after each None
dose
Meal requirement Should not be taken with meals No requirement
Dosing time Dose should be taken Preferred over nilotinib Any time, once a day
about 12 hours apart
Comorbid conditons Preferred over dasatinib if patient has Preferred over nilotinib if patient has
hypertension, pulmonary disease or chronic severe diabetes of history of
obstructive pancreatitis
Mutation Preferred over dasatinib if following mutations Preferred over nilotinib if following
are present: F317L/V/I/C, , V299L, Q252H, mutations are present: E255K/V,
T315A Y253H, F359C/V/I
Toxicity Hyperglycaemia, rarely peripheral arterial Pleural effusion (20%–25%), rarely
ocular disease, coronary artery disease pulmonary arterial hypertension
34
TKI Generasi ketiga
• menghambat beberapa
mutasi domain kinase
Bcr-Abl termasuk T315I
• Cara kerja → mengikat
Ponatinib karbon-karbon rangkap
tiga dari residuT315I
• menghambat SRC family,
PDGFRα dan c-Kit,
tetapi tidak mengikat
auro kinase
35
RESISTENSI IMATINIB
MESYLATE
36
Gorre et al (2001)
• Memperkenalkan mekanisme resistensi terhadap
imatinib mesylate pada penelitian 11 pasien LGK fase
lanjutan
Hamdan et al (2007)
• 216 pasien LGK : modifikasi dosis (29%) dan
penghentian obat (26 %)
Resistensi imatinib mesylate
• (Primer/refrakter) dan (Sekunder/didapat)
Respon terapi imatinib mesylate
• Resistensi/gagal
• Respon suboptimal
• Optimal
37
Resistensi imatinib mesylate
38
Tabel 5.1 Respon terapi pada imatinib mesylate
39
Tabel 5.2 Definisi respon terapi berdasarkan waktu
Time Optimal Warning Failure
44
Mutasi Bcr-Abl pada resistensi imatinib mesylate secara keseluruhan
terjadi pada 42-90% pasien LGK
48
TKI genenerasi ke 2
• Dasatinib → menunjukkan efikasi lebih baik
melawan semua mutasi Bcr-Abl resisten
imatinib mesylate dan aktif melawan SFKs,
c-Kit, PDGFR dengan pengecualian pada
T315I
• Dosis dasatinib yang disetujui saat ini adalah
100 mg/hari untuk pasien LGK fase kronik,
140 mg/hari untuk pasien fase akselerasi
atau fase blastik
49
Talpaz et al (2006) Evaluasi klinis dilakukan dalam
program Src/Abl Tyrosine kinase inhibition Activity:
Research Trials of dasatinib (START)→ menunjukkan
respon hematologik dan CR yang lama pada pasien gagal
terhadap terapi imatinib mesylate
Kantajian et al (2006) 150 pasien resisten imatinib
mesylate dibandingkan dasatinib 140 mg/hari dengan
imatinib mesylate dosis tinggi (800 mg/hari) setelah
12 minggu didapatkan CCyR dengan dasatinib secara
signifikan lebih tinggi
50
TKI generasi ke 2
51
Tabel 5.4 Perbandingan Efikasi Dasatinib dan Nilotinib berdasarkan status mutasi
pasien LGK resistensi imatinib Mesylate
52
• September 2012(FDA)
menyetujui terapi bosutinib
pada semua fase LGK dan
(ALL) yang resisten
Imatinib
Bosutinib
• Studi BELA Fase I-II→
bosutinib vs imatinib
resisten→MCyR setelah
24 minggu pada LGK
fase kronik dan CHR
setelah 8 minggu LGK
fase akselerasi dan ALL
53
TKI generasi ke 3
54
Transplantasi Hematopoeitic stem cell
Pilihan terapi lini ke dua
Dipengaruhi oleh :
• Tahapan penyakit: fase kronis memiliki hasil lebih baik
dibandingkan fase blastik
• Umur: Pada pasien yang menerima Allogenic stem cell
transplantation (ASCT) memiliki hubungan terbalik antara usia
dan kelangsungan hidup
• Pengobatan yang diterima pre-transplantasi→Busulfan kurang
baik dibandingkan hydroxyurea, IFN, dan TKI
• Donor: Transplantasi dengan HLA identik saudara donor
55
memiliki hasil yang lebih baik
Consider
Consider Increasing
Increasing dose
dose of imatinib,
of imatinib,
mutation testing,
mutation testing,
second generation
second
TKI
generation TKI
56 Gambar 5.2 Algoritme terapi pilihan pada LGK resistensi imatinib mesylate
KESIMPULAN DAN
SARAN
57
KESIMPULAN
Leukemia Granulositik Kronik (LGK) merupakan keganasan
hematologi ditandai adanya fusi gen Bcr-Abl, yang mengkode
deregulasi tyrosine kinase
Saat ini peranan imatinib mesylate sebagai firstline targeted
therapy pada LGK memerlukan evaluasi karena telah
mengalami resistensi
Resistensi imatinib mesylate disebabkan oleh resistensi Bcr-
Abl dependent dan Bcr-Abl Independent
Mengingat telah diketahui adanya resistensi imatinib
mesylate, tyrosine kinase inhibitor generasi kedua dapat
dipertimbangkan sebagai firstline targeted therapy pada LGK
58
SARAN
Perlunya penelitian tentang peranan dari resistensi Bcr-
Abl dependent dan Bcr-Abl Independent dalam pemantauan
respon terapi imatinib mesylate
59
60