Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BRONKOPNEUMONIA
ILUSTRASI KASUS
Identitas pasien
Nama : Bayi ny. F
NRM : 02099044
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 4 hari
Tempat,tanggal lahir : Jakarta , 8 Februari 2014
Alamat : Cipinang, Jakarta Timur
Pendidikan : Belum sekolah
Agama : Islam
Identitas Orang tua : Tuan N dan Ny F
Anamnesis
alloanamnesis dengani ibu kandung
Keluhan utama
Ibu pasien mengeluhkan anaknya kuning sejak lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
• Ibu pasien dirujuk ke Rumah
Sakit Persahabatan karena
tekanan darah yang tinggi
(160/90 mmHg)
• Ibu pasien yang sedang
mengandung 34 minggu lalu
12 Jam didiagnosis preeklamsia berat
SMRS dan dinyatakan harus
dilakukan operasi ceasar pada
hari yang sama
Riwayat Penyakit Sekarang
MRS
• Pasien juga masih buang air
kecil dan air mata masih keluar
• Warna air kencing tidak gelap.
Riwayat Penyakit Sekarang
• BAB pasien tidak berwarna
dempul dan tidak ada muntah
• Ibu pasien merupakan
golongan darah A+
• Pasien saat ini sudah menjalani
hari perawatan ke-5 dan
mendapatkan terapi sinar
MRS
selama 3 hari
• Kuning pada tubuh pasien
sudah tidak dikeluhkan lagi
• Pasien masih mau minum ASI
dan susu formula yang
diberikan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi :iktus kordis teraba medial linea
midclavicula sinistra, tidak terdapat
tapping, thrill, ataupun heaving
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak
terdapat murmur dan gallop
Abdomen
Inspeksi : datar, tidak buncit, venektasi tidak ada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan superfisial, hati
teraba 3 cm di bawah arcus costae dengan
permukaan licin, tumpul, dan tidak berbenjol-
benjol, turgor kulit cukup
Auskultasi : bising usus normal
Genitalia : OUE tidak hiperemis, sekret
tidak ada, testis didalam skrotum
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2
detik, tidak ada edem dan sianosis
Pemeriksaan Refleks
Refleks berkedip (+)
Tonic neck (+)
Refleks moro (+)
Refleks menggenggam (+)
Refleks rooting (+)
Refleks menghisap (+)
Laboratorium tanggal 7
februari 2014
Hematologi Hasil Nilai rujukan
Prognosis
• Ad vitam : bonam
• Ad funcionam : bonam
• Ad sanactional : bonam
Tatalaksana
Teruskan konsumsi ASI dan susu formula
pada pasien 8-12 kali perhari
Kalori 352 KKal
Evaluasi klinis, DPL, bilirubin total, dan
bilirubin direk pasien
Fototerapi
Tinjauan
Pustaka
Ikterus pada bayi atau ikterus
neonatarum keadaan klinis pada bayi
yang ditandai oleh pewarnaan kuning
pada kulit dan sklera akibat akumulasi
bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih
hiperbilirubinemia patologis (Non
Physiological Jaundice) apabila kadar
serum bilirubin terhadap usia neonatus
>95% menurut Normogram Bhutani.
Klasifikasi
Ikterus fisiologi
Timbul pada hari kedua 14
dan ketiga 12
Kadar bilirubin indirek tidak
melebihi 10 mg% pada 10
neonatus cukup bulan. 8
Kecepatan peningkatan 6
fisiologis
kadar bilirubin tidak
melebihi 5% per hari. 4
Kadar bilirubin direk tidak 2
melebihi 1 mg%.
Ikterus menghilang pada 10 0
hari pertama. hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
Tidak terbukti mempunyai
hubungan dengan
keadaan patologis.
Ikterus Patologi
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama.
Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus
cukup bulan atau melebihi 12,5% pada
neonatus kurang bulan.
Pengangkatan bilirubin lebih dari 5 mg% per
hari.
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%.
Mempunyai hubungan dengan proses
hemolitik.
Etiologi
Produksi yang berlebihan
misalnya pada hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas Rh, ABO,
golongan darah lain, defisiensi G6PD, piruvat kinase, perdarahan tertutup
dan sepsis.
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin, gangguan
fungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya
enzim glukorinil transferase(Sindrom Criggler-Najjar)
Gangguan transportasi
Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkut ke hepar.
Ikatan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya
salisilat, sulfarazole
Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin indirek
yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.
Gangguan dalam eksresi
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di luar hepar
Kelainan di luar hepar biasanya diakibatkan oleh kelainan bawaan
Obstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh
penyebab lain.
Faktor Resiko
Hiperbiliruminemia
Inkompatibilitas darah ibu dan bayi
Infeksi : TORCH, sepsis
Perdarahan tertutup (trauma lahir)
Obat – obatan : ibu : diazepam, oxytocin
bayi : erytromicin,
chloramphenicol,
sulfa
Polisitemia
Prematuritas
Riwayat hiperbilirubin pada anak sebelumnya
Patofisiologi
USAID. Hyperbilirubinemia pada neonatus. Dalam : Essential Neonatal Care,
A Competency Based Training Module for Physicians. 2005
HEME + Globin
CO
BILIVERDIN
HATI
ligandin
Alb BILIRUBIN
konyugasi
Bilirubin bebas
Bilirubin konyugasi non konyugasi
Bilirubin terikat albumin
Ligandin
Glukoronil transferase
Bilirubin glukuronid
Sirkulasi
entero
(-) makanan
hepatik
β-glukuronidase (+) makanan
dalam usus
Bilirubin indirek
Sterkobilin
Urobilinogen (minimal)
Zona Bagian tubuh yang Rata-rata bilirubin indirek
kuning serum (mg/dL)