Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KELOMPOK A5
ALPHA 2016
FK UNSRI
1
ANGGOTA
Nurunnisa Arsyad
Siti
Aisyah
Diana Melinda
Wiena Nadella Praja
Kevin Saputra
Inggrid Chyntiaputri
Tamara Dwi Maharani
Dzakiyah
M. Khoiruddin
2
SKENARIO
Mrs. A is a 40 year-old G7P6A0 woman was brought to a midwife by a traditional
birth attendant due to failure to deliver baby after pushing for 2 hours.
She was put on oxytocin drip and delivered a 4100 gram infant by spontaneous
delivery 3 hours ago with assistance of the midwife. The placenta was delivered
spontaneously and intact. She received epiostomy and had it repaired.
After delivery, she complained of massive vaginal bleeding and was brought to a
hospital. Due to the absensce of the OBGYN, she was reffered to Moh. Hoesin
Hospital. The estimated blood loss at the time of delivery was 500 cc. at the
hospital, the patient looked pale, weak, and drowsy.
Her prenatal course was uncomplicated and had no significant medical history. She
had no history of previous contraception.
3
SKENARIO
In the examination findings:
Height = 163 cm; weight = 75kg;
Sense: Somnolen
4
SKENARIO
Obstetric examination:
Outer examination: Abdomen flat, oft, uterine fundus palpable at the
level of umbilicus, uterine contraction was poor, active bleeding (+)
Inspeculo: Portio livide, external uterine ostium was opened, fluor (-),
fluxus (+), active bleeding, erosion (+), laceration (+) repaired, polyp
(-)
5
SKENARIO
Laboratorium:
Hb 4,7 g/dl; PLT 225.000/mm3; WBC 20.600/mm3;
6
KLARIFIKASI ISTILAH
7
KLARIFIKASI ISTILAH
8
IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah Konsen
After delivery, Mrs. A P7A0 complained of massive vaginal Keluhan utama
bleeding and was brought to a hospital. The estimated blood loss
at the time of delivery was 500 cc. At the hospital, the patient
looked pale, weak, and drowsy.
Her prenatal course was uncomplicated and had no significant Keterangan tambahan
medical history. She had no history of previous contraception.
9
IDENTIFIKASI MASALAH
In the examination findings: Tanda vital
Height = 163 cm; weight = 75kg;
Sense: Somnolen
BP 70/40 mmHg; HR 121x/min; RR 24x/min; T: 36.4oC
Obstetric examination: Pemeriksaan Obstetrik
Outer examination: Abdomen flat, oft, uterine fundus palpable at
the level of umbilicus, uterine contraction was poor, active
bleeding (+)
Inspeculo: Portio livide, external uterine ostium was opened, fluor
(-), fluxus (+), active bleeding, erosion (+), laceration (+) repaired,
polyp (-)
10
ANALISIS MASALAH-1
After delivery, Mrs. A is a 40 year-old G7P6A0,
complained of massive vaginal bleeding and was
brought to a hospital. The estimated blood loss at
the time of delivery was 500 cc. at the hospital, the
patient looked pale, weak, and drowsy.
11
(LANJUTAN)
Apa etiologi perdarahan postpartum secara umum?
4T trauma, tonus, thrombin, tissue
Sebagian besar perdarahan pada masa nifas (75-80%) adalah akibat adanya atonia uteri. Atonia
uteri adalah gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi normalnya dimana
tidak mempunyai otot rahim untuk berkontraksi sehingga tidak mampu menutup pembuluh darah
yang terdapat pada tempat implantasi plasenta.
Sebagaimana kita ketahui bahwa aliran darah utero plasenta selama masa kehamilan adalah 500-
800 ml/menit, sehingga bisa dibayangkan ketika uterus itu tidak berkontraksi selama beberapa
menit saja, maka akan menyebabkan kehilangan darah yang sangat banyak.
13
(LANJUTAN)
Bagaimana hubungan usia dan riwayat kelahiran terhadap perdarahan?
USIA
Umur reproduksi yang ideal bagi wanita untuk hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun, pada umur 35
tahun keatas elastisitas otot-otot panggul dan sekitarnya serta alat-alat reproduksi pada umumnya
telah mengalami kemunduran sehingga dapat mempersulit persalinan dan selanjutnya dapat
menyebabkan kematian pada ibu. Elastisitas jaringan juga akan berkurang seiring dengan
bertambahnya usia.
RIWAYAT KELAHIRAN
Umur yang lebih dari 35 tahun dan grande multipara (kehamilan lebih dari 4 kali) meningkatkan insiden
terjadinya perdarahan pasca persalinan. BB 4000 gram menandakan bahwa terjadi makrosomia yang
dapat menyebabkan regangan otot uterus sehingga kontraksi otot pada uterus menjadi tidak adekuat
dan akhirnya menyebabkan atonia uteri. Selain itu, faktor lain yakni penolong persalinan dalam kasus
mungkin saja melakukan proses persalinan dengan cara memijat uterus dan mendorongnya kebawah
untuk mengeluarkan bayi, mengeluarkan plasenta, tapi dengan teknik yang salah.
14
(LANJUTAN)
Apa makna kehilangan darah sekitar 500 cc saat persalinan?
Normal pervaginam 500 cc
Normal C-Section 1000 cc
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan >500 ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi
mempengaruhi hemodinamik ibu. Berarti, pada kasus terjadi HPP.
Apa dampak terjadinya perdarahan pascapersalinan bila tidak ditangani dengan cepat?
• Syok hipovolemik
• Kematian
• Infeksi Puerperal (nifas) karena daya tahan penderita kurang
• Sindrom Sheehan sebagai akibat nekrosis pada hipofisisis pars anterior sehingga terjadi insufisiensi
pada bagian tersebut. Gejalanya adalah asthenia, hipotensi, anemia, turunnya berat badan sampai
menimbulkan kakeksia.
15
(LANJUTAN)
Bagaimana tatalaksana awal pada kasus?
Panggil bantuan
Nilai ABC
SOMNOLEN
Pendarahan post partum terlalu banyak darah yang keluar Hb rendah perfusi ke otak juga
rendah mengantuk/somnolen.
17
ANALISIS MASALAH-2
Mrs. A is a 40 year-old G7P6A0 woman was brought
to a midwife by a traditional birth attendant due to
failure to deliver baby after pushing for 2 hours.
She was put on oxytocin drip and delivered a 4100
gram infant by spontaneous delivery 3 hours ago
with assistance of the midwife. The placenta was
delivered spontaneously and intact. She received
episiotomy and had it repaired.
She was referred to hospital.
18
(LANJUTAN)
Apa saja faktor penyebab kegagalan persalinan
setelah mengejan selama 2 jam pada kasus?
19
(LANJUTAN)
Jelaskan kala I, II, III, dan IV pada persalinan normal?
21
(LANJUTAN)
22
(LANJUTAN)
Apa dampak partus lama bagi ibu dan bayi?
PADA IBU:
Perasaan letih dan gelisah yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, dan pernafasan.
Meteorismus
Pembengkakan serviks dan/atau vulva
Dehidrasi
Infeksi
Nyeri dibagian bawah Rahim
Ruptur uteri
Trauma postpartum
Perdarahan postpartum
PADA JANIN:
DJJ cepat dan tidak teratur
Mengalami keracunan akibat menghirup air ketuban yang tercampur dengan meconium
Caput succedaneum akibat tekanan dari dinding rahim atau dinding vagina
Mengalami gawat janin
Asfiksia
23
Kematian di dalam kandungan maupun jalan lahir.
(LANJUTAN)
Bagaimana mekanisme kerja oxytocin drip, dosis, serta sediaan pada
proses persalinan?
Peningkatan sensitivitas
terhadap oksitosin
Induksi persalinan
0.5-1 mUnit/min IV, titrasi 1-2 mUnit/min setiap 15-60min sampai pola prostaglandin
mencapai pola kontraksi persalinan normal (biasanya 6 mUnits/min); Mekanisme umpan
balik positif
Dosis dikurangi setelah mencapai frekuensi kontraksi yang sesuai dan Kontraksi rahim
pembukaan 5-6 cm. Tetesan oksitosin pada persalinan adalah
pemberian oksitosin secara tetes melalui infus dengan tujuan Penekanan kepala bayi
menimbulkan atau memperkuat his. pada serviks
25
ANALISIS MASALAH-3
In the examination findings:
Height = 163 cm; weight = 75kg;
Sense: Somnolen
BP 70/40 mmHg; HR 121x/min; RR 24x/min; T: 36.4 C
26
(LANJUTAN)
Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari tanda vital?
KU : somnolen Compos mentis Abnormal -
27
ANALISIS MASALAH-4
Obstetric examination
Outer examination: Abdomen flat, soft, uterine
fundus palpable at the level of umbilicus, uterine
contraction was poor, active bleeding (+)
28
(LANJUTAN)
Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan obstetrik?
No. Hasil pmeriksaan Interpretasi
1.
1. Outer
Outer Abdomen
Abdomen flat,
flat, soft.
soft. Normal
Normal
examination Uterine fundus palpable at the Abnormal
examination Uterine fundus palpable at the
level of umbilicus Distensi otot berlebihan Kontraksi uterus pelebaran
level of umbilicus pembuluh darah tidak menutup sempurna perdarahan
aktif terkumpul dalam jumlah banyak teraba sampai
setinggi umbilicus
31
(LANJUTAN)
Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal Pemeriksaan Nilai Hasil Interpreta
dari pemeriksaan laboratorium? Lab Rujukan si
Hb 10-15 g/dl 4,7g/dl Anemia
WBC 14.000- 20.600 Normal
Makrosomia dan pengeluaran janin secara paksa oleh 25.000 sel/mm3
traditional birth attendant overdistensi uteri sel/mm3
gangguan kontraksi uterus atoni uteri uterus Platelet 150.000- 225.000 Normal
tidak berkontraksi setelah plasenta dilahirkan arteri 400.000 sel/mm3
tidak terjepit perdarahan tidak berhenti sel/mm3
perdarahan masif postpartum gangguan BT/CT 1-3 menit / 6- 3 menit / 12 Normal
hemodinamik syok hemoragik perfusi jaringan 12 menit menit
menurun inadekuatnya hantaran oksigen dan nutrisi Ureum 10-50 mg/dL 48,5 mg/dL Normal
yang diperlukan sel ANEMIA Creatinine <1,3 mg/dL 1,10 mg/dL Normal
32
Family Planning
Diberikan kontrasepsi mantap TUBEKTOMI
Edukasikan kepada pasien mengenai kemungkinan komplikasi kehamilan
selanjutnya eklampsia, perdarahan post-partum.
33
KESIMPULAN
Nyonya A, 40 tahun, P7A0, mengalami syok hemoragik yang disebabkan oleh
perdarahan paska persalinan et causa atonia uteri
34
KERANGKA KONSEP
35
DAFTAR PUSTAKA
36
TERIMAKASIH
37