Sie sind auf Seite 1von 28

KELOMPOK A3

Tutor : dr. Emma Novita, M.Kes


1

PRATIWI KAROLINA (04011181621015)


MELROS TRINITA TAMPUBOLON (04011181621023)
NYIMAS FEBY AINUN NAMIROH (04011281621081)
MUHAMMAD RIDHO HERVIAN (04011281621089)
MUHAMAD VALDI PRASETIA (04011281621090)
ANDREW ZEFANYA SAGALA (04011281621102)
ALMA’ARIJ FAHMI ANHARRI (04011281621109)
ANGELA IRENE (04011281621119)
DANTI IWAN GUSMANA (04011281621129)
FAHIRA ANINDITA (04011281621132)
AFIYAH NABILAH (04011281621150)
Skenario

Klarifikasi 2
Kesimpulan
Istilah

Outline
Kerangka Identifikasi
Konsep Masalah

Learning Analisis
Issues Masalah
SKENARIO
A 18-year-old primigravida (G1P0A0) woman brought by her husband to the emergency departement due to vaginal bleeding since 2 hours
ago. The bleeding was compound with tissue, 1 pad in amount. There were history of nausea, vomitus, and breast tenderness. There were no
history of trauma. The patient comitted coitus the day before and did abdominal massage. Her last menstrual period was 4 months ago. She
had visited outpatient clinic a week ago and performed ultrasound which showed 15 weeks singleton intrauterine gestation. She went to the
midwife and was told her pregnancy test was positive. She was reffered to Moh. Hoesin Hospital. 3

In the examination findings:


Upon admission,
Height: 160 cm; weight: 43 kg;
Sensorium: CM;
BP: 110/70 mmHg; HR: 96x/min; RR: 20x/min;T:36,8oC

Obstetric examination:
Outer examination : abdomen flat, soft, fundal height 1 finger above pubic symphisis, mass (-), adnexal tenderness (-), free fluid sign (-)
Inspeculo : portio livide (-), external uterine ostium was opened,fluor (-), fluxus (+) blood not active, there was tissue in the cervical ostium,
erosion (-), laceration (-), polyp (-)
Vaginal toucher : portio soft, external uterine ostium was opened, tissue was palpable in cervical os, uterine corpus appropriate for
12 weeks gestation, cervical motion tenderness (-), right and left adnexa and parametrium not tense, no bulging of Douglas pouch.

Laboratory:
Hb 9,8 g/dL; PLT: 150.000/mm3; WBC: 11.600/mm3
Urine examination: clear, pale yellow, leukocyte esterase negative, protein negative, glucouse negative, ketone negative, bilirubin negative,
leukocyte negative, erythrocyte 1-2 per HPF.
Plano test (+)
KLARIFIKASI ISTILAH

No. Istilah Pengertian


4
1. Cervical polyp tumor serviks yang umum dan tidak berbahaya yang sering menimbulkan
perdarahan vagina yang tidak teratur, berbentuk tonjolan dari membran
mukosa.
2. G1P0A0 G: Gravida (jumlah kehamilan); P: paritus/partus (jumlah persalinan yang
berhasil); A: Abortus (jumlah persalinan yang tidak berhasil)
3. Primigravida seorang wanita yang baru hamil pertama kali.
4. Parametrium perluasan lapisan subserosa dari bagian uterus yang tetap diatas serviks,
keluar ke arah lateral diantara lapisan-lapisan ligamentum latum.
5. Cervical motion nyeri yang timbul ketika serviks uteri dimanipulasi selama pemeriksaan
tenderness pelvis, sering ditemukan pada pasien radang panggul.
6. Coitus hubungan seksual pervaginam antara pria dan wanita.
7. Fluxus aliran; terutama aliran cairan yang abnormal atau berlebihan ke satu
bagian. 5

8. Laceration tindakan merobek, luka robek, compang-camping, dan rusak.


9. Plano test suatu pemeriksaan biologis kehamilan untuk mendeteksi adanya HCG
(human chorionicgonadotropin)
10. Douglass pouch rongga peritoneal yang terbentuk antara rectum dengan uterus. (excavatio
rectouterina)
11. Portio lividae portio serviks yang berwana ungu. Salah satu bentuk dari tanda Chadwick
dikarenakan kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mukus. Pertambahan pelebaran pembuluh darah menyebabkan
warnanya menjadi merah-kebiruan atau livid.
12. Breast tenderness nyeri atau perasaan tidak nyaman pada payudara.
IDENTIFIKASI MASALAH
No. Pernyataan Prioritas

1. Seorang wanita 18 tahun, primigravida, datang ke emergensi karena perdarahan Keluhan utama
vagina sejak 2 jam yang lalu. Perdarahannya sebanyak 1 pembalut, berisi jaringan. 6

2. Terdapat riwayat mual, muntah, dan nyeri payudara. Keluhan


tambahan
3. Tidak terdapat riwayat trauma. Informasi
tambahan
4. Satu hari yang lalu pasien melakukan koitus dan perutnya dipijat. Informasi
tambahan
5. Menstruasi terakhir 4 bulan yang lalu dan telah melakukan USG 1 minggu yang lalu Informasi
dengan hasil pemeriksaan singleton intrauterine gestation 15 minggu. tambahan
6. Pasien datang ke bidan/dukun beranak dan hasil tes kehamilan positif. Pasien dirujuk Informasi
ke RSMH. tambahan
7. In the examination findings: Pemeriksaan fisik
Upon admission,
Height= 160 cm; weight 43 kg;
Sensorium: CM
BP: 110/70 mmHg; HR: 96x/min; RR: 20x/min; T:36.8oC
8. Obstetric examination: Pemeriksaan
Outer examination : abdomen flat, soft, fundal height 1 finger above khusus
pubic symphisis, mass (-), adnexal tenderness (-), free fluid sign (-)
Inspeculo : potio livide (-), external uterine ostium was
opened,fluor (-), fluxus (+) blood not active, there was tissue in the cervical 7
ostium, erosion (-), laceration (-), polyp (-)
Vaginal toucher : potio soft,external uterine ostium was opened, tissue was
palpable in cervical os, uterine corpus appropriate for 12 weeks gestation,
cervical motion tenderness (-), right and left adnexa and parametrium not
tense, no bulging of Douglas pouch.
9. Laboratory: Pemeriksaan
Hb 9,8 g/dL; PLT: 150.000/mm3; WBC: 11.600/mm3 laboratorium
Urine examination: clear, pale yellow, leukocyte esterase negative, protein
negative, glucouse negative, ketone negative, bilirubin negative, leukocyte
negative, erythrocyte 1-2per HPF.
Plano test (+)
ANALISIS MASALAH
Seorang wanita 18 tahun, primigravida, datang ke emergensi karena perdarahan vagina sejak 2 jam
yang lalu. Perdarahannya sebanyak 1 pembalut, berisi jaringan.
8
Apa hubungan usia dan riwayat kehamilan dengan perdarahan vagina sejak 2 jam yang lalu pada kasus?

Hamil pada usia <20 tahun meningkatkan 16% risiko untuk mengalami perdarahan pervaginam seperti pada kasus
(abortus) karena usia tersebut organ reproduksi pada wanita masih belum siap untuk proses kehamilan.

Apa saja penyebab dari perdarahan vagina pada ibu Trimester II (15 minggu) dan III:
hamil?
• Serviks inkompeten (pembukaan serviks
Trimester I: prematur, dapat berakibat kelahiran preterm)
• Kehamilan ektopik • Keguguran (sebelum 20 minggu) atau kematian
• Perdarahan implantasi (biasanya terjadi sekitar 10- janin intrauterin
14 hari setelah konsepsi) • Previa plasenta
• Keguguran (pengeluaran hasil konsepsi (abortus) • Abrupsi plasenta
yang spontan sebelum kandungan berusia 20 • Persalinan preterm
minggu) • dll
• dll
Mekanisme perdarahan pada kasus?

Pada pasien ini, terdapat riwayat coitus dan pijat pada abdomen. Coitus dapat menyebabkan wanita mendapat
prostaglandin dari sperma pria, dimana prostaglandin bekerja membantu oksitosin dalam merangsang aktivitas otot
polos pada uterus. Manipulasi fisik seperti pijat pada rahim dapat menyebabkan janin terlepas. Pada usia 8-14 minggu 9
villi khorialis sudah tertanam dalam desidua parietalis sehingga apabila terjadi abortus, villi khorialis terlepas sehingga
pembuluh darah terbuka.

Apa dampak dari perdarahan vagina selama 2 jam bagi ibu hamil?

Dampak perdarahan yang terjadi sejak 2 jam yang lalu tergantung dari banyaknya darah yang keluar (1 pembalut: 10
cc), bermasalah jika darah >60 cc. Sehingga pada ibu ini tidak ditemukan gangguan hemodinamik atau komplikasi
lanjutan karena perdarahannya tidak masif.

Apa tatalaksana awal pada kasus?

Jika usia kehamilan <16 minggu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan
kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi. Jika ada gangguan simptomatis obati
gejalanya.
Apa makna perdarahan pada vagina yang berisi jaringan pada kasus?

Perdarahan pada vagina yang berisi jaringan merupakan tanda dari abortus inkompletus, dimana sebagian jaringan
hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus dimana pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan
teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. 10
Terdapat riwayat mual, muntah, dan nyeri payudara.

11
Apa makna klinis dari pernyataan diatas? Apa hubungan keluhan tambahan dan keluhan utama
pada kasus?
Riwayat mual, muntah, dan nyeri payudara
merupakan tanda fisiologis dari kehamilan. Mual dan muntah pada kasus ini merupakan tanda –
tanda fisiologis dari kehamilan, sehingga tidak ada
hubungan dengan perdarahan.

Bagaimana mekanisme dari mual, muntah, dan nyeri payudara?

Mual dan muntah pada kasus ini disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron  pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotropin juga  deposit
lemak, air dan garam pada payudara  payudara membesar dan tegang - ujung saraf tertekan  rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
Tidak terdapat riwayat trauma.

12
Apa makna dari pernyataan diatas?

Perdarahan yang terjadi pada pasien bukan disebabkan trauma fisik.


Satu hari yang lalu pasien melakukan koitus dan perutnya dipijat.

13
Apa akibat dari koitus dan perut yang dipijat?

Koitus dan perut yang dipijat pada kasus merupakan faktor risiko penyebab abortus (keluhan perdarahan pada
kasus). Koitus dan perut yang dipijat juga dapat menyebabkan peningkatan risiko ketuban pecah dini (KPD),
perdarahan, persalinan preterm, kram pada trimester I.
Menstruasi terakhir 4 bulan yang lalu dan telah melakukan USG 1 minggu yang lalu dengan hasil
pemeriksaan singleton intrauterine gestation 15 minggu.
14
Apa saja penyebab perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 15 minggu?

Kemugkinan penyebab perdarahan pervaginam pada usia kehamilan trimester II (15 minggu) dan III:
• Serviks inkompetemn (pembukaan serviks prematur, dapat berakibat kelahiran preterm)
• Keguguran (sebelum 20 minggu) atau kematian janin intrauterin
• Previa plasenta
• Abrupsi plasenta
• Persalinan preterm (kemungkinan menyebabkan perdarahan ringan-terutama bila disertai dengan
kontraksi, nyeri punggung yang tumpul, atau tekanan pelvis)
• Masalah dengan serviks, seperti infeksi, inflamasi, atau pertumbuhan pada serviks
• Ruptur uterin, jarang namun mengancam jiwa terjadi bila uterus robek sejalan dengan garis skar dari jahitan
bekas C-section sebelumnya.
• Tumor pada organ reproduksi wanita
Bagaimana cara menghitung kehamilan berdasarkan HP-HT?

Cara ini dapat digunakan pada wanita dengan siklus haid 28-30 hari
• Untuk mengetahui usia kehamilan hari ini, perlu catatan tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan tanggal hari ini 15
• Kuranng tanggal hari ini dengan tanggal HPHT
• Selisihnya merupakan usia kehamilan pasien hari ini
• Untuk mengetahui prediksi tanggal persalinan, gunakan rumus Naegele, yaitu (D+7) / (M-3) / (Y+1).
Bila HPHT di bulan januari/februari, maka (D+7) / (M+9) / (Y).

Contoh:
1. Nyonya X dengan HPHT 12 Agustus 2018 (12 / 8 / 2018)
2. Hari ini, kehamilan nyonya X berusia ....
Hari ini tanggal 05 / 2 / 2019
HPHT 12 / 8 / 2018
---------------- -
Usia 23 hari 5 bulan = 23 minggu 2 hari
3. Rumus Naegele: (D+7) / (M-3) / (Y+1)
= (12+7) / (8-3) / (2018+1)
= 19 / 5 / 2019
Berapa kali sebaiknya pemeriksaan USG dilakukan selama kehamilan? Kapan saja?

Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan minimal 4 kali. Satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester
II, dan satu kali tiap 2 minggu pada trimester III.
16
Pasien datang ke bidan/dukun beranak dan hasil tes kehamilan positif. Pasien dirujuk ke RSMH.

17
Bagaimana cara kerja tes kehamilan tersebut?

HCG atau Hormon Chorionic Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang diproduksi oleh plasenta yang sedang
berkembang setelah fertilisasi. Pada kehamilan normal, HCG dapat dideteksi baik di urine maupun di serum
dengan mudah pada 7-10 hari setelah konsepsi, dengan sensitifitas 25 mlU/mL.

Pada tes ini, sebaiknya dilakukan menggunakan urin HCG One Step Pregnancy Strip adalah rapid
pagi dengan cara strip direndam dalam urin selama 1- kromatografi imunoassay untuk mendeteksi HCG
3 menit dan sebaiknya dipastikan lagi dengan di tes dalam urine secara kualitatif dari kehamilan. Test ini
ulang 2 minggu kemudian. menggunakan 2 garis untuk menunjukkan hasil.
Spesimen yang positif bereaksi dengan antibodi
spesific HCG untuk membentuk garis berwarna pada
garis test. Tidak adanya garis berwarna menunjukkan
hasil negatif (-).
In the examination findings:
Upon admission,
Height= 160 cm; weight 43 kg; 18
Sensorium: CM
BP: 110/70 mmHg; HR: 96x/min; RR: 20x/min; T:36.8oc

Apa interpretasi pemeriksaan diatas?

Pemeriksaan Fisik Nilai Normal Interpretasi


Tinggi badan 160 18,5 – 24,9 Abnormal
Berat badan 43 kg
BMI 16,79
Kesadaran compos mentis Compos mentis Normal
Tekanan darah 110/70 mmHg 120/80mmHg. Normal
Heart Rate 96x/minute 60-100x/menit Normal
Respiratory Rate 20x/minute 16-24 x/menit Normal
Temperature 36,8 C 36,5 – 37,2 C Normal
Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan diatas?

Underweight  mual dan muntah terlalu sering menyebabkan berat badan rendah akibat kurangnya intake nutrisi
pada ibu hamil.
19
Obstetric examination:
Outer examination : abdomen flat, soft, fundal height 1 finger above pubic symphisis, mass (-),
adnexal tenderness (-), free fluid sign (-)
Inspeculo : potio livide (-), external uterine ostium was opened, fluor (-), fluxus (+) blood
not active, there was tissue in the cervical ostium, erosion (-), laceration (-),
polyp (-) 20
Vaginal toucher : potio soft,external uterine ostium was opened, tissue was palpable in cervical
os, uterine corpus appropriate for 12 weeks gestation, cervical motion
tenderness (-), right and left adnexa and parametrium not tense, no bulging of
douglas pouch.

Apa interpretasi pemeriksaan diatas?

Nilai Normal Interpretasi


Outer Examination
abdomen flat, soft, Perut tegang, menonjol Abnormal
fundal height 1 finger above pubic 12 minggu: 1/3 jari di atas simfisis Abnormal
symphisis, 16 minggu: 1/2 jarak simfisis dan pusat

mass (-), Negatif Normal


adnexal tenderness (-), Negatif Normal
free fluid sign (-) Negatif Normal
Inspeculo
potio livide (-), Portio livide (-) Abnormal
external uterine ostium was opened, Tertutup Abnormal
fluor (-), Negatif Normal
fluxus (+) blood not active, Fluxus (-) Abnormal
there was tissue in the cervical ostium, Negatif Abnormal
erosion (-), Negatif Normal
21
laceration (-), Negatif Normal
polyp (-) Negatif Normal

Vaginal Toucher

potio soft, Portio runcing Abnormal


external uterine ostium was opened, Tertutup Abnormal
tissue was palpable in cervical os,
Negatif Abnormal
uterine corpus appropriate for 12 weeks
gestation, Sesuai usia kandungan Abnormal

cervical motion tenderness (-),


Negatif Normal
right and left adnexa and parametrium not
tense, Not tense Normal
no bulging of Douglas pouch.
Negatif Normal
Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan diatas?

Perdarahan minimal pada desidua nekrosis Perdarahan pada uterusaliran darah ke serviks dan
jaringan sekitar  hasil konsepsi terlepas sebagian vagina berkurang hipervaskularisasi vena di area
22
sehingga merupakan benda asing dalam uterus serviks menurun  portio livide (-)
kontraksi uterus mengeluarkan isinya tinggi
fundal height menurun (fundal height 1 finger above
pubic symphisis) Kematian hasil konsepsi perdarahan minimal pada
desidua nekrosis jaringan sekitar  hasil konsepsi
Kematian hasil konsepsi perdarahan minimal pada terlepas sebagian sehingga merupakan benda asing
desidua nekrosis jaringan sekitar  hasil konsepsi dalam uterus kontraksi uterus mengeluarkan
terlepas sebagian sehingga merupakan benda asing isinya  Serviks mengalami penipisan/effacement
dalam uterus kontraksi uterus mengeluarkan dan dilatasi  ostium uteri eksterna terbuka dan
isinya  fluxus(+), blood not active teraba jaringan di cervical ostium.

Kematian hasil konsepsi perdarahan minimal pada desidua nekrosis jaringan sekitar  hasil konsepsi terlepas
sebagian sehingga merupakan benda asing dalam uterus kontraksi uterus mengeluarkan isinya  Serviks
mengalami penipisan/effacement dan dilatasi  ostium uteri eksterna terbuka dan teraba jaringan di cervical ostium.
Laboratory:
Hb 9,8 g/dl; plt: 150.000/mm3; WBC: 11.600/mm3
Urine examination: clear, pale yellow, leukocyte esterase negative, protein negative, glucouse
negative, ketone negative, bilirubin negative, leukocyte negative, erythrocyte 1-2 per hpf.
Plano test (+)
23
Apa interpretasi pemeriksaan diatas?
Pemeriksaan Hasil Interpretasi
Hb 9,8 g/dL Abnormal
PLT 150.000/mm3 Normal
WBC 11.600/mm3 Normal
Urine Clear Normal
Pale yellow Normal

Leukosit estertase negative Normal


Protein negative Normal
Glucose Negative Normal
Ketone Negative Normal
Bilirubin Negative Normal
Leukosit Negative Normal
Eritrosit 1-2 per HPF Normal
Plano test Positive Menunjukkan kehamilan
Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan diatas?

Perdarahan (abortus inkomplitus)  sel darah merah berkurang  Hb turun

Peningkatan dari volume plasma adalah penyebab anemia fisiologis pada kehamilan. Volume plasma yang meningkat 24
 hematokrit, konsentrasi hemoglobin darah, dan jumlah eritrosit di sirkulasi mengalami penurunan tetapi tidak
mengurangi jumlah absolut dari hemoglobin atau jumlah eritrosit pada keseluruhan sirkulasi.
Volume plasma mulai meningkat dari minggu ke-6 kehamilan tetapi tidak sesuai dengan jumlah sel darah merah.
Biasanya peningkatan volume plasma mencapai puncaknya pada minggu ke-24 kehamilan tetapi bisa juga meningkat
terus hingga minggu ke-37 kehamilan.

Apakah diperlukan pemeriksaan lain? Apa saja?

Jika klinisi ragu dengan diagnosis secara klinis pemeriksaan yang dianjurkan untuk dilakukan adalah USG karena
kecurigaan terjadinya abortus inkompletus karena adanya gumpalan darah seperti jaringan yang keluar bersamaan
dengan perdarahan sehingga USG dapat membantu mengetahui keadaan uterus.
LEARNING ISSUES

25
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

2. Abortus

3. Pemeriksaan Obstetri
KERANGKA KONSEP

26
KESIMPULAN

Seorang wanita, 18 tahun, mengalami abortus inkompletus.

27
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham F.G., 2012. Obstetri Williams. Cetakan 23, EGC, Jakarta. pp.226-246.
DeCherney AH, Nathan L, & Goodwin TM. Spontaneous Abortion. Robertson A (editor). In: Current Diagnosis and Treatment in Obstetric and
28
Gynecology. NewYork: McGraw-Hill, 2003.
Hadijanto, B. Perdarahan pada Kehamilan Muda dalam Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2018.
Karim SMM, Hillier K,Trussell P. Induction of labour with prostaglandin-E2. J Obstet Gynaecol Brit Commonwealth. 1970; 77; 20
Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta:
KementerianKesehatan RI. 2013(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4. Cetakan 5. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta. pp.460-470.
Saifuddin, A. B. dkk. 2016. Ilmu Kebidanan ed. 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Norwitz, Errol R. John O, Schorge. Obstetrics and gynecology at glance. 2001
Sadler,T.W. 2010. Langman Embriologi Kedokteran. Edisi 10. Jakarta : EGC.
Saifuddin, A.B. 2016. Ilmu Kebidanan. Perdarahan pada kehamilan muda. Ed 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
(Prawirohardjo, et al., 2010)
Sulin, D. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Perempuan Hamil dalam Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi ke-4. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2018.
http://americanpregnancy.org/getting-pregnant/early-pregnancy-symptoms/
http://edunakes.bppsdmk.kemkes.go.id/images/pdf/Obsgin_4_Juni_2014/Blok%202/Abortus%20ppt.pdf di akses 5 februari 2019
https://www.mayoclinic.org/symptoms/bleeding-during-pregnancy/basics/causes/sym-20050636

Das könnte Ihnen auch gefallen